REVIEW JURNAL
ANALISIS OPSI DAN ANALISIS FUTURES
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Analisis Sekuritas
Dosen Pengampu :
M. Nanang Choiruddin, SE.,
MM.
Oleh :
Afifah
Chairunnisa ( 17510098)
Analisis
Sekuritas F
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
ISLAM MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2020
Jurnal 1 (Analisis Opsi)
Judul
|
OPSI SAHAM PADA PASAR MODAL DI INDONESIA (STUDI PASAR OPSI SAAT PASAR
OPSI MASIH BERLANGSUNG DI BURSA EFEK INDONESIA)
|
Jurnal
|
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis
|
Volume
& Nomor
|
Vol. 2, No.
2,
|
Tahun
|
Oktober 2018
|
Penulis
|
Syanti
Dewi, Ishak Ramli
|
Keyword
|
Opsi saham, harga saham, harga opsi saham,
volatilitas
|
Reviewer
|
Afifah Chairunnisa ( 17510098)
|
Review
Latar Belakang
|
Pasar opsi dipasar
modal Indonesia sudah tidak berjalan sejak tahun 2010, padahal opsi saham
sebagai derivatif merupakan suatu instrumen keuangan yang diharapkan akan
mengamankan risiko saham yang bersangkutan.
Di Indonesia,
perdagangan opsi pertama kali dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2004 pada saat
BEI masih terpisah menjadi Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya
(BES) dimana masing-masing bursa tersebut sebenarnya telah menerbitkan produk
investasi derivatif. BES menyelenggarakan bursa Kontrak Berjangka Indeks LQ–
45, sedangkan BEJ menyelenggarakan bursa Kontrak Opsi Saham (KOS) (Siahaan,
2007).
Rumusan Masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana pengaruh harga saham, harga eksekusi, waktu
jatuh tempo, risk-free interest rate dan volatilitas terhadap harga opsi
(baik call option maupun put option).
Berikut
tujuan penelitian untuk menjawab pertanyaan tersebut.
a. Menguji
apakah harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas harga saham,
risk-free interest rate secara bersama-sama mempengaruhi harga opsi saham
saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia.
b. Menguji
apakah harga saham mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih
berlangsung di Bursa Efek Indonesia.
c. Menguji
apakah harga strike mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih
berlangsung di Bursa Efek Indonesia.
d. Menguji
apakah time to maturity mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih
berlangsung di Bursa Efek Indonesia.
e. Menguji
apakah volatilitas harga saham mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi
masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia.
f. Menguji
risk-free interest rate mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih
berlangsung di Bursa Efek Indonesia.
|
Dasar
teori
|
Ada lima faktor yang
mempengaruhi nilai opsi antara lain : (1) nilai dari underlying asset;
semakin besar harga dari underlying asset maka semakin besar nilai dari opsi
call; (2) harga exercise, semakin rendah harga stike maka semakin besar nilai
dari opsi call; (3) nilai waktu uang, opsi call merupakan hak untuk membeli
aset suatu waktu di masa depan. Dan dikarenakan opsi merupakan pembelian di
masa depan maka semakin besar biaya kesempatan, akan semakin besar pula nilai
opsi; (4) volatilitas yang diharapkan, semakin besar volatilitas dari nilai
underlying asset maka akan semakin besar pula nilai dari opsi saham; dan (5)
time to maturity (periode waktu jatuh tempo), semakin lama masa waktu jatuh
tempo maka akan semakin besar nilai opsi (Fabozzi, 2003: 24)
|
Metode penelitian
|
Populasi Dan Metode
Pemilihan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah terkait opsi saham yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia, BI Rate terkait transaksi opsi saham selama
tahun 2007 – 2008, yaitu periode mulai ditransaksikan kembali kontrak opsi
saham setelah sempat terhenti sejak tahun 2004. Penelitian
ini menggunakan data sensus transaksi saham yang terjadi pada di Bursa Efek
Indonesia selama periode 2007 – 2008 (saat pasar opsi masih berlangsung di
Bursa Efek Indonesia). Hanya ada empat saham perusahaan yang tercatat dalam
seluruh kontrak opsi saham di BEI pada periode tersebut yakni PT Astra
Internasional Tbk (ASII), PT Telekomunkasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indofood
Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Bank Asia Central Tbk (BBCA).
Analisis Data
menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda Proses analisis data dilakukan
dengan menggunakan program Eviews 6.
|
Hasil Penelitian
|
Harga
saham, harga strike, time to maturity, volatilitas dan risk-free interest rate secara
bersama-sama signifikan positif mempengaruhi harga opsi saham baik itu harga
opsi beli maupun harga opsi jual di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2008
saat pasar opsi masih berlangsung. Harga saham tidak signifikan mempengaruhi
harga opsi beli di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil pengujian yang
dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa harga strike tidak signifikan
mempengaruhi harga opsi beli di Bursa Efek Indonesia, time to maturity tidak signifikan positif mempengaruhi harga opsi
saham di Bursa Efek Indonesia, volatilitas harga saham tidak signifikan
mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia, bahwa risk-free interest rate tidak
signifikan mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia.
|
Referensi Teori
Salah satu instrumen
derivatif yang memegang peran penting dalam pasar derivatif adalah opsi. Opsi
merupakan suatu kontrak yang memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang
kontrak (option buyer) untuk membeli
atau menjual suatu aset tertentu suatu perusahaan kepada penulis opsi (option
writer) dengan harga tertentu (exercise
price) dalam jangka waktu tertentu (expiration
date). Apabila pada saat jatuh tempo (expiration
date) pemegang opsi tidak menggunakan haknya, maka haknya tersebut akan
hilang dengan sendirinya. Dengan demikian, opsi yang dimiliknya tidak akan
bernilai lagi (Bodie, Kane dan Marcus, 2006 : 340). Berdasarkan jenis hak yang
diberikan kepada pemegangnya, opsi terbagi menjadi dua yaitu opsi beli (call option) dan opsi jual (put option). Opsi beli adalah opsi yang
memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sejumlah tertentu saham suatu
perusahaan dengan harga dan waktu tertentu. Sedangkan opsi jual memberikan hak
kepada pemegangnya untuk menjual sejumlah tertentu saham perusahaan dengan
harga dan waktu tertentu pula. Sedangkan bila berdasarkan periode waktu dan hak
yang dimilki pemegangnya, Opsi terbagi menjadi dua tipe yaitu American option dan European option. American
option merupakan suatu tipe opsi yang mengizinkan pemilik dari opsi untuk
meng-exercise opsi tersebut kapan saja baik sebelum jatuh tempo maupun pada
saat jatuh tempo. Sedangkan, European
option mengizinkan pemilik dari opsi untuk meng-exercise opsi hanya pada
saat jatuh tempo (Sawidji Widioatmodjo, 2005: 163).
Derivative
hedge theory, menyampaikan bahwa persentase spreads opsi akan berhubungan langsung
dengan kemampuan optionwriter untuk
melakukan hedging, diukur dengan
menggunakan likuiditas dari pasar modal dan volume opsi akan mempengaruhi harga
saham dan harga opsi (Cho, Young-Hye dan Engl, 1999). Keuntungan yang berasal
dari peningkatan likuiditas di dalam pasar underlying dikarenakan adanya
hedging, arbitrage dan stategi trading baru. Efisiensi dan biaya transaksi yang
rendah dari pasar derivatif membuatnya menjadi relatif lebih menarik dalam
pilihan investasi. Dalam pasar opsi, price
discovery berhubungan dengan trading volume, spreads di antara kedua pasar dan volatilitas saham. Price discovery dengan harga strike pada opsi berhubungan
dengan leverage, trading volume dan spreads.( Chakravarty, Gulen dan Mayhew, 2004).
Model
Black-Scholes dengan kecenderungan
volatilitas yang tetap, tidak bisa menyesuaikan dengan harga opsi (option price) meskipun dalam
aplikasinya, volatilitas merupakan parameter yang digunakan untuk bisa
mendapatkan harga opsi. Volatilitas opsi tidak hanya bergantung pada strike price dan maturity dari opsinya sendiri, tetapi juga tergantung pada waktu
kalender yang terus berubah dari hari ke hari. (Baaquie, Du dan Bhanap, 2014).
Rekomendasi untuk Analisis Selanjutnya
Untuk
penelitian selanjutnya seharusnya dilakukan penulisan yang lebih lengkap
mengenai variabel nya, seperti menjelaskan lebih terperinci mengenai variabel
yang diuji.
Jurnal 2 (Analisis Futures)
Judul
|
HEDGING,
FUTURE CONTRACT DENGAN SWAP CONTRACT
UNTUK MEMINIMALISASI RISIKO FLUKTUASI KURS VALAS
|
Jurnal
|
Journal of
Applied Business and Economics
|
Volume
& Nomor
|
Vol. 3 No. 1
|
Tahun
|
September
2016
|
Penulis
|
Zeinora
|
Keyword
|
Hedging,
Future contract dan Swap Contract.
|
Reviewer
|
Afifah Chairunnisa ( 17510098)
|
Review
Latar Belakang
|
Perusahaan yang
melakukan transaksi internasional terutama ekspor-impor pada umumnya akan
dihadapkan pada risiko perubahan kurs mata uang asing, atau memiliki eksposur
mata uang asing (foreign exchange
exposure). Hal ini menyebabkan perusahaan multinasional dihadapkan pada
masalah kemungkinan kerugian transaksi karena fluktuasi nilai tukar, maka
diperlukanlah lindung nilai. Lindung Nilai (Hedging) adalah teknik manajemen risiko dengan menggunakan derivative.
Dalam penelitian ini
teknik hedging yang digunakan
adalah future contract hedging dan option contract hedging. Alasan
diambilnya teknik ini adalah untuk membandingkan diantara kedua kontrak
tersebut yang mana yang lebih kecil risikonya. Berdasarkan karakteristik
perubahan nilai instrumen derivatif yang antara lain salah satunya adalah
nilai tukar mata uang asing maka tulisan ini mencoba mengkaji perbedaan instrumen derivatif future contract
hedging dengan option contract hedging,
yang pada akhirnya menghasilkan risiko yang lebih kecil antara penggunaan future contract dengan option contract hedging.
|
Dasar
teori
|
Mitariani (2013)
mengatakan bahwa lindung nilai terhadap mata uang digunakan oleh para
investor guna melindungi investasinya di negara lain.
Derivatif
Instrumen
1.
Forward
Contract
2.
Future
Contract
3.
Option
Contract
4.
Swaps
Contract
|
Metode penelitian
|
Kajian ini merupakan
sebuah conceptual paper terkait
pelaksanaan kegiatan instrument derivatif dalam perdagangan internasional
melalui temuan data dan informasi yang berasal dari data sekunder, baik yang
berasal dari textbook serta
publikasi ilmiah.
|
Hasil Penelitian
|
Pada contract future perjanjian antara
penjual dan pembeli untuk mempertukarkan aset, pada waktu tertentu terhadap
obyek tertentu dengan harga obyek transaksi tidak ditentukan, sehingga harga
tergantung pasar. Realisasi transaksi ini adalah secara tunai pada tanggal
yang telah ditentukan. Penjual kontrak future dapat membeli contract future dengan pihak lain,
sehingga yang berhadapan pada akhirnya adalah pembeli kontrak future pertama
dengan penjual kontrak future kedua. Hal tersebut sangat mungkin dilakukan
karena dalam pasar yang terorganisir semua pihak yang terkait harus terungkap
secara transparan dan dapat diungkap secara legal, sehingga dalam pasar
future kemungkinan terjadinya kecurangan menjadi kecil karena terdapat
lembaga pengawas pada pasar tersebut. Alternatif lainnya apabila penjual
dalam kontrak future tidak menguasai obyek transaksi atau tidak berminat
menjual yang dikuasainya adalah dengan membeli sekuritas pada pasar spot dan
menjualnya kepada pembeli future.
Pada Swap Contract lebih menguntungkan karena tidak memakai uang tunai
dimuka, jatuh temponya panjang dan likuiditasnya tinggi. Adapun Currency Swap banyak dipakai
perusahaan dalam melindungi nilai utangnya.
|
Referensi Teori
Forward
Contract
Menurut Siahaan (2008)
definisi dari forward contract adalah
perjanjian antara dua pihak, di mana satu pihak diwajibkan menyerahkan sejumlah
asset tertentu pada tanggal tertentu yang akan datang dan pihak lainnya wajib
membayar sesuai dengan jumlah tertentu yang dikenakan atas asset pada tanggal
penyerahan. Tujuan dari kontrak ini adalah untuk melindungi kedua belah pihak
dari fluktuasi nilai asset yang mungkin terjadi selama kurun waktu tertentu,
yaitu sejak kontrak ditandatangani hingga penyerahan atau pembayaran yang
dilakukan.
Future
Contract
Menurut Hull (2006)
kontrak berjangka merupakan perjanjian atau kesepakatan untuk membeli atau
menjual asset tertentu pada saat tententu dengan atau pada harga tertentu dalam
kurun waktu tertentu di masa yang akan datang. Hal ini senada dengan definisi
menurut Eiteman, dkk (2010) future
contract adalah sebuah alternatif dari kontrak forward yang menuntut
penyerahan suatu jumlah valuta asing standar di masa depan dengan waktu,
tempat, dan harga yang sudah ditentukan. Future
contract berbeda dengan forward
contract di mana future contract
bentuknya sudah standard (sudah dibuat baku), telah disekuritisasi dan
diperdagangkan di pasar tententu, di tengah-tengah masyarakat. Kontrak tidak
dilakukan secara pribadi oleh dua pihak, tetapi dilakukan melalui bursa yang
terorganisir.
Option
Contract
Dasarnya dibedakan
menjadi dua macam, yaitu calls
sebagai hak beli dan puts sebagai hak
jual. Pembeli calls atau pemilik calls memiliki hak membeli asset
tertentu pada harga tertentu dan tanggal tertentu di masa yang akan datang.
Sebaiknya pembeli put atau pemilik put memiliki hak menjual asset tertentu pada
harga tertentu dan pada tanggal tertentu di masa yang akan datang. Harga dalam
kontrak disebut strike price atau exercise price, dan tanggal pada kontrak
disebut maturity date. Gaya opsi ini
ada dua, yaitu gaya Eropa dan gaya Amerika. Opsi eropa dapat diexercise hanya
persis pada tanggal jatuh tempo saja, sedangkan opsi Amerika dapat diexercise
kapan saja sepanjang hidup opsi atau selama opsi belum jatuh tempo maupun
persis pada tanggal jatuh tempo.
Swaps
Contract
Merupakan kesepakatan
antara dua pihak atau perusahaan untuk saling mempertahankan arus kas di masa
tertentu (selama kurun waktu tertentu) yang akan datang. Kesepakatan ini
ditentukan secara spesifik tanggal pembayaran tunai dan cara menghitung jumlah
tunai yang akan saling dipertukarkan (dibayarkan masing-masing pihak). Biasanya
di dalam perhitungan telah dipertimbangkan nilai yang akan datang, tingkat
bunga, kurs mata uang, dan variabel-variabel lainnya yang relevan.
Transaksi
Futures Contract
Futures
Contract adalah perjanjian yang menyatakan volume standar
suatu mata uang tertentu untuk ditukar pada tanggal jatuh tempo tertentu.
Karenanya, pasar futures mata uang serupa dengan kontrak forward dari sisi
kewajibannya, tetapi berbeda dengan forward dari sisi bentuk perdagangannya. Futures Contract umumnya digunakan oleh
MNC untuk lindung nilai posisi valuta asingnya. Selain itu, futures kontrak
diperdagangkan oleh spekulator yang berharap memperoleh manfaat dari prediksinya
mengenai pergerakan kurs masa depan. Tujuan dari kontrak futures pada instrumen
keuangan adalah untuk mengalihkan risiko perubahan pada harga sekuritas di masa
datang dari satu pihak ke pihak lain dalam kontrak tersebut. Karena itu
instrumen futures ini menawarkan suatu cara untuk mengatur tingkat risiko yang
ada di pasar finansial. Merupakan kontrak yang telah distandardisasi dan
diperdagangkan pada pasar future yang terorganisasir. Kontrak Futures
mencantumkan suatu volume standar dari suatu mata uang yang diperdagangkan pada
tanggal (settlement date) tertentu. Currency
Futures adalah kontrak yang menetapkan penukaran suatu valuta dalam volume
tertentu pada tanggal penyelesaian tertentu. Menurut Madura (2009,67-68) pasar Currency Futures merupakan pasar yang
memfasilitasi perdagangan kontrak Currency
Futures. Suatu kontrak Currency
Futures menetapkan suatu volume standar dari suatu valuta tertentu yang
akan dipertukarkan pada tanggal penyelesaian (settlement date) tertentu di masa depan. Sebuah MNC (multi national corporation) yang ingin
meng-hedge hutangnya akan membeli kontrak Currency
Futures untuk mengunci harga suatu valuta di masa depan
Rekomendasi untuk
Analisis Selanjutnya
Penelitian
ini adalah sebuah conceptual paper
dimana temuan data dan informasi yang berasal dari data sekunder, baik yang
berasal dari textbook serta publikasi ilmiah. Untuk penelitian selanjutnya
diharapkan dapat menggunakan sampel riil seperti perusahaan MNC agar penjelasan
yang dipaparkan lebih terperinci dan sesuai dengan riil atau relita dalam
perdagangan saham untuk mengurangi risiko fluktuasi kurs valas.
DAFTAR PUSTAKA
Baaquie, Belal E., Du, Xin. dan Bhanap
Jitendra (2014). Option Pricing : Stock Price, Stock Velocity and The
Acceleration Lagrangian.
Bodie, Kane, Marcuz. (2002).
Investments. New York : McGraw-Hill
Cho,Young-Hye dan Engle, Robert F (1999)
Modeling the Impacts of Market Activity on BidAsk Spreads in the Option Market.
NBER Working Paper.
Eiteman, Stonehill, Moffett, (2010),
Manajemen Keuangan Multinasional Edisi kesebelas Jilid 2, Erlangga, Jakarta
Fabozzi, Frank. J. (2000). Manajemen
Investasi. Jakarta : Salemba Empat
Hull, John C. (2013). Fendamentalsof
futures and options market, 8th Ed, Pearson, Prentice Hall.
Siahaan, Hinsa. (2008). Seluk-Beluk
Perdagangan Instrumen Derivatif, Cetakan Pertama, Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo.
Madura, Jeff. (2000). Manajemen Keuangan
Internasional, Edisi Keempat (Diterjemahkan oleh Emil Salim), Jakarta :
Erlangga.
Mitariani, Ni Wayan Eka. Analisis Perbandingan
Penggunaan Hedging Antara Forward contract Dengan Currency Swap Untuk
Meminimasi Risiko Foreign Exchange, jurnal managemen strategi bisnis dan
kewirausahaan vol 7, 2013
Sembel, Roy,Tedy Fardiansyah. (2002).
Sekuritas Derivatif: Madu atau Racun, Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Empat
link jurnal:
terimakasi atas pengetahuannya kak
BalasHapus