ANALISIS KINERJA EMPAT STRATEGI DASAR OPSI MINYAK MENTAH WEST TEXAS
INTERMEDIATE (WTI)
Nama / NIM : Ikhsan A. Abimayu/17510045
Mata Kuliah : Analisis Sekuritas H
Dosen Mata
Kuliah : M. Nanang Choiruddin SE,.MM
Review
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis kinerja empat strategi dasar opsi minyak mentah WTI.
2.
Kajian Teori
Pasar modal berperan penting
bagi peningkatan perekonomian suatu negara. Sesuai undang-undang No. 8 Tahun
1995, pasar modal merupakan kegiatan yang terkait dengan perusahaan publik dan
berbagai profesi pendukung pasar modal. Menurut Sadono Sukirno (2012: 403),
peningkatan perekonomian pada saat ini tercermin dari seberapa banyak
pertumbuhan jumlah transaksi pasar modal dalam jangka panjang. Pertumbuhan
transaksi pasar modal inilah yang menimbulkan permintaan adanya diversifikasi
investasi. Bursa pasar modal secara akomodatif juga memenuhi permintaan pasar.
Oleh karena itu, bursa pasar modal menyediakan instrumen turunan yang disebut
pasar derivatif.
Menurut Guinan (2010: 89),
derivatif adalah kontrak perdagangan dengan mengacu pada pergerakan nilai suatu
underlying. Nilai underlying tersebut dijadikan dasar transaksi
derivatif. Ada beberapa underlying yang digunakan untuk transaksi derivatif,
misalnya nilai tukar uang, suku bunga, indeks, saham, komoditi, dan lainnya.
Produk transaksi derivatif yang sering ditransaksikan adalah futures,
forward, swaps, dan opsi.
Menurut Cohen (2007: 4),
opsi adalah kontrak beli opsi call, kontrak beli opsi put, kontrak jual
opsi call, atau kontrak jual opsi put. Kontrak beli opsi call (long
call) adalah hak (bukan kewajiban) untuk membeli underlying tertentu pada
harga tertentu dan pada waktu tertentu. Kontrak beli opsi put (long put)
adalah hak (bukan kewajiban) untuk menjual underlying tertentu pada harga
tertentu dan pada waktu tertentu. Kontrak jual opsi call (short call)
adalah kewajiban (jika diperlukan) untuk menjual underlying tertentu
pada harga tertentu dan pada waktu tertentu. Kontrak jual opsi put (short
put) adalah kewajiban (jika diperlukan) untuk membeli underlying tertentu
pada harga tertentu dan pada waktu tertentu. Pihak pembeli opsi disebut sebagai
option holder. Sementara pihak penjual opsi disebut sebagai option
writer. Ada beberapa tipe opsi yang ada di dalam derivatif, yaitu sebagai
berikut:
a.
Opsi tipe Amerika
b.
Opsi tipe Eropa
c.
Opsi tipe Bermuda
d.
Opsi bersyarat (barrier option)
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh
investor dalam berinvestasi pada kontrak opsi, yaitu:
a. Opsi sebagai sarana pelipatgandaan nilai (leveraging)
b. Opsi sebagai sarana lindung nilai (hedging)
c. Opsi sebagai sarana spekulasi
d. Underlying opsi
3.
Metodologi Penelitian
·
Objek Penelitian
Obyek
penelitian adalah empat strategi dasar opsi minyak mentah WTI dengan masa
kedaluwarsa kontrak selama satu bulan.
·
Jenis Penelitian
Penelitian
ini menggunakan data time series yang bersifat kuantitatif.
·
Data dan Sumber Data
Sumber
data sekunder berupa harga minyak mentah WTI yang diperoleh dari
www.quandl.com. Sementara data primer berupa harga premi opsi diperoleh dari
perangkat lunak Trade Workstation 4.0 (TWS 4.0).
·
Teknik Pengumpulan Data
Analisis
data yang dilakukan untuk penelitian ini adalah analisis deskripsi, analisis
kinerja ROI setiap kontrak investasi, analisis probability of winning,
analisis kinerja ROA, dan analisis SI. Analisis deskripsi diantaranya berupa
analisis fundamental, analisis teknikal dan analisis Vix, serta analisis
forecasting moneyness.
4.
Variabel Penelitian
Variabel yang merupakan objek penelitian ini terdiri dari tiga:
WTI, Opsi jual dan Opsi beli.
5.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan strategi opsi jual memiliki
probabilitas lebih baik daripada strategi beli opsi dan ROA opsi jual lebih
baik daripada opsi beli. Sharpe Index per bulan pada portofolio opsi beli
sebesar -1,83%, yang berarti bahwa portofolio ini tidak memenuhi persyaratan
investasi jika diukur terhadap suku bunga acuan BI rate atau The FED rate.
Sementara itu, Sharpe Index per bulan pada portofolio opsi jual sebesar 1.12%,
yang berarti bahwa portofolio ini memenuhi persyaratan investasi jika diukur
terhadap suku bunga acuan BI rate atau The FED rate. Dengan demikian diketahui
bahwa strategi opsi jual lebih baik daripada strategi opsi beli.
6.
Rekomendasi Jurnal
Untuk penelitian selanjutnya di rekomendasikan untuk menambahkan jangka
waktu atau periode dari objek yang diteliti, sehingga penelitian tersebut menjadi
lebih kompleks dan mudah dipahami.
DAFTAR PUSTAKA
Brenner, Menachem, Galai, Dan, 1989, New
Financial Instruments For Hedging Changes In Volatility, Financial Analysis
Journal 45 (4): 61-65.
Cohen, Guy, 2007, The Bible of Options
Strategies, The Definitive Guide for Practical Trading Strategies, FT Prentice
Hall, New Jersey.
Sadono Sukirno, 2012, Makroekonomi Modern, PT.
Rajagrafindo Persada: Jakarta.
www.quandl.com.
Pengaruh Kontrak Futures Indeks
Terhadap Volatilitas Underlying Spot Market di Indonesia (Studi Pada
Lq45 Futures 2001 -2009)
Review
1.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
menguji adanya pengaruh kontrak futures indeks terhadap volatilitas underlying
spot market dan untuk menguji pengaruh kemunculan kontrak futures indeks
terhadap efisiensi pasar pada periode 2001-2009.
2.
Kajian
Teori
Awal terbentuknya futures
market untuk mempertemukan kebutuhan antara petani dengan pedagang
(Rialisty, 2003). Ketidakpastian mengenai harga panen menjadi alasan utama
adanya pasar futures. Risiko ketidakpastian harga tersebut dapat diatasi dengan
menegosiasikan harga sebelum datangnya hari panen. Petani dan pedagang membuat
suatu kontrak berjangka yang akan disepakati bersama. Kontrak yang dibuat pada
hari itu akan dilaksanakan di waktu kemudian dan juga pembayarannya ditentukan
sesuai dari perjanjian kontrak futures tersebut.
Hedging merupakan salah satu fungsi perdagangan
berjangka, yaitu menyangkut transfer of risk. Strategi hedging digunakan
untuk mengurangi risiko kerugian yang diakibatkan oleh naik turunnya harga.
Menurut Sunaryo (2009) prinsip hedging adalah menutupi kerugian posisi
aset awal dengan keuntungan dari posisi instrumen hedging.
Kaitan antara hedging dan
derivatif memang erat, sebab derivatif menjadi salah satu teknik hedging
yang banyak dan sering digunakan. Terdapat banyak jenis derivatif yang bisa
digunakan untuk melindungi aset individu/perusahaan di masa mendatang.
Penggunaan derivatif berbeda tergantung pada aset pernyertaannya. Salah satu
yang sering digunakan diantaranya adalah kontrak futures dan forward.
Volatilitas merupakan pengukuran
statistik atas fluktuasi harga selama periode tertentu (Laporan Studi
Volatilitas Pasar Modal Indonesia dan Perekonomian Dunia, 2001). Volatilitas
sering dipersepsikan sebagai risiko dan dijelaskan oleh simpangan baku atau standard
deviation. Penting bagi investor untuk dapat memahami volatilitas dalam
aktivitas trading di bursa saham. Dengan mengenali volatilitas, maka investor
dapat menilai sebaiknya instrumen apa yang harus dibeli dan disesuaikan dengan
tujuan dari setiap investor.
Volatilitas pasar terjadi akibat
masuknya informasi baru ke dalam pasar atau bursa. Terjadinya hal ini
menyebabkan pelaku pasar melakukan penilaian kembali terhadap aset yang
diperdagangkan. Pada kasus pasar efisien, tingkat harga akan melakukan
penyesuaian dengan cepat sehingga harga yang terbentuk mencerminkan informasi
tersebut. Proses perubahan harga inilah yang dinamakan volatilitas.
3.
Metodologi
Penelitian
·
Objek
Penelitian
Objek penelitian ini adalah LQ45 Futures.
·
Jenis
Penelitian
Penelitian
ini menggunakan data yang bersifat kuantitatif.
·
Data
dan Sumber Data
Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh
melalui website investing.com. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian
ini berupa harga adjusted close harian dari indeks LQ45.
·
Teknik
Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara
dokumentasi dari website investing.com dan juga dilakukan dengan cara mengambil
dari internet, artikel, jurnal, dan buku pustaka yang mendukung proses
penelitian.
4.
Variabel
Penelitian
Variabel dalam penelitian ini
adalah kontrak futures indeks, LQ45 Futures, Indeks LQ45 dan volatilitas
return.
5.
Hasil
Penelitian
Hasil penelitian ini menemukan
hasil yaitu kehadiran kontrak futures indeks tidak mempengaruhi volatilitas
dari underlying spot market-nya. Faktor yang menurut Cox dapat mempengaruhi
penurunan volatilitas atas keberadaan kontrak futures indeks, yaitu (1)
persyaratan margin lebih rendah; (2) biaya transaksi yang rendah; dan (3)
pengenalan yang menarik. Kontrak futures indeks di Indonesia –LQ45 Futures pada
saat itu merupakan produk futures dengan underlying indeks pertama dimana
masyarakat masih “awam” terhadapnya. Hal lain yang bisa menjadi penyebab tidak
berpengaruhnya kemunculan ini adalah harga margin awal sebesar Rp 1.000.000,00
yang pada saat itu nilainya cukup besar untuk sebuah produk investasi baru
(Herawati, 2003).
Kemunculan kontrak futures indeks merupakan salah satu
pengumuman yang memiliki kandungan informasi. Pengumuman yang memiliki
kandungan informasi dan dinilai sebagai berita baik/good news akan
direspon positif oleh investor. Hal tersebut tercermin dari meningkatnya return
disekitar pengumuman peristiwa.
6.
Rekomendasi
Jurnal
Untuk penelitian selanjutnya di rekomendasikan
untuk menambahkan objek penelitian yang akan diteliti, meliputi penambahan
negara atau penambahan objek aset acuan dan menambah variasi metode penelitian
tidak hanya menggunakan GARCH (1,1), namun juga bisa dikembangkan dengan metode
GARCH lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Darmadji, T.,
& Fakhruddin, H. M. (2001). Pasar Modal di Indonesia: pendekatan tanya
jawab. Jakarta: Salemba Empat.
id.investing.com.
(2009). Jakarta Stock Exchange LQ45 - Historical Data (JKLQ45). Diakses dari
http://id.investing.com/indices/jakarta-lq45-historical-data pada tanggal 11
April 2016.
IDX. (2015).
IDX STATISTICS. Jakarta: Bursa Efek Indonesia (IDX).
Sunaryo, T.
2007. Manajemen Risiko Finansial. Salemba Empat: Jakarta.
Xie, S.,
& Huang, J. (2014). The Impact of Index Futures on Spot Market Volatility
in China. Emerging Markets Finance & Trade, 167-177.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar