Kamis, 30 April 2020

Review Jurnal Analisis Opsi & Future

Nama / NIM                       : Mita Ayu Safitri/ 17510031
Mata  Kuliah                      : Analisis  Sekuritas
Dosen  Mata  Kuliah      : M. Nanang  Choiruddin, SE., MM
REVIEW JURNAL 1 (ANALISIS OPSI)

Judul  Jurnal
Penentuan Harga Opsi Put Dan Call Tipe Eropa Terhadap Saham Menggunakan Model Black-Scholes
Jurnal
JURNAL GAUSSIAN
Volume  dan  Halaman
Vol. 6 No. 3, dan Hal. 407-417
Tahun  
2017
Penulis
Marthin Nosry Mooy, Agus Rusgiyono, & Rita Rahmawati
Reviewer
Mita Ayu Safitri
Tanggal  Review
27  April  2020
ISSN
2339-2541
Abstrak/Tujuan
Opsi adalah kontrak yang memberikan hak, tetapi bukan kewajiban, kepada individu untuk membeli atau menjual saham dengan harga tertentu pada tanggal yang ditentukan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memperkirakan harga opsi adalah dengan menggunakan Model Black-Scholes. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan harga opsi put dan call tipe Eropa saham Honda Motor Company, Ltd. (HMC) dengan harga penutupan saham (close price) selama satu tahun (252 Hari Kerja) sejak 2 Oktober 2015 hingga 30 September 2016.
Kajian Teori
Instrumen Derivatif, Menurut McDonald (2006), instrument derivatif didefinisikan sebagai instrumen finansial berupa perjanjian atau kontrak antara dua pihak dimana peluang atau keuntungannya terkait dengan harga aset dasar (underlying asset).
Opsi, Menurut Luenberger (1998), opsi merupakan suatu hak, bukan kewajiban, untuk membeli atau menjual sebuah aset pada harga tertentu dan pada waktu yang telah ditetapkan. Pihak yang mendapatkan hak disebut sebagai pembeli opsi (option buyer) sedangkan pihak yang menjual opsi disebut sebagai penerbit opsi (option writer).
Harga Opsi, Menurut Fabozzi dan Markowitz (2002), harga opsi merupakan cerminan dari nilai intrinsik opsi dan setiap tambahan jumlah atas nilai intrinsik.
Return, Menurut Ruppert (2011), return adalah tingkat pengembalian atau hasil yang diperoleh akibat melakukan investasi.
Volatilitas, Menurut Bittman (2009), volatilitas adalah ukuran dari perubahan harga aset tanpa memperhatikan arahnya
Objek Penelitian
Honda Motor Company, Ltd. (HMC) dengan harga penutupan saham (close price) selama satu tahun (252 Hari Kerja) sejak 2 Oktober 2015 hingga 30 September 2016.
Metode  Penelitian
-       Data dan Sumber Data: Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data penutupan harga saham, data opsi call dan opsi put. Data diambil dari https://finance.yahoo.com pada tanggal 30 September 2016.
-       Software yang digunakan adalah  software R 3.3.1. yang telah dilengkapi dengan dua package tambahan yaitu tseries dan moments.
-       Langkah Analisis: Menentukan opsi jual dan opsi beli; Mencari data harga saham yang mendasari opsi jual dan opsi beli; Menghitung gross return dari harga underlying asset (saham); Menghitung log return dari harga underlying asset (saham); Menguji kenormalan data log return saham; Menghitung nilai volatilitas yang ditentukan dari estimasi standar deviasi data log return harga saham; dan Menghitung harga teoretis opsi jual dan opsi beli.
Hasil Penelitian
1.       Data harga saham  Honda Motor Company, Ltd. tanpa pembayaran dividen yang dikumpulkan dalam frekuensi harian pada periode 2 Oktober 2015 hingga 30 September 2016 sebanyak 252 hari kerja memiliki rata-rata harga saham yaitu sebesar 28,85901 US$, dengan standar deviasi sebesar 2,532555 US$. Harga saham tertinggi adalah sebesar 33,83 US$ dan harga saham terendah adalah sebesar 24,48 US$.
2.       Berdasarkan uji kenormalan terhadap saham Honda Motor Company, Ltd. dapat disimpulkan bahwa data log return saham Honda Motor Company, Ltd. (HMC) berdistribusi Normal.
3.       Nilai Volatilitas saham Honda Motor Company, Ltd. adalah sebesar 0,2535769 atau 25,35769%. Nilai ini menunjukkan bahwa sebanyak 68,26% data Log Return tahunan saham Honda Motor Company, Ltd. berada pada interval          US$ hingga          US$.
4.       Berdasarkan perhitungan harga teoretis opsi beli (call option) menggunakan model Black-Scholes. diketahui bahwa kontrak opsi beli dengan harga Opsi 10,1 US$; 8,9 US$; dan 1,15 US$ yang diterbitkan oleh Honda Motor Company, Ltd. merupakan opsi yang direkomendasikan untuk dibeli oleh investor karena memiliki harga opsi yang lebih kecil daripada harga teoretisnya, yang berarti kontrak opsi tersebut dijual dengan murah di pasar modal.
5.       Berdasarkan perhitungan harga teoretis opsi jual (put option) menggunakan model Black-Scholes, diketahui bahwa kontrak opsi jual dengan harga Opsi 6,12 US$ yang diterbitkan oleh Honda Motor Company, Ltd. merupakan opsi yang direkomendasikan untuk dibeli oleh investor karena memiliki harga opsi yang lebih kecil daripada harga teoretisnya, yang berarti kontrak opsi tersebut dijual dengan murah di pasar modal.
A.   Keterkaitan dengan Teori atau Referensi
Opsi (Option) merupakan perjanjian atau kontrak antara dua pihak yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli atau menjual sejumlah aset tertentu dengan harga yang telah ditetapkan pada waktu mendatang (Arthur dkk, 2000: 329). Jenis-jenis opsi yang diperdagangkan ada dua macam, yaitu Call Option (opsi call), merupakan kontrak perjanjian yang memberi hak kepada pembeli untuk membeli saham perusahaan tertentu dalam jumlah tertentu dari penjual opsi pada harga tertentu dan pada waktu yang telah ditetapkan. Sedangkan Put Option (opsi put) merupakan kontrak perjanjian yang memberi hak kepada pembeli untuk menjual saham perusahaan tertentu dalam jumlah tertentu dari penjual opsi pada harga tertentu. (Gustyana & Andrieta, 2014: 261).
Dalam penentuan harga opsi ada beberapa model yang bisa digunakan salah satunya adalah model Black-Scholes. Model ini memiliki keuntungan yang memungkinkan untuk menghitung sejumlah besar harga opsi dan valas dalam waktu singkat tetapi model ini tidak bisa digunakan secara akurat untuk harga opsi yang menggunakan American Options, model ini hanya menghitung harga opsi pada saat jatuh tempo. (Susandy, 2006: 26). Menurut Fabozzi dan Peterson (2003), opsi mempunyai kelebihan dalam menangani risiko keuangan karena dapat digunakan untuk menentukan batas maksimal dan minimal harga aset, sehingga sangat bermanfaat untuk mengatasi kemungkinan terjadinya kenaikan atau penurunan harga aset pada waktu yang ditentukan.
Hasil penelitian review jurnal menujukkan bahwa perhitungan harga teoretis opsi beli (call option) yang menggunakan model Black-Scholes merupakan opsi yang direkomendasikan untuk dibeli oleh investor karena memiliki harga opsi yang lebih kecil daripada harga teoretisnya, yang berarti kontrak opsi tersebut dijual dengan murah di pasar modal. Sedangkan untuk perhitungan harga teoretis opsi jual (put option) merupakan opsi yang direkomendasikan untuk dibeli oleh investor karena memiliki harga opsi yang lebih kecil daripada harga teoretisnya, yang berarti kontrak opsi tersebut dijual dengan murah di pasar modal. Hal tersebut berkaitan dengan definisi opsi call dimana pelaksanaan exercise dilakukan apabila ternyata harga underlying asset lebih mahal daripada harga yang telah disepakati pada opsi tersebut. (Gustyana & Andrieta, 2014: 261).
·         Semakin mahal harga underlying asset maka pemilik opsi call akan memperoleh keuntungan (in the money). Pemilik opsi call tidak akan meng-exercise apabila harga underlying asset dipasar spot lebih murah daripada harga yang tertera pada kontrak opsi tersebut, karena apabila di-exercise maka pemilik opsi akan menderita kerugian (out the money).
·         Apabila harga underlying asset di pasar spot lebih murah dari harga perjanjian, maka pemilik opsi tersebut lebih baik membeli di underlying asset tersebut di pasar, karena lebih menguntungkan.
B.    Rekomendasi
Mengingat penelitian ini hanya mengambil data bulanan dengan waktu jatuh tempo satu tahun yaitu periode 2 Oktober 2015 hingga 30 September 2016, maka rekomendasi pada penelitian-penelitian selanjutnya untuk menambah data harga penutupan saham (close price) agar memperoleh data nilai volatilitas yang lebih akurat.
Dalam penentuan harga opsi (option pricing) Eropa, penelitian selanjutnya juga diharapkan tidak hanya menggunakan metode Black-Scholes tetapi dapat dikembangkan dengan menggunakan model atau metode simulasi monte carlo yang disebut juga dengan metode statistik. Disebut metode statistik karena menggunakan rangkaian bilangan acak. Perhitungan dengan metode ini bertujuan untuk memperoleh pendugaan option pricing atau harga opsi.

REVIEW JURNAL 2 (ANALISIS FUTURES)

Judul  Jurnal
Hedging, Future Contract Dengan Option Contract Untuk Meminimalisasi Resiko Fluktuasi Kurs Valas
Jurnal
SOSIO-E-KONS
Volume  dan  Halaman
Vol. 8 No. 1, dan Hal. 72-80
Tahun  
April 2016
Penulis
Zeinora
Reviewer
Mita Ayu Safitri
Tanggal  Review
27  April  2020
Abstrak/Tujuan
Perusahaan yang melakukan transaksi internasional terutama ekspor-impor pada umumnya akan dihadapkan pada risiko perubahan kurs mata uang asing, atau memiliki eksposur mata uang asing (foreign exchange exposure). Hal ini menyebabkan perusahaan multinasional dihadapkan pada masalah kemungkinan kerugian transaksi karena fluktuasi nilai tukar, maka diperlukanlah lindung nilai. Penelitian ini bertujuan  untuk membandingkan penggunaan  option contract  dengan  future contract hedging.Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara kedua instrument derivative yang berdasar kepada kajian literature.
Kajian Teori
Forward Contract, Menurut Siahaan (2008 ) definisi dari forward contract atau kontrak penyerahan kemudian adalah perjanjian antara dua pihak, dimana satu pihak diwajibkan menyerahkan sejumlah asset tertentu pada tanggal tertentu yang akan datang dan pihak lainnya wajib membayar sesuai dengan jumlah tertentu yang dikenakan atas asset pada tanggal penyerahan.
Future Contract, Menurut Hull (2006) kontrak berjangka merupakan perjanjian atau kesepakatan untuk membeli atau menjual asset tertentu pada saat tententu dengan atau pada harga tertentu dalam kurun waktu tertentu di masa yang akan datang.
Option Contract,  Menurut Madura (2000) option contract pada dasarnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu calls sebagai hak beli dan puts sebagai hak jual.
Swaps Contract, Menurut Siahaan (2008) swap merupakan kesepakatan antara dua pihak atau perusahaan untuk saling mempertahankan arus kas di masa tertentu (selama kurun waktu tertentu) yang akan datang.
Metode  Penelitian
Kajian ini merupakan sebuah kajian literature terkait pelaksanaan kegiatan instrument derivative dalam perdagangan internasional melalui temuan data dan informasi yang berasal dari data sekunder, baik yang berasal dari textbook serta publikasi ilmiah. Tulisan ini diharapkan dapat menjadi sebuah referensi bagi pelaku dalam kegiatan perdagangan internasional.
Hasil Penelitian
Pada Future kontrak penjual dapat membeli kontrak future dengan pihak lain, sehingga yang berhadapan pada akhirnya adalah pembeli kontrak future pertama dengan penjual kontrak future kedua. Hal tersebut sangat mungkin dilakukan karena dalam pasar yang terorganisir semua pihak yang terkait harus terungkap secara transparan dan dapat diungkap secara legal, sehingga dalam pasar future kemungkinan terjadinya kecurangan menjadi kecil karena terdapat lembaga pengawas pada pasar tersebut. Alternatif lainnya apabila penjual dalam kontrak future tidak menguasai obyek transaksi atau tidak berminat menjual yang dikuasainya adalah dengan membeli sekuritas pada pasar spot dan menjualnya kepada pembeli future. 
Pada Option kontrak yang pertama, Short hedge adalah tindakan melakukan lindung nilai dengan cara mengambil kontrak jual karena diperkirakan harga akan turun yang dapat merugikan komoditas atau piutang valuta asing. Kedua, long hedge Bagi pihak yang mempunyai utang dalam bentuk produk berupa barang, valuta asing atau dalam bentuk lainnya akan mengalami kerugian serius jika produk tersebut mengalami kenaikan harga di masa datang. 

  
A. Keterkaitan dengan Teori atau Referensi

Pada hasil review jurnal yang telah dipaparkan sebelumnya, hal ini berkaita dengan hedging. Hedging merupakan salah satu fungsi perdagangan berjangka, yaitu menyangkut transfer of risk. Strategi hedging digunakan untuk mengurangi risiko kerugian yang diakibatkan oleh naik turunnya harga. Kaitan antara hedging dan derivatif memang erat, sebab derivatif menjadi salah satu teknik hedging yang banyak dan sering digunakan (Fidanti & Sukmawati: 4).
Salah satu yang sering digunakan diantaranya adalah kontrak futures dan forward. Kontrak future (futures contract) sangat mengacu pada standardisasi. Pihak yang tidak terlibat dalam perdagangan menentukan tanggal jatuh tempo kontrak, kualitas dan kuantitas barang yang akan dikirim, serta lokasi pengiriman dalam kontrak future. Untuk terlepas dalam kontrak future ini, seseorang hanya perlu membeli atau menjual kontrak yang identik dengan arah yang berlawanan dan nantinya akan membatalkan kedua posisi, sehingga posisi bersih adalah nol serta pihak yang membatalkan tersebut tidak perlu mengirim komoditas. (Beams et al., 2006:10-11).
Future biasa digunakan untuk mengunci harga komoditas atau meminimalisir fluktuasi harga barang. Dalam perkembangan perdagangan future, aset atau komoditi yang bisa diperjualbelikan tidak hanya terbatas pada komoditi pertanian dan pertambangan saja, tetapi juga sudah mencakup aset finansial seperti valuta asing (Tandellin, 2001: 298). Kelebihan dan Kekurangan Kontrak Futures memiliki kelebihan yaitu adanya kebebasan melikuidasi kontrak setiap waktu sebelum jatuh tempo dan diperdagangkan di pasar yang terorganisir dan jelas. Sedangkan kelemahan dari kontrak futures ini adalah adanya keterbatasan jumlah mata uang yang diperdagangkan dan terbatasnya tanggal penyerahan.
B.    Rekomendasi
Pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat mempertimbangkan lagi adanya metode future contract hedging dengan option contract sehingga dapat diperoleh pemilihan metode yang tepat untuk meminimalisasi resiko fluktuasi kurs valas. Untuk penelitian-penelitian selanjutnya, apabila ingin meneliti metode future contract hedging dengan option contract agar dilakukan secara teliti dan mendalam lagi dengan menggunakan sampel yang lebih banyak dari berbagai macam perusahaan agar hasil yang diperoleh juga lebih akurat.  

DAFTAR  PUSTAKA
Alim, Mochammad Bagus. (2006). Analisis Forward Contract Hedging Dan Open Position Dalam Menghadapi Eksposur Valuta Asing (Studi Pada Pt “Xyz”). Kajian Ekonomi keuangan, Vol. 20 No. 2
Arthur JK, dkk. (2000). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat
Beams, dkk. (2006). Akuntansi Lanjutan (Advance Accounting). Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Fabozzi, F.J., & Peterson, P.P. (2003). Financial Management & Analysis. New Jersey: John Wiley & Sons
Fidanti, Sony & J. Sukmawati Sukamulja. Pengaruh Kontrak Futures Indeks Terhadap Volatilitas Underlying Spot Market Di Indonesia (Studi Pada Lq45 Futures 2001 – 2009). Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Gustyana, Tieka Trikartika & Andrieta Shintia Dewi. (2014). Analisis Perbandingan Keakuratan Harga Call Option Dengan Menggunakan Metode Monte Carlo Simulation Dan Metode Black Scholes Pada Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg). JURNAL MANAJEMEN INDONESIA Vol. 14. No. 3, Hal. 259-268
Susandy, Gugyh. (2006). Analisis Perbandingan Nilai Opsi Saham dan Opsi Valas dengan Menggunakan Model Black-Scholes (Studi Simulasi 6 saham di Bursa Efek Jakarta dan 6 Valas di Bank Indonesia). Dimensia, Vol. 3, No. 2 Mei, Hal. 17-50
Tandelilin, Eduardus, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Yogyakarta: BPFE, 2001

8 komentar:

Review Jurnal Analisis Opsi dan Future Nama / NIM : Yuni Mega Lestari / 17510175 Mata Kuliah : Analisis Sekuritas Dosen Mata Kuliah ...