Nama : Rohmat Bayu Triono
NIM : 18510176
Analisis
Regresi Linier
Analisis regresi linier adalah
analisis untuk mengetahui pengaruh atau hubungan secara linear antara variabel
independent terhadap variabel dependen, dan untuk memprediksi atau meramalkan
suatu nilai variabel dependen berdasarkan variabel independen. Analisis egresi linier dibedakan menjadi regresi
linier sederhana dan regresi linie berganda. Analisis regresi linier sederhana,
yaitu menganalisis hubungan linear antara 1 variabel independen dengan 1
variabel dependen. Sedangkan analisis regresi linier berganda, yaitu
menganalisis hubungan linear antara 2 variabel independen atau lebih dengan 1
variabel dependen.
Analisis regresi setidak-tidaknya memiliki 3 kegunaan, yaitu untuk tujuan
deskripsi dari fenomena data atau kasus yang sedang diteliti, untuk tujuan
kontrol, serta untuk tujuan prediksi. Regresi mampu mendeskripsikan fenomena
data melalui terbentuknya suatu model hubungan yang bersifatnya numerik.
Regresi juga dapat digunakan untuk melakukan pengendalian (kontrol) terhadap
suatu kasus atau hal-hal yang sedang diamati melalui penggunaan model regresi
yang diperoleh. Selain itu, model regresi juga dapat dimanfaatkan untuk
melakukan prediksi untuk variabel terikat. Namun yang perlu diingat, prediksi
di dalam konsep regresi hanya boleh dilakukan di dalam rentang data dari
variabel-variabel bebas yang digunakan untuk membentuk model regresi tersebut.
Misal, suatu model regresi diperoleh dengan mempergunakan data variabel bebas yang
memiliki rentang antara 5 s.d. 25, maka prediksi hanya boleh dilakukan bila
suatu nilai yang digunakan sebagai input untuk variabel X berada di dalam
rentang tersebut. Konsep ini disebut sebagai interpolasi. Data untuk variabel
independen X pada regresi linier bisa merupakan data pengamatan yang tidak
ditetapkan sebelumnya oleh peneliti (obsevational data) maupun data yang telah
ditetapkan (dikontrol) oleh peneliti sebelumnya (experimental or fixed data).
Perbedaannya adalah bahwa dengan menggunakan fixed data, informasi yang
diperoleh lebih kuat dalam menjelaskan hubungan sebab akibat antara variabel X
dan variabel Y. Sedangkan, pada observational data, informasi yang diperoleh
belum tentu merupakan hubungan sebab-akibat. Untuk fixed data, peneliti sebelumnya
telah memiliki beberapa nilai variabel X yang ingin diteliti. Sedangkan, pada
observational data, variabel X yang diamati bisa berapa saja, tergantung
keadaan di lapangan. Biasanya, fixed data diperoleh dari percobaan
laboratorium, dan observational data diperolehdengan menggunakan kuesioner
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis
regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan
secara linear antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel
dependen. Perbedaan dengan regresi linier sederhana adalah, bahwa regresi
linier sederhana hanya menggunakan satu variabel independen dalam satu model
regresi, sedangkan regresi linier berganda menggunakan dua atau lebih variabel
independen dalam satu model regresi. Contoh kasus: Seorang mahasiswa jurusan akuntansi melakukan
penelitian tentang pengaruh Working capital turnover dan Total asset turnover
terhadap rentabilitas ekonomi pada perusahaan di BEI. variabel Working capital turnover
dan Total asset turnover sebagai variabel independen (X1 dan X2) dan
rentabilitas ekonomi sebagai variabel dependen (Y). Data-data yang telah di
dapat sebagai berikut

Berikut merupakan ara menghitung regresi linier berganda menggunakan SPSS
20 guna mengetahui pengaruh antara variabel X1 dan X2 terhadap Y
1.
Pada halaman SPSS 20 yang terbuka, klik Variable
View, maka akan terbuka halaman Variable
View
2.
Selanjutnya membuat variabel. Pada kolom Name
baris pertama ketik y, pada Label ketik
Rentabilitas ekonomi, pada kolom Name baris kedua ketik x1, pada Label ketik
Total asset turnover, dan pada kolom Name baris ketiga ketik x2, pada Label ketik Working capital turnover.
Untuk kolom lainnya bisa dihiraukan
(isian default)
3.
Jika sudah, masuk ke halaman Data View dengan
klik Data View, maka akan terbuka halaman Data View.
4.
Selanjutnya klik Analyze >> Regression
>> Linear
5.
Masukkan variabel Rentabilitas ekonomi ke kotak
Dependent, sedangkan variabel Working capital turnover dan Total asset turnover
ke kotak Independent(s).
6.
Klik tombol Statistics
7.
Karena akan dilakukan uji penyimpangan asumsi
klasik yaitu multikolinearitas dan autokorelasi maka beri tanda centang pada
Collinearity diagnostics dan Durbin-Watson. Setelah itu klik Continue dan akan
kembali ke kotak dialog sebelumnya
8.
Klik OK, maka hasil output
Variables
Entered/Removeda
|
|||
Model
|
Variables
Entered
|
Variables
Removed
|
Method
|
1
|
Working Capital Turnover, Total Asset Turnoverb
|
.
|
Enter
|
a. Dependent Variable: Rentabilitas ekonomi
|
|||
b. All requested variables entered.
|
Tidak ada variabel yang dikeluarkan (removed).
Sedangkan metode regresi menggunakanEnter
Model Summaryb
|
|||||
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted
R Square
|
Std.
Error of the Estimate
|
Durbin-Watson
|
1
|
.819a
|
.671
|
.616
|
.80902
|
2.272
|
a. Predictors: (Constant), Working Capital Turnover, Total
Asset Turnover
|
|||||
b. Dependent Variable: Rentabilitas ekonomi
|
·
Angka R didapat 0,772 artinya korelasi
antara variabel Total asset turn over dan Working terhadap rentabilitas ekonomi
sebesar 0,819,
hal ini berarti terjadi hubungan yang erat karena nilai mendekati 1. Persentase
sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
·
R
Square (R2) atau kuadrat dari R Nilai R2 sebesar 0,671 artinya prosentase
sumbangan pengaruh variabel Total asset turn over dan Working terhadap rentabilitas
ekonomi sebesar 67,1%, sedangkan sisanya sebesar dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak dimasukkan
|
ANOVA atau analisis varian, yaitu uji koefisien
regresi secara bersama-sama (uji F) untuk menguji signifikansi
pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian
menggunakan tingkat signfikansi 0,05.
·
Ho
: Working capital turnover dan Total asset turnover secara bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi.
·
Ha
: Working capital turnover dan Total asset turnover secara bersama-sama
berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi.
Ø Jika F hitung <
F tabel maka Ho diterima
Ø Jika F hitung >
F tabel maka Ho ditolak
F hitung > F tabel (8,0194 >
3,885) dan Signifikansi < 0,05 (0,0041< 0,05) maka Ho ditolak, jadi dapat
disimpulkan bahwa Working capital turnover dan Total asset turnover secara
bersama-sama berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi.
Coefficientsa
|
||||||||
Model
|
Unstandardized
Coefficients
|
Standardized
Coefficients
|
t
|
Sig.
|
Collinearity
Statistics
|
|||
B
|
Std.
Error
|
Beta
|
Tolerance
|
VIF
|
||||
1
|
(Constant)
|
.316
|
.914
|
|
.346
|
.735
|
|
|
Total Asset Turnover
|
3.527
|
2.341
|
.296
|
1.507
|
.158
|
.709
|
1.411
|
|
Working Capital Turnover
|
14.123
|
4.474
|
.621
|
3.157
|
.008
|
.709
|
1.411
|
|
a. Dependent Variable: Rentabilitas ekonomi
|
Persamaan regresi linier berganda
dengan 2 variabel independen
adalah sebagai berikut

Nilai-nilai pada output kemudian
dimasukkan ke dalam persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Arti dari angka-angka ini adalah
sebagai berikut:
Ø Nilai konstanta
(a) adalah 0,002. hal ini dapat diartikan jika Working capital turnover dan Total asset turnover
nilainya adalah 0, maka rentabilitas ekonomi nilainya 0,002.
Ø Nilai koefisien
regresi variabel Working capital turnover (b1)
bernilai positif yaitu 0,031. ini dapat diartikan bahwa setiap
peningkatan Working capital turnover sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan
rentabilitas ekonomi sebesar 0,031 satuan dengan asumsi variabel independen
lain nilainya tetap.
Ø Nilai koefisien
regresi variabel Total asset turnover (b2) bernilai positif yaitu 0,48. ini
dapat diartikan bahwa setiap peningkatan Total asset turnover sebesar 1 satuan,
maka akan meningkatkan rentabilitas ekonomi sebesar 0,048 satuan dengan asumsi
variabel independen lain nilainya tetap.
Collinearity Diagnosticsa
|
||||||
Model
|
Dimension
|
Eigenvalue
|
Condition
Index
|
Variance
Proportions
|
||
(Constant)
|
Total
Asset Turnover
|
Working
Capital Turnover
|
||||
1
|
1
|
2.909
|
1.000
|
.01
|
.00
|
.01
|
2
|
.068
|
6.561
|
.25
|
.02
|
.82
|
|
3
|
.024
|
11.060
|
.74
|
.97
|
.17
|
|
a. Dependent Variable: Rentabilitas ekonomi
|
Residuals Statisticsa
|
|||||
|
Minimum
|
Maximum
|
Mean
|
Std.
Deviation
|
N
|
Predicted Value
|
2.5045
|
5.5754
|
3.9727
|
1.07030
|
15
|
Residual
|
-1.53088
|
.99400
|
.00000
|
.74901
|
15
|
Std. Predicted Value
|
-1.372
|
1.497
|
.000
|
1.000
|
15
|
Std. Residual
|
-1.892
|
1.229
|
.000
|
.926
|
15
|
a. Dependent Variable: Rentabilitas ekonomi
|
Uji t
Uji t (uji
koefisien regresi secara parsial) digunakan untuk mengetahui apakah secara
parsial Working capital turnover dan Total asset turnover berpengaruh secara
signifikan atau tidak terhadap rentabilitas ekonomi. Pengujian menggunakan
tingkat signifikansi 0,05 dan 2 sisi. Langkah-langkah pengujian sebagai
berikut:
Pengujian
koefisien variabel Working capital turnover (b1)
Ø
Ho : Working capital turnover secara parsial
tidak berpengaruh terhadaprentabilitas ekonomi
Ø
Ha : Working capital turnover secara parsial
berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi
Dari output
diketahui bahwa t hitung 0.346 dengan signifikansi sebesar 0.735 dan T table sebesar hasil diperoleh
untuk t tabel sebesar 2,179
Ø
Jika Signifikansi > 0,05 maka Ho diterima.
Ø
Jika Signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak.
Nilai t hitung
> t tabel (3.157 > 2,179) dan Signifikansi < 0,05 (0.008 < 0,05) maka Ho ditolak, jadi dapat disimpulkan
bahwa Working capital turnover secara parsial berpengaruh terhadap rentabilitas
ekonomi. Nilai t hitung positif artinya berpengaruh positif, yaitu jika Working
capital turnover meningkat maka rentabilitas ekonomi juga akan meningkat.
Pengujian
koefisien variabel Total asset turnover (b2)
Ho : Total asset
turnover secara parsial tidak berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi.
Ha : Total asset
turnover secara parsial berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi.
hasil diperoleh
untuk t tabel sebesar 2,179
Ø
Jika –t tabel > t hitung < t tabel maka Ho
diterima.
Ø
Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung >
t tabel maka Ho ditolak.
Ø
Jika Signifikansi > 0,05 maka Ho diterima.
Ø
jika Signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak.
Nilai t hitung
< t tabel (1.507 < 2,179) dan Signifikansi > 0,05 (0.158 > 0,05) maka Ho ditolak, jadi dapat
disimpulkan bahwa Total asset turnover secara parsial tidak berpengaruh
terhadap rentabilitas
ekonomi.
REFERENSI
Pengolahan Data
dengan Regresi Linier Berganda (dengan SPSS), Muhammad Iqbal, S.Si., M.Si.
Deny Kurniawan, 2008,
REGRESI LINIER (LINEAR REGRESSION),
Purnomo Rochmat
Aldy, 2016, Analisis Statistik dan Bisnis dengan SPSS, WADE Group
Snggih Santoso.
2018, menguasai Statistik dengan SPSS 25. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Imam Machali. 2015.
Statistik Itu Mudah, Yogyakarta: Lembaga Ladang Kata Kampung Basen 388 A Kotagede
Terimakasih, sangat mudah dipahamii
BalasHapusDitunggu postingan materi selanjutnya kak
Terimakasih ilmunya sangat membantu
BalasHapusTerima kasih, materinya sangat bermanfaat
BalasHapus