Kamis, 30 April 2020

Review Jurnal Analisis Opsi & Future


PENENTUAN HARGA OPSI PUT DAN CALL TIPE EROPA TERHADAP SAHAM MENGGUNAKAN MODEL BLACK-SCHOLES

Nama / NIM                       : Dhani Awwalil Faizin / 17510227
Mata Kuliah                       : Analisis Sekuritas
Dosen Mata Kuliah           : M. Nanang Choiruddin, SE., MM.

JURNAL 1, Opsi
Judul :
PENENTUAN HARGA OPSI PUT DAN CALL TIPE EROPA TERHADAP SAHAM MENGGUNAKAN MODEL BLACK-SCHOLES
Tahun
2017
Volume
Vol 6, No 3
Penulis
Marthin Nosry Mooy
Agus Rusgiyono
Rita Rahmawati3
Reviewer
Dhani Awwalil Faizin
Latar Belakang
Opsi adalah kontrak yang memberikan hak, tetapi bukan kewajiban, kepada individu untuk membeli (menelepon) atau menjual (menempatkan) saham tertentu dengan harga tertentu pada tanggal yang ditentukan. Saat ini banyak berkembang metode – metode untuk menentukan opsi harga. Hal ini akan terus berkembang dikarenakan sangat membantu investor dalam menentukan keputusan investasinya pada opsi. Disini peneliti menggunakan metode analitik model Black-Scholes. Yang sering digunakan untuk menghitung harga opsi put dan call tipe Eropa dalam Honda Motor Company, Ltd. (HMC) dengan harga penutupan saham (close price) selama satu tahun (252 Hari Kerja) sejak 2 Oktober 2015 hingga 30 September 2016.
Tujuan penelitian
Untuk mengetahui penentuan harga opsi put dan call dengan menggunakan model Black-Scholes terhadap harga saham
Objek penelitian
Penelitian ini dilakukan di Honda Motor Company, Ltd. (HMC) dengan harga penutupan saham (close price) selama satu tahun (252 Hari Kerja) sejak 2 Oktober 2015 hingga 30 September 2016.
Metode penelitian
a)  Data  dan Sumber Data: data yang digunakan oleh peneliti adalah data sekunder, yaitu data penutupan harga saham Honda Motor Company, Ltd. (HMC) tanpa pembayaran dividen untuk periode 2 Oktober 2015 hingga 30 September 2016 (252 hari kerja)., dan data opsi call dan opsi put.
Sumber data dari https://finance.yahoo.com
b) Software yang Digunakan: software yang digunakan oleh peneliti adalah software R 3.3.1. yang telah dilengkapi dengan dua package tambahan yaitu tseries dan moments.
c) Analisis Data :
·         Menentukan opsi jual dan opsi beli yang akan dihitung harga teoretis atau harga wajarnya.
·         Mencari data harga saham yang mendasari opsi jual dan opsi beli pada langkah 1
·         Menghitung gross return dari harga underlying asset (saham).
·         Menghitung log return dari harga underlying asset (saham).
·         Menguji kenormalan data log return saham dengan menggunakan uji visual Q-Q Plot, uji skewness dan kurtosis, serta uji kenormalan Jarque-Bera.
·         Menghitung nilai volatilitas yang ditentukan dari estimasi standar deviasi data log return harga saham.
·         Menghitung harga teoretis opsi jual dan opsi beli

Hasil penelitian
Berdasarkan data yang ada di tabel 3 bahwa kontrak opsi call dengan harga opsi (last price) 10,1 US$; 8,9 US$; dan 1,15 US$ menjadi opsi yang direkomendasikan untuk dibeli oleh investor karena memiliki harga opsi yang lebih kecil daripada harga teoretisnya (teoretical price), atau dapat dikatakan ketiga kontrak opsi tersebut dijual dengan murah (underpriced) di pasar modal. Untuk opsi call harus dipertimbangkan dulu sebelum diputuskan untuk dibeli karena memiliki harga opsi yang lebih besar daripada harga teoretisnya (overpriced). Jadi jika investor telah memiliki kontrak opsi tersebut maka dapat dipertimbangkan untuk menjual sebagian opsi terseut, dan membeli saham yang mendasari opsi tersebut untuk menghasilkan profit.
Sedangkan berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa harga teoritis opsi put dari data saham milik Honda Motor Company, Ltd. kontrak opsi put dengan harga opsi (last price) 6,12 US$ menjadi opsi yang direkomendasikan untuk dibeli oleh investor karena memiliki harga opsi yang lebih kecil daripada harga teoretisnya (teoretical price), atau dapat dikatakan kontrak opsi tersebut dijual dengan murah (underpriced) di pasar modal. Dan untuk opsi put lainnya perlu dipertimbangkan dahulu sebelum di beli karena memiliki harga opsi yang lebih besar daripada harga teoretisnya (overpriced).

A.      Mengaitkan Dengan Teori 
Menurut (portal inveastasi.com) Opsi saham merupakan kontrak yang dilakukan antara 2 pihak yang berisikan hak bagi pembeli opsi dalam membeli atau pun menjual aset yang didasari oleh kontrak tersebut (underlying asset). Kontrak ini dilakukan pada waktu dan harga yang telah disepakati bersama di awal. Kontrak yang ditawarkan ke pembeli berupa hak bukan kewajiban untuk membeli (call opsi) dan menjual (put opsi). Didalam option ini para pemodal dapat memperoleh keuntungan jika dapat memperkirakan harga naik dengan mempertimbangkan membeli call option, dan sebaliknya bila memperkirakan harga cenderung turun dapat mempertimbangkan untuk membeli put optio (Syanti & Ishak : 2018). Seperti halnya pada penelitian diatas bahwa kontrak opsi call pada saham milik Honda Motor Company, Ltd.  dengan harga terakhir 10,1 US$; 8,9 US$; dan 1,15 US$ menjadi opsi yang direkomendasikan untuk dibeli oleh investor karena memiliki harga opsi yang lebih kecil daripada harga teoretisnya (teoretical price), atau dapat dikatakan ketiga kontrak opsi tersebut dijual dengan murah (underpriced) di pasar modal. Sedangkan pada kontrak opsi put dengan harga opsi (last price) 6,12 US$ menjadi opsi yang direkomendasikan untuk dibeli oleh investor karena memiliki harga opsi yang lebih kecil daripada harga teoretisnya (teoretical price), atau dapat dikatakan kontrak opsi tersebut dijual dengan murah (underpriced) di pasar modal.
Disini peneliti menggunakan model Black-Scholes untuk menghitung harga opsi put dan call. Menurut Tandelilin (2017) Model Black-Scholes sangat berguna untuk menilai apakah harga opsi di pasar sudah merupakan harga yang fair bagi opsi tersebut. Apabila harga opsi yang terjadi di pasar tidak sesuai dengan harga yang dihasilkan model Black-Scholes, maka investor akan mendapat keuntungan. Menurut Siahaan (2008) model ini sudah familiar di kalangan masyarakat keuangan, sayangnya penggunaan model ini terbatas hanya pada opsi tipe eropa dan hanya digunakan untuk saham yang tidak membagikan deviden. Sesuai dengan yang penelitian diatas model Black-Scholes ini dilakukan pada opsi tipe Eropa.
Pada dasarnya memang opsi ini di kelompokkan menjadi 2 berdasarkan waktu jatuh temponya yaitu tipe Eropa dan tipe Amerika. Tipe Eropa merupakan opsi yang dapat dilaksanakan pada saat jatuh tempo saja, sedangkan opsi tipe Amerika merupakan  opsi yang dilaksanakan pada saat jatuh tempo atau sebelumnya atau bisa dilakukan kapanpun sebelum sebelum jatuh tempo (Hull: 2015). Disini peneliti menggunakan Tipe Eropa karena menggunakan model Black-Scholes. Yang mana hanya dapat dilaksanakan pada saat jatuh tempo dan digunakan untuk saham yang tidak membagikan deviden.

B.      Rekomendasi untuk analisis selanjutnya
Mungkin untuk penelitian selanjutnya penulis bisa menggunakan model binomial dimana metode ini muncul pada tahun 1979 yang disajikan oleh Ross and Rubinstein. Menurut Agustina (2009) Model binomial ini merupakan model yang digunakan dalam penentuan harga opsi dengan mengasumsikan dua kemungkinan pergerakan harga saham di masa mendatang yaitu harga saham akan naik atau harga saham akan turun. Model binomial juga bisa untuk menentukan opsi tipe Eropa.
DAFTAR PUSTAKA
Tandelilin, Eduardus. (2017). Pasar Modal Manajemen Portofolio & Investasi. (Sleman: PT
Kanisius).

Siahaan, Hinsa. (2008). Seluk-Beluk Perdagangan Instrumen Derivatif. (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo Kompas Gramedia).

Agustina, Fitriani. (2009). Kekonvergenan Model Binomial dalam Penentuan Opsi Eropa.
(Prosiding Seminar Nasional Matematika. Bandung)

Hull. John C.. (2015). Option Futures and Other Derivatives. (Ebook University of Toronto.—Ninth edition).

Ramli, Ishak. Dewi, Syanti. (2018). Opsi Saham Pada Pasar Modal Di Indonesia (Studi Pasar Opsi Saat Pasar Opsi Masih Berlangsung Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis. Vol. 2, No. 2.  ISSN-L 2579-6232.


https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/gaussian/article/download/19344/18350


























PENGARUH KONTRAK FUTURES INDEKS TERHADAP VOLATILITAS UNDERLYING SPOT MARKET DI INDONESIA

Nama / NIM                       : Dhani Awwalil Faizin / 17510227
Mata Kuliah                       : Analisis Sekuritas
Dosen Mata Kuliah         : M. Nanang Choiruddin, SE., MM.
JURNAL 2, Future
Judul :
PENGARUH KONTRAK FUTURES INDEKS TERHADAP VOLATILITAS UNDERLYING SPOT MARKET DI INDONESIA
Tahun
2017
Volume
Vol. XXI, No. 1
Penulis
Sukmawati Sukamulja
Sony Fidanti
Reviewer
Dhani Awwalil Faizin
Latar Belakang
Penelitian menngenai LQ45 future telah jarang dilakukan karena singkatnya masa perdagangan kontrak tersebut. Sudah 7 tahun LQ45 tertidur dari perdagangan kontrak future indeks dengan
underlying indeks LQ45 (atau LQ45 Futures), dan diaktifkan lagi pada 1 Februari 2016, dengan penyempurnaan dari sisi bisnis, teknis, serta peraturan agar sesuai standar internasional. Hal ini mendorong terjadinya penelitian ini untuk menganalisis efek volatilitas yang ditimbulkan dari adanya LQ45 Futures pada periode sebelumnya untuk membantu mengantisipasi kemunculannya pada periode kedua ini.
Tujuan penelitian
Untuk menganalisis efek yang ditimbulkan dari adanya kontrak
futures indeks (LQ45 Futures) yang berpengaruh terhadap volatilitas indeks underlyingnya, yaitu indeks LQ45.
Objek penelitian
Penelitian ini dilakukan di indeks LQ45 periode 2000 sampai 2009.
Hipotesis
H1: Kontrak LQ45 futures indeks berpengaruh pada penurunan volatilitas underlying spot market (LQ45 indeks).
H2: Kemunculan kontrak LQ45 futures indeks berpengaruh pada peningkatan efisiensi pasar.
Metode penelitian
a)  Data  dan Sumber Data: data yang digunakan oleh peneliti adalah harga penutupan harian dari indeks LQ45 periode 2000-2009. Data diklasifikasikan menurut data sebelumnya (10 Oktober 2000-10 Agustus 2001, dengan 206 observasi) dan sesudahnya (13 Agustus 2001-13 Agustus 2009, dengan 1946 observasi) dan periode keseluruhan (10 Oktober 2000-13 Agustus 2009, dengan 2152 observasi).

c) Analisis Data :
·         Peneliti menggunakan Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) untuk pasar LQ45 futures. GARCH berasal dari Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (ARCH), untuk melihat pengaruh transaksi futures terhadap volatilitas underlying spot
Hasil penelitian
Hasil dari pengujian yang dilakukan oleh peneliti pada return indeks LQ45 menunjukkan bahwa telah terjadi volatilitas yang rendah selama keberadaan kontrak futures indeks. Akan tetapi, volatilitas ini bukan dipengaruhi oleh kontrak futures indeks. Jadi kemunculan transaksi kontrak futures tidak berpengaruh terhadap volatilitas underlying spot nya. Hasil ini sesuai dengan penelitian Mallikar junappa dan Afsal (2008) dengan data S&P CNX Nifty dan CNX Bank Nifty, Debasish (2009) dengan objek NSE Nifty, Xie dan Huang (2014) dengan objek bursa di China, Lee et al. (2014). Jadi bisa dikatakan bahwa H1 tidak didukung atau di tolak
Sedangkan hasil pengujian pada return indeks LQ45 periode sebelum dan setelah kontrak futures indeks menunjukan peningkatan efisiensi pasar terutama setelah kemunculan kontrak futures indeks. Jadi dengan kata lain H2 didukung sesuai dengan penelitian Debasish (2009), Saravanan dan Deo (2010), Matanovic dan Wagner (2012), dan Lee et al. (2014). Lee et al. (2014) menyampaikan argumennya mengenai perdagangan futures yang mampu meningkatkan kecepatan dan kualitas arus informasi ke spot market.

A.      Mengaitkan Dengan Teori
Pasar future (bursa berjangka) merupakan pasar financial yang menyediakan tempat transaksi untuk pembeli dan penjual. Pada dasarnya kita membeli future sama saja dengan membeli suatu produk yang belum diproduksi. Future merupakan kontrak finansial yang berisi tentang pembelian atau penjualan komoditas atau suatu aset instrumen keuangan dua pihak dengan harga tertentu, dengan janji pengiriman pada waktu di masa yang akan datang. Futures merinci kualitas dan kuantitas aset yang diperdagangkan (Seputarforex.com). Jurnal diatas juga menerangkan bahwa indeks LQ45 pernah tidak beroperasi dipasar future selama 7 tahun  karena terlalu singkatnya masa perdagangan kontrak.
Didalam jurnal Ruchika dan Saroj (2012) dijelaskan bahwa kegiatan arbitrase atau spekulasi di pasar masa depan menambah lebih banyak pedagang yang memiliki informasi ke pasar saham yang meningkatkan efisiensi pasar dan mengurangi volatilitas dan dengan demikian menyebabkan stabilisasi di pasar.  Dengan begitu ini berhubungan dengan teori jurnal diatas yang menerangkan Volatilitas pasar terjadi akibat masuknya informasi baru ke dalam pasar atau bursa. Terjadinya hal ini menyebabkan pelaku pasar melakukan penilaian kembali terhadap aset yang diperdagangkan.
Dari hasil analisis hipotesi 1 bertolak belakang dengan teori yang dijelaskan oleh (KPEI.co.id) dimana yang menjelaskan bahwa pergerakan harga kontrak berjangka dipengaruhi oleh pergerakan underlying asset. Menurut Dr. Yohan Naftali (dalam webnya) dalam future ini harus ada strateginya salah satunya adalah hedging seperti yang sudah dijelaskan di dalam jurnal, bahwa hedging ini terbagi 2 yaitu long hedging yang mana untuk melindungi terhadap kenaikan harga, dan short hedge untuk melindungi terhadap penurunan harga.

B.      Rekomendasi untuk analisis selanjutnya
Mungkin untuk penelitian selanjutnya bisa menggunakan model MS-VAR karena model ini dapat mencocokkan hubungan antara pasar future indeks saham LQ45 dan pasar spot yang mendasari dengan cara yang lebih baik, dan menghasilkan kesimpulan yang lebih akurat seperti yang dilakukan di penelitiannya Xuejun Fan dan De Du (2017, untuk menganalisis Indek Saham CSI 500).

DAFTAR PUSTAKA
Datta, Saroj Kumar. Gahlot Ruchika. 2012. Impact of future trading on stock market: a study of BRIC countries. Jurnal Emerald Studies in Economics and Finance Vol. 29 No. 2

Du, De dan Fan, Xuejun. 2017. The Spillover Effect Between Csi 500 Index Futures Market And The Spot Market (Evidence From High-Frequency Data In 2015). Jurnal Emerald China Finance Review International Vol. 7 No. 2,





6 komentar:

  1. Terimakasih kak, sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus
  2. Terimakasih, jadi enak mudah memahami jurnalnya

    BalasHapus
  3. Terimakasih kak, ..
    Jurnal nya bermanfaat dan mudah dipahami utk referensi jurnal selanjutnya ..

    BalasHapus
  4. cara penyajian deskripsinya sangat menarik dan mudah dipahami

    BalasHapus

Review Jurnal Analisis Opsi dan Future Nama / NIM : Yuni Mega Lestari / 17510175 Mata Kuliah : Analisis Sekuritas Dosen Mata Kuliah ...