Jumat, 01 Mei 2020

Review Jurnal Analisis Futures


Analysis Of Hedging Determinants With Foreign Currency Derivative Instruments On Companies Listed On Bei Period 2012-2015

Dea Linda Siti Nurmala / 1710178
Analisis Sekuritas (H)
M. Nanang Choiruddin, SE., MM

Review Jurnal terkait Analisis Futures
Judul
Analysis Of Hedging Determinants With Foreign Currency Derivative Instruments On Companies Listed On BEI Period 2012-2015
(Analisis Faktor Penentu Lindung Nilai dengan Instrumen Derivatif Mata Uang Asing pada Perusahaan yang Terdaftar pada BEI periode 2012-2015)
Jurnal
Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI)
Volume & Halaman
Volume 6 Nomor 2
Tahun
2015
Penulis
Gatot Nazir Ahmad, Umi Mardiyati, Ahmad Shofi Nashrin
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh ukuran perusahaan, peluang pertumbuhan, leverage dan likuiditas terhadap keputusan lindung nilai dengan instrumen derivatif mata uang asing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2015. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah seperangkat panel data dengan metode purposive sampling, dan kriteria untuk sampel adalah: (1) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek periode 2012 hingga 2015, (2) perusahaan manufaktur yang memiliki transaksi eksposur (kewajiban dan / atau aset dalam mata uang asing, (3) perusahaan manufaktur yang memiliki data yang diperlukan untuk penelitian ini. Total sampel penelitian ini adalah 106 perusahaan atau 424 pengamatan dalam waktu 4 tahun. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi logistik dengan z-statistik sebagai pengujian hipotesis untuk menguji koefisien regresi dengan alpha 5% .Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, peluang pertumbuhan dan likuiditas positif dan signifikan mempengaruhi keputusan lindung nilai dengan instrumen derivatif mata uang asing , sementara leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan lindung nilai dengan instrumen derivatif mata uang asing.
Kata kunci: ukuran perusahaan, peluang pertumbuhan, leverage, likuiditas, lindung nilai, derivatif, manajemen risiko
Latar Belakang
Risiko yang mengancam perusahaan yang melakukan transaksi antar negara adalah risiko fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Penerapan sistem nilai tukar mengambang di Indonesia juga menambah besar risiko fluktuasi tersebut (Guniarti, 2014). Permintaan dan penawaran atas mata uang suatu negara berfluktuasi dari waktu ke waktu dikarenakan perubahan selera produk domestik dan produk asing, perbedaan pertumbuhan dan tingkat inflasi di berbagai negara, perubahan tingkat bunga, dan sebagainya (Salvatore, 2011). Pergerakan nilai tukar mata uang asing akan sangat mempengaruhi nilai aset dan beban perusahaan yang melakukan perdagangan internasional, pelemahan mata uang dalam negeri atas mata uang asing dapat menurunkan aset perusahaan yang didominasi mata uang asing dan meningkatkan beban perusahaan yang didenominasi mata uang asing, begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, mengingat risiko yang mungkin terjadi akibat perdagangan internasional, perusahaan dapat melakukan manajemen risiko untuk meminimalisir kejadian yang tidak diharapkan.
Dasar Teori
Hedging merupakan suatu strategi untuk mengurangi risiko kerugian yang diakibatkan oleh turun-naiknya harga (Putro and Chabachib, 2012)
Hedging dilakukan oleh suatu perusahaan atau individu untuk melindungi terhadap suatu perubahan harga yang akan memberikan dampak negatif pada laba (Brigham and Houston, 2011: 379)
Derivatif merupakan suatu kontrak keuangan antara dua pihak untuk mentransaksikan suatu aset saat harga tetap pada tanggal yang akan terjadi di masa depan (Brigham and Houston, 2011: 347)
Futures mata uang adalah perjanjian kontrak berstandar dimana dua pihak berjanji untuk menukar suatu mata uang dengan mata uang yang lain dengan rate terntentu dan jumlah tertentu pada tanggal yang sudah ditentukan di masa yang akan datang. Tujuan dari kontrak futures adalah untuk mengalihkan risiko dari satu pihak ke pihak lain di dalam kontrak tersebut (Utomo, 2000)
Premium adalah biaya dimuka yang harus dibayarkan pemegang opsi untuk memiliki hak untuk memilih baik kontrak tersebut dieksekusi maupun tidak (Nguyen, 2012)
Kontrak swap adalah perjanjian antara dua pihak untuk bertukar sesuatu, biasanya kewajiban untuk melakukan sejumlah pembayaran tertentu (Brigham and Houston, 2011: 376)
Kontrak swap mata uang biasanya terjadi antara perusahan di satu negara dengan negara yang lainnya dan diperantarai oleh bank (Nguyen, 2012)
Perusahaan yang lebih besar akan cenderung lebih banyak melakukan aktivitas hedging dalam rangka melindungi perusahaan dari risiko fluktuasi nilai tukar mata uang (Guniarti, 2014)
Tujuan Penelitian
Untuk melihat pengaruh ukuran perusahaan, peluang pertumbuhan, leverage dan likuiditas terhadap keputusan lindung nilai dengan instrumen derivatif mata uang asing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2015.
Objek Penelitian
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2015.
Metode Penelitian
Metode Purposive Sampling
Hasil Penelitian
Ukuran perusahaan, peluang pertumbuhan dan likuiditas positif dan signifikan mempengaruhi keputusan lindung nilai dengan instrumen derivatif mata uang asing , sementara leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan lindung nilai dengan instrumen derivatif mata uang asing
Kesimpulan
Penelitian ini menguji faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan hedging dengan instrumen derivatif valuta asing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015 dengan menggunakan firm size, growth opportunity, leverage dan liquidity sebagai variabel bebas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa firm size dan growth opportunity berpengaruh terhadap keputusan hedging. Perusahaan besar dan perusahaan yang memiliki kesempatan pertumbuhan yang tinggi cenderung lebih banyak melakukan aktivitas operasional luar negeri yang lebih banyak, sehingga perusahaan perlu melakukan hedging untuk mengurangi dampak dari risiko fluktuasi kurs mata uang.
Sementara leverage dan liquidity tidak berpengaruh terhadap keputusan hedging. Semakin tinggi rasio likuiditas maka akan semakin kecil kemungkinan bahwa perusahaan akan mengalami gagal bayar atas hutang lancarnya, dan tentunya risiko kesulitan keuangan yang muncul cenderung lebih rendah. Sehingga semakin besar rasio likuiditas suatu perusahaan maka semakin rendah probabilitas perusahaan melakukan aktivitas hedging karena risiko yang dihadapinya cenderung rendah.

Kaitan dengan Teori atau Referensi
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Subagya (2015) tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hedging dengan menggunakan instrumen derivatif valuta asing, diketahui bahwa faktor leverage dan growth opportunity berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan faktor firm size dan liquidity tidak berpengaruh terhadap probabilitas kebijakan hedging. Meskipun menggunakan perusahaan yang terdaftar di BEI, hasilnya tetap berbeda dengan penelitian ini karena jangka waktu (periode) dan objek penelitian yang digunakan pun berbeda. Subagya menggunakan perusahaan non-finansial periode 2010-2014, sedangkan penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur periode 2012-2015.
Perbedaan periode bukanlah kendala utama dalam mengaitkan sebuah penelitian satu dengan penelitian lainnya. Hal ini dibuktikan oleh Irawan (2014) yang menggunakan perusahaan manufaktur sebagai objek penelitiannya dengan periode yang tidak sama dengan penelitian ini, yaitu periode 2009-2012. Perbedaanya, Irawan tidak mengikutsertakan faktor growth opportunity dalam penelitiannya sebagaimana penelitian ini, faktor yang diangkat oleh Irawan dan sama dengan penelitian ini adalah faktor leverage, firm size, dan liquidity. Faktor leverage dan liquidity berpengaruh negatif, sedangkan firm size berpengaruh positif. Hasil penelitian Irawan ini sama dengan hasil pada penelitian ini. Maka dari itu, relevansi keterkaitan hasil dari penelitian ini dipengaruhi oleh objek penelitian yang digunakan peneliti.

Rekomendasi untuk Analisis Selanjutnya
Menurut Tandelilin (2017: 46), terdapat dua jenis kontrak berjangka yaitu kontrak berjangka komoditas dan kontrak berjangka finansial (financial futures). Kontrak berjangka finansial menggunakan underlying asset (atau dikenal dengan sebutan variabel pokok) berupa efek seperti saham atau indeks saham. Di BEI, kontrak berjangka yang saat ini diperdagangkan adalah kontrak berjangka finansial, lebih khusus lagi yaitu kontrak berjangka indeks, yaitu: LQ (LQ 45) futures, Hang Seng Futures, CSI 300 futures, Nikkei futures, Mini LQ futures, DOW futures, dan JP futures.
Menurut Hanafi (2015:697), instrumen keuangan futures didesain untuk meminimalkan kelemahan instrumen forward. Secara spesifik, instrumen keuangan futures diperdagangkan oleh bursa keuangan dengan menggunakan features yang standar dan mekanisme marking to market untuk meminimalkan akumulasi kerugian.  Rekomendasi saya untuk analisator selanjutnya mungkin dapat mengkaitkan jenis perusahaan yang sama agar hasilnya lebih akurat.

Daftar Pustaka
Ahmad, Gatot Nazir, dkk. 2015. Analysis Of Hedging Determinants With Foreign Currency Derivative Instruments On Companies Listed On BEI Period 2012-2015. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), Vol. 6, No. 2, hal. 540-557 http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jrmsi/article/view/820
Hanafi, Mamduh M. 2015. Manajemen Keuangan Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA
Irawan, Bahrain Pasha. 2014. “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Instrumen Derivatif Valuta Asing sebagai Pengambilan Keputusan Hedging”. Skripsi. Ekonomika dan Bisnis. Manajemen. Universitas Diponegoro. Semarang
Subagya, Ricki. 2015. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hedging dengan Menggunakan Instrumen Derivatif Valuta Asing”. Skripsi. Ekonomika dan Bisnis. Manajemen. Universitas Diponegoro. Semarang
Tandelilin, Eduardus. 2017. Pasar Modal Manajemen Portofolio dan Investasi. Yogyakarta: PT. Kanisius

11 komentar:

Review Jurnal Analisis Opsi dan Future Nama / NIM : Yuni Mega Lestari / 17510175 Mata Kuliah : Analisis Sekuritas Dosen Mata Kuliah ...