ANALISIS
REGRESI BERGANDA DENGAN MENGGUNAKAN SPSS
NAMA / NIM : NINGFIRA GITANINGTYAS
MATA KULIAH : STATISTIK II
DOSEN : M. NANANG CHOIRUDDIN,SE., MM
REGRESI
LINEAR BERGANDA
Regresi
linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel
independen (X1, X2, … Xn) dengan variabel
dependen (Y). Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel
independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari
variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau
penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Analisis
regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana
keadaan (naik turunnya) variabel independen (kriterium), bila dua atau lebih
variabel independen sebagai faktor predictor dimanipulasi (dinaik turunkan
nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel
independennya minimal 2.
Rumus dari
analisis regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
Y1
= a + b2X2 + b2X2 + … + bnXn
Keterangan :
Y1 =
Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X = Variabel
dependen
a = Konstanta
b = Koefisien
regresi (nilai peningkatan atau penurunan)
ANALISIS
KORELASI GANDA ( R )
Analisis ini
digunakan untuk mengetahui hubungan antara 2 atau lebih variabel independen
terhadap variabel dependen secara serentak. Nilai R berkisar antara 0 dan 1.
Semakin mendekati angka 1 maka hubungan semakin kuat, sebaliknya jika semakin
mendekati angka 0 maka hubungan semakin lemah.
Rumus
korelasi ganda dengan 2 variabel independen adalah sebagai berikut:
Ry.x1x2 = 

Keterangan
:
Ry.x1x2
= Korelasi variabel X1 dengan X2 terhadap Y
Ryx1
= Korelasi sederhana (product moment pearson) antara X1 dengan Y
Ryx2
= Korelasi sederhana antara X2 dengan Y
Rx1x2
= Korelasi sderhana antara X1 dengan X2
Menurut Sugiyono
(2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi adalah sebagai
berikut:
Nilai
|
Ekuivalen
|
0,00
– 0,199
|
sangat
rendah
|
0,20
– 0,399
|
rendah
|
0,40
– 0,599
|
sedang
|
0,60
– 0,799
|
kuat
|
0,80
– 1,000
|
sangat
kuat
|
ANALISIS
DETERMINASI (R2)
Analisis ini
digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen
secara serentak terhadap variabel dependen. Jika R2 bernilai 0 maka
tidak ada sedikitpun presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel
independen terhadap variabel dependen, tetapi jika R2 bernilai 1
maka sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel
dependen adalah sempurna.
Rumus untuk
mencari koefisien determinasi dengan 2 variabel independen adalah sebagai
berikut:
R2 = 

Keterangan
:
R2
= Koefisien Determinasi
Ryx1
= Korelasi sederhana (product moment pearson) antara X1 dengan Y
Ryx2
= Korelasi sederhana antara X2 dengan Y
Rx1x2
= Korelasi sderhana antara X1 dengan X2
UJI
KOEFISIEN REGRESI SECARA BERSAMA-SAMA (UJI F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen,
atau digunakan untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel dependen atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang
terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan).
Rumus untuk mencari F hitung adalah sebagai berikut:
F hitung = 

Keterangan
:
R2 =
Koefisien determinasi
n = jumlah
data atau kasus
k = jumlah
variabel independen
Langkah-langkah
dalam pengujian koefisien regresi secara bersama-sama adalah sebagai berikut:
a.
Merumuskan
hipotesis
Ho = Tidak
ada pengaruh yang signifikan
Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan
Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan
b. Menentukan tingkat signifikansi
Biasanya
menggunakan taraf a = 5%
- Menentukan F hitung
- Menentukan F tabel
Dapat
dicari dengan Ms. Excel menggunakan rumus “=finv(a,df1,df2)”
df1
= jumlah variabel independen
df2
= n-k-1
- Membandingkan F hitung dan F tabel dengan kriteria
Ho =
diterima jika: F hitung ≤ F tabel
Ha = ditolak jika: F hitung > F tabel
Ha = ditolak jika: F hitung > F tabel
UJI
KOEFISIEN REGRESI SECARA PARSIAL (UJI t)
Uji
ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Rumus t hitung pada analisis regresi ini
adalah sebagai berikut:
t hitung =
atau t
hitung = 


Keterangan :
Bi = Koefisien regresi variabel i
Sbi = Tandar error variabel i
r = Koefisien korelasi parsial
k = jumlah variabel independen
n = jumlah data atau kasus
Langkah-langkah
pengujian koefisien regresi parsial adalah sebagai berikut:
a.
Menentukan
Hipotesis
Ha
= Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan
Ho = Secara parsial terdapat pengaruh signifikan
Ho = Secara parsial terdapat pengaruh signifikan
b. Menentukan tingkat signifikansi
Biasanya
menggunakan taraf a = 5%
- Menentukan t hitung
- Menentukan t tabel
Dapat dicari
dengan Ms. Excell menggunakan rumus “=tinv(a,df)” df = n-k-1
- Membandingkan t hitung dan t tabel dengan kriteria
Ha =
diterima jika: -t tabel ≤ t hitung < t table
Ho =
ditolak jika: -t hitung < -t tabel atau t hitung > t table
CONTOH KASUS
Seorang pengamat
pasar modal bernama Sugianto ingin melakukan penelitian tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi harga saham pada perusahaan. Sugianto ingin mengetahui
hubungan antara rasio keuangan PER dan ROI (Return On Investment)
terhadap harga saham. Dari pernyataan tersebut, didapatkan variabel dependen
(Y) yaitu harga saham, dan variabel independen (X1 dan X2)
yaitu PER dan ROI. Data yang ditabulasikan sebagai berikut:
Tahun
|
Harga
Saham
|
PER
(%)
|
ROI
(%)
|
2003
|
8300
|
5
|
6
|
2004
|
7500
|
3
|
5
|
2005
|
8950
|
4
|
4
|
2006
|
8250
|
5
|
6
|
2007
|
9000
|
4
|
3
|
2008
|
8750
|
3
|
5
|
2009
|
9500
|
5
|
6
|
2010
|
8500
|
6
|
4
|
2011
|
8350
|
4
|
6
|
2012
|
9500
|
6
|
5
|
2013
|
9750
|
7
|
6
|
Langkah:
- Klik analyze, klik regression, klik linier
- Klik PER dan ROI dan masukkan ke kotak Independent
- Klik Harga Saham dan masukkan ke kotak Dependent.
- Klik statistic: pilih estimates, Model Fit, Descriptives
- Klik continue
- Klik Plots pada Standardized Residual Plot, pilih Histogram dan Normal Probability
- Klik Continue dan Klik OK
Output pada SPSS
dapat dilihat sebagai berikut:
Descriptive Statistics
|
|||
|
Mean
|
Std. Deviation
|
N
|
HargaSaham
|
8759.09
|
668.139
|
11
|
PER
|
4.73
|
1.272
|
11
|
ROI
|
5.09
|
1.044
|
11
|
Correlations
|
||||
|
|
HargaSaham
|
PER
|
ROI
|
Pearson
Correlation
|
HargaSaham
|
1.000
|
.586
|
-.008
|
PER
|
.586
|
1.000
|
.246
|
|
ROI
|
-.008
|
.246
|
1.000
|
|
Sig.
(1-tailed)
|
HargaSaham
|
.
|
.029
|
.490
|
PER
|
.029
|
.
|
.233
|
|
ROI
|
.490
|
.233
|
.
|
|
N
|
HargaSaham
|
11
|
11
|
11
|
PER
|
11
|
11
|
11
|
|
ROI
|
11
|
11
|
11
|
Variables Entered/Removedb
|
|||
Model
|
Variables Entered
|
Variables Removed
|
Method
|
1
|
ROI,
PERa
|
.
|
Enter
|
a. All
requested variables entered.
|
|
||
b.
Dependent Variable: HargaSaham
|
Model Summaryb
|
||||
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted R Square
|
Std. Error of the Estimate
|
1
|
.606a
|
.368
|
.210
|
593.961
|
a.
Predictors: (Constant), ROI, PER
|
|
|||
b.
Dependent Variable: HargaSaham
|
|
ANOVAb
|
||||||
Model
|
Sum of Squares
|
df
|
Mean Square
|
F
|
Sig.
|
|
1
|
Regression
|
1641769.089
|
2
|
820884.544
|
2.327
|
.160a
|
Residual
|
2822321.820
|
8
|
352790.228
|
|
|
|
Total
|
4464090.909
|
10
|
|
|
|
|
a.
Predictors: (Constant), ROI, PER
|
|
|
|
|||
b.
Dependent Variable: HargaSaham
|
|
|
|
Coefficientsa
|
||||||
Model
|
Unstandardized Coefficients
|
Standardized Coefficients
|
t
|
Sig.
|
||
B
|
Std. Error
|
Beta
|
||||
1
|
(Constant)
|
7735.088
|
1052.561
|
|
7.349
|
.000
|
PER
|
328.618
|
152.348
|
.626
|
2.157
|
.063
|
|
ROI
|
-104.002
|
185.548
|
-.163
|
-.561
|
.590
|
|
a.
Dependent Variable: HargaSaham
|
|
|
|
Residuals Statisticsa
|
|||||
|
Minimum
|
Maximum
|
Mean
|
Std. Deviation
|
N
|
Predicted
Value
|
8200.93
|
9411.40
|
8759.09
|
405.187
|
11
|
Residual
|
-790.789
|
745.833
|
.000
|
531.255
|
11
|
Std.
Predicted Value
|
-1.378
|
1.610
|
.000
|
1.000
|
11
|
Std.
Residual
|
-1.331
|
1.256
|
.000
|
.894
|
11
|
a.
Dependent Variable: HargaSaham
|
|
|
|
Dari
hasil perhitungan diperoleh:
Konstanta (a) =
7735,088; Koefisien Regresi 1 (b1) = 328,618; Koefisien Regresi 2 (b 2) =
-104,002; R = 0,606; R2 = 0,368; F hitung = 2,327; t hitung PER =
2,157 dan t hitung ROI = -0,561;
Kemudian kita
hitung hasil analisis:
- Analisis Korelasi Ganda (R)
R
= 0,606 berdasarkan tabel Sugiyono (2007) hubungan antar variabel kuat
- Analisis
Determinasi (R2)
R2 = 0,368 jadi presentasi sumbangan pengaruh variabel sebesar 36,8 %
- Uji Koefisien Regresi Bersama-sama (Uji F)
F
hitung = 2,327
a
= 5% = 0,05
df1
= 2 dan df2 = n-k-1 = 10-2-1 = 7
F
tabel = finv(0,05;2;7) = 4,737
Karena
F hitung ≤ F tabel, maka Ho diterima
- Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t)
t
hitung PER = 2,157 dan t hitung ROI = -0,561
a
= 5% = 0,05
df
= n-k-1 = 10-2-1 = 7
t
tabel = tinv(0,05;7) = 2,364
Karena
t hitung PER ≤ t tabel, maka Ho PER diterima
Karena
t hitung ROI ≥ -t tabel, maka Ho ROI diterima
DAFTAR PUSTAKA
Andi. 2009. SPSS17 untuk Pengolah
Data Statistik. Semarang:Wahana Komputer
Hasan M. Iqbal, Ir., M.M. 2005. Pokok-Pokok
Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Edisi Kedua. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Priyatno Duwi. 2008. Mandiri Belajar
SPSS (Statistical Product and Service Solution) Untuk Analisis Data dan Uji
Statistik. Yogyakarta: MediaKom.
Sugiyono.2010. Statistik Untuk
Penelitian. Alfabeta : Bandung.
Uyanto Stanislaus S., Ph.D. 2009. Pedoman
Analisis Data dengan SPSS. Edisi 3. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Terimakasi ilmunya kak, sangat membantu dan bermanfaat
BalasHapusSemoga bermanfaat kaka
BalasHapusSingkat dan sangat membantu kaka
BalasHapusmantap kak lengkap banget materinya, makasiii yaaa
BalasHapusMantap kak
BalasHapusTerima kasih, materinya sangat bermanfaat
BalasHapusterimakasih atas informasinya ya kak, semoga bermangfaat bagi saya maupun yang lainnya, terus semangat. terimakasih
BalasHapus