PENENTUAN
HARGA OPSI PUT DAN CALL TIPE EROPA TERHADAP SAHAM MENGGUNAKAN MODEL BLACK-SCHOLES
Nama / NIM :
Dhani Awwalil Faizin / 17510227
Mata Kuliah :
Analisis Sekuritas
Dosen Mata Kuliah : M. Nanang Choiruddin,
SE., MM.
JURNAL 1, Opsi
|
|
Judul :
|
PENENTUAN HARGA OPSI PUT DAN CALL
TIPE EROPA TERHADAP SAHAM MENGGUNAKAN
MODEL BLACK-SCHOLES
|
Tahun
|
2017
|
Volume
|
Vol 6, No 3
|
Penulis
|
Marthin Nosry Mooy
Agus Rusgiyono
Rita Rahmawati3
|
Reviewer
|
Dhani Awwalil Faizin
|
Latar Belakang
|
Opsi
adalah kontrak yang memberikan hak, tetapi bukan kewajiban, kepada individu
untuk membeli (menelepon) atau menjual (menempatkan) saham tertentu dengan
harga tertentu pada tanggal yang ditentukan. Saat ini banyak berkembang
metode – metode untuk menentukan opsi harga. Hal
ini akan terus berkembang dikarenakan sangat membantu investor dalam
menentukan keputusan investasinya pada opsi. Disini peneliti menggunakan
metode analitik model Black-Scholes. Yang sering digunakan untuk menghitung
harga opsi put dan call tipe Eropa dalam Honda Motor Company, Ltd. (HMC)
dengan harga penutupan saham (close price) selama satu tahun (252 Hari Kerja)
sejak 2 Oktober 2015 hingga 30 September 2016.
|
Tujuan penelitian
|
Untuk
mengetahui penentuan harga opsi put dan call dengan menggunakan model
Black-Scholes terhadap harga saham
|
Objek penelitian
|
Penelitian ini dilakukan
di Honda Motor Company, Ltd. (HMC) dengan harga penutupan saham (close price)
selama satu tahun (252 Hari Kerja) sejak 2 Oktober 2015 hingga 30 September
2016.
|
Metode penelitian
|
a)
Data
dan Sumber Data: data yang digunakan oleh peneliti adalah data
sekunder, yaitu data penutupan harga saham Honda Motor Company, Ltd.
(HMC) tanpa pembayaran dividen untuk periode 2 Oktober 2015 hingga 30
September 2016 (252 hari kerja).,
dan data opsi call dan opsi put.
Sumber
data dari https://finance.yahoo.com
b)
Software yang Digunakan: software yang digunakan oleh
peneliti adalah software R 3.3.1. yang telah dilengkapi dengan
dua package tambahan yaitu tseries dan moments.
c)
Analisis Data :
·
Menentukan opsi jual dan opsi beli yang akan
dihitung harga teoretis atau harga wajarnya.
·
Mencari data harga saham yang mendasari opsi
jual dan opsi beli pada langkah 1
·
Menghitung gross return dari harga underlying
asset (saham).
·
Menghitung log return dari harga underlying
asset (saham).
·
Menguji kenormalan data log return saham
dengan menggunakan uji visual Q-Q Plot, uji skewness dan kurtosis,
serta uji kenormalan Jarque-Bera.
·
Menghitung nilai volatilitas yang ditentukan
dari estimasi standar deviasi data log return harga saham.
·
Menghitung harga teoretis opsi jual dan opsi
beli
|
Hasil penelitian
|
Berdasarkan
data yang ada di tabel 3 bahwa kontrak opsi call dengan harga opsi (last
price) 10,1 US$; 8,9 US$; dan 1,15 US$ menjadi opsi yang direkomendasikan
untuk dibeli oleh investor karena memiliki harga opsi yang lebih kecil
daripada harga teoretisnya (teoretical price), atau dapat dikatakan
ketiga kontrak opsi tersebut dijual dengan murah (underpriced) di
pasar modal. Untuk opsi call harus dipertimbangkan dulu sebelum diputuskan
untuk dibeli karena memiliki harga opsi yang lebih besar daripada harga
teoretisnya (overpriced). Jadi jika investor telah memiliki kontrak
opsi tersebut maka dapat dipertimbangkan untuk menjual sebagian opsi terseut,
dan membeli saham yang mendasari opsi tersebut untuk menghasilkan profit.
Sedangkan berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa
harga teoritis opsi put dari data saham milik Honda Motor Company, Ltd. kontrak
opsi put dengan harga opsi (last price) 6,12 US$ menjadi opsi
yang direkomendasikan untuk dibeli oleh investor karena memiliki harga opsi
yang lebih kecil daripada harga teoretisnya (teoretical price), atau
dapat dikatakan kontrak opsi tersebut dijual dengan murah (underpriced)
di pasar modal. Dan untuk opsi put lainnya perlu dipertimbangkan dahulu
sebelum di beli karena memiliki harga opsi yang lebih besar daripada harga
teoretisnya (overpriced).
|
A.
Mengaitkan Dengan Teori
Menurut (portal inveastasi.com) Opsi saham merupakan
kontrak yang dilakukan antara 2 pihak yang berisikan hak bagi pembeli opsi dalam membeli atau pun
menjual aset yang didasari oleh kontrak tersebut (underlying
asset). Kontrak ini dilakukan pada waktu dan harga yang telah
disepakati bersama di awal. Kontrak yang ditawarkan ke pembeli berupa hak bukan
kewajiban untuk membeli (call opsi) dan menjual (put opsi). Didalam option ini para pemodal dapat
memperoleh keuntungan jika dapat memperkirakan harga naik dengan mempertimbangkan
membeli call option, dan sebaliknya bila memperkirakan harga cenderung
turun dapat mempertimbangkan untuk membeli put optio (Syanti & Ishak : 2018). Seperti halnya
pada penelitian diatas bahwa kontrak opsi call pada saham milik Honda
Motor Company, Ltd. dengan harga terakhir 10,1 US$; 8,9
US$; dan 1,15 US$ menjadi opsi yang direkomendasikan untuk dibeli oleh investor
karena memiliki harga opsi yang lebih kecil daripada harga teoretisnya (teoretical
price), atau dapat dikatakan ketiga kontrak opsi tersebut dijual dengan
murah (underpriced) di pasar modal. Sedangkan pada kontrak opsi put dengan
harga opsi (last price) 6,12 US$ menjadi opsi yang direkomendasikan
untuk dibeli oleh investor karena memiliki harga opsi yang lebih kecil daripada
harga teoretisnya (teoretical price), atau dapat dikatakan kontrak opsi
tersebut dijual dengan murah (underpriced) di pasar modal.
Disini peneliti menggunakan model Black-Scholes untuk
menghitung harga opsi put dan call. Menurut Tandelilin (2017) Model
Black-Scholes sangat berguna untuk menilai apakah harga opsi di pasar sudah
merupakan harga yang fair bagi opsi tersebut. Apabila harga opsi yang terjadi
di pasar tidak sesuai dengan harga yang dihasilkan model Black-Scholes, maka
investor akan mendapat keuntungan. Menurut Siahaan (2008) model ini sudah
familiar di kalangan masyarakat keuangan, sayangnya penggunaan model ini
terbatas hanya pada opsi tipe eropa dan hanya digunakan untuk saham yang tidak
membagikan deviden. Sesuai dengan yang penelitian diatas model Black-Scholes
ini dilakukan pada opsi tipe Eropa.
Pada dasarnya memang opsi ini di kelompokkan menjadi 2
berdasarkan waktu jatuh temponya yaitu tipe Eropa dan tipe Amerika. Tipe Eropa merupakan
opsi yang dapat dilaksanakan pada saat jatuh tempo saja, sedangkan opsi tipe
Amerika merupakan opsi yang dilaksanakan
pada saat jatuh tempo atau sebelumnya atau bisa dilakukan kapanpun sebelum
sebelum jatuh tempo (Hull: 2015). Disini peneliti menggunakan Tipe Eropa karena
menggunakan model Black-Scholes. Yang mana hanya dapat dilaksanakan pada saat
jatuh tempo dan digunakan untuk saham yang tidak membagikan deviden.
B.
Rekomendasi untuk analisis
selanjutnya
Mungkin untuk penelitian selanjutnya penulis
bisa menggunakan model binomial dimana metode ini muncul pada tahun 1979 yang
disajikan oleh Ross and Rubinstein. Menurut
Agustina (2009) Model binomial ini merupakan model yang digunakan dalam
penentuan harga opsi dengan mengasumsikan dua kemungkinan pergerakan harga
saham di masa mendatang yaitu harga saham akan naik atau harga saham akan
turun. Model binomial juga bisa untuk menentukan opsi tipe Eropa.
DAFTAR
PUSTAKA
Tandelilin, Eduardus. (2017).
Pasar Modal Manajemen Portofolio & Investasi. (Sleman: PT
Kanisius).
Kanisius).
Siahaan, Hinsa. (2008).
Seluk-Beluk Perdagangan Instrumen Derivatif. (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo Kompas Gramedia).
Komputindo Kompas Gramedia).
Agustina, Fitriani. (2009).
Kekonvergenan Model Binomial dalam Penentuan Opsi Eropa.
(Prosiding Seminar Nasional Matematika. Bandung)
(Prosiding Seminar Nasional Matematika. Bandung)
Hull. John C.. (2015). Option
Futures and Other Derivatives. (Ebook
University
of Toronto.—Ninth edition).
Ramli,
Ishak. Dewi, Syanti. (2018). Opsi
Saham Pada Pasar Modal Di Indonesia (Studi
Pasar Opsi Saat Pasar Opsi Masih Berlangsung Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis. Vol. 2, No. 2.
ISSN-L 2579-6232.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/gaussian/article/download/19344/18350
PENGARUH KONTRAK FUTURES INDEKS TERHADAP VOLATILITAS UNDERLYING
SPOT MARKET DI INDONESIA
Nama / NIM :
Dhani Awwalil Faizin / 17510227
Mata Kuliah :
Analisis Sekuritas
Dosen Mata Kuliah : M. Nanang Choiruddin,
SE., MM.
JURNAL 2, Future
|
|
Judul :
|
PENGARUH KONTRAK FUTURES INDEKS TERHADAP VOLATILITAS
UNDERLYING SPOT MARKET DI INDONESIA
|
Tahun
|
2017
|
Volume
|
Vol. XXI, No. 1
|
Penulis
|
Sukmawati Sukamulja
Sony Fidanti
|
Reviewer
|
Dhani Awwalil Faizin
|
Latar Belakang
|
Penelitian
menngenai LQ45 future telah jarang dilakukan karena singkatnya masa perdagangan kontrak tersebut. Sudah 7 tahun LQ45
tertidur dari perdagangan kontrak future indeks dengan
underlying indeks LQ45 (atau LQ45 Futures), dan diaktifkan lagi pada 1 Februari 2016, dengan penyempurnaan dari sisi bisnis, teknis, serta peraturan agar sesuai standar internasional. Hal ini mendorong terjadinya penelitian ini untuk menganalisis efek volatilitas yang ditimbulkan dari adanya LQ45 Futures pada periode sebelumnya untuk membantu mengantisipasi kemunculannya pada periode kedua ini. |
Tujuan penelitian
|
Untuk
menganalisis efek yang ditimbulkan dari
adanya kontrak
futures indeks (LQ45 Futures) yang berpengaruh terhadap volatilitas indeks underlyingnya, yaitu indeks LQ45. |
Objek penelitian
|
Penelitian ini dilakukan
di indeks LQ45 periode 2000 sampai 2009.
|
Hipotesis
|
H1: Kontrak LQ45 futures indeks berpengaruh pada
penurunan volatilitas underlying spot market (LQ45 indeks).
H2: Kemunculan kontrak
LQ45 futures indeks berpengaruh pada peningkatan efisiensi pasar.
|
Metode penelitian
|
a) Data
dan Sumber Data: data yang digunakan oleh peneliti adalah harga
penutupan harian dari indeks LQ45 periode 2000-2009. Data diklasifikasikan
menurut data sebelumnya (10 Oktober 2000-10
Agustus 2001, dengan 206 observasi) dan sesudahnya (13 Agustus 2001-13
Agustus 2009, dengan 1946 observasi) dan periode keseluruhan (10 Oktober
2000-13 Agustus 2009, dengan 2152 observasi).
c)
Analisis Data :
·
Peneliti menggunakan Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity
(GARCH) untuk pasar LQ45 futures. GARCH berasal dari Autoregressive
Conditional Heteroscedasticity (ARCH), untuk melihat pengaruh transaksi
futures terhadap volatilitas underlying spot
|
Hasil penelitian
|
Hasil
dari pengujian yang dilakukan oleh peneliti pada return indeks LQ45
menunjukkan bahwa telah terjadi volatilitas
yang rendah selama keberadaan kontrak futures indeks. Akan tetapi,
volatilitas ini bukan dipengaruhi oleh kontrak futures indeks. Jadi
kemunculan transaksi kontrak futures tidak berpengaruh terhadap volatilitas underlying
spot nya. Hasil ini sesuai dengan penelitian Mallikar junappa dan Afsal
(2008) dengan data S&P CNX Nifty dan CNX Bank Nifty, Debasish (2009)
dengan objek NSE Nifty, Xie dan Huang (2014) dengan objek bursa di China, Lee
et al. (2014). Jadi bisa dikatakan bahwa H1 tidak didukung atau di tolak
Sedangkan hasil pengujian
pada return indeks LQ45 periode sebelum dan setelah kontrak futures indeks
menunjukan peningkatan efisiensi pasar terutama setelah kemunculan kontrak futures
indeks. Jadi dengan kata lain H2
didukung sesuai dengan penelitian Debasish (2009), Saravanan dan
Deo (2010), Matanovic dan Wagner (2012), dan Lee et al. (2014). Lee et
al. (2014) menyampaikan argumennya mengenai perdagangan futures yang
mampu meningkatkan kecepatan dan kualitas arus informasi ke spot market.
|
A. Mengaitkan
Dengan Teori
Pasar future (bursa berjangka) merupakan pasar financial yang
menyediakan tempat transaksi untuk pembeli dan penjual. Pada dasarnya kita
membeli future sama saja dengan membeli suatu produk yang belum diproduksi.
Future merupakan kontrak
finansial yang berisi tentang pembelian atau penjualan komoditas atau suatu
aset instrumen keuangan dua pihak dengan harga tertentu, dengan janji
pengiriman pada waktu di masa yang akan datang. Futures merinci kualitas dan
kuantitas aset yang diperdagangkan (Seputarforex.com). Jurnal diatas juga menerangkan bahwa indeks LQ45 pernah
tidak beroperasi dipasar future selama 7 tahun
karena terlalu singkatnya masa perdagangan kontrak.
Didalam jurnal Ruchika dan Saroj
(2012) dijelaskan bahwa kegiatan arbitrase atau spekulasi di pasar masa depan
menambah lebih banyak pedagang yang memiliki informasi ke pasar saham yang
meningkatkan efisiensi pasar dan mengurangi volatilitas dan dengan demikian
menyebabkan stabilisasi di pasar. Dengan
begitu ini berhubungan dengan teori jurnal diatas yang menerangkan Volatilitas
pasar terjadi akibat masuknya informasi baru ke dalam pasar atau bursa.
Terjadinya hal ini menyebabkan pelaku pasar melakukan penilaian kembali
terhadap aset yang diperdagangkan.
Dari hasil analisis hipotesi 1
bertolak belakang dengan teori yang dijelaskan oleh (KPEI.co.id) dimana yang
menjelaskan bahwa pergerakan harga kontrak berjangka
dipengaruhi oleh pergerakan underlying asset. Menurut Dr. Yohan Naftali (dalam
webnya) dalam future ini harus ada strateginya salah satunya adalah hedging
seperti yang sudah dijelaskan di dalam jurnal, bahwa hedging ini terbagi 2
yaitu long hedging yang mana untuk melindungi terhadap kenaikan harga, dan
short hedge untuk melindungi terhadap penurunan harga.
B.
Rekomendasi
untuk analisis selanjutnya
Mungkin untuk penelitian selanjutnya bisa menggunakan model MS-VAR karena model ini dapat
mencocokkan hubungan antara pasar future indeks saham LQ45 dan pasar spot yang
mendasari dengan cara yang lebih baik, dan menghasilkan kesimpulan yang lebih
akurat seperti yang dilakukan di penelitiannya Xuejun Fan dan De Du (2017, untuk
menganalisis Indek Saham CSI 500).
DAFTAR PUSTAKA
Datta, Saroj Kumar. Gahlot Ruchika. 2012. Impact of future trading on stock market: a study of BRIC countries.
Jurnal Emerald Studies in Economics and Finance Vol. 29 No. 2
Du, De dan Fan, Xuejun. 2017. The Spillover Effect Between Csi 500 Index Futures Market
And The Spot Market (Evidence From High-Frequency Data In 2015). Jurnal Emerald China Finance Review International Vol. 7
No. 2,
Terimakasih kak, sangat bermanfaat sekali
BalasHapusGood
BalasHapusTerimakasih, jadi enak mudah memahami jurnalnya
BalasHapusTerimakasih kak, ..
BalasHapusJurnal nya bermanfaat dan mudah dipahami utk referensi jurnal selanjutnya ..
good
BalasHapuscara penyajian deskripsinya sangat menarik dan mudah dipahami
BalasHapus