Judul
Jurnal : Pengaruh
Jumlah Opsi Saham dan Harga Eksekusi Pada Kinerja Perusahaan,
dan Analisis Kontrak Berjangka Olein Di
Bursa Berjangka Jakarta
Nama
/ Nim : Vicky Laxitna Chesa / 17510148
Mata
Kuliah : Analisis
Sekuritas (G)
Dosen
Mata Kuliah : M. Nanang
Choiruddin, SE., MM
Review 1 :
Judul
|
Pengaruh Jumlah Opsi Saham dan Harga
Eksekusi Pada Kinerja Perusahaan
|
Penulis
|
Luh Putu Lisa Anastasia Kameswari
Ida Bagus Putra Astika
|
Sumber
|
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.2
(2014) : 356-372
|
Latar
Belakang
|
Pada suatu perusahaan, perbedaan kepentingan
antara karyawan dengan pemilik perusahaan seringkali memicu konflik yang
berujung pada penurunan kinerja karyawan. Di satu sisi, karyawan mengharapkan
adanya apresiasi lebih atas kinerja mereka baik itu berupa bonus ataupun
kompensasi tertentu, selain gaji yang diberikan tiap bulanya. Disisi lain,
pemilik perusahaan umumnya hanya terpusat pada peningkatan laba perusahaan
tanpa memperhatikan keinginannya para karyawan. Salah satu bentuk kompensasi
yang mulai digunakan perusahaan adalah Employee Stock Option Plan (ESOP).
ESOP dianggap merupakan salah satu cara
untuk menekan konflik tersebut , khususnya konflik antar karyawan dan pemilik
karena dengan ESOP, karyawan diberi kesempatan berupa hak/opsi untuk dapat
ikut serta menjadi pemilik perusahaan tersebut.
|
Tujuan
|
Untuk mengetahui pengaruh jumlah opsi saham
dan harga ekseskusi pada kinerja perusahaan.
|
Kajian
teori
|
Wiratma dan Rudi (2010) pemberian hak opsi
untuk bisa membeli saham perusahaan sesuai dengan jumlah dan harga eksekusi
yang sudah ditentukan, bisa memotivasi para karyawan untuk berkinerja labih
baik dari waktu ke waktu. Pembelian hak opsi untuk dapat membeli saham
perusahaan pada harga eksekusi yang umumnya lebih rendah dari harga pasar
saham perusahaan, mejadi suatu motivator yang lebih efektif dibandingkan
bonus kas.
Anwar dan Badriwan (2006) dan Dhiman (2009)
hak opsi yang diberikan kepada para karyawan, bisa mengikat mereka untuk
berkinerja secara maksimum dari waktu ke waktu, sebab opsi terus menerus
berlaku sebagai suatu instensif yang nilai sebenarnya akan ditentukan dengan
kinerja perusahaan di masa yang akan datang. ESOP juga mampu mengatisipasi kemungkinan
perpindahan kepemilikan , dan juga meningkatkan nilai perusahaan lewat
pengembalian saham.
|
Metode
Penelitian
|
Penelitian ini menggunakan data sekunder
yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan
perusahaan sampel. Definisi
operasional variabel kinerja perusahaan yang diproksikan dengan ROA. Jumlah
opsi saham pada penelitian ini diproksikan dengan proporsi opsi saham yang
didapat dengan membandingkan jumlah opsi saham yang dihibahkan dengan
keseluruhan jumlah saham yang dimiliki perusahaan.
Penelitian ini menggunakan teknik
analisis regresi linear berganda.
|
Hipotesis
|
H1 : Jumlah Opsi saham dihibahkan
berpengaruh pada kinerja perusahaan di tahun hibah
H2 : Jumlah opsi saham yang dihibahkan
berpengaruh pada kinerja perusahaan pada 1 tahun mendatang
H3 : harga eksekusi berpengaruh pada kinerja
perusahaan di tahun hibah
H4 : Harga eksekusi berpengaruh pada kinerja
perusahaan pada 1 tahun mendatang
|
Hasil
Penelitian
|
Hasil uji asumsi klasik menunjukan bahwa
kedua persamaan regeresi telah memenuhi asumsi normalitas, multikolinearitas,
dan heteroskedastisitas.
Pengujian H1 menyatakan jumlah opsi saham yang dihibahkan berpengaruh
pada kinerja perusahaan di tahun hibah, ditolak. Bukti empiris menunjukan
bahwa besarnya jumlah opsi saham yang dihibahkan tidak berpengaruh pada
kinerja perusahaan di tahun hibah.
Pengujian H2 menyatakan jumlah opsi saham yang dihibahkan berpengaruh
pada kinerja perusahaan pada 1 tahun mendatang, ditolak. Bukti empiris
menunjukan bahwa besarnya jumlah opsi saham yang dihibahkan tidak berpengaruh
pada kinerja perusahaan pada 1tahun mendatang.
Pengujian H3 menyatakan harga eksekusi berpengaruh pada kinerja
perusahaan di tahun hibahm diterima. Bukti empiris menunjukan bahwa besarnya
harga eksekusi berpengaruh pada kinerja perusahaan di tahun hibah.
Pengujian H4 menyatakan harga eksekusi berpengaruh pada kinerja
perusahaan pada 1 tahun mendatang diterima.
|
Kesimpulan
|
Bahwa jumlah opsi saham yang dihibahkan
tidak berpengaruh pada kinerja perusahaan, baik di tahun hibah maupun pada 1
tahun mendatang. Hal tersebut menunjukan bahwa besar atau kecilnya jumlah
opsi saham yang dihibahkan belum mampu memotivasi karyawan untuk meningkatkan
kinerja mereka yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kinerja
perusahaan.
|
Review
2 :
Judul
|
Analisa
Kontrak Berjangka Olein Di Bursa Berjangka Jakarta
|
Penulis
|
Andam
Dewi
Hermanto
Siregar
Sri
Hartoyo
Adler
H. Manurung
|
Sumber
|
Jurnal
Manajemen & Agribisnis, Vol 8 No.1 Maret 2011
|
Latar
Belakang
|
Kebanyakan penelitian yang mengamati
perilaku pasar berjangka, khususnya bagaimana pergerakan harga di pasar
berjangka yang dapat mempengaruhi banyak aspek, dilakukan pada pasar
berjangka yang sudah maju. Pergerakan
harga di sebuah pasar berjangka dapat menjadi tolak ukur tingkat efisien dan
tingkat likuiditas pasar berjangka tersebut. Di Indonesia, Bursa Berjangka
pertama kali didirikan tanggal 19 Agustur 1999 dengan nama PT. Bursa
Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange – JFX).
Fokus utama penelitian ini adalah
kontrakberjangka olein atau yang dikenal sebagai minyak goring hasil dari
proses pengolahan CPO. Minyak goring (olein) merupakan salah satu dari
Sembilan bahan pokok yang dijaga pemerintah kestabilan harganya agar
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Model yang dikembangkan pada penelitian ini
diharapkan cukup potensial untuk membantu memprediksi pengembalian kontrak
berjangka Olein sehingga dapat membantu memberikan indikasi bagi pelaku pasar
untuk melakukan lindung nilai (hedging), investasi atau spekulasi pada
kontrak berjangka Olein dilakukan. Selain itu model tersbut juga digunakan
untuk melihat sejauh mana pentingnya analisa fundamental dalam menentukan
pengembalian kontrak berjangka Olein dan dari hasil pengujian model
ekonometrika dapat dilihat sejauh mana pengaruh dari variabel-variabel makro
ekonomi dan harga komoditi internasional terhadap pengembalian kontrak
berjangka Olein.
|
Tujuan
|
Untuk menguji pasar efisien bentuk lemah
dari kontrak berjangka Olein (Minyak Goreng) di Bursa Berjangka Jakarta dan
mecari faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pergerakan harga
kontrak berjangka Olein.
|
Kajian
Teori
|
Model
ARIMA (model rata-rata bergerak terpadu autoregresif adalah
generalisasi dari model rata-rata bergerak autoregrsif (ARMA). Bagian AR dari
ARIMA menunjukan bahwa variabel bunga yang sedang berkembang mengalami
kemunduran pada nilai lagged sendiri. Bagian MA menunjkan bahwa kesalahan
regresi sebenarnya adalah kombinasi linear dari istilah kesalahan yang
nilainya terjadi secar serentak dan pada berbagai waktu di masa lalu. I untuk
(terungrasi) menunjukan bahwa nilai data telah diganti dengan perbedaan
anatar nilai merek dan nilai sebelumnya (dan proses perbedaan ini mungkin
telah dilakukan lebih dari sekali. Tujuan dari masing-masing fitur ini adalah
untuk membuat model sesuai dengan data sebaik mungkin.
Model
GARCH (model utoskegresif kondisional heteroskedastisitas). Model
ARCH adalah model statistic untuk data deret waktu yang menggabarkan varian
istilah kesalahan saat ini atau inovasi sebagai fungsi dari ukuran actual
dari ketentuan kesalahan periode waktu sebelumnya. Model ARCh sesuai ketika
varians kesalahan dalam seri waktu mengikuti model autoregressive (AR) jika
model autoregresif moving average (ARMA) diasumsiskan untuk varian kesalahan
, model adalah model autoskegresif kondisional heteroskedastisitas (GARCH)
|
Metode
Penelitian
|
Menggunakan data sekunder. Model yang
digunakan adalah model ARIMA – GARCH. Jika perilaku historis harga kontrak
berjangka yang lalu dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan harga
kontrak berjangka atau dengan kata lain dapat di-fit oleh model ARIMA-GARCH
maka hal ini berarti pasar kontrak berjangka tidak memenuhi kaidah pasar
efiseien bentuk lemah.
|
Hipotesis
|
-
|
Hasil
Penelitian
|
Hasil dari pengujian model AR (1) AR (2) AR
(3) yang dilakukan, secara keseluruhan model signifikan dengan nilai
probabilitas =0,00 dan mempunyai residual yang bersifat acak karena koefisien
dalam correlogram semua tidak ada yang signifikan .
Pengujian terhadap pengembalian harga
kontrak berjangka Olein secara parametric membuktikan bahwa terdapat
penolakan terhadap EMH bentuk lemah minimal dalam bentuk random walk. Metode QML
menunjukan hasil yang memadai untuk memetakan pergerakan harga kontrak
berjangka Olein berdasarkan data.
Diketahui bahwa variabel tingkat suku bunga
(SBI) signifikan mempengaruhi pengembalian OLE pada taraf nyata5%. Varibek
yang paling besar mempengaruhi pengembalian kontrak berjangka Olein adalah
variabel. Melemahnya kurs rupiah biasanya mendorong kenaikan pengembalian
harga CPO dari Indonesia.
|
Kesimpulan
|
1. Pengujian
terhadap return kontrak berjangka Olein membuktikan bahwa terdapat penolakan
terhadap EMH bentuk lemah minimal dalam bentuk random walk, dan fakta
tersebut konsisten dengan penelitian terdahuli yang dilakukan oleh miclaus et
al (2008).
2. Hal ini
yang dipandang menentukan EMH bentuk lemah adalah time horizon dari variabel yang diuji, apabila data mingguan yang
dalam penelitian ini dianggap sebagai short
horizon maka pengujian terhadap data bulanan atau bahkan tahunan mungkin
mencerminkan pandangan yang berbeda.
3. Persamaan
return kontrak berjangka Olein dipengaruho oleh secara bersama-sama tingkat
suku bunga Indonesia (SBI) ; return nilai tukar USD/Rp dan reurn CPO sebesar
66%. Sisanya sebesar34% keragaman return kontrak berjangak Olein dijelaskan
oleh variabel lain selain variabel yang digunakan di dalam model.
4. Variabel
yang paling besar mempengaruhi return kontrak berjangka Olein adalah variabel
return nilai tukar USD/Rp.
|
Kaitan
Dengan Teori/Reeferensi :
·
OPSI
Opsi dalam dunia pasar modal,
adalah suatu hak yang didasarkan pada suatu perjanjian untuk membeli atau
menjual suatu komoditi, surat berharga keuangan, atau suatu mata uang asing
pada suatu tingkat harga yang telah disetujui (ditetapkan di muka) pada setiap
waktu dalam masa tiga bulan kontrak.
Opsi yang diperdagangkan di bursa atau biasa juga disebut listed options
adalah merupakan suatu bentuk perdagangan derivatif. Opsi yang diperdagangkan
di bursa ini memiliki suatu kontrak yang baku dan penyelesaiannya adalah
melalui lembaga kliring dimana kepatuhan pelaksanaan kontrak dijamin oleh
bursa. Oleh karena kontrak yang digunakan adalah baku maka harga yang akurat
dari suatu opsi sering kali dapat diketahui. Opsi yang diperdagangkan di bursa
ini meliputi:
1.
Opsi saham,
2.
Opsi komoditi
3.
Opsi obligasi dan opsi suku bunga lainnya
4.
Opsi indeks saham
5.
Opsi kontrak berjangka
Over-the-counter, atau opsi OTC adalah opsi yang diperdagangkan antara
dua pihak yanG didaftarkan di bursa. Opsi OTC ini tidak terlarang dan bentuknya
disesuaikan dengan kebutuhan bisnis antara dua pihak yang terlibat tersebut.
Pada umumnya, terdapat sekurangnya satu pihak yang merupakan pemodal yang kuat.
Opsi yang sering kali diperdagangkan pada perdagangan di luar bursa (OTC) ini
adalah:
1.
Opsi suku bunga
2.
Opsi valuta asing
3.
Opsi swap atau biasa disebut swaptions
4. Opsi
saham karyawan (Employee stock options) yang diterbitkan oleh perusahaan kepada
karyawannya sebagai suatu kompensasi atau bonus.
·
FUTURES
Perdagangan kontrak futures
merupakan hasil perkembangan dari sistem perdagangan kontrak forward yang
distandarisasi dan dilakukan pada pasar yang
terorganisir. Standarisasi ini pada awalnya bertujuan untuk meningkatkan
likuiditas kontrak forward sehingga pemegang kontrak forward menjual kembali
kontrak tersebut dengan mudah. Beberapa spesifikasi yang distandarisir dalam
kontrak futures adalah: jumlah,kualitas, waktu penyerahan komoditi yang menjadi
aset patokan dalam kontrak.
·
PERBEDAAN ANTARA FUTURES DENGAN OPSI
Terdapat perbedaan mendasar karakteristik antara
kontrak futures dengan kontrak opsi, yaitu:
1.
Baik pembelian maupun penjualan futures
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan kontrak tersebut, dikemudian hari yang
ditentukan, baik dalam keadaan untung maupun rugi
2.
Pembeli opsi hanya mempunyai hak (bukan
kewajiban) untuk melaksanakan kontrak opsi dikemudian hari yang ditentukan.
3.
Karakteristik keuntungan dan kerugian dalam
kontrak futures akan berbeda dengan karakteristik keuntungan dan kerugian dalam
opsi
4.
Baik dlam transaksi opsi ataupun futures,
keuntungan yang diperoleh oleh pembeli, merupakan kerugian penjualnya.
ESOP
(Employee Stock option program)
Adalah
program yang memberikan hak kepada karyawan atas kepemilikan saham. Program
kepemilikan saham perusahaan di Indonesia dikenal dengan sebutan program
kepemilikan saham bagi karyawan (PKSK). Program kepemilkan saham perushaan
dengan ESOP dilakukan dalam beberapa cara, antara lain perusahaan memberikan
sahamnya secara Cuma-Cuma (stock grant( kepada karyawan, menjual saham
perusahaan pada karyawan (umumnya dengan harga diskon) dan memberikan opsi
kepada karyawan untuk membeli saham perusahaan pada periode tertentu dan pada harga
tertentu.
Saran :
Saran yang
dapat disampaikan pada review selanjutnya adalah untuk lebih selektif lagi
dalam pemilihan topik jurnal yang akan dibahas. Serta untuk sebisa mungkin
mengetahui dahulu materi yang dibahas. Dan untuk peneliti selanjutnya agar
mecantumkan lebih lengkap mengenai susunan dan alur penelitian serta
menampilkan tulisan yang nyaman untuk dibaca agar tidak memberatkan reviewer.
Daftar
Pustaka :
Finansialku.com
Economy.okezone.com
www.wordpress.com
Tandelilin, Eduardus. Portofolio dan Investasi, Edisi Pertama.
Yogyakarta : Kanisius. (2010)
Yussy
, Ronni R. A Practical Guidance to Executive
Compensation Management. Jakarta : Kelompok Gramedia. 2016
Wah bermanfaat banget kak riview nya
BalasHapusHoo,,begitu,, paham paham, bagus, sangat bermanfaat👍
BalasHapusSangat detail banget terkait penjelasannya,👌
BalasHapusseperti itu penjelasannya, thanks, sangat membantu 👍🏽
BalasHapusEmmm. iyo iyo paham
BalasHapusTerimakasih, ilmu nya sangat bermanfaat
BalasHapusWow,, bermanfaat sekali kak. Gk bisa berkata apa-apa lagi.
BalasHapusmudah dipahami, terima kasih
BalasHapus