Nama / NIM : Muhamad Galih Rukma
Ramadhan / 17510046
Mata Kuliah : Analisis Sekuritas
H
Dosen Mata Kuliah : M. Nanang Choiruddin
OPSI SAHAM PADA
PASAR MODAL DI INDONESIA (STUDI PASAR OPSI SAAT PASAR OPSI MASIH BERLANGSUNG DI
BURSA EFEK INDONESIA)
1.
Tujuan Penelitian
a.
Menguji
apakah harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas harga saham,
risk-free interest rate secara bersama-sama mempengaruhi harga opsi saham saat
pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia
b.
Menguji
apakah harga saham mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih
berlangsung di Bursa Efek Indonesia
c.
Menguji
apakah harga strike mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih
berlangsung di Bursa Efek Indonesia
2.
Kajian Teori
Pasar opsi dipasar modal Indonesia sudah tidak
berjalan sejak tahun 2010, padahal opsi saham sebagai derivatif merupakan suatu
instrumen keuangan yang diharapkan akan mengamankan risiko saham yang
bersangkutan. Merupakan suatu kesepakatan antara dua pihak yang mempunyai suatu
nilai tertentu yang ditetapkan berdasarkan harga sesuatu yang lain (Mc.Donald,
2003).
Hanafi (2004) mendefinisikan sekuritas
derivatif sebagai instrumen keuangan yang nilainya tergantung dari nilai aset
yang menjadi dasarnya. tujuan utama dari derivatif adalah untuk melindungi
perusahaan dalam melakukan transaksi bisnis. Tujuan yang diungkapkan oleh
Karimova ini dikenal dengan istilah pemagaran (hedging). Perusahaan yang
menggunakan hedging dalam melakukan transaksi bisnisnya akan memiliki nilai pasar
yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menggunakan atau
berhenti menggunakan hedging.
Menurut Walmsley (1998), terdapat empat kegunaan dari instrumen
derivatif dalam investasi bagi investor yaitu:
a.
pengalihan
risiko (risk tansfer);
b.
peningkatan
likuiditas (liquidity improvement);
c.
penciptaan
kredit (credit creation); dan
d.
penciptaan
ekuitas (equity creation).
Menurut Bodie, Kane dan Marcus (2006)
Salah satu instrumen derivatif yang memegang peran penting dalam pasar
derivatif adalah opsi. Opsi merupakan suatu kontrak yang memberikan hak (bukan
kewajiban) kepada pemegang kontrak (option buyer) untuk membeli atau menjual
suatu aset tertentu suatu perusahaan kepada penulis opsi (option writer) dengan
harga tertentu (exercise price) dalam jangka waktu tertentu (expiration date).
Apabila pada saat jatuh tempo (expiration date) pemegang opsi tidak menggunakan
haknya, maka haknya tersebut akan hilang dengan sendirinya. Dengan demikian,
opsi yang dimiliknya tidak akan bernilai lagi.
3.
Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode populasi dan pengambilan sampel, populasi terkait opsi saham yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia. Mengingat data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh data transaksi opsi saham yang terjadi pada BEI,
maka penenelitian ini menggunakan data sensus transaksi saham yang terjadi pada
di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007 – 2008 (saat pasar opsi masih
berlangsung di Bursa Efek Indonesia).
4.
Variabel Penelitian
Variabel yang merupakan objek penelitian
ini terdiri dari : Harga Opsi Saham, Harga Saham, Harga Strike, Time to
Maturity, Volatilitas Harga Saham, dan Risk-free Interest rate
5.
Hasil Penelitian
Harga saham, harga strike, time to
maturity, volatilitas dan risk-free interest rate secara bersama-sama
signifikan positif mempengaruhi harga opsi saham baik itu harga opsi beli
maupun harga opsi jual di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2008 saat pasar
opsi masih berlangsung. Harga saham tidak signifikan mempengaruhi harga opsi beli
di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh
penulis, diketahui bahwa harga strike tidak signifikan mempengaruhi harga opsi
beli di Bursa Efek Indonesia, time to maturitytidak signifikan positif
mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia, volatilitas harga saham
tidak signifikan mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia,
bahwarisk-free interest rate tidak signifikan mempengaruhi harga opsi saham di
Bursa Efek Indonesia
6.
Rekomendasi Jurnal
Dalam penelitian selanjutnya dalam
pembahasan hasil uji yang dilakukan oleh peneliti dapat di singkat lebih jelas
lagi agar tidak menyulitkan untuk para pembaca. Dan untuk penelitian
selanjutnya diharapkan memakai variabel yang telah di gunakan oleh peneliti,
karena dari beberapa variabel tersebut banyak menambah wawasan.
DAFTAR PUSTAKA
Bodie, Kane, Marcuz. (2002). Investments. New York : McGraw-Hill
Hanafi, 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE UGM.
McDonald, Robert L. (2003). Derivatives Market. Second Edition.
Boston: Pearson Education, Inc.
Walmsley, Julian. (1998). New Financial Instruments. Second Edition.
PENGARUH
KONTRAK FUTURES INDEKS TERHADAP VOLATILITAS UNDERLYING SPOT MARKET DI INDONESIA
Review
1.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan menganalisis efek yang ditimbulkan dari
adanya kontrak futures indeks (LQ45 Futures) yang berpengaruh terhadap
volatilitas indeks underlying- nya, yaitu indeks LQ45. Selanjutnya, apabila
benar terjadi “futures effect,” bagaimana respon pasar terhadap informasi
tersebut terkait dengan fenomena market efficient. Melalui penelitian ini,
selain sebagai kontribusi pada studi serupa dengan objek penelitian pasar modal
Indonesia, juga sebagai salah satu acuan bagi investor dan regulator untuk
mengantisipasi kemunculannya pada periode kedua ini.
2.
Kajian Teori
Menurut Hull (2008) pasar futures tidak hanya dilakukan secara fisik,
tetapi juga melalui mekanisme elektronik. Melalui mekanisme tersebut
memungkinkan traders untuk masuk ke area perdagangan yang lebih luas dan
bertemu lebih banyak pembeli maupun penjual.
Kontrak
futures indeks atau kontrak berjangka atas indeks efek adalah kontrak atau
perjanjian antara dua pihak yang mengharuskan menjual atau membeli produk yang
menjadi variabel pokok di masa yang akan datang dengan harga yang telah
ditetapkan sebelumnya (Suwarno, 2003).
Bologna dan Cavallo (2002) yang menemukan bahwa volatilitas harga di
pasar spot menurun dan market depth makin meningkat setelah kemunculan kontrak
futures serta dampaknya dirasakan secara langsung. Market depth yang meningkat
mencerminkan terjadi kenaikan efisiensi di dalam pasar. Munculnya effisiensi
pasar dapat tercermin pada turunnya bid-ask spread dan meningkatnya market
depth.
Spyrou (2015) menggunakan data pasar modal Athens, menemukan
bahwa para spekulator yang tidak
mempunyai informasi cukup telah meningkatkan volatilitas di pasar spot.
Sebaliknya, para investor yang memiliki informasi yang memadai akan mendorong
peningkatan market depth dan memberikan kontribusi dalam pembentukan harga
(price discovery). Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa volatilitas
pasar spot tidak terpengaruh oleh adanya transaksi futures dan adanya
ketidakpastian telah menurunkan transaksi futures.
Hedging merupakan transfer of risk akibat volatilitas harga, melalui
perdagangan berjangka. Melalui hedging, kerugian posisi aset awal dihilangkan.
Hubungan antara hedging dan derivatif amat erat. Derivatif merupakan salah satu
teknik hedging yang banyak dan sering digunakan.
Mallikarjunappa and Afsal (2008) menggunakan model GARCH melihat
implikasi munculnya transaksi derivatif S&P CNX Nifty dan CNX Bank Nifty
terhadap volatilitas pasar spot. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa tidak
ada pengaruh signifikan munculnya transaksi futures terhadap volatilitas spot
penyertaannya. Penelitiannya membuktikan bahwa sensitivitas harga berita lama
lebih tinggi selama periode pre futures dibandingkan pada periode post futures
Dari penelitian Kasman (2008) menggunakan Istanbul Stock Exchange
(ISE) dengan model asymmetric GARCH
(EGARCH) pada periode Juli 2002-Oktober 2007, menemukan bahwa transaksi futures
menurunkan volatilitas pasar spot, baik pengaruh jangka panjang maupun jangka
pendek.
3.
Metodologi Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga penutupan harian
dari indeks LQ45 periode 2000 sampai 2009. Uji ARCH-LM adalah uji Lagrange
Multiplier (LM), digunakan untuk menguji residual dalam keadaan heteroskedastic
atau tidak, melihat keberadaan efek ARCH dalam permodelan. Level signifikansi
yang digunakan adalah 5% atau α=0,05. Apabila hasil dari probabilitas
Chi-Squared (1) lebih kecil daripada 0,05, maka residual dalam keadaan
homoskedastic sehingga pemodelan dapat dilanjutkan dengan menggunakan GARCH
(1,1).
Pengukuran
volatilitas pada data time series keuangan dengan menggunakan metode ini memang
sudah banyak digunakan. Terdapat dua perhitungan dalam model GARCH, yaitu:
pertama, mean equation (Yt) dan Kedua, variance equation (ht)
4.
Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah return indeks LQ45,
futures indeks, volatilitas
5.
Hasil Penelitian
Hasil pengujian pada return indeks LQ45 menemukan bahwa telah terjadi
volatilitas yang rendah selama keberadaan kontrak futures indeks. Akan tetapi,
volatilitas ini bukan dipengaruhi oleh kontrak futures indeks. Artinya
kemunculan transaksi kontrak futures tidak berpengaruh terhadap volatilitas
underlying spot nya.
Hasil pengujian pada return indeks LQ45 periode sebelum dan setelah
kontrak futures indeks menunjukan peningkatan efisiensi pasar terutama setelah
kemunculan kontrak futures indeks.
6.
Rekomendasi Jurnal
Dalam penelitian selanjutya dapat di cantumkan lebih banyak kajian
teori yang di ambil dari beberapa referensi dari buku, untuk penelitian
terdahulu sebaiknya di kurangi, agar para pembaca dapat memahami teori yang
terlebih dahulu sebelum masuk pada pokok pembahasan. Dan peneliti selanjutnya
untuk menambah masa periode waktunya.
DAFTAR PUSTAKA
Bologna, P., dan L. Cavallo. (2002) Does
the introduction of stock index futures effectively reduce stock market
volatility? Is the `futures effect’ immediate? Evidence from the Italian stock
exchange using GARCH. Applied Financial Economics 12, 183-192.
Kasman A., dan S. Kasman. (2008). The
impact of futures trading on volatility of the underlying asset in the Turkish
stock market. Physica A: Statistical Mechanics and its Applications 387 (12),
2837–2845.
Mallikarjunappa T., dan E. M. Afsal.
(2008) The impact of derivatives on stock market volatility: a study of the
Nifty index. Asian Academy of Management Journal of Accounting and Finance 4
(2), 43-65.
Spyrou, S.I. (2015) Index futures trading
and spot price volatility evidence from an emerging market. Journal of Emerging
Market Finance 4(2), 151-167
Tidak ada komentar:
Posting Komentar