Sabtu, 11 April 2020

Analisis Regresi Berganda-Fetiah Dwi Purwansyah


NAMA/NIM       : Fetiah Dwi Purwansyah/18510128
MATA KULIAH   : STATISTIK II
DOSEN                  : M. Nanang Choiruddin, SE.,MM

Analisis Regresi Berganda

PENGERTIAN
Analisis regresi linier berganda adalah suatu metode statistik statistik umum yang digunakan untuk meneliti hubungan antara satu variabel dependen(X1, X2,.....,XK)[1]. Yang merupakan alat analisis peramalan nilai pengaruh antara dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat. Dalam rangka membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau kausal antara dua variabel variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat.[2]
CONTOH KASUS
Penelitian ini dilakukan pada PT. XYZ yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Heat Exchanger.objek penelitian adalah produk unit heat exchanger. Untuk keperluan mendapatkan datanya diperlukan pengumpulan data melalui wawancara dengan pihak perusahaan mengenaidata-data yang diperlukan untuk melakukan perencanaan jumlah produksi yang akan datang serta data sekunder dari data produksi dan penjualan.
Model regresi linier berganda untuk populasi adalah sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3+ εi
Dimana :              Y = jumlah produksi
                                α = konstanta
                                β1, β2, β3 = koefisensi regresi variabel independen
                                X1 = jumlah kerusakan mesin
                                X2 = harga bahan baku
                                X3 = jumlah tenaga kerja
Berikut data-data yang diperoleh dari PT.XYZ :
No.
periode
variabel
Total produksi (Y)
jumlah kerusakan mesin (X1)
harga bahan baku (X2)
Jumlah tenaga kerja (X3)
1
Mei-13
24
76371781
48
1390
2
Jun-13
20
21228575
24
1217
3
Jul-13
27
87099888
50
2058
4
Agust-13
23
46896084
38
1165
5
Sep-13
23
48879095
55
1409
6
Okt-13
24
114818187
60
1383
7
Nop-13
13
224176979
24
1076
8
Des-13
25
52370461
43
1259
9
Jan-14
28
109207862
66
1627
10
Feb-13
25
377095881
60
1682
11
Mar-14
22
65633794
36
2149

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SPSS, dalam pengolahan data dilakukan beberapa pengujian, yaitu koefisien determinasi,uji signifikan simultan (uji statistik F),uji signifikansi(uji statistik-t).[3]
Perhitungan menggunakan SPSS
1.       Masuk ke program SPSS lalu isi data pada kolom responden.
2.       Klik analize > regression > linier
3.       Masukkan variabel Y dalam dependent, dan X pada independent.



4.       Klik statistic, pilih estimates, model fit, R square change, dan descriptive.dan continue.

 





5.     







  Klik plot, masukkan SDRESID pada Y, dan ZPRED pada X. Dan next, masukkan ZPRED pada Y dan DEPENDENT pada X
6.       Klik continue. Lalu klik save.pada pradicted value,pilih unstandarized dan prediction intervals,klik mean dan individu
7.       Jika sudah semua klik oke dan akan muncul hasil output sebagai berikut:[4]
Analisis hasil output regresi ganda

Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
138,314
808,969

,171
,869
jumlah kerusakan mesin
72,705
53,714
,826
1,354
,218
harga bahan baku
9,426E-7
,000
,276
,710
,500
Jumlah tenaga kerja
-9,379
15,462
-,379
-,607
,563
a. Dependent Variable: Total produksi
Berdasarkan tabel diatas, nilai konstanta 138,314 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel kerusakan mesin, harga bahan baku dan jumlah tenaga kerja, maka jumlah produksi sebesar 138,314.
                Nilai koefisien untuk variabel independen kerusakan mesin bernilai positif  sebesar 72,705 hal ini menunjukkan bahwa dengan mengansumsikan diabaikannya variabel independen lainnya. Jika variabel kerusakan mesin semakin berkurang 1 % maka dapat mempengaruhi peningkatan jumlah produksi.
                Nilai koefisien untuk variabel independen harga bahan baku bernilai positif sebesar 9,2700000 hal ini menunjukkan bahwa dengan mengansumsikan diabaikannya variabel independen lainnya. Jika variabel harga bahan baku semakin berkurang 1 % maka dapat mempengaruhi peningkatan jumlah produksi.
                Nilai koefisien untuk variabel  independen jumlah tenaga kerja bernilai negatif sebesar -9,379 hal ini menunjukkan bahwa  dengan mengansumsikan diabaikannya variabel independen lainnya. Jika variabel jumlah tenaga kerja mengalami peningkatan 1 % maka dapat mempengaruhi penurunan jumlah produksi.
Uji korelasi ganda (R) dan uji koefisien determinasi(R2)

Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
,547a
,299
-,002
353,168
a. Predictors: (Constant), Jumlah tenaga kerja, harga bahan baku, jumlah kerusakan mesin

                Tabel diatas menunjukkan bahwa R sebesar 0,547 artinya hubungan ketiga variabel independen adalah  sedang terhada jumlah produksi. Lalu R2 sebesar 0,299 atau 29,9%.hal ini menunjukkan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1, X2, dan X3) yaitu kerusakan mesin. Harga bahan baku dan jumlah tenaga kerja terhadap variabel dependen (Y) yaitu jumlah produksi sebesar 29,9%. Sedangkan sisanya sebesar 70,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam  model penelitian.
                Sedangkan untuk hasilpengujian standard error of the estimate merupakan suatu ukuran banyaknya kesalahan  model regresi dalam  memprediksi nilai Y. Sehingga nilai standard error of the estimate sebesar 353,168. Hal ini berarti banyaknya kesalahan dalam prediksi jumlah produksi sebesar 353,168.
Uji signifikasi simultan (uji statistik-F) 
ANOVAa
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
372308,406
3
124102,802
,995
,449b
Residual
873093,776
7
124727,682


Total
1245402,182
10



a. Dependent Variable: Total produksi
b. Predictors: (Constant), Jumlah tenaga kerja, harga bahan baku, jumlah kerusakan mesin

                Dalam uji F akan dirumuskan hipotesa awal dan  hipotesa alternatifnya. Yaitu:
H0 = tidak ada pengaruh secara signifikan antara kerusakan mesin, harga bahan baku dan jumlah tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja terhadap jumlah produksi.
H1 =  terdapat pengaruh secara signifikan antara kerusakan mesin, harga bahan baku dan jumlah tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja terhadap jumlah produksi.
                Berdasarkan tabel diatas, nilai FHitung adalah 0,995 dan FTabel dengan derajat kebebasan (df). Untuk df1 sebesar 3 dan df2 sebesar 8 dengan nilai alpha (tingkat kepercayaan) 5%. Sehingga nilai Ftabel adalah 4,35. Sehingga Fhitung < FTabel sehingga H0 diterima. Dengan demikian terbukti bahwa kerusakan mesin, harga bahan baku, dan jumlah tenaga kerja secara bersamaan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap jumlah produksi (Y).
Uji signifikasi (Uji Statistik-t)
                Dalam Uji – T akan dirumuskan hipotesa awal dan  hipotesa alternatifnya.yaitu:
H0 = secara parsial, tidak ada pengaruh secara signifikan antara kerusakan mesin, harga bahan baku dan jumlah tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja terhadap jumlah produksi.
H1 =  secara parsial, terdapat pengaruh secara signifikan antara kerusakan mesin, harga bahan baku dan jumlah tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja terhadap jumlah produksi.
                Berdasarkan tabel anova diatas, diketahui nilai Thitung adalah  0,995.dan Ttabel dengan derajat kebebasan (df). Adalah  n-k-l atau 11-3-1 = 7, dengan  nilai k adalah jumlah variabel independen, serta nilai alpha 5% uji dua sisi sehingga α adalah 0,025, sehingga Ttabel adalah 2,36462.sehingga Fhitung < FTabel untuk:

Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
138,314
808,969

,171
,869
jumlah kerusakan mesin
72,705
53,714
,826
1,354
,218
harga bahan baku
9,426E-7
,000
,276
,710
,500
Jumlah tenaga kerja
-9,379
15,462
-,379
-,607
,563
a. Dependent Variable: Total produksi

·         Kerusakan mesin sebesar 1,354 > 2,36462. Sehingga H0 ditolak. Terbukti bahwa kerusakan mesin secara parsial berpengaruh yang signifikan terhadapjumlah produksi.
·         Harga bahan baku sebesar 0,710 > 2,36462. Sehingga H0 ditolak. Terbukti bahwa harga bahan baku  secara parsial berpengaruh yang signifikan terhadapjumlah produksi.
·         Jumlah tenaga kerja -0,607 < 2,36462.  Sehingga H0 ditolak. Terbukti bahwa jumlah tenaga kerja  secara parsial tidak berpengaruh yang signifikan terhadapjumlah produksi.

KESIMPULAN
                Hasil penelitian didapatkan persamaan matematika regresi yang mempengaruhi jumlah produksi adalah variabel kerusakan mesin, harga bahan baku, dan jumlah tenaga kerja adalah : Y = a + bX1+bX2+ Bx3 dengan nilai Y = 138,314 + 72,705 + 9,4260000 – 9,379 , hal ini berarti pada nilai konstansta 138,314 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel kerusakan mesin,harga bahan baku, dan jumlah tenaga kerja. Maka jumlah produksi sebesar 138,314. Kemudian nilai koefisien untuk variabel independen kerusakan mesin bernilai positif sebesar 72,705 hal ini menunjukkan bahwa dengan mengasumsikan diabaikannya variabel independent lainnya,jika variabel kerusakan mesin semakin berkurang 1% maka dapat mempengaruhi peningkatan jumlah produksi. Selanjutnya nilai koefisien untuk variabel independent harga bahan baku bernilai positif sebesar 9,4260000 hal ini menunjukkan bahwa dengan mengasumsikan diabaikannya variabel independent lainnya,jika variabel harga bahan baku semakin berkurang 1% maka dapat mempengaruhi peningkatan jumlah produksi. Serta nilai koefisien untuk variabel independen jumlah tenaga kerja bernilai negatif yaitu sebesar – 9,379 hal ini menunjukkan bahwa dengan mengasumsikan diabaikannya variabel independent lainnya,jika variabel harga bahan baku semakin berkurang 1% maka dapat mempengaruhi penurunan jumlah produksi sebesar 9,379.


DAFTAR PUSTAKA
Aldi Purnomo, Rochmat. 2016.”Analisis Statistik Ekonomi dan Bisnis dengan SPSS”. Ponorogo: CV. Wade Grup.
Lembang, Ferry Kondo .2011. “ Analisis Regresi Berganda Dengan Metode Stepwise Pada Data HBAT”. Jurnal Barekeng, Vol.5 No.1

Machali, Imam.2015” Statistik Itu Mudah” .Yogyakarta : Ladang kata.

Nirmala Arum Janie, Dyah. 2012.”Statistik Deskriptif & Regresilinier Berganda dengan SPSS” Semarang: Semarang University Press.

Sulistyono, dan Sulistyowati, Wiwik.2017.” Peramalan Produksi dengan Metode Regresi Linier Berganda”. Jurnal universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Vol.1 No.2






[1] Ferry Kondo Lembang.2011. “ Analisis Regresi Berganda Dengan Metode Stepwise Pada Data HBAT”. Jurnal Barekeng, Vol.5 No.1 Hlm. 16
[2] Dr.Imam Machali, M.Pd.” Statistik Itu Mudah” (Yogyakarta : Ladang kata. 2015) hlm.140
[3] Sulistyono, Wiwik Sulistyowati.2017.”Peramalan Produksi dengan Metode Regresi Linier Berganda”. Jurnal universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Vol.1 No.2 hlm.84
[4] Dr.Imam Machali, M.Pd.” Statistik Itu Mudah” (Yogyakarta : Ladang kata. 2015) hlm.141-148

11 komentar:

  1. terimakasih tutorialnya sangat membantu banget

    BalasHapus
  2. terimakasih tutorialnya kak, sangat membantu semoga ilmunya berkah dan saya bisa makin cerdas hehe. Terimakasih

    BalasHapus
  3. Terimakasih semoga barokah dan bermanfaat

    BalasHapus
  4. Ringkas, padat, dan jelas. Terimakasih tulisannya sangat membantu saya mempelajari regresi berganda menggunakan spss :)

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah..terimakasih kak saya jadi paham tentang materi tersebut . Tetap semangat kak

    BalasHapus
  6. Terimakasih kak, informasi dan ilmunya. Sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus
  7. Pembahasannya jelas dan mudah dipahami mengenai regresi berganda. Terima kasih kak

    BalasHapus
  8. Sangat membantu sekali dalam mengerjakan tugas, hanya saja kesimpulan yang diberikan kurang spesifik lagi. Terimakasih.

    BalasHapus
  9. Terima kasih, materinya sangat bermanfaat

    BalasHapus

Review Jurnal Analisis Opsi dan Future Nama / NIM : Yuni Mega Lestari / 17510175 Mata Kuliah : Analisis Sekuritas Dosen Mata Kuliah ...