Nama / NIM :
Mita Ayu Safitri/
17510031
Mata Kuliah : Analisis Sekuritas
Dosen Mata Kuliah :
M. Nanang Choiruddin, SE., MM
REVIEW JURNAL 1 (ANALISIS
OPSI)
Judul Jurnal
|
Penentuan Harga Opsi Put
Dan Call Tipe Eropa Terhadap Saham Menggunakan Model Black-Scholes
|
Jurnal
|
JURNAL GAUSSIAN
|
Volume dan
Halaman
|
Vol. 6 No. 3, dan
Hal. 407-417
|
Tahun
|
2017
|
Penulis
|
Marthin Nosry Mooy, Agus
Rusgiyono, & Rita Rahmawati
|
Reviewer
|
Mita Ayu Safitri
|
Tanggal Review
|
27 April
2020
|
ISSN
|
2339-2541
|
Abstrak/Tujuan
|
Opsi adalah kontrak yang memberikan hak,
tetapi bukan kewajiban, kepada individu untuk membeli atau menjual saham
dengan harga tertentu pada tanggal yang ditentukan. Salah satu metode yang
dapat digunakan untuk memperkirakan harga opsi adalah dengan menggunakan
Model Black-Scholes. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan harga
opsi put dan call tipe Eropa saham Honda Motor Company, Ltd. (HMC) dengan
harga penutupan saham (close price) selama satu tahun (252 Hari Kerja) sejak
2 Oktober 2015 hingga 30 September 2016.
|
Kajian
Teori
|
Instrumen Derivatif, Menurut McDonald (2006),
instrument derivatif didefinisikan sebagai instrumen finansial berupa perjanjian
atau kontrak antara dua pihak dimana peluang atau keuntungannya terkait
dengan harga aset dasar (underlying asset).
Opsi, Menurut Luenberger (1998), opsi
merupakan suatu hak, bukan kewajiban, untuk membeli atau menjual sebuah aset
pada harga tertentu dan pada waktu yang telah ditetapkan. Pihak yang
mendapatkan hak disebut sebagai pembeli opsi (option buyer) sedangkan
pihak yang menjual opsi disebut sebagai penerbit opsi (option writer).
Harga Opsi, Menurut Fabozzi dan Markowitz (2002),
harga opsi merupakan cerminan dari nilai intrinsik opsi dan setiap tambahan
jumlah atas nilai intrinsik.
Return, Menurut Ruppert (2011), return adalah
tingkat pengembalian atau hasil yang diperoleh akibat melakukan investasi.
Volatilitas, Menurut Bittman (2009), volatilitas
adalah ukuran dari perubahan harga aset tanpa memperhatikan arahnya
|
Objek
Penelitian
|
Honda
Motor Company, Ltd. (HMC) dengan harga penutupan saham (close price) selama
satu tahun (252 Hari Kerja) sejak 2 Oktober 2015 hingga 30 September 2016.
|
Metode Penelitian
|
-
Data dan Sumber Data: Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data penutupan
harga saham, data opsi call dan opsi put. Data diambil dari https://finance.yahoo.com pada tanggal 30 September 2016.
-
Software yang digunakan adalah software R 3.3.1. yang telah dilengkapi
dengan dua package tambahan yaitu tseries dan moments.
-
Langkah Analisis: Menentukan opsi jual
dan opsi beli; Mencari data harga saham yang mendasari opsi jual dan opsi
beli; Menghitung gross return dari harga underlying asset (saham); Menghitung
log return dari harga underlying asset (saham); Menguji kenormalan data log
return saham; Menghitung nilai volatilitas yang ditentukan dari estimasi
standar deviasi data log return harga saham; dan Menghitung harga teoretis
opsi jual dan opsi beli.
|
Hasil
Penelitian
|
1. Data harga
saham Honda Motor Company, Ltd. tanpa
pembayaran dividen yang dikumpulkan dalam frekuensi harian pada periode 2
Oktober 2015 hingga 30 September 2016 sebanyak 252 hari kerja memiliki
rata-rata harga saham yaitu sebesar 28,85901 US$, dengan standar deviasi
sebesar 2,532555 US$. Harga saham tertinggi adalah sebesar 33,83 US$ dan
harga saham terendah adalah sebesar 24,48 US$.
2. Berdasarkan
uji kenormalan terhadap saham Honda Motor Company, Ltd. dapat disimpulkan
bahwa data log return saham Honda Motor Company, Ltd. (HMC) berdistribusi
Normal.
3. Nilai
Volatilitas saham Honda Motor Company, Ltd. adalah sebesar 0,2535769 atau
25,35769%. Nilai ini menunjukkan bahwa sebanyak 68,26% data Log Return
tahunan saham Honda Motor Company, Ltd. berada pada interval US$ hingga US$.
4. Berdasarkan
perhitungan harga teoretis opsi beli (call option) menggunakan model
Black-Scholes. diketahui bahwa kontrak opsi beli dengan harga Opsi 10,1 US$;
8,9 US$; dan 1,15 US$ yang diterbitkan oleh Honda Motor Company, Ltd.
merupakan opsi yang direkomendasikan untuk dibeli oleh investor karena
memiliki harga opsi yang lebih kecil daripada harga teoretisnya, yang berarti
kontrak opsi tersebut dijual dengan murah di pasar modal.
5. Berdasarkan
perhitungan harga teoretis opsi jual (put option) menggunakan model
Black-Scholes, diketahui bahwa kontrak opsi jual dengan harga Opsi 6,12 US$
yang diterbitkan oleh Honda Motor Company, Ltd. merupakan opsi yang
direkomendasikan untuk dibeli oleh investor karena memiliki harga opsi yang
lebih kecil daripada harga teoretisnya, yang berarti kontrak opsi tersebut
dijual dengan murah di pasar modal.
|
A. Keterkaitan dengan Teori atau Referensi
Opsi (Option) merupakan perjanjian
atau kontrak antara dua pihak yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk
membeli atau menjual sejumlah aset tertentu dengan harga yang telah ditetapkan
pada waktu mendatang (Arthur dkk, 2000: 329). Jenis-jenis opsi yang diperdagangkan
ada dua macam, yaitu Call Option (opsi call), merupakan kontrak perjanjian yang
memberi hak kepada pembeli untuk membeli saham perusahaan tertentu dalam jumlah
tertentu dari penjual opsi pada harga tertentu dan pada waktu yang telah
ditetapkan. Sedangkan Put Option (opsi put) merupakan kontrak
perjanjian yang memberi hak kepada pembeli untuk menjual saham perusahaan
tertentu dalam jumlah tertentu dari penjual opsi pada harga tertentu. (Gustyana
& Andrieta, 2014: 261).
Dalam
penentuan harga opsi ada beberapa model yang bisa digunakan salah satunya
adalah model Black-Scholes. Model ini memiliki keuntungan yang memungkinkan
untuk menghitung sejumlah besar harga opsi dan valas dalam waktu singkat tetapi
model ini tidak bisa digunakan secara akurat untuk harga opsi yang menggunakan
American Options, model ini hanya menghitung harga opsi pada saat jatuh tempo.
(Susandy, 2006: 26). Menurut Fabozzi dan Peterson (2003), opsi mempunyai
kelebihan dalam menangani risiko keuangan karena dapat digunakan untuk
menentukan batas maksimal dan minimal harga aset, sehingga sangat bermanfaat
untuk mengatasi kemungkinan terjadinya kenaikan atau penurunan harga aset pada
waktu yang ditentukan.
Hasil
penelitian review jurnal menujukkan bahwa perhitungan harga teoretis opsi beli
(call option) yang menggunakan model Black-Scholes merupakan opsi yang
direkomendasikan untuk dibeli oleh investor karena memiliki harga opsi yang
lebih kecil daripada harga teoretisnya, yang berarti kontrak opsi tersebut
dijual dengan murah di pasar modal. Sedangkan untuk perhitungan harga teoretis
opsi jual (put option) merupakan opsi yang direkomendasikan untuk dibeli oleh
investor karena memiliki harga opsi yang lebih kecil daripada harga
teoretisnya, yang berarti kontrak opsi tersebut dijual dengan murah di pasar
modal. Hal tersebut berkaitan dengan definisi opsi call dimana pelaksanaan
exercise dilakukan apabila ternyata harga underlying asset lebih mahal daripada
harga yang telah disepakati pada opsi tersebut. (Gustyana & Andrieta, 2014:
261).
·
Semakin mahal
harga underlying asset maka pemilik opsi call akan memperoleh keuntungan (in
the money). Pemilik opsi call tidak akan meng-exercise apabila harga
underlying asset dipasar spot lebih murah daripada harga yang tertera pada
kontrak opsi tersebut, karena apabila di-exercise maka pemilik opsi akan
menderita kerugian (out the money).
·
Apabila harga
underlying asset di pasar spot lebih murah dari harga perjanjian, maka pemilik
opsi tersebut lebih baik membeli di underlying asset tersebut di pasar, karena
lebih menguntungkan.
B. Rekomendasi
Mengingat
penelitian ini hanya mengambil data bulanan dengan waktu jatuh tempo satu tahun
yaitu periode 2 Oktober 2015 hingga 30 September 2016, maka rekomendasi pada
penelitian-penelitian selanjutnya untuk menambah data harga penutupan saham (close
price) agar memperoleh data nilai volatilitas yang lebih akurat.
Dalam penentuan
harga opsi (option pricing) Eropa, penelitian selanjutnya juga diharapkan
tidak hanya menggunakan metode Black-Scholes tetapi dapat dikembangkan dengan
menggunakan model atau metode simulasi monte carlo yang disebut juga
dengan metode statistik. Disebut metode statistik karena menggunakan rangkaian
bilangan acak. Perhitungan dengan metode ini bertujuan untuk memperoleh
pendugaan option pricing atau harga opsi.
REVIEW
JURNAL 2 (ANALISIS FUTURES)
Judul Jurnal
|
Hedging, Future Contract
Dengan Option Contract Untuk Meminimalisasi Resiko Fluktuasi Kurs Valas
|
Jurnal
|
SOSIO-E-KONS
|
Volume dan
Halaman
|
Vol. 8 No. 1, dan
Hal. 72-80
|
Tahun
|
April 2016
|
Penulis
|
Zeinora
|
Reviewer
|
Mita Ayu Safitri
|
Tanggal Review
|
27 April
2020
|
Abstrak/Tujuan
|
Perusahaan yang melakukan transaksi
internasional terutama ekspor-impor pada umumnya akan dihadapkan pada risiko
perubahan kurs mata uang asing, atau memiliki eksposur mata uang asing
(foreign exchange exposure). Hal ini menyebabkan perusahaan multinasional
dihadapkan pada masalah kemungkinan kerugian transaksi karena fluktuasi nilai
tukar, maka diperlukanlah lindung nilai. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penggunaan option contract dengan
future contract hedging.Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan
antara kedua instrument derivative yang berdasar kepada kajian literature.
|
Kajian
Teori
|
Forward Contract, Menurut Siahaan (2008 ) definisi
dari forward contract atau kontrak penyerahan kemudian adalah perjanjian
antara dua pihak, dimana satu pihak diwajibkan menyerahkan sejumlah asset
tertentu pada tanggal tertentu yang akan datang dan pihak lainnya wajib
membayar sesuai dengan jumlah tertentu yang dikenakan atas asset pada tanggal
penyerahan.
Future Contract, Menurut Hull (2006) kontrak
berjangka merupakan perjanjian atau kesepakatan untuk membeli atau menjual
asset tertentu pada saat tententu dengan atau pada harga tertentu dalam kurun
waktu tertentu di masa yang akan datang.
Option Contract, Menurut Madura (2000) option contract pada dasarnya dibedakan
menjadi dua macam, yaitu calls sebagai hak beli dan puts sebagai hak jual.
Swaps Contract, Menurut Siahaan (2008) swap
merupakan kesepakatan antara dua pihak atau perusahaan untuk saling mempertahankan
arus kas di masa tertentu (selama kurun waktu tertentu) yang akan datang.
|
Metode Penelitian
|
Kajian ini merupakan
sebuah kajian literature terkait pelaksanaan kegiatan instrument derivative
dalam perdagangan internasional melalui temuan data dan informasi yang
berasal dari data sekunder, baik yang berasal dari textbook serta publikasi
ilmiah. Tulisan ini diharapkan dapat menjadi sebuah referensi bagi pelaku
dalam kegiatan perdagangan internasional.
|
Hasil
Penelitian
|
Pada
Future kontrak penjual dapat membeli kontrak future dengan pihak lain,
sehingga yang berhadapan pada akhirnya adalah pembeli kontrak future pertama
dengan penjual kontrak future kedua. Hal tersebut sangat mungkin dilakukan
karena dalam pasar yang terorganisir semua pihak yang terkait harus terungkap
secara transparan dan dapat diungkap secara legal, sehingga dalam pasar
future kemungkinan terjadinya kecurangan menjadi kecil karena terdapat
lembaga pengawas pada pasar tersebut. Alternatif lainnya apabila penjual
dalam kontrak future tidak menguasai obyek transaksi atau tidak berminat
menjual yang dikuasainya adalah dengan membeli sekuritas pada pasar spot dan
menjualnya kepada pembeli future.
Pada
Option kontrak yang pertama, Short hedge adalah tindakan melakukan lindung nilai
dengan cara mengambil kontrak jual karena diperkirakan harga akan turun yang
dapat merugikan komoditas atau piutang valuta asing. Kedua, long hedge Bagi
pihak yang mempunyai utang dalam bentuk produk berupa barang, valuta asing
atau dalam bentuk lainnya akan mengalami kerugian serius jika produk tersebut
mengalami kenaikan harga di masa datang.
|
A. Keterkaitan dengan
Teori atau Referensi
Pada hasil review
jurnal yang telah dipaparkan sebelumnya, hal ini berkaita dengan hedging.
Hedging merupakan salah satu fungsi perdagangan berjangka, yaitu menyangkut transfer
of risk. Strategi hedging digunakan untuk mengurangi risiko kerugian yang
diakibatkan oleh naik turunnya harga. Kaitan antara hedging dan derivatif
memang erat, sebab derivatif menjadi salah satu teknik hedging yang banyak dan
sering digunakan (Fidanti & Sukmawati: 4).
Salah satu yang
sering digunakan diantaranya adalah kontrak futures dan forward. Kontrak future
(futures contract) sangat mengacu pada standardisasi. Pihak yang tidak terlibat
dalam perdagangan menentukan tanggal jatuh tempo kontrak, kualitas dan
kuantitas barang yang akan dikirim, serta lokasi pengiriman dalam kontrak
future. Untuk terlepas dalam kontrak future ini, seseorang hanya perlu membeli
atau menjual kontrak yang identik dengan arah yang berlawanan dan nantinya akan
membatalkan kedua posisi, sehingga posisi bersih adalah nol serta pihak yang
membatalkan tersebut tidak perlu mengirim komoditas. (Beams et al.,
2006:10-11).
Future biasa
digunakan untuk mengunci harga komoditas atau meminimalisir fluktuasi harga
barang. Dalam perkembangan perdagangan future, aset atau komoditi yang bisa
diperjualbelikan tidak hanya terbatas pada komoditi pertanian dan pertambangan
saja, tetapi juga sudah mencakup aset finansial seperti valuta asing
(Tandellin, 2001: 298). Kelebihan dan Kekurangan Kontrak Futures memiliki kelebihan
yaitu adanya kebebasan melikuidasi kontrak setiap waktu sebelum jatuh tempo dan
diperdagangkan di pasar yang terorganisir dan jelas. Sedangkan kelemahan dari
kontrak futures ini adalah adanya keterbatasan jumlah mata uang yang
diperdagangkan dan terbatasnya tanggal penyerahan.
B. Rekomendasi
Pada penelitian
selanjutnya diharapkan untuk dapat mempertimbangkan lagi adanya metode future
contract hedging
dengan option contract sehingga dapat diperoleh pemilihan metode yang tepat
untuk meminimalisasi resiko fluktuasi kurs valas. Untuk penelitian-penelitian
selanjutnya, apabila ingin meneliti metode future contract hedging dengan option contract
agar dilakukan secara teliti dan mendalam lagi dengan menggunakan sampel yang
lebih banyak dari berbagai macam perusahaan agar hasil yang diperoleh juga
lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Alim, Mochammad Bagus. (2006). Analisis Forward Contract Hedging Dan
Open Position Dalam Menghadapi Eksposur Valuta Asing (Studi Pada Pt “Xyz”). Kajian
Ekonomi keuangan, Vol. 20 No. 2
Arthur JK, dkk. (2000). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat
Beams, dkk. (2006).
Akuntansi Lanjutan (Advance Accounting). Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Fabozzi, F.J.,
& Peterson, P.P. (2003). Financial Management & Analysis. New
Jersey: John Wiley & Sons
Fidanti, Sony
& J. Sukmawati Sukamulja. Pengaruh Kontrak Futures Indeks Terhadap
Volatilitas Underlying Spot Market Di Indonesia (Studi Pada Lq45 Futures 2001 –
2009). Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Gustyana, Tieka
Trikartika & Andrieta Shintia Dewi. (2014). Analisis Perbandingan
Keakuratan Harga Call Option Dengan Menggunakan Metode Monte Carlo Simulation
Dan Metode Black Scholes Pada Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg). JURNAL
MANAJEMEN INDONESIA Vol. 14. No. 3, Hal. 259-268
Susandy, Gugyh.
(2006). Analisis Perbandingan Nilai Opsi Saham dan Opsi Valas dengan
Menggunakan Model Black-Scholes (Studi Simulasi 6 saham di Bursa Efek Jakarta
dan 6 Valas di Bank Indonesia). Dimensia, Vol. 3, No. 2 Mei, Hal. 17-50
Tandelilin,
Eduardus, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Yogyakarta: BPFE, 2001
Keren kak
BalasHapusBagus dan bermanfaat bgt
BalasHapusterima kasih informasinya
BalasHapusTerimakasih atas penjelasannya🙏🙏
BalasHapusBagus kak,mkasih banget infonya
BalasHapustrimakasih kak, sangat bermanfaat sekali
BalasHapusmantaaapp
BalasHapusReviewnya sangat jelas, terimakasih banyak
BalasHapus