Sabtu, 02 Mei 2020

REVIEW JURNAL ANALISIS OPSI DAN FUTURES

Nama / NIM: Ulima Atikah Rahma / 17510109
Mata Kuliah: Analisis Sekuritas
Dosen Mata Kuliah: M. Nanang Choiruddin, SE., MM

Review Jurnal Analisis Opsi
Judul Jurnal
Opsi Saham Pada Pasar Modal Di Indonesia (Studi Pasar Opsi Saat Pasar Opsi Masih Berlangsung Di Bursa Efek Indonesia)
Penulis
Syanti Dewi dan Ishak Ramli
Jurnal
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis
Volume
Vol. 2, No. 2, hlm 300-312
Tahun
Oktober 2018
Reviewer
Ulima Atikah Rahma
Tanggal
30 April 2020

Latar Belakang
Pasar opsi dipasar modal Indonesia sudah tidak berjalan sejak tahun 2010, padahal opsi saham sebagai derivatif merupakan suatu instrumen keuangan yang diharapkan akan mengamankan risiko saham yang bersangkutan. Merupakan suatu kesepakatan antara dua pihak yang mempunyai suatu nilai tertentu yang ditetapkan berdasarkan harga sesuatu yang lain (Mc.Donald, 2003). Keberadaan instrument derivatif dalam dunia investasi sebenarnya masih menjadi pro dan kontra bagi sebagian masyarakat dan pakar keuangan. Dengan menggunakan derivatif maka investor atau pengusaha dapat mengalihkan risiko keuangannya karena mereka telah melindungi diri dari ketidakpastian (hedging the risk). Karena derivatif dapat dengan mudah diperdagangkan di pasar uang, maka derivatif dipercaya sebagai instrument yang likuid (mudah cair) karena investor atau pengusaha dapat meng-uang-kan derivatif di pasar uang dengan relatif cepat di kala mereka membutuhkan uang. Derivatif juga dapat menciptakan kredit dan ekuitas karena instrument derivatif memperluas sumber kredit dan ekuitas dengan menciptakan jenis kredit dan ekuitas yang baru.
Tinjauan Pustaka
Opsi merupakan suatu kontrak yang memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang kontrak (option buyer) untuk membeli atau menjual suatu aset tertentu suatu perusahaan kepada penulis opsi (option writer) dengan harga tertentu (exercise price) dalam jangka waktu tertentu (expiration date). Apabila pada saat jatuh tempo (expiration date) pemegang opsi tidak menggunakan haknya, maka haknya tersebut akan hilang dengan sendirinya. Dengan demikian, opsi yang dimiliknya tidak akan bernilai lagi (Bodie, Kane dan Marcus, 2006 : 340).
Berdasarkan jenis hak yang diberikan kepada pemegangnya, opsi terbagi menjadi dua yaitu opsi beli (call option) dan opsi jual (put option). Opsi beli adalah opsi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sejumlah tertentu saham suatu perusahaan dengan harga dan waktu tertentu. Sedangkan opsi jual memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual sejumlah tertentu saham perusahaan dengan harga dan waktu tertentu pula. Sedangkan bila berdasarkan periode waktu dan hak yang dimilki pemegangnya, Opsi terbagi menjadi dua tipe yaitu American option dan European option. American option merupakan suatu tipe opsi yang mengizinkan pemilik dari opsi untuk meng-exercise opsi tersebut kapan saja baik sebelum jatuh tempo maupun pada saat jatuh tempo. Sedangkan, European option mengizinkan pemilik dari opsi untuk meng-exercise opsi hanya pada saat jatuh tempo (Sawidji Widioatmodjo, 2005: 163).
Objek Penelitian
Opsi pasar
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga saham, harga eksekusi, waktu jatuh tempo, risk-free interest rate dan volatilitas terhadap harga opsi (baik call option maupun put option).
Metode Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah terkait opsi saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, BI Rate terkait transaksi opsi saham selama tahun 20072008, yaitu periode mulai ditransaksikan kembali kontrak opsi saham setelah sempat terhenti sejak tahun 2004. analisis data menggunakan metode regresi linier berganda.
Pembahasan
Harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas dan risk-free interest rate secara bersama-sama signifikan positif mempengaruhi harga opsi saham baik itu harga opsi beli maupun harga opsi jual di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2008 saat pasar opsi masih berlangsung. Harga saham tidak signifikan mempengaruhi harga opsi beli di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa harga strike tidak signifikan mempengaruhi harga opsi beli di Bursa Efek Indonesia, time to maturitytidak signifikan positif mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia, volatilitas harga saham tidak signifikan mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia, bahwarisk-free interest rate tidak signifikan mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia.

Opsi adalah suatu perjaniian/kontrak antara penjual opsi (seller atau writer) dengan pembeli opsi (buyer), di mana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan suatu kewajiban) dari pembeli opsi, untuk membeli atau menjual saham tertentu pada waktu dan harga yang telah ditetapkan. Pihak-pihak yang terlibat dalam opsi adalah para investor dengan investor yang lainnya, dan tidak melibatkan perusahaan penerbit sekuritas saham (emiten) yang dijadikan opsi. Opsi diterbitkan oleh investor untuk dijual kepada investor lainnya, sehingga perusahaan yang merupakan emiten dari saham yang dijadikan patokan tersebut tidak mempunyai kepentingan dalam transaksi opsi tersebut. Emiten saham bersangkutan tidak bertanggung jawab terhadap pembuatan, penghentian atau pelaksanaan kontrak opsi. Dalam praktiknya, jenis sekuritas yang bisa dijadikan patokan dalam opsi tidak hanya saham saja, tetapi bisa bebentuk yang lainnya seperti indeks pasar.
Untuk lebih memahami sekuritas opsi, maka terlebih dahulu perlu diketahui beberapa terminologi penting yang berhubungan dengan sekuritas opsi. lstilah-istilah penting yang terkait dengan sekuritas opsi, antara lain.
1. Exercise (strike) price yaitu harga per lembar saham yang dijadikan patokan pada saat jatuh tempo. Untuk call option, exercise price berarti harga yang harus dibayar (dibeli) pemilik opsi beli pada saat jatuh tempo. Sedangkan bagi pemegang call option, exercise price berarti harga yang akan diterima oleh pemilik put option dari penjual put option. 
2. Expiration date yaitu batas waktu di mana opsi tersebut dapat dilaksanakan. Ada dua model expiration date yang bisa diterapkan, yaitu model Amerika dan model Eropa. Opsi dengan gaya Amerika dapat dilaksanakan kapan saja sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan (expiration date). Sedangkan opsi gaya Eropa dilaksanakan hanya pada saat expiration date.
3. Premi opsi adalah harga yang dibayarkan oleh pembeli opsi kepada penjual opsi.
Dari hasil penelitian pada review jurnal diatas menunjukkan bahwa harga saham tidak signifikan mempengaruhi harga opsi beli di Bursa Efek Indonesia dimana harga opsi tidak memiliki informasi yang signifikan mengenai harga saham di masa mendatang di balik apa yang tercermin pada harga saham saat ini. Sehingga harga saham tidak bisa digunakan sebagai patokan untuk penentuan harga opsi di Indonesia, khususnya pada harga opsi beli. Hal ini terlihat dari data harga saham pada harga opsi beli yang rata-rata out of money sehingga investor mengalami kerugian pada saat meng-exercisenya. Akan tetapi berbeda dengan harga opsi jual, hasil pengujian menghasilkan bahwa harga saham signifikan negatif mempengaruhi harga opsi jual di Bursa Efek Indonesia.

Rekomendasi untuk Analisis Selanjurnya
Mengingat penelitian ini hanya mengambil data transaksi saham yang terjadi pada di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007 2008, maka rekomendasi pada penelitian-penelitian selanjutnya untuk menambah data harga penutupan saham (close price) agar memperoleh data nilai volatilitas yang lebih akurat. Selain itu saat melakukaan penelitian selanjutnya disarankan mengunakan metode-metode dalam mentukan harga opsi agar mendapatkan hasil yang maksimal.


Review Jurnal Analisis Futures
Judul Jurnal
Analisis Kontrak Berjangka Olein Di Bursa Berjangka Jakarta
Penulis
Andam Dewi, Hermanto Siregar, Sri Hartoyo, Adler H. Manurung
Jurnal
Jurnal Ekonomi dan Agribisnis
Volume
Vol. 8, No. 1
Tahun
Maret 2011
Reviewer
Ulima Atikah Rahma
Tanggal
30 April 2020
Latar Belakang
Kebanyakan penelitian yang mengamati perilaku pasar berjangka, khususnya bagaimana pergerakan harga di pasar berjangka yang dapat mempengaruhi banyak aspek, dilakukan pada pasar berjangka yang sudah maju. Belum banyak penelitian untuk mengamati perilaku pasar berjangka yang sedang berkembang dan belum pernah ada penelitian sejenis di Indonesia. Pergerakan harga di sebuah pasar berjangka dapat menjadi tolak ukur tingkat efisien dan tingkat likuiditas pasar berjangka tersebut. Harga-harga ini merefleksikan nilai keseimbangan kebutuhan penawaran dan permintaan di pasar. Persoalan efsiensi pasar pada pasar berjangka komoditi adalah penting untuk para pemangku kepentingan. Dari pandangan kebijakan pemerintah, pasar efisien artinya alternatif yang lebih baik dari intervensi pasar seperti memberlakukan kebijakan menstabilkan harga. Untuk prosesor atau pemasaran, pasar berjangka komoditi menghasilkan prediksi harga spot dimasa mendatang yang cukup dapat diandalkan secara efektif untuk keperluan pengelolaan risiko mereka dalam proses produksi atau pemasaran (Bingfan, 2002).
Tinjauan Pustaka
Belum banyak penelitian pasar efisien pada pasar berjangka yang baru berkembang dan menggunakan model ARIMA dan GARCH. Miclaus et al (2008) menguji pasar Carbon berjangka di Eropa yang baru berkembang dengan model AR(1)GARCH (1,1) dan menganalisa dampak pengumuman dari National Allocation Plans tentang harga Carbon yang diperdagangkan,dengan mengaplikasikan metodologi event study, yang menggunakan data pengembalian Carbon harian. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa pasar Carbon berjangka tidak efisien; meskipun hasil uji event study membuktikan bahwa pengembalian di masa lalu bereaksi terhadap adanya pengumuman VER, namun ekspetasi yang dibangun telah berfungsi dengan benar semenjak investor mampu memprediksi dinamika-dinamika pasar. Wiseman et al (1999) menguji efisiensi pasar berjangka di Afrika Selatan untuk tanaman sejenisjagung putih (white maize) untuk periode 1997 dan' 1998. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pasar berjangka white maize tidak efisien untuk periode 1997, namun efisiensi pasar meningkat di tahun 1998. Phukubje dan Moholwa (2006) menguji pasar efisien bentuk lemah pada pasar berjangka gandum dan biji matahari di Afrika Selatan. Hasil pengujian menunjukkan perubahan harga kontrak berjangka gandum dan biji matahari dapat diprediksi dari informasi harga masa lalu.
Objek Penelitian
Kontrak berjangka Olein
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari tingkat suku bunga, kurs, dan harga CPO terhadap return kontrak berjangka Olein.
Metode Penelitian
Penelitian ini dalam melakukan analisisnya menggunakan model regresi linier dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dai berbagai sumber.
Pembahasan
Pengujian terhadap return kontrak berjangka Olein membuktikan bahwa terdapat penolakan terhadap EMH bentuk lemah minimal dalam bentuk random walk, dan fakta tersebut konsisten dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh MiClaus et al (2008), Wiseman et al (1999) dan Phukubje dan Moholwa (2006). Hal lain yang dipandang menentukan EMH bentuk lemah adalah time horizon dari variabel yang diuji, apabila data mingguan yang dalam penelitian ini dianggap sebagai short horizon maka pengujian terhadap data bulanan atau bahkan tahunan mungkin mencerminkan pandangan yang berbeda. Persamaan return kontrak berjangka Olein dipengaruhi oleh secara bersama-sama tingkat suku bunga Indonesia (SBI); return nilai tukar USD/ Rp dan return CPO sebesar 66%. Sisanya sebesar 34% keragaman return kontrak berjangka Olein dijelaskan oleh variabel lain selain variabel yang digunakan di dalam model. Variabel-variabel lain tersebut dapat diindikasikan oleh faktor musim, faktor makro ekonomi luar negeri dan faktor psikologis investor. Variabel yang paling besar mempengaruhi return kontrak berjangka Olein adalah variabel return nilai tukar USD/Rp (D(LNKURS)).
  
Kontrak futures adalah sebuah perjanjian atau komitmen dua pihak, untuk mengirimkan atau menerima instrumen finansial atau komoditas pada tanggal tertentu di masa datang, dengan harga yang telah ditentukan pada waktu penandatanganan kontrak. Pihak yang telah setuju untuk mengirim sesuatu dinamakan pihak yang menjual kontrak atau go short. Sedangkan pihak lain yang setuju untuk menerima dinamakan pihak yang membeli kontrak atau go long". Tujuan dari kontrak futures pada instrumen keuangan adalah untuk mengalihkan risiko perubahan pada harga sekuritas di masa datang dari satu pihak ke pihak lain dalam kontrak tersebut. Karena itu instrumen futures ini menawarkan suatu cara untuk mangatur tingkat risiko yang ada di pasar finansial.
Berbeda dengan kontrak opsi dimana individu yang terlibat pada kontrak mempunyai hak, bukan kewajiban, untuk membeli dan menjual aktiva finansial, kontrak futures mengatur bahwa individu yang terlibat kontrak berkewajiban melakukan pengiriman dan penerimaan. Transaksi futures atau forwards juga berbeda dari transaksi "spotyang mana mewajibkan pihak bertransaksi untuk melakukan pengiriman segera atau delivery "on the spot" pada harga spot. Pada dasarnya ada dua motivasi untama para investor yang melakukan investasi dalam bentuk transaksi kontrak futures, yang terkait dengan manfaat yang ditawarkan, yaitu yaitu sebagai sarana untuk melakukan lindung nilai (hedging) terhadap risiko perubahan harga di masa depan dan juga sebagai ajang melakukan spekulasi untuk memperoleh keuntungan.
Dari hasil penelitian review jurnal diatas terjadi penolakan terhadap random walk yang mencerminkan perilaku pasar yang efisien, disebabkan terutama karena sejak diizinkannya pendaftaran transaksi luar bursa, jumlah Pialang Berjangka yang bertransaksi pada kontrak-kontrak yang diuji tidak banyak sehingga memungkinkan Pialang Berjangka untuk membentuk harga tanpa melalui mekanisme perdagangan yang seharusnya. Untuk itu diperlukan insentif untuk mendorong peningkatan likuiditas kontrak-kontrak yang diperdagangkan di bursa, terutama insentif untuk Market Maker sebagai penggerak pasar, baik dari bursa maupun pemerintah seperti bebas biaya bursa, insentif dalam bentuk subsidi berdasarkan volume transaksi yang dibuat, pengurangan pajak dan bentuk lainnya. Pemerintah sebagai penggerak perekonomian, paling tidak dapat mewajibkan perusahaan-perusahaan pemerintah dan menghimbau perusahaan-perusahaan swasta agar dapat memanfaatkan bursa berjangka sebagai tempat melakukan lindung nilai (hedging) agar suatu saat bursa mempunyai harga referensi yang dapat dipercaya dan dijadikan rujukan harga komiditi dunia.

Rekomendasi untuk Analisis Selanjutnya
Pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambahkan variabel lain selain yang telah diujikan pada penelitian ini agar memperoleh hasil yang maksimal dan akurat.



Daftar Pustaka
Alim, Mochammad Bagus. 2006. Analisis Forward Contract Hedging Dan Open Position Dalam Menghadapi Eksposur Valuta Asing (Studi Pada Pt “Xyz”). Kajian Ekonomi keuangan, Vol. 20 No. 2
Azis, Musdalifah, Dkk. 2015. Manajemen Inveestasi Fundamental, Teknikal, Perilaku Investor, dan Return Saham. Yogyakarta: Deepublish.
Dewi, Andam, dkk. 2011. Analisis Kontrak Berjangka Olein Di Bursa Berjangka Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Agribisnis Vol. 8, No. 1.
Dewi, Syanti dan Ishak Ramli. 2018. Opsi Saham Pada Pasar Modal Di Indonesia (Studi Pasar Opsi Saat Pasar Opsi Masih Berlangsung Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis Vol. 2, No. 2, hlm 300-312.
Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi, Edisi Pertama. Yogyakarta: Ekonisia.
Tandelilin, Eduardus. 2017. Pasar Modal Manajemen Portofolio dan Investasi. Yogyakarta: PT. Kanisius.

4 komentar:

  1. Sangat bermanfaat sekali kak

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas reviewnya sangat bermanfaat, hanya untuk analisis mohon diperjelas lagi

    BalasHapus
  3. Isinya mudah dipahami, saya sangat suka review ini

    BalasHapus
  4. Setelah saya membaca review ini wawasan saya bertambah

    BalasHapus

Review Jurnal Analisis Opsi dan Future Nama / NIM : Yuni Mega Lestari / 17510175 Mata Kuliah : Analisis Sekuritas Dosen Mata Kuliah ...