Nama / NIM : Natasya Afif Adiba /
17510106
Mata Kuliah : Analisis Sekuritas
Dosen Mata Kuliah : M. Nanang Choiruddin,
SE.,MM
A.
Review
REVIEW JURNAL OPSI
Judul Jurnal
|
OPSI
SAHAM PADA PASAR MODAL DI INDONESIA (STUDI PASAR OPSI SAAT PASAR OPSI MASIH
BERLANGSUNG DI BURSA EFEK INDONESIA)
|
Jurnal
|
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis
|
Volume dan Halaman
|
Vol. 2, No. 2, Oktober 2018 : hlm 300-312
|
Tahun
|
2018
|
Penulis
|
Syanti Dewi, Ishak Ramli
|
Reviewer
|
Natasya Afif Adiba
|
Tanggal
|
01 Mei 2020
|
Tujuan Penelitian
|
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh harga saham, strike price, waktu jatuh tempo,
volatilitas, dan suku bunga bebas risiko. pada harga opsi saham dari
panggilan saham yang terdaftar atau perdagangan put option di Bursa Efek
Indonesia selama 2007-2008.
|
Kajian Teori
|
· Bodie, Kane dan Marcus (2006
: 340) : Opsi merupakan suatu kontrak yang memberikan hak (bukan kewajiban)
kepada pemegang kontrak (option buyer) untuk membeli atau menjual
suatu aset tertentu suatu perusahaan kepada penulis opsi (option writer)
dengan harga tertentu (exercise price) dalam jangka waktu tertentu (expiration
date). Apabila pada saat jatuh tempo (expiration date) pemegang
opsi tidak menggunakan haknya, maka haknya tersebut akan hilang dengan
sendirinya. Dengan demikian, opsi yang dimiliknya tidak akan bernilai lagi.
· Sawidji Widioatmodjo (2005:
163) : Opsi terbagi menjadi dua tipe yaitu American option dan European
option. American option merupakan suatu tipe opsi yang mengizinkan
pemilik dari opsi untuk meng-exercise opsi tersebut kapan saja baik
sebelum jatuh tempo maupun pada saat jatuh tempo. Sedangkan, European
option mengizinkan pemilik dari opsi untuk meng-exercise opsi
hanya pada saat jatuh tempo
· Fabozzi (2003: 24) : Ada
lima faktor yang mempengaruhi nilai opsi antara lain : (1) nilai dari underlying
asset; semakin besar harga dari underlying asset maka semakin besar nilai
dari opsi call; (2) harga exercise, semakin rendah harga stike maka
semakin besar nilai dari opsi call; (3) nilai waktu uang, opsi call merupakan
hak untuk membeli aset suatu waktu di masa depan. Dan dikarenakan opsi
merupakan pembelian di masa depan maka semakin besar biaya kesempatan, akan
semakin besar pula nilai opsi; (4) volatilitas yang diharapkan, semakin besar
volatilitas dari nilai underlying asset maka akan semakin besar pula
nilai dari opsi saham; dan (5) time to maturity (periode waktu jatuh
tempo), semakin lama masa waktu jatuh tempo maka akan semakin besar nilai
opsi.
|
Objek Penelitian
|
Harga opsi saham baik harga opsi beli atau harga opsi jual di Bursa Efek
Indonesia periode 2007-2008.
|
Metode Penelitian
|
Analisis Data
menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda.
|
Hasil Penelitian
|
Hasil penelitian menemukan bahwa harga
saham, strike price, waktu jatuh tempo, volatilitas dan suku bunga bebas
risiko positif signifikan mempengaruhi harga opsi saham baik harga opsi beli
atau harga opsi jual di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2008.
|
KAITAN DENGAN TEORI/REFERENSI
|
|
Dari teori Bodie, Kane dan Marcus (2006 : 340) menyatakan bahwa opsi merupakan suatu kontrak yang memberikan hak kepada pemegang kontrak
untuk membeli atau menjual suatu aset tertentu suatu perusahaan kepada
penulis opsi dengan harga tertentu dalam jangka waktu tertentu. Apabila pada
saat jatuh tempo pemegang opsi
tidak menggunakan haknya, maka haknya tersebut akan hilang dengan sendirinya.
Dengan demikian, opsi yang dimiliknya tidak akan bernilai lagi. Dalam jurnal ini, ditujukan untuk membahas opsi saham baik harga opsi beli atau
harga opsi jual di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2008. Adapun Sawidji Widioatmodjo (2005: 163) menyatakan tipe opsi yang dibagi menjadi dua tipe yaitu American option dan
European option. American option merupakan suatu tipe opsi yang
mengizinkan pemilik dari opsi untuk meng-exercise opsi tersebut kapan
saja baik sebelum jatuh tempo maupun pada saat jatuh tempo. Sedangkan, European
option mengizinkan pemilik dari opsi untuk meng-exercise opsi
hanya pada saat jatuh tempo. Selanjutnya adalah Fabozzi (2003: 24) menyatakan factor-faktor yang
mempengaruhi nilai opsi antara lain : (1) nilai dari underlying asset;
(2) harga exercise; (3) nilai waktu uang; (4) volatilitas yang diharapkan; dan (5) time
to maturity. Teori-teori yang ada kemudian diformulasi oleh peneliti menjadi sebuah
rumus untuk menganalisis
pengaruh harga saham, strike price, waktu jatuh tempo, volatilitas, dan suku
bunga bebas risiko. Pada harga opsi
saham dari panggilan saham yang terdaftar atau perdagangan put option di
Bursa Efek Indonesia selama 2007-2008.
|
|
REKOMENDASI PENELITIAN SELANJUTNYA
|
|
Untuk memperkuat hasil penelitian yang
ada, analisis selanjutnya bisa menggunakan banyak metode dengan tidak hanya analisis regresi linier berganda sehingga hasil dari penelitian dapat
sudah melewati perbandingan dari berbagai sudut pandang.
|
REVIEW JURNAL FUTURES
Judul Jurnal
|
PENGARUH KONTRAK FUTURES INDEKS TERHADAP VOLATILITAS UNDERLYING
SPOT MARKET DI INDONESIA
|
Jurnal
|
Jurnal
Manajemen
|
Volume dan Halaman
|
Volume XXI,
No. 01, Februari 2017: 17-32
|
Tahun
|
2017
|
Penulis
|
Sukmawati
Sukamulja dan Sony Fidanti
|
Reviewer
|
Natasya Afif Adiba
|
Tanggal
|
8 Maret 2020
|
Penelitian Terdahulu
|
· Bologna dan Cavallo (2002) : menemukan bahwa volatilitas
harga dipasar spot
menurun dan market depth makin meningkat setelah kemunculan kontrakfutures serta dampaknya dirasakan
secara langsung
· Peneliti lain berpendapat bahwa adanya kontrak futures indeks
tidak meningkatkan ataupun menurunkan volatilitas harga spot. Artinya,
munculnya kontrak futures tidak mempengaruhi harga underlying spot
market nya (lihat Lee et al., 2014, Xie dan Huang,
2014;
Spyrou, 2015; dan Er et al., 2015).
· Spyrou (2015) : menggunakan data pasar modal Athens,
menemukan bahwa para spekulator yang tidak mempunyai informasi cukup telah
meningkatkan volatilitas di pasar spot.
|
Tujuan Penelitian
|
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kontrak futures indeks
LQ45 terhadap volatilitas underlying spot market.
Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji pengaruh kemunculan kontrak futures
indeks terhadap efisiensi pasar pada periode 2001 – 2009 dengan
menggunakan metode GARCH.
|
Kajian Teori
|
·
Cox (1987) menemukan bahwa trader yang tidak mempunyai
informasi cukup menyebabkan ketidakstabilan pada pasar penyertaannya.
·
Finglewski (1981) Mengemukakan semakin rendahnya tingkat
informasi yang dimiliki oleh futures trader mendorong peningkatan
volatilitas pasar.
·
Stein (1987) menyimpulkan bahwa trader yang tidak
mempunyai informasi yang memadai, dengan tingkat leverage yang tinggi,
aktivitas trader telah menurunkan harga dan meningkatkan volatilitas
pasar spot.
·
Lee et al. (2014) meneliti European real estate
securities futures selama Oktober 2007 sampai September 2010 dan menemukan
bahwa transaksi futures tidak menyebabkan ketidakstabilan pasar
penyertaannya.
|
Objek Penelitian
|
Kontrak futures
indeks LQ45 periode 2001 – 2009.
|
Metode Penelitian
|
Untuk melihat pengaruh transaksi futures terhadap volatilitas underlying
spot digunakan Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity
(GARCH) untuk pasar LQ45 futures. GARCH berasal dari Autoregressive
Conditional Heteroscedasticity (ARCH), yaitu varian kondisional pada waktu t
yang tergantung pada besaran nilai kuadrat kesalahan varian pada t-1 yang
berubah sepanjang waktu.
|
Hasil Penelitian
|
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh kontrak futures indeks
pada volatilitas underlying spot market, meskipun telah terjadi
penurunan volatilitas selama periode pengujian. Penelitian ini juga menemukan
bahwa kemunculan kontrak futures indeks telah mempengaruhi
sensitivitas pasar terhadap informasi tersebut dan meningkatkan efisiensi
pasar.
|
KAITAN DENGAN TEORI/REFERENSI
|
|
Dari teori Cox (1987)
menemukan bahwa trader yang tidak mempunyai informasi cukup
menyebabkan ketidakstabilan pada pasar penyertaannya. Kemudian teori Finglewski (1981) mengemukakan semakin rendahnya tingkat informasi yang
dimiliki oleh futures trader mendorong peningkatan volatilitas pasar. Dalam jurnal ini, lebih difokuskan
pada pembahasan untuk menguji pengaruh kontrak futures
indeks LQ45 terhadap volatilitas underlying spot market terhadap
efisiensi pasar pada periode 2001 – 2009 dengan menggunakan metode GARCH. Sejalan
dengan kedua pendapat di atas, Stein (1987)
menyimpulkan bahwa trader yang tidak mempunyai informasi yang memadai, dengan tingkat leverage yang tinggi, aktivitas trader telah
menurunkan harga dan meningkatkan volatilitas pasar spot. Teori-teori yang ada kemudian diformulasi oleh peneliti menjadi sebuah
rumus untuk menguji pengaruh kontrak futures
indeks LQ45 terhadap volatilitas underlying spot market
|
|
REKOMENDASI PENELITIAN SELANJUTNYA
|
|
Untuk memperkuat hasil penelitian yang
ada, analisis selanjutnya bisa menggunakan banyak metode dengan tidak hanya metode Generalized
Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) sehingga hasil dari penelitian dapat
sudah melewati perbandingan dari berbagai sudut pandang.
|
B.
Daftar Pustaka
Bodie, Kane dan Marcus, (2006). Investments, Edisi Keenam, Salemba Empat, Jakarta.
Sawiji Widoatmodjo, (2005). Cara Sehat
Investasi di Pasar Modal. Jakarta : PT. Elex Media Computindo
Fabozzi, Frank J. and Peterson, Pamela P., (2003), Financial Management
and Analysis Scond Adition, John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey.
Massialas, B.G. & Cox, C.B. (1987). Inquiry in Social
Studies. New York: Mc GrawHill Book Company.
Sharma dan Malhotra,
Naresh. (2015).
Basic Marketing Research. Pearson Education. England.
Jurnal 1
https://www.researchgate.net/publication/333821223_OPSI_SAHAM_PADA_PASAR_MODAL_DI_INDONESIA_STUDI_PASAR_OPSI_SAAT_PASAR_OPSI_MASIH_BERLANGSUNG_DI_BURSA_EFEK_INDONESIA
Jurnal 2
https://docplayer.info/68093870-Pengaruh-kontrak-futures-indeks-terhadap-volatilitas-underlying-spot-market-di-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar