Sabtu, 02 Mei 2020

Tugas Review Jurnal Analisis Opsi dan Future/Ummil Fitri (17510130)/Analisis Sekuritas (G)/



Judul Review Jurnal                       : Estimasi Harga Opsi Saham Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Studi Kasus Saham Lq-45
Nama / NIM                                      : Ummil Fitri / 17510130
Mata Kuliah                                      : Analisis Sekuritas G
Dosen Mata Kuliah                          : M. Nanang Choiruddin,SE.,MM

Judul
Estimasi Harga Opsi Saham Di Bursa Efek Indonesia (Bei) : Studi Kasus Saham Lq-45
Jurnal
Jurnal Akuntansi dan Manajemen
Volume & Nomor
Vol. 20, No. 3, Hal. 195-218
Tahun
2009
Penulis
Rowland Bismark Fernando Pasaribu
Keyword
Option pricing, black scholes model stochastic volatility, garch model
Reviewer
Ummil Fitri 17510130

Judul penelitian
Estimasi Harga Opsi Saham Di Bursa Efek Indonesia (Bei) : Studi Kasus Saham Lq-45
Latar Belakang
Brenner dan Galai (1989) menyarankan agar dibentuk indeks volatilitas (serupa dengan indeks saham) pada beberapa instrumen derivatif yang sangat dinamis tingkat volatilitas, misalnya opsi dan kontrak futures agar dapat digunakan oleh pengambil keputusan dalam melaksanakan keputusan investasi. Sampai saat ini, banyak volatilitas derivatif seperti swap dan opsi yang diperdagangkan masih bersifat over the counter (OTC).
Pentingnya pengukuran volatilitas harga saham awalnya adalah publikasi preferensi formula option pricing oleh Black dan Scholes (1973) yang dinilai banyak pihak sebagai lompatan quantum pengembangan ekonomi-keuangan. seberapa besar pengaruh volatilitas historis saham terhadap volatilitas saat ini dan bagaimana implementasi harga opsi Call Eropa saham LQ-45. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh volatilitas historis (dengan metode volatilitas historis, GARCH, dan CGARCH) terhadap volatilitas saat ini dari setiap saham dan mencoba melakukan estimasi penetapan harga opsi-call Eropa dengan beberapa asumsi tambahan pada saham LQ-45 dengan menggunakan model Black-Scholes.
Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh volatilitas historis (dengan metode volatilitas historis, GARCH, dan CGARCH) terhadap volatilitas saat ini dari setiap saham dan mencoba melakukan estimasi penetapan harga opsi-call Eropa dengan beberapa asumsi tambahan pada saham LQ-45 dengan menggunakan model Black-Scholes.
Hasil penelitian
Pada bagian ini akan dibahas mengenai statistik deskriptif tingkat pengembalian saham-saham pada LQ45, risiko saham-saham pada LQ45 dengan menggunakan simpangan baku, VaR dan model risiko. Tabel 1 memperlihatkan statistik deskriptif mengenai tingkat pengembalian 45 saham pada LQ45. Rata-rata tingkat pengembalian saham umumnya positif selama periode penelitian. Tingkat pengembalian indeks LQ45 rata-rata adalah 0,08% perhari dengan tingkat risiko sebesar 1, 71%.  Sementara rata-rata tingkat
Teori dan relevansi
Pasar opsi dipasar modal Indonesia sudah tidak berjalan sejak tahun 2010, padahal opsi saham sebagai derivatif merupakan suatu instrumen keuangan yang diharapkan akan mengamankan risiko saham yang bersangkutan. Merupakan suatu kesepakatan antara dua pihak yang mempunyai suatu nilai tertentu yang ditetapkan berdasarkan harga sesuatu yang lain (Mc.Donald, 2003).
French et.al (1987) menyatakan bahwa kejutan volatilitas positif seharusnya memiliki efek yang negatif terhadap harga suatu aset. Andersen dan Bollerslev (1998) menjelaskan pengaruh pengumuman dalam volatilitas nilai tukar, bahwa kesulitan dalam mencari pentingnya kekuatan daya penjelas meski pengumuman tersebut mungkin berpengaruh signifikan dalam beberapa hal. Pendekatan lain adalah untuk menggunakan ukuran volatilitas pada pasar lainnya. Engle et.al (1990) menemukan bukti bahwa volatilitas saham adalah sumber penyebab volatilitas obligasi di masa mendatang karena penelitiannya melakukan pemodelan pengaruh volatilitas dalam pasar. Pentingnya pengukuran volatilitas harga saham awalnya adalah publikasi preferensi formula option pricing oleh Black dan Scholes (1973) yang dinilai banyak pihak sebagai lompatan quantum pengembangan ekonomi-keuangan saat itu.
Derivatif secara sederhana adalah instrumen keuangan yang nilainya tergantung produk pasar keuangan berupa saham, obligasi, mata uang, dan komoditas. Dalam derivatif sederhana yang disebut kontrak forward; perjanjian antara kedua belah pihak dalam pengantaran nilai pada aset tertentu pada waktu yang telah ditentukan dimasa mendatang pada harga tertentu.  Kontrak forward biasanya tidak diperdagangkan di pasar. Kontrak forward yang telah distandarisasi yang ditawarkan pada pasar khusus disebut perjanjian atau kontrak futures. Derivatif yang semakin kompleks adalah opsi.
Indikator berkembangnya dunia investasi tidak  hanya ditunjukkan dari jumlah uang yang diinvestasikan ataupun banyaknya jumlah investor yang berinvestasi, akan tetapi yang menjadi indikator dalam perkembangan tersebut adalah dengan banyaknya alternatif-alternatif instrument yang dipakai untuk berinvestasi. Hal ini tidak lain bertujuan untuk meningkatkan imbal hasil yang diterima oleh investor. Cara yang popular dilakukan investor belakangan ini adalah dengan memperdagangkan instrumen derivatif, dapat berupa option dan future.
Rekomendasi
Berdasar keterbatasan yang ada pada penelitian ini maka diharapkan pada penelitian selanjutnya dilakukan perbaikan yang bertujuan untuk menghasilkan penelitian yang lebih komprehensif, yakni dengan melakukan beberapa hal berikut: 1) menggunakan model penetapan harga opsi lainnya sebagai estimasi penetapan harga, misalnya model Levy, montecarlo, seterusnya, dan di sisi lain juga mengikutsertakan pembentukkan harga opsi put. Mengenai jenis opsi, terdapat beberapa jenis opsi lainnya yang dapat digunakan (jenis Amerika, Bermuda, atau Asia); 2) sampel penelitian dapat ditambah sehingga dapat diperoleh gambaran potensi intrumen ini jika diterapkan pada setiap saham yang listing di bursaa efek; dan 3) adapun indikator opsi yang dapat digunakan sebagai alat analisis dapat ditambah, misalnya dengan indikator gamma, rho, dan theta pada kedua jenis opsi (call dan put).

DAFTAR PUSTAKA
Andersen, Torben G. dan Bollerslev, Tim. (1998). Deutsche Mark-Dollar Volatility: Intraday Activity Patterns, Macroeconomic Announcements, and Longer Run Dependencies. Journal of Finance, February, 53(1), pp.  219-65.
Black, F. dan M. Scholes. (1973). The Pricing of Options and Corporate Liabilities. Journal of Political Economy, 81, 3, 637–654.
Engle, Robert F, Victor K Ng, dan Michael Rothschild. (1990). Asset Pricing with a Factor-Arch Covariance Structure: Empirical Estimates for Treasury Bills. Journal of Econometrics, July-August, 45(1-2), pp. 213-37
French, Kenneth R.; G. William Schwert dan Robert F Stambaugh. (1987). Expected Stock Returns and Volatility. Journal of Financial Economics, September,19(1), pp.3-29.
McDonald, Robert L. (2003). Derivatives Market. Second Edition.  Boston: Pearson Education, Inc.
Merton, Robert. (1973). The Theory of Rational Option Pricing. Bell Journal of Economics and Management Science, 4, hlm 141-183.


Judul Review Jurnal                       : Pengaruh Kontrak Futures Indeks Terhadap Volatilitas Underlying Spot Market Di Indonesia
Nama / NIM                                       : Ummil Fitri / 17510130
Mata Kuliah                                       : Analisis Sekuritas G
Dosen Mata Kuliah                         : M. Nanang Choiruddin,SE.,MM

Judul
Pengaruh Kontrak Futures Indeks Terhadap Volatilitas Underlying Spot Market Di Indonesia
Jurnal
Jurnal Manajemen
Volume & Nomor
Volume XXI, No. 01 hlm. 17-32
Tahun
2017
Penulis
Sukmawati Sukamulja dan Sony Fidanti
Keyword
Futures contract index, GARCH, LQ45 Futures, market sensitivity, underlying asset
Reviewer
Ummil Fitri (17510130)

Judul penelitian
Pengaruh Kontrak Futures Indeks Terhadap Volatilitas Underlying Spot Market Di Indonesia
Latar belakang
Banyak perdebatan berkaitan dengan pengaruh transaksi futures terhadap volatilitas underlying asset nya. Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa transaksi futures berpengaruh terhadap volatilitas aset yang mendasarinya. Sebaliknya, penelitian lain membuktikan bahwa transaksi kontrak futures tidak mempengaruhi volatilitas aset penyertaannya. Hasil penelitian tersebut masih kontradiksi sampai sekarang. Di Indonesia pasar futures dimulai dengan LQ45 futures. LQ45 Futures telah dihentikan perdagangannya pada tahun 2009, atau hanya berjalan selama 9 tahun sejak kemunculannya di tahun 2001. Kini tujuh (7) tahun pasca penghentian perdagangan kontrak futures indeks dengan underlying indeks LQ45 atau LQ45 Futures tersebut kembali diperdagangkan pada 1 Februari 2016.
Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kontrak futures indeks LQ45 terhadap volatilitas underlying spot market. Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji pengaruh kemunculan kontrak futures indeks terhadap efisiensi pasar pada periode 2001 – 2009 dengan menggunakan metode GARCH.
Hasil penelitian
Terdapat tiga (3) kelompok penelitian yang menemukan hubungan antara transaksi futures dengan volatilitas underlying spot. Kelompok pertama menyatakan transaksi futures meningkatkan volatilitas underlying spotnya. Kebalikan dengan kelompok pertama, kelompok kedua menemukan pengaruh negatif antara transaksi futures terhadap ketidakstabilan aset penyertaannya. Kelompok ketiga justru menemukan tidak ada pengaruh signifikan antara munculnya transaksi futures dengan harga aset penyertaannya.
Hasil pengujian pada return indeks LQ45 menemukan bahwa telah terjadi volatilitas yang rendah selama keberadaan kontrak futures indeks. Akan tetapi, volatilitas ini bukan dipengaruhi oleh kontrak futures indeks. Artinya kemunculan transaksi kontrak futures tidak berpengaruh terhadap volatilitas underlying spot nya. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Mallikarjunappa dan Afsal (2008) dengan data S&P CNX Nifty dan CNX Bank Nifty, Debasish (2009) dengan objek NSE Nifty, Xie dan Huang (2014) dengan objek bursa di China, Lee et al. (2014) dengan data pasar real estate di Eropa, Spyrou (2015) dengan data pasar modal Athens (Yunani), dan Sharma dan Malhotra (2015) dengan data futures di India. Hasil pengujian pada return indeks LQ45 periode sebelum dan setelah kontrak futures indeks menunjukan peningkatan efisiensi pasar terutama setelah kemunculan kontrak futures indeks. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Saravanan dan Deo (2010), Matanovic dan Wagner (2012), dan Lee et al. (2014).
Teori dan relevansi
Penelitian terbaru dilakukan oleh Yadav (2016) dengan data futures kontrak di India, ditemukan pengaruh kontrak futures terhadap kenaikan volume transaksi di pasar sahamnya, demikian pula halnya dengan kenaikan pada arus kasnya. Menggunakan model augmented GARCH, Sharma dan Malhotra (2015) menemukan hubungan positif antara unexpected futures trading volume (UTV) dengan volatilitas returns spot.
Teori pasar efisien awalnya digagas oleh Fama (1970) dan Jensen (1978). Pasar disebut efisien jika transaksi tidak memungkinkan untuk memperoleh keuntungan ekonomi (Jensen, 1978). Suatu pasar modal disebut efisien jika merefleksikan semua informasi relevan pada harga sahamnya. Dasar pemikiran pasar efisien adalah informasi sempurna, baik secara kualitas, waktu, maupun persepsi (Sukamulja, 2005). Dalam kenyataannya tidak ada sebuah pasarpun yang efisien sempurna, sehingga dalam jangka pendek investor masih bisa memprediksikan harga untuk memperoleh keuntungan jangka pendek (Timmermann dan Granger, 2004).
Transaksi futures seperti yang telah dibahas oleh banyak peneliti seperti di atas, menghasil perbedaan simpulan. Ada tiga kelompok simpulan yang diperoleh. Pertama, transaksi futures meningkatkan volatilitas underlying spot (lihat Cox, 1976; Finglewski, 1981; Stein, 1987; Sharma dan Malhotra, 2015; dan Yadev, 2016). Kedua, kemunculan kontrak futures menurunkan volatilitas pasar saham (misal, Bologna dan Cavallo, 2002; Kasman dan Kasman, 2008; Bohl et al., 2011, 2014; Nair, 2015; dan Singh, 2016). Ketiga, transaksi futures tidak memberikan pengaruh naik ataupun turun terhadap volatilitas saham penyertaannya (lihat misal, Mallikarjunappa dan Afsal, 2008; Gahlot et al., 2010; Sahu, 2012; Xie Huang, 2014; Lee et al., 2014; Er et al., 2015; dan Spyrou, 2015). Dari hasil ketiga simpulan tersebut, sulit dikatakan bahwa transaksi derivatif berdampak terhadap volatilitas pasar saham.
Rekomendasi
Penelitian ini terbatas pada periode setelah keberadaan kontrak futures indeks (post-futures), yang jumlah sampelnya lebih besar daripada periode sebelum keberadaan kontrak futures indeks (pre-futures). Hal tersebut disebabkan tidak tersedianya data sebelum tahun 2000. Variabel lain seperti kontrak futures individual atau kontrak option dapat digunakan untuk menguji konsistensi hasil penelitian. Penelitian komparasi dengan membandingkan beberapa negara dapat dilakukan untuk melihat konsistensi hasil. Penelitian ini hanya menggunakan GARCH (1,1), penelitian lanjutan dapat mengembangkan dengan metode GARCH lainnya dan menguji adanya market shock dengan membagi ke dalam sensitivitas tinggi dan rendah seperti yang dilakukan oleh Nomikos dan Pouliasis (2011). Pengujian peningkatan efisiensi pasar juga dapat dilakukan dengan menguji bid-ask spread dan market depth seperti yang dilakukan oleh Spyrou (2015) serta membagi ke dalam inform investor dan uninform investor atau antara hedger dan speculative investor.

DAFTAR PUSTAKA
Bohl, M. T., J. Desteldorf, dan P. L. Siklos. (2014) The effect of index futures trading on volatility three markets for Chinese stock. ISSU, 1-30.
Fama, E. F. (1970) Efficient capital markets: a review of theory and empirical work. Journal of Finance 25, 383 – 417.
Nomikos, N.K., dan P.K. Pouliasis. (2011) Forecasting petroleum futures markets volatility: the role of regimes and market conditions. Energy Economics 33, 312- 337.
Sharma, K.D., dan M. Malhotra. (2015) Impact of futures trading on volatility of spot market-a case of guar seed. Agricultural Finance Review 75 (3), 416 - 431.
Spyrou, S.I. (2015) Index futures trading and spot price volatility evidence from an emerging market. Journal of Emerging Market Finance 4(2), 151-167
Sukamulja, S. (2005) Analisis fundamental, analisis teknikal, dan program metastock. All Essay
Jensen, M. (1978). Some anomalous evidence regarding market efficiency. Journal of Financial Economics 6, 95-101.

8 komentar:

Review Jurnal Analisis Opsi dan Future Nama / NIM : Yuni Mega Lestari / 17510175 Mata Kuliah : Analisis Sekuritas Dosen Mata Kuliah ...