Nama / Nim :
Riska Agustin / 17510003
Mata Kuliah :
Analisis Sekuritas
Dosen Pengampu :
M. Nanang Choiruddin, SE.,MM
1. REVIEW JURNAL 1
(Analisis Opsi)
Judul Jurnal
|
Opsi Saham Pada Pasar Modal di Indonesia (Studi
Pasar Opsi saat Pasar Opsi Masih Berlangsung di Bursa Efek Indonesia)
|
Jurnal
|
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis
|
Volume
|
Vol.2, No. 2, Oktober 2018: hlm : 300-312
|
Tahun
|
2018
|
Penulis
|
Syanti Dewi, Ishak Ramli
|
Tanggal Review
|
1 Mei 2020
|
Tujuan Penulisan
|
· Menguji apakah harga saham mempengaruhi harga opsi
saham saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia
· Menguji apakah volatilitas harga saham mempengaruhi
harga opsi saham saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia
|
Pendahuluan
|
Pasar opsi dipasar modal Indonesia sudah tidak
berjalan sejak tahun 2010, padahal opsi saham sebagai derivative merupakan
suatu instrument keuangan yang diharapkan akan mengamankan risiko saham yang
bersangkutan. Merupakan suatu kesepakatan antara dua pihak yang mempunyai suatu
nilai tertentu yang ditetapkan berdasarkan harga sesuatu yang lain (Mc.
Donald,2003). Salah satu instrument derivative yang memegang peran penting
dalam pasar derivative adalah opsi. Opsi merupakan suatu kontrak yang
memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang kontrak untuk membeli atau
menjual suatu asset tertentu suatu perusahaan kepada penulis opsi dengan
harga tertentu dalam jangka waktu tertentu. Apabila pada saat jatuh tempo
pemegang opsi tidak menggunakan haknya, maka haknya tersebut akan hilang
dengan sendirinya. Dengan demikian, opsi yang dimilikinya tidak akan bernilai
lagi (Bodie, Kane dan Marcus , 2006 : 340) Ada lima factor yang mempengaruhi
nilai opsi antara lain :
a. Nilai dari underlying
asset : semakin besar harga dari underlying asset maka semakin besar
nilai dari opsi call
b. Harga exercise
: semakin rendah harga strike maka semakin besar nilai dari opsi call
c. Nilai waktu uang : opsi call merupakan hak untuk
membeli asset suatu waktu di masa depan.
d. Volatilitas yang diharapkan : semakin besar
volatilitas dari nilai underlying asset
maka akan semakin besar pula nilai dari opsi saham
e. Periode waktu jatuh tempo : semakin lama masa waktu
jatuh tempo maka akan semakin besar nilai opsi
|
Objek Penelitian
|
|
Metode Penelitian
|
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
seluruh data transaksi opsi saham yang terjadi pada BEI, maka penelitian ini
menggunakan data sensus transaksi saham yang terjadi pada di Bursa Efek
Indonesia selama periode 2007-2008.
|
Hasil Penelitian
|
Hasil penelitian ini menjawab sebagian harga opsi
yang dikemukakan Bodie, Kane, Marcus (2002) bahwa harga saham, harga strike, volatilitas, time to manurity dan interest rate merupakan faktor-faktor
yang mempengaruhi harga opsi. Karena ternyata pengaruhnya hanya sebesar
32,66% (opsi beli) dan 54,09% (opsi jual). Di pasar opsi BEI harga opsi masih
dipengaruhi oleh faktor lain seperti harga underlying asset, harga strike,
waktu jatuh tempo, volatilitas dan tingkat suku bunga. Berdasarkan teori yang
ada, menunjukkan bahwa hasil pengujian sesuai dengan teori yang ada, yaitu
harga saham, harga strike, time to
maturity, volatilitas dan risk-free
interest rate secara bersama-sama signifikan positif mempengaruhi harga
opsi saham di Bursa Efek Indonesia.
|
2. Kaitkan dengan Teori
atau Referensi
Opsi adalah suatu perjanjian/kontrak antara penjual opsi (seller atau writer) dengan pembeli opsi (buyer),
dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan suatu kewajiban) dari pembeli
opsi untuk membeli atau menjual saham tertentu pada waktu dan harga yang telah
di tetapkan. Pihak-pihak yang terlibat dalam opsi adalah para investor dengan
investor yang lainnya dan tidak melibatkan perusahaan penerbit sekuritas saham
(emiten) yang dijadikan opsi. Opsi diterbitkan oleh investor untuk dijual
kepada investor lainnya, sehingga perusahaan yang merupakan emiten dari saham
yang dijadikan patokan tersebut tidak mempunyai kepentingan dalam transaksi
opsi tersebut. Emiten saham bersangkutan tidak bertanggung jawab terhadap
pembuatan, penghentian atau pelaksanaan kontrak opsi. Dalam prakteknya, jenis
sekuritas yang bias dijadikan patokan dalam opsi tidak hanya saham saja, tetapi
bisaberbentuk yang lainnya seperti indeks pasar. Opsi saham
adalah salah satu jenis kontrak opsi yang menggunakan saham sebagai asset yang
mendasari (underlying asset). Opsi saham diterbitkan oleh investor untuk dijual
kepada investor lainnya, perusahaan yang merupakan emiten dari saham yang
dijadikan patokan tersebut tidak terlibat dalam transaksi opsi tersebut.
Penentuan Harga Opsi Model penentuan harga opsi yang paling terkenal dan banyak
digunakan adalah model Black-Scholes yang dikembangkan oleh Fisher Black dan
Meyron Scholes pada tahun 1973. Model
ini menggunakan beberapa asumi, yaitu:
1. Tingkat
suku bunga bebas risiko jangka pendek diketahui dan nilainya konstan.
2. Harga
saham mengikuti pola acak yang berdistribusi lognormal dengan variansi return
dari harga saham konstan.
3. Tidak
ada pembayaran dividen pada saham selama sisa usia opsi
4. Opsi
yang digunakan adalah opsi tipe Eropa, yaitu opsi yang hanya dapat digunakan
pada saat jatuh tempo.
5. Tidak
ada biaya transaksi dalam menjual atau membeli saham atau opsi.
6. Diperbolehkan
bagi pembeli untuk membayar terlebih dahulu sebagian tertentu dari harga
sekuriti.
7. Tidak
ada penalti terhadap short-selling. Penjual yang belum memiliki sekuriti untuk
dijual dapat menyetujui harga sekuriti yang ditawarkan oleh pembeli, kemudian
sepakat menyelesaikan kontrak dengan pembeli di masa yang akan datang dengan
membayar sesuai harga sekuriti yang telah disepakati.
Kontrak opsi saham (KOS) adalah efek yang
memuat hak beli (call option) atau hak jual (put option) atas underlying stock
berupa saham perusahaan tercatat yang menjadi dasar perdagangan seri KOS dalam
jumlah dan strike price tertentu serta berlaku dalam periode tertentu. Strike
price adalah harga yang ditetapkan bursa efek untuk setiap seri KOS sebagai
acuan pelaksanaan. Call option adalah opsi yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli saham dalam jumlah tertentu pada waktu dan harga
saham yang telah ditentukan. Put option adalah opsi yang memberikan hak kepada
pemiliknya untuk menjual saham tertentu pada jumlah, waktu, dan harga yang
telah ditentukan.
3. Rekomendasi untuk
Analisis Jurnal
Penguji dengan pengamatan yang lebih lama diharapkan karena kemungkinan
akan memperoleh sampel penelitian yang cukup banyak dan memberi hasil yang
baik. Di samping itu, penelitian berikutnya dapat menguji jenis kompensasi yang
lebih banyak baik yang jangka pendek maupun jangka panjang.
1. REVIEW JURNAL 2
(Analisis Futures)
Judul Jurnal
|
Analisis Pengakuan Pendapatan
dan Beban Kontrak Pada UD Gunawan Steel
|
Jurnal
|
Jurnal Manajemen dan
Akuntansi
|
Volume
|
Vol. 13 No. 1, April
2012
|
Tahun
|
2012
|
Penulis
|
Wahyu Sapto Rini,
Elly
|
Tanggal Review
|
1 Mei 2020
|
Tujuan Penulisan
|
|
Pendahuluan
|
Perusahaan kontraktor merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan serta konsultan
teknik yang mampu mempunyai arti tersendiri sekaligus memegang peranan
penting dalam menunjang pembangunan nasional. Hal ini disebabkan karena
kontraktor turut menyediakan prasarana fisik yang turut menunjang terciptanya
pembangunan, antara lain : sektor pendidikan, sector perhubungan dsb. Dalam
menerima proyek, perusahaan melakukan kontrak terlebih dahulu dengan pemberi
kerja dimana proyek-proyek mempunyai jangka waktu yang bervariasi, sebagian
proyek dapat diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun periode
akuntansi yang pendapatan dan laba kotor diakui dengan metode kontrak selesai
atau sebelum per 31 desember, dan sebagian proyek lainnya mencapai beberapa
periode akuntansi yang pengakuan pendapatan dan laba kotor diakui dengan
menggunakan metode presentase penyelesaian atau sesuai tingkat penyelesaian
proyek. UD Gunawan Steel adalah perusahaan subkontraktor di Kota Banjarmasin.
Perusahaan ini melakukan pembangunan seperti ruko, pabrik-pabrik dan
perumahan masyarakat. Pada tahun 2008 s/d 2010 UD Gunawan Steel mengerjakan
dua buah proyek yang mana pelaksanaannya lebih dari satu periode akuntansi,
yaitu proyek pembangunan ruko di jalan Gatot Subroto Banjarmasin dan proyek
pembangunan pabrik di Kotabaru. Proyek tersebut diakui oleh perusahaan
setelah proyek selesai dikerjakan (kontrak selesai) tanpa memperhatikan
tingkat penyelesaian pada saat penyusunan laporan keuangan, sehingga terjadi
ketidaksesuaian antara pendapatan kontrak yang diakui dengan beban kontrak
yang telah dikeluarkan. Jadi pengakuan pendapatan dan beban kontrak yang
dilakukan UD Gunawan Steel diatas belum sesuai dengan PSAK No. 34
|
Objek Penelitian
|
Proyek UD Gunawan di
Kota Banjarmasin
|
Metode Penelitian
|
Jenis penelitian
yang akan dilakukan yaitu penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang diselidiki dengan melukiskan
keadaan subyek dan obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan
fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya. Pada penelitian ini digunakan
data documenter yang langsung berasal dari subyek penelitian yaitu UD Gunawan
Steel Banjarmasin. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data
sekunder.
|
Hasil Penelitian
|
Pada setiap akhir
periode perusahaan menyusun laporan keuangan untuk mengetahui prestasi yang
telah dicapai perusahaan yang pada umumnya diukur dengan laba. Laba yang
diperoleh dengan membandingkan antara pendapatan dan beban harus ditentukan
secara benar agar perhitungan laba rugi menggambarkan hal yang sewajarnya.
Kewajaran dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan merupakan hal yang
sangat penting, karena hal ini dapat menjembatani kepentingan umum para
pemakai laporan keuangan. Bagi pihak pemberi kerja, laporan keuangan dapat
memberikan penilaian apakah perusahaan mampu menyelesaikan atau mengerjakan
proyek yang ditawarkan dan bagi pihak intern perusahaan, laporan keuangan
bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana anggaran yang telah ditetapkan dapat
dicapai melalui realisasinya yaitu menghubungkan realisasi dengan anggaran.
|
2. Kaitkan dengan Teori
atau Referensi
Kontrak berjangka atau futures adalah kontrak untuk membeli atau
menjual suatu underlying asset (berupa indeks, saham, obligasi, dan lain –
lain) pada masa mendatang. Kontrak berjangka indeks saham merupakan kontrak
berjangka yang menggunakan underlying berupa indeks saham. LQ Futures
menggunakan underlying indeks saham LQ 45. Indeks LQ 45 telah dikenal sebagai
benchmark saham – saham unggulan di Pasar Modal Indonesia.
Kontrak Futures berisi :
1.
Pembeli futures setuju untuk membeli sesuatu
(suatu komoditi atau aset tertentu) dari penjual futures, dalam jumlah
tertentu, dengan harga tertentu, dan pada batas waktu yang ditentukan dalam
kontrak.
2.
Penjual futures setuju untuk menjual suatu
komoditi atau aset tertentu kepada pembeli futures, dalam jumlah tertentu,
dengan harga tertentu, dan pada batas waktu yang ditentukan dalam kontrak.
3.
Alternatif ketiga, penjual kontrak harus
menyerahkan sekuritas kepada pembeli kontrak pada tanggal yang disepakati.
Dalam
kontrak future, ada beberapa istilah penting yang perlu diperhatikan antara
lain:
1.
Sesuatu (komoditi atau aset) yang disetujui
kedua pihak untuk dipertukarkan disebut dengan underlying asset.
2.
Tanggal yang ditetapkan untuk melakukan
transaksi disebut dengan settlement date atau delivery date.
3.
Harga yang telah disepakati oleh kedua belah
pihak yang berkepentingan untuk melakukan transaksi disebut dengan futures
price.
Harga atas underlying assets dibedakan menjadi
initial futures price (harga awal) dan terminal future price (harga pada saat
kontrak futures di exercise) apabila terminal futures price lebih rendah
daripada initial futures ketika dilaksanakan exercise, maka penjual akan
mendapat profit. Sebaliknya, jika pada saat dilaksanakan exercise, terminal
future price nya dari underlying assets lebih tinggi daripada intial futures
price nya, maka penjual yang akan memperoleh keuntungan.
Hasil penelitian pada LQ45 Futures di
Indonesia ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait
seperti:
1.
Investor dapat melakukan transaksi pada produk
futures tidak hanya sebagai alat hedging (lindung nilai), tetapi juga sebagai
salah satu alternatif investasi yang menjanjikan keuntungan lebih besar. Namun
yang perlu diingat disini adalah hukum investasi, bahwa makin besar keuntungan
akan sepadan dengan risiko yang didapat.
Regulator dapat menjadikan penelitian ini salah satu acuan atau
gambaran untuk berbenah dan menjadikan “kebangkitan” LQ45 Futures 2016 lebih
baik dari sebelumnya. LQ45 Futures sebenarnya telah lama berhenti
diperdagangkan sejak tahun 2009 lalu karena berbagai alasan (lihat latar
belakang), namun pada awal Februari tahun 2016 ini, kontrak futures indeks
tersebut kembali diperdagangkan di bursa derivatif. ”kebangkitan” kedua ini
mengusung berbagai pembaruan dalam teknis, regulasi, biaya, dan juga kemudahan, sehingga dengan berbagai pembaruan ini
mampu menarik minat investor untuk berinvestasi pada instrumen derivatif ini.
3. Rekomendasi untuk
Analisis Jurnal
·
Pendapatan kontrak
hendaknya perusahaan menetapkan metode presentase penyelesaian, dimana salah
satu cara untuk mengukur tahap penyelesaiankontrak
·
Hendaknya perusahaan menggunakan
metode presentase penyelesaian (sesuai SAK) dicatat sebagai proyek dalam
pelaksanaan, kemudian pada akhir tahun dihitung presentase tingkat penyelesaian
proyek tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad,
Kamaruddin. 2004. Akuntansi Manajemen.
PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Baridwan,
Zaki. 2000. Intermediate Accounting.
Edisi VII, Cetakan II. BPFE-UGM,
Yogyakarta
Duarte ,
Jefferso dan Christopher S. jones. (2007). The Price of Market Volatility Risk.
Evans, Denise J.D. dan O. William Evans. (2007). The
Complete Real Estate Encylopedia : From AAA Tenant to Zoning Variancess and
Everything in Between. First Edition. McGraw-Hiil
Ikatan
Akuntansi Indonesia, 2009. Standar
Akuntansi Keuangan. Ikatan Akuntansi Indonesia,
Jakarta
Kroner,
Kenneth F, Kneafsey, Devin P., Claessens, Stijin dan DEC (1997). Economics
United Kingdom
Kroner,
Kenneth F, Kneafsey Devin P., Stijin dan DEC (1993) Forecasting Volatily in
Commoditu Markets. Vol 1.
Mossin, J. (1969). Security Pricing and Investment
Criteria in Complete Markets American Economic Review. Vol. 59. Hal 744-756
Bermanfaat banget kak riview nya
BalasHapusTerimakasih infonya kak
BalasHapusTerimakasih informasinya, bermanfaat sekali
BalasHapusAlhamdulillah ilmu baru
BalasHapusTerima kasih informasinya kakak 😊
BalasHapusAlhamdulillah,makasih infonya
BalasHapusSangat bermanfaat sekali kak
BalasHapus