Sabtu, 02 Mei 2020

Review Jurnal Opsi dan Future - Afifah Chairunnisa (17510098)


REVIEW JURNAL

ANALISIS OPSI DAN ANALISIS FUTURES

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Analisis Sekuritas

Dosen Pengampu :
M. Nanang Choiruddin, SE., MM.







Oleh :
Afifah Chairunnisa ( 17510098)
Analisis Sekuritas F


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2020



Jurnal 1 (Analisis Opsi)
Judul
OPSI SAHAM PADA PASAR MODAL DI INDONESIA (STUDI PASAR OPSI SAAT PASAR OPSI MASIH BERLANGSUNG DI BURSA EFEK INDONESIA)
Jurnal
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis
Volume & Nomor
Vol. 2, No. 2,
Tahun
Oktober 2018
Penulis
Syanti Dewi, Ishak Ramli
Keyword
Opsi saham, harga saham, harga opsi saham, volatilitas
 Reviewer
Afifah Chairunnisa ( 17510098)

Review
Latar Belakang
Pasar opsi dipasar modal Indonesia sudah tidak berjalan sejak tahun 2010, padahal opsi saham sebagai derivatif merupakan suatu instrumen keuangan yang diharapkan akan mengamankan risiko saham yang bersangkutan.
Di Indonesia, perdagangan opsi pertama kali dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2004 pada saat BEI masih terpisah menjadi Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) dimana masing-masing bursa tersebut sebenarnya telah menerbitkan produk investasi derivatif. BES menyelenggarakan bursa Kontrak Berjangka Indeks LQ– 45, sedangkan BEJ menyelenggarakan bursa Kontrak Opsi Saham (KOS) (Siahaan, 2007).
Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh harga saham, harga eksekusi, waktu jatuh tempo, risk-free interest rate dan volatilitas terhadap harga opsi (baik call option maupun put option).
Berikut tujuan penelitian untuk menjawab pertanyaan tersebut.
a.    Menguji apakah harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas harga saham, risk-free interest rate secara bersama-sama mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia.
b.    Menguji apakah harga saham mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia.
c.    Menguji apakah harga strike mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia.
d.   Menguji apakah time to maturity mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia.
e.    Menguji apakah volatilitas harga saham mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia.
f.     Menguji risk-free interest rate mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia.
Dasar teori
Ada lima faktor yang mempengaruhi nilai opsi antara lain : (1) nilai dari underlying asset; semakin besar harga dari underlying asset maka semakin besar nilai dari opsi call; (2) harga exercise, semakin rendah harga stike maka semakin besar nilai dari opsi call; (3) nilai waktu uang, opsi call merupakan hak untuk membeli aset suatu waktu di masa depan. Dan dikarenakan opsi merupakan pembelian di masa depan maka semakin besar biaya kesempatan, akan semakin besar pula nilai opsi; (4) volatilitas yang diharapkan, semakin besar volatilitas dari nilai underlying asset maka akan semakin besar pula nilai dari opsi saham; dan (5) time to maturity (periode waktu jatuh tempo), semakin lama masa waktu jatuh tempo maka akan semakin besar nilai opsi (Fabozzi, 2003: 24)
Metode penelitian
Populasi Dan Metode Pemilihan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah terkait opsi saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, BI Rate terkait transaksi opsi saham selama tahun 2007 – 2008, yaitu periode mulai ditransaksikan kembali kontrak opsi saham setelah sempat terhenti sejak tahun 2004. Penelitian ini menggunakan data sensus transaksi saham yang terjadi pada di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007 – 2008 (saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia). Hanya ada empat saham perusahaan yang tercatat dalam seluruh kontrak opsi saham di BEI pada periode tersebut yakni PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Telekomunkasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Bank Asia Central Tbk (BBCA).
Analisis Data menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda Proses analisis data dilakukan dengan menggunakan program Eviews 6.
Hasil Penelitian
Harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas dan risk-free interest rate secara bersama-sama signifikan positif mempengaruhi harga opsi saham baik itu harga opsi beli maupun harga opsi jual di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2008 saat pasar opsi masih berlangsung. Harga saham tidak signifikan mempengaruhi harga opsi beli di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa harga strike tidak signifikan mempengaruhi harga opsi beli di Bursa Efek Indonesia, time to maturity tidak signifikan positif mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia, volatilitas harga saham tidak signifikan mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia, bahwa risk-free interest rate tidak signifikan mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia.

Referensi Teori
Salah satu instrumen derivatif yang memegang peran penting dalam pasar derivatif adalah opsi. Opsi merupakan suatu kontrak yang memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang kontrak (option buyer) untuk membeli atau menjual suatu aset tertentu suatu perusahaan kepada penulis opsi (option writer) dengan harga tertentu (exercise price) dalam jangka waktu tertentu (expiration date). Apabila pada saat jatuh tempo (expiration date) pemegang opsi tidak menggunakan haknya, maka haknya tersebut akan hilang dengan sendirinya. Dengan demikian, opsi yang dimiliknya tidak akan bernilai lagi (Bodie, Kane dan Marcus, 2006 : 340). Berdasarkan jenis hak yang diberikan kepada pemegangnya, opsi terbagi menjadi dua yaitu opsi beli (call option) dan opsi jual (put option). Opsi beli adalah opsi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sejumlah tertentu saham suatu perusahaan dengan harga dan waktu tertentu. Sedangkan opsi jual memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual sejumlah tertentu saham perusahaan dengan harga dan waktu tertentu pula. Sedangkan bila berdasarkan periode waktu dan hak yang dimilki pemegangnya, Opsi terbagi menjadi dua tipe yaitu American option dan European option. American option merupakan suatu tipe opsi yang mengizinkan pemilik dari opsi untuk meng-exercise opsi tersebut kapan saja baik sebelum jatuh tempo maupun pada saat jatuh tempo. Sedangkan, European option mengizinkan pemilik dari opsi untuk meng-exercise opsi hanya pada saat jatuh tempo (Sawidji Widioatmodjo, 2005: 163).
Derivative hedge theory, menyampaikan bahwa persentase spreads opsi akan berhubungan langsung dengan kemampuan optionwriter untuk melakukan hedging, diukur dengan menggunakan likuiditas dari pasar modal dan volume opsi akan mempengaruhi harga saham dan harga opsi (Cho, Young-Hye dan Engl, 1999). Keuntungan yang berasal dari peningkatan likuiditas di dalam pasar underlying dikarenakan adanya hedging, arbitrage dan stategi trading baru. Efisiensi dan biaya transaksi yang rendah dari pasar derivatif membuatnya menjadi relatif lebih menarik dalam pilihan investasi. Dalam pasar opsi, price discovery berhubungan dengan trading volume, spreads di antara kedua pasar dan volatilitas saham. Price discovery dengan harga strike pada opsi berhubungan dengan leverage, trading volume dan spreads.( Chakravarty, Gulen dan Mayhew, 2004).
Model Black-Scholes dengan kecenderungan volatilitas yang tetap, tidak bisa menyesuaikan dengan harga opsi (option price) meskipun dalam aplikasinya, volatilitas merupakan parameter yang digunakan untuk bisa mendapatkan harga opsi. Volatilitas opsi tidak hanya bergantung pada strike price dan maturity dari opsinya sendiri, tetapi juga tergantung pada waktu kalender yang terus berubah dari hari ke hari. (Baaquie, Du dan Bhanap, 2014).

Rekomendasi untuk Analisis Selanjutnya
Untuk penelitian selanjutnya seharusnya dilakukan penulisan yang lebih lengkap mengenai variabel nya, seperti menjelaskan lebih terperinci mengenai variabel yang diuji.


Jurnal 2 (Analisis Futures)
Judul
HEDGING, FUTURE CONTRACT DENGAN SWAP CONTRACT UNTUK MEMINIMALISASI RISIKO FLUKTUASI KURS VALAS
Jurnal
Journal of Applied Business and Economics
Volume & Nomor
Vol. 3 No. 1
Tahun
September 2016
Penulis
Zeinora
Keyword
Hedging, Future contract dan Swap Contract.
 Reviewer
Afifah Chairunnisa ( 17510098)

Review
Latar Belakang
Perusahaan yang melakukan transaksi internasional terutama ekspor-impor pada umumnya akan dihadapkan pada risiko perubahan kurs mata uang asing, atau memiliki eksposur mata uang asing (foreign exchange exposure). Hal ini menyebabkan perusahaan multinasional dihadapkan pada masalah kemungkinan kerugian transaksi karena fluktuasi nilai tukar, maka diperlukanlah lindung nilai. Lindung Nilai (Hedging) adalah teknik manajemen risiko dengan menggunakan derivative.
Dalam penelitian ini teknik hedging yang digunakan adalah future contract hedging dan option contract hedging. Alasan diambilnya teknik ini adalah untuk membandingkan diantara kedua kontrak tersebut yang mana yang lebih kecil risikonya. Berdasarkan karakteristik perubahan nilai instrumen derivatif yang antara lain salah satunya adalah nilai tukar mata uang asing maka tulisan ini mencoba mengkaji perbedaan instrumen derivatif future contract hedging dengan option contract hedging, yang pada akhirnya menghasilkan risiko yang lebih kecil antara penggunaan future contract dengan option contract hedging.
Dasar teori
Mitariani (2013) mengatakan bahwa lindung nilai terhadap mata uang digunakan oleh para investor guna melindungi investasinya di negara lain.
Derivatif Instrumen
1.    Forward Contract
2.    Future Contract
3.    Option Contract
4.    Swaps Contract
Metode penelitian
Kajian ini merupakan sebuah conceptual paper terkait pelaksanaan kegiatan instrument derivatif dalam perdagangan internasional melalui temuan data dan informasi yang berasal dari data sekunder, baik yang berasal dari textbook serta publikasi ilmiah.
Hasil Penelitian
Pada contract future perjanjian antara penjual dan pembeli untuk mempertukarkan aset, pada waktu tertentu terhadap obyek tertentu dengan harga obyek transaksi tidak ditentukan, sehingga harga tergantung pasar. Realisasi transaksi ini adalah secara tunai pada tanggal yang telah ditentukan. Penjual kontrak future dapat membeli contract future dengan pihak lain, sehingga yang berhadapan pada akhirnya adalah pembeli kontrak future pertama dengan penjual kontrak future kedua. Hal tersebut sangat mungkin dilakukan karena dalam pasar yang terorganisir semua pihak yang terkait harus terungkap secara transparan dan dapat diungkap secara legal, sehingga dalam pasar future kemungkinan terjadinya kecurangan menjadi kecil karena terdapat lembaga pengawas pada pasar tersebut. Alternatif lainnya apabila penjual dalam kontrak future tidak menguasai obyek transaksi atau tidak berminat menjual yang dikuasainya adalah dengan membeli sekuritas pada pasar spot dan menjualnya kepada pembeli future.
Pada Swap Contract lebih menguntungkan karena tidak memakai uang tunai dimuka, jatuh temponya panjang dan likuiditasnya tinggi. Adapun Currency Swap banyak dipakai perusahaan dalam melindungi nilai utangnya.

Referensi Teori
Forward Contract
Menurut Siahaan (2008) definisi dari forward contract adalah perjanjian antara dua pihak, di mana satu pihak diwajibkan menyerahkan sejumlah asset tertentu pada tanggal tertentu yang akan datang dan pihak lainnya wajib membayar sesuai dengan jumlah tertentu yang dikenakan atas asset pada tanggal penyerahan. Tujuan dari kontrak ini adalah untuk melindungi kedua belah pihak dari fluktuasi nilai asset yang mungkin terjadi selama kurun waktu tertentu, yaitu sejak kontrak ditandatangani hingga penyerahan atau pembayaran yang dilakukan.
Future Contract
Menurut Hull (2006) kontrak berjangka merupakan perjanjian atau kesepakatan untuk membeli atau menjual asset tertentu pada saat tententu dengan atau pada harga tertentu dalam kurun waktu tertentu di masa yang akan datang. Hal ini senada dengan definisi menurut Eiteman, dkk (2010) future contract adalah sebuah alternatif dari kontrak forward yang menuntut penyerahan suatu jumlah valuta asing standar di masa depan dengan waktu, tempat, dan harga yang sudah ditentukan. Future contract berbeda dengan forward contract di mana future contract bentuknya sudah standard (sudah dibuat baku), telah disekuritisasi dan diperdagangkan di pasar tententu, di tengah-tengah masyarakat. Kontrak tidak dilakukan secara pribadi oleh dua pihak, tetapi dilakukan melalui bursa yang terorganisir.
Option Contract
Dasarnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu calls sebagai hak beli dan puts sebagai hak jual. Pembeli calls atau pemilik calls memiliki hak membeli asset tertentu pada harga tertentu dan tanggal tertentu di masa yang akan datang. Sebaiknya pembeli put atau pemilik put memiliki hak menjual asset tertentu pada harga tertentu dan pada tanggal tertentu di masa yang akan datang. Harga dalam kontrak disebut strike price atau exercise price, dan tanggal pada kontrak disebut maturity date. Gaya opsi ini ada dua, yaitu gaya Eropa dan gaya Amerika. Opsi eropa dapat diexercise hanya persis pada tanggal jatuh tempo saja, sedangkan opsi Amerika dapat diexercise kapan saja sepanjang hidup opsi atau selama opsi belum jatuh tempo maupun persis pada tanggal jatuh tempo.
Swaps Contract
Merupakan kesepakatan antara dua pihak atau perusahaan untuk saling mempertahankan arus kas di masa tertentu (selama kurun waktu tertentu) yang akan datang. Kesepakatan ini ditentukan secara spesifik tanggal pembayaran tunai dan cara menghitung jumlah tunai yang akan saling dipertukarkan (dibayarkan masing-masing pihak). Biasanya di dalam perhitungan telah dipertimbangkan nilai yang akan datang, tingkat bunga, kurs mata uang, dan variabel-variabel lainnya yang relevan.
Transaksi Futures Contract
Futures Contract adalah perjanjian yang menyatakan volume standar suatu mata uang tertentu untuk ditukar pada tanggal jatuh tempo tertentu. Karenanya, pasar futures mata uang serupa dengan kontrak forward dari sisi kewajibannya, tetapi berbeda dengan forward dari sisi bentuk perdagangannya. Futures Contract umumnya digunakan oleh MNC untuk lindung nilai posisi valuta asingnya. Selain itu, futures kontrak diperdagangkan oleh spekulator yang berharap memperoleh manfaat dari prediksinya mengenai pergerakan kurs masa depan. Tujuan dari kontrak futures pada instrumen keuangan adalah untuk mengalihkan risiko perubahan pada harga sekuritas di masa datang dari satu pihak ke pihak lain dalam kontrak tersebut. Karena itu instrumen futures ini menawarkan suatu cara untuk mengatur tingkat risiko yang ada di pasar finansial. Merupakan kontrak yang telah distandardisasi dan diperdagangkan pada pasar future yang terorganisasir. Kontrak Futures mencantumkan suatu volume standar dari suatu mata uang yang diperdagangkan pada tanggal (settlement date) tertentu. Currency Futures adalah kontrak yang menetapkan penukaran suatu valuta dalam volume tertentu pada tanggal penyelesaian tertentu. Menurut Madura (2009,67-68) pasar Currency Futures merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak Currency Futures. Suatu kontrak Currency Futures menetapkan suatu volume standar dari suatu valuta tertentu yang akan dipertukarkan pada tanggal penyelesaian (settlement date) tertentu di masa depan. Sebuah MNC (multi national corporation) yang ingin meng-hedge hutangnya akan membeli kontrak Currency Futures untuk mengunci harga suatu valuta di masa depan

Rekomendasi untuk Analisis Selanjutnya
Penelitian ini adalah sebuah conceptual paper dimana temuan data dan informasi yang berasal dari data sekunder, baik yang berasal dari textbook serta publikasi ilmiah. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel riil seperti perusahaan MNC agar penjelasan yang dipaparkan lebih terperinci dan sesuai dengan riil atau relita dalam perdagangan saham untuk mengurangi risiko fluktuasi kurs valas.


DAFTAR PUSTAKA
Baaquie, Belal E., Du, Xin. dan Bhanap Jitendra (2014). Option Pricing : Stock Price, Stock Velocity and The Acceleration Lagrangian.
Bodie, Kane, Marcuz. (2002). Investments. New York : McGraw-Hill
Cho,Young-Hye dan Engle, Robert F (1999) Modeling the Impacts of Market Activity on BidAsk Spreads in the Option Market. NBER Working Paper.
Eiteman, Stonehill, Moffett, (2010), Manajemen Keuangan Multinasional Edisi kesebelas Jilid 2, Erlangga, Jakarta
Fabozzi, Frank. J. (2000). Manajemen Investasi. Jakarta : Salemba Empat
Hull, John C. (2013). Fendamentalsof futures and options market, 8th Ed, Pearson, Prentice Hall.
Siahaan, Hinsa. (2008). Seluk-Beluk Perdagangan Instrumen Derivatif, Cetakan Pertama, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
Madura, Jeff. (2000). Manajemen Keuangan Internasional, Edisi Keempat (Diterjemahkan oleh Emil Salim), Jakarta : Erlangga.  
Mitariani, Ni Wayan Eka. Analisis Perbandingan Penggunaan Hedging Antara Forward contract Dengan Currency Swap Untuk Meminimasi Risiko Foreign Exchange, jurnal managemen strategi bisnis dan kewirausahaan vol 7, 2013
Sembel, Roy,Tedy Fardiansyah. (2002). Sekuritas Derivatif: Madu atau Racun, Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Empat

link jurnal:

1 komentar:

Review Jurnal Analisis Opsi dan Future Nama / NIM : Yuni Mega Lestari / 17510175 Mata Kuliah : Analisis Sekuritas Dosen Mata Kuliah ...