REVIEW JURNAL
Zamruda Tsania
Tahira / 17510090
Analisis Sekuritas
H
Dosen Matakuliah : M.
Nanang Choiruddin, SE., MM
REVIEW JURNAL 1
Judul
Jurnal
|
Analisis Imbal
Hasil Kontrak Opsi Menggunakan Strategi Long
Straddle Dan Strategi Short
Straddle Dengan Metode Black
Scholes
|
Jurnal
|
e-Proceeding of Management
|
Volume
dan Halaman
|
Volume 5 Nomor 3 dan 3308-3315
|
Tahun
|
2018
|
Penulis
|
Gisyari Nurul Istiqamah Surur dan Deannes
Isynuwardhana
|
Reviewer
|
Zamruda Tsania Tahira
|
Pendahuluan
|
Investasi yang dilakukan oleh investor
di pasar modal tidak pernah lepas dari adanya risiko. Pergerakan nilai saham
yang tidak menentu dapat menjadi risiko bagi investor. Semakin besar tingkat
risiko suatu aset, semakin tinggi pula tingkat return harapan dari aset
tersebut, demikian sebaliknya. Pergerakan harga saham dapat dilihat pada
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Nilai IHSG yang berfluktuasi menunjukkan
tingkat risiko yang tinggi, sehingga ada kebutuhan bagi investor untuk
mengurangi tingkat risiko. Mengelola risiko dari pergerakan harga saham
tersebut digunakan instrumen derivatif. Ada dua jenis sekuritas derivatif
yang diperdagangkan di Indonesia, salah satunya adalah kontrak opsi.
Strategi perdagangan opsi yang dapat
dilakukan investor dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu: strategi naked,
hedge, straddle, kombinasi, dan spread. Penelitian ini
memilih satu dari lima strategi perdagangan opsi yang ada, strategi tersebut
adalah strategi straddle. Strategi kontrak opsi straddle dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu strategi long straddle dan strategi short
straddle.
|
Dasar Teori
|
-
Investasi pada
hakekatnya merupakan sejumlah dana yang ditempatkan pada saat ini dengan
harapan dapat memperoleh keuntungan di masa depan (Halim, 2015).
-
Risiko merupakan
bentuk ketidakpastian dalam suatu keadaan yang nantinya akan dihadapi pada
masa depan yang keputusannya diambil berdasarkan suatu pertimbangan (Fahmi,
2015).
-
Derivatif
merupakan sebuah perjanjian atau kontrak yang nilai atau peluang
keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain (Halim, 2015).
-
Terdapat beberapa
jenis instrumen derivatif yang dapat digunakan, yaitu: Future Contract, Forward Contract, Swap, Option
Contract, Warrant, Obligasi Konversi (convertible bond),
Right Issue (Penawaran Terbatas), Hedging (Nilai Lindung), dan Scriptless
Trading (Sutedi, 2012).
-
Opsi adalah suatu
perjanjian atau kontrak antara penjual opsi dengan pembeli opsi dimana
penjual opsi menjamin adanya hak, tetapi bukan kewajiban, dari pembeli opsi
untuk membeli atau menjual saham tertentu pada waktu dan harga tertentu
(Herlianto, 2013).
-
Kontrak opsi
dikelompokkan menjadi dua jenis berdasarkan jenis hak yang diberikan kepada
pemegang opsinya, yaitu opsi beli (call option) dan opsi jual (put
option).
-
Strategi
perdagangan opsi yang dapat dilakukan investor dapat dikelompokkan menjadi
lima, yaitu: strategi naked, hedge, straddle, kombinasi,
dan spread (Tandelilin, 2010).
-
Straddle strategy
dilakukan dengan cara membeli call
option maupun put option atau menjual call option maupun put
option yang mempunyai saham patokan, expiration date, dan strike
price yang sama. Strategi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
strategi long straddle dan strategi short straddle.
-
Model black
scholes merupakan model penilaian harga teoritis option (call option dan
put option) yang dikembangkan oleh Fischer Black dan Myron Scholes
(Herlianto, 2013).
-
Imbal hasil
(return) adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, individu, dan
institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya (Fahmi, 2015)
|
Obyek
Penelitian
|
Analisis imbal hasil menggunakan strategi
strategi long straddle dan analisis imbal hasil menggunakan strategi short
straddle.
|
Tujuan
Penelitian
|
Untuk menganalisis imbal hasil kontrak opsi
menggunakan strategi long straddle dan strategi short straddle dengan
metode black scholes dan membandingkan strategi mana yang lebih baik
antara kedua strategi tersebut.
|
Metode
Penelitian
|
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam
penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar dan tercatat dalam
Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan
metode purposive sampling sehingga diperoleh 5 perusahaan sebagai sampel.
Perusahaan tersebut adalah PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central
Asia Tbk (BBCA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Telekomunikasi
Indonesia (TLKM), dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
|
Hasil
Penelitian
|
1.
Imbal
hasil kontrak opsi dengan masa berlaku 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan pada
tahun 2016 dengan menggunakan strategi long straddle dan strategi short
straddle mengalami keuntungan, kecuali HMSP untuk jatuh tempo 3 bulan.
·
Pada
saat jatuh tempo 1 bulan keuntungan ASII sebesar Rp4.554,12, keuntungan BBCA
sebesar Rp4.208,25, keuntungan INDF sebesar Rp4.558,66, keuntungan TLKM
sebesar Rp4.866,66, dan keuntungan HMSP sebesar Rp818,55.
·
Pada
saat jatuh tempo 2 bulan keuntungan ASII sebesar Rp6.656,42, keuntungan BBCA
sebesar Rp5.840,00, keuntungan INDF sebesar Rp6.656,38, keuntungan TLKM
sebesar Rp7.182,30, dan keuntungan HMSP sebesar Rp74,87.
·
Pada
saat jatuh tempo 3 bulan keuntungan ASII sebesar Rp6.227,53, keuntungan BBCA
sebesar Rp4.944,53, keuntungan INDF sebesar 6.221,76, keuntungan TLKM sebesar
Rp6.967,71, dan kerugian HMSP sebesar Rp3.244,36.
2.
Penggunaan
strategi long straddle terhadap imbal hasil kontrak opsi dengan masa berlaku
1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan pada tahun 2016 lebih menguntungkan dibandingan
strategi short straddle. Sesuai dengan tren pasar tahun 2016, strategi long
straddle lebih tepat digunakan pada saat tren harga pasar meningkat atau
menurun secara drastis karena keuntungan
yang dihasilkan tidak terbatas dan kerugian hanya sebesar premi call dan
put
|
KAITAN DENGAN TEORI
Penelitian ini membahas mengenai Analisis Imbal
Hasil Kontrak Opsi Menggunakan Strategi Long
Straddle Dan Strategi Short Straddle
Dengan Metode Black Scholes. Menurut
Hull dalam Gustyana dan Dewi (2014), Opsi adalah salah satu instrumen
derivative, dimana opsi merupakan suatu perjanjian/kontrak antara penjual opsi
(seller/writer) dengan pembeli opsi
(buyer), dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan kewajiban) dari pembeli
opsi, untuk membeli atau menjual saham tertentu pada waktu dan harga yang telah
ditetapkan. Berdasarkan jenis hak yang diberikan kepada pemegangnya, opsi
terbagi menjadi dua yaitu opsi beli (call
option) dan opsi jual (put option)
(Dewi dan Ramli (2018). Menurut Tandelilin (2010:427), Pihak-pihak yang
terlibat dalam opsi adalah para investor dengan investor yang lainnya, dan
tidak melibatkan perusahaan penerbit sekuritas saham (emiten) yang dijadikan
opsi. Opsi dapat digunakan untuk meminimalisasi risiko dan sekaligus
memaksimalkan keuntungan dengan daya ungkit (leverage) yang lebih besar. Strategi
perdagangan opsi yang dapat dilakukan investor dapat dikelompokkan menjadi
lima, yaitu: strategi naked, hedge,
straddle, kombinasi, dan spread.
Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan strategi straddle. Strategi straddle dilakukan
dengan cara membeli atau menjual, baik berupa call option maupun put option
yang mempunyai saham patokan, expiration
date dan strike price yang sama.
Strategi ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, strategi long straddle atau
strategi short straddle. Pada long straddle
investor akan membeli put dan call option, sedangkan pada short straddle investor akan menjual put dan call option.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penggunaan strategi long straddle terhadap imbal hasil
kontrak opsi dengan masa berlaku 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan pada tahun 2016
lebih menguntungkan dibandingan strategi short
straddle. Sesuai dengan tren pasar tahun 2016, strategi long straddle lebih tepat digunakan pada
saat tren harga pasar meningkat atau menurun secara drastis karena
keuntungan yang dihasilkan tidak terbatas dan kerugian hanya sebesar premi call
dan put. Hal ini sesuai
dengan penjelasan Tandelilin (2010:447) yang mengatakan bahwa strategi long
straddle akan memberikan keuntungan jika terjadi pergerakan harga yang
memadai, baik untuk kenaikan maupun penurunan harga. Dan juga sesuai dengan
tesis yang ditulis oleh Susanto Tirtoprojo yang menyatakan bahwa ketika investor
memperkirakan akan terjadi pergerakan harga saham yang cukup tajan namun
investor tidak mengetahui arahnya, strategi long staraddle adalah saran
yang cukup baik. Dengan melakukan strategi long straddle seorang
investor dapat mengantisipasi pergerakan saham baik itu naik maupun turun. Jika
harag saham naik, call option akan memberikan keuntungan. Sebaliknya
bila harga saham turun, maka put option yang akan memberikan keuntungan.
REKOMENDASI UNTUK ANALISIS SELANJUTNYA
Rekomendasi untuk analisis selanjutnya adalah melakukan analisis imbal
hasil kontrak opsi dengan menggunakan metode selain metode black scholes, seperti metode simulasi monte carlo dengan waktu jatuh tempo tidak hanya 3 bulan kontrak
saja. Dan melakukan analisis dengan menggunakan strategi perdaganag opsi lainnya,
seperti strategi naked, hedge, straddle, kombinasi, dan spread.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Syanti &
Ramli, Ishak. 2018. Opsi Saham Pada Pasar
Modal Di Indonesia (Studi Pasar Opsi
Saat Pasar Opsi Masih Berlangsung Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Muara
Ilmu Ekonomi dan Bisnis Volum 2, Nomor 2.
Gustyana, Tieka
Trikartika & Dewi, Andrieta Shintia. 2014. Analisis Perbandingan Keakuratan Harga Call Option Dengan Menggunakan
Metode Monte Carlo Simulation Dan Metode Black Scholes Pada Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG). Jurnal Manajemen Indonesia Volume 14, Nomor 3.
Surur, Gisyari
Nurul Istiqamah & Isynuwardhana, Deannes. 2018. Analisis Imbal Hasil Kontrak Opsi Menggunakan Strategi Long Straddle
Dan Strategi Short Straddle Dengan Metode Black Scholes. E-Proceeding of
Management Volume 5, Nomor 3.
Tandelilin,
Eduardus. 2017. Pasar Modal: Manajemen
Potofolio & Investasi. Yogyakarta: Kanisius.
Tirtoprojo,
Susanto. 2008. Penilaian Opsi Putt-Call
dan Simulasi Strategi untuk Berdagang Kantrak Opsi Saham Di Bursa Efek
Indonesia (PT. BEI). Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta.
LINK AKSES JURNAL
https://libraryeproceeding. telkomuniversity.ac.id/index. php/management/article/view/ 7053
LINK AKSES JURNAL
https://libraryeproceeding.
REVIEW JURNAL 2
Judul
Jurnal
|
Efektivitas Strategi Hedging Menggunakan Kontrak Indeks LQ45 Futures Dalam Meminimalisasi Risiko Sistematis Portofolio
|
Jurnal
|
Jurnal Bisnis dan Manajemen
|
Volume
dan Halaman
|
Volume 2 Nomor 2 dan 100-106
|
Tahun
|
2010
|
Penulis
|
Nadia Asandimitra Haryono dan M. Riadhos
Solichin
|
Reviewer
|
Zamruda Tsania Tahira
|
Pendahuluan
|
Investor
atau fund manager, baik individual maupun institusional, memiliki
sejumlah besar portofolio saham yang dihadapkan pada risiko pasar secara
keseluruhan. Seorang investor dapat mengalihkan risiko pasar, harga kurs, dan
suku bunga kepada investor lain yang mengaharapkan keuntungan dari perubahan
harga di bursa berjangka, investor dapat mengalihkan risiko dengan melakukan hedging menggunakan instrumen derivatif. Salah
satu instrumen derivatif yang dapat digunakan sebagai alat lindung nilai (hedging)
portofolio saham adalah kontrak futures indeks saham (stock index
futures). Kegunaan utama kontrak futures indeks saham adalah
sebagai sarana lindung nilai (hedging). Melalui mekanisme hedging terjadi
pemindahan risiko dari satu pihak ke pihak yang lain.
Di
Indonesia, instrumen derivatif yakni kontrak berjangka (futures)
pertama kali diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Surabaya dengan mengeluarkan
produk LQ45 futures sebagai underlying indeks pertama dan mulai
diperdagangkan pada tanggal 13 Agustus 2001. Kontrak indeks LQ45 futures merupakan
kontrak berjangka dengan underlying asetnya adalah indeks LQ45 pada
Bursa Efek Jakarta.
|
Penelitian
Terdahulu
|
1.
Penelitian yang dilakukan oleh Lan (2000)
dengan menggunakan Kuala Lumpur Stock Exchange Composite Index (KLSE
CI) futures di Malaysia. Lan membuktikan bahwa penggunaan KLSE CI futures
sebagai sarana hedging untuk mengurangi risiko sistematis tidak
efektif.
2.
Penelitian lain dilakukan oleh Floros dan
Vougas (2006) yang menguji efektivitas hedging di pasar futures Yunani.
Penelitian ini menggunakan indeks Athens Stock Exchange-20 (ASE-20)
sebagai proxy portofolio dengan kontrak futures Athens Derivatives
Exchange (ADEX) sebagai instrumen hedging. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa penggunaan kontrak futures indeks saham dapat
mengurangi risiko sistematis portofolio dengan efektif.
3.
Penelitian yang dilakukan Kumar, dkk. (2008)
yang menguji efektifitas hedging menggunakan stock index futures on
S&P CNX Nifty dan komoditas emas serta kedelai di pasar futures India.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan kontrak indeks futures saham
efektif dalam mengurangi risiko sistematis pada pasar saham dan komoditas di
India.
|
Obyek
Penelitian
|
Varians return
unhedged portofolio dan varians return hedged portofolio
|
Tujuan
Penelitian
|
Untuk membuktikan
penggunaaan kontrak indeks LQ45 Futures
dapat meminimalkan risiko sistematis portofolio dan membandingkan varians
antara portofolio murni (unhedged portofolio) dengan portofolio yang
telah dilindungi (hedged portofolio) untuk mengukur efektivitas hedging
dalam mempengaruhi risiko sistematis portofolio.
|
Metode
Penelitian
|
Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
Data yang digunakan dalam penelitian ini tergolong data sekunder yang
diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Variabel yang digunakan adalah varians return
unhedged portofolio dan varians return hedged portofolio. Populasi
dalam penelitian ini yaitu data perdagangan kontrak berjangka indeks LQ45 futures
dan indeks saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia, yakni :
1.
Nilai harian indeks LQ45 periode 2004 - 2005
2.
Harga penutupan indeks LQ45 futures periode 2004 – 2005
|
Hasil
Penelitian
|
1.
Hasil penelitian
ini menemukan bahwa varians return hedged portofolio lebih besar dari varians
return unhedged portofolio. Hasil penghitungan varians return hedged
portofolio sebesar 11,39 dan varians return unhedged portofolio sebesar
10,49.
2.
Kontrak indeks
LQ45 futures merupakan sebuah instrumen yang dapat digunakan untuk melakukan
strategi hedging (lindung nilai), terbukti tidak efektif. Hal ini ditunjukkan
dengan hasil penghitungan efektivitas hedging sebesar - 9%. Besaran efektivitas
hedging jika menghasilkan hasil yang negatif, maka strategi hedging dikatakan
tidak efektif dalam meminimalisasi risiko sistematis portofolio, karena
justru menambah risiko portofolio pada pasar spot.
|
KAITAN DENGAN TEORI ATAU REFERENSI
Penelitian ini membahas mengenai Efektivitas
Strategi Hedging Menggunakan Kontrak
Indeks LQ45 Futures Dalam
Meminimalisasi Risiko Sistematis Portofolio . Kontrak futures indeks atau
kontrak berjangka atas indeks efek adalah kontrak atau perjanjian antara dua
pihak yang mengharuskan menjual atau membeli produk yang menjadi variabel pokok
di masa yang akan datang dengan harga yang telah ditetapkan sebelumnya (Suwarno,
2003). Objek yang dipertukarkan dalam perdagangan ini disebut dengan underlying
asset (aktiva yang mendasari), berupa saham. Surabaya
Stock Exchange meluncurkan kontrak futures berbasis indeks LQ45 pada 13
Agustus 2001. Indeks LQ45 mencerminkan 45 saham paling likuid diperdagangkan di
Bursa Efek Jakarta, sebelum adanya Bursa Efek Indonesia. Perdagangan ekuitas
indeks LQ45 akan berpengaruh terhadap perdagangan LQ45 Futures, sebab yang diperdagangkan dalam LQ45 Futures adalah ekuitas dari indeks LQ45 sebagai aset penyertaannya.
Salah satu alasan adanya LQ45 Futures
pada saat itu adalah untuk memberikan fasilitas lindung nilai (hedging) bagi
investasi saham, khususnya pada 45 saham paling likuid di BEI.
Hedging merupakan transfer of risk akibat volatilitas harga, melalui perdagangan
berjangka. Menurut Anwar Muhammad et al dalam Faradisa dan Rahayu (2019), hedging atau
lindung nilai merupakan strategi yang digunakan untuk melindungi nilai dari
aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan dari kerugian yang terjadi akibat
risiko-risiko yang ada. Strategi hedging
digunakan untuk mengurangi risiko kerugian yang diakibatkan oleh naik turunnya
harga. Menurut Sukamulja dan Fidanti (2017) Kaitan antara hedging dan derivatif memang erat, sebab derivatif menjadi salah
satu teknik hedging yang banyak dan
sering digunakan. Terdapat banyak jenis derivatif yang bisa digunakan untuk
melindungi aset individu/perusahaan di masa mendatang. Penggunaan derivatif
berbeda tergantung pada aset pernyertaannya. Salah satu yang sering digunakan
diantaranya adalah kontrak futures.
Menurut John C. Hull dalam Aini (2017), kontrak
futures adalah sebuah perjanjian antara dua pihak untuk membeli atau menjual
sebuah aset pada waktu tertentu di masa depan untuk harga tertentu. Berdasarkan
jurnal yang ditulis oleh Lisa Inawati Utomo diketahui bahwa tujuan kontrak
futures pada instrumen keuangan adalah untuk mengalihkan risiko perubahan pada
harga sekuritas di masa datang dari suatu pihak ke pihak lain dalam kontrak
tersebut. Karena itu instrument futures ini menawarkan suatu cara untuk
mengatur tingkat risiko yang ada di pasar. Instrumen futures ini merupakan “zero-sum game” bagi pihak-pihak dalam
sebuah kontrak, artinya bahwa keuntungan satu pihak merupakan kerugian pihak
lain. Pihak yang berpartisipasi di pasar futures dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu:
1.
Hedgers : pihak
yang memasuki sebuah kontrak untuk mencari perlindungan dari risiko perubahan
harga.
2.
Spekulator : pihak
yang memasuki kontrak dengan harapan bahwa risiko perubahan harga dapat
mendatangkan keuntungan baginya.
Jadi seorang hedger
menghindari risiko dan melindungi dirinya dari adanya perubahan harga,
sedangkan seorang spekulator bersedia menampung risiko dan berani bertaruh guna
mendapatkan keuntungan yang tinggi.
Namun, hasil penelitian dalam jurnal ini
menunjukkan bahwa kontrak indeks LQ45 futures
merupakan sebuah instrumen yang dapat digunakan untuk melakukan strategi hedging (lindung nilai), terbukti tidak
efektif. Hal ini ditunjukkan dengan hasil penghitungan efektivitas hedging sebesar - 9%. Besaran
efektivitas hedging jika menghasilkan hasil yang negatif, maka strategi hedging dikatakan tidak efektif dalam
meminimalisasi risiko sistematis portofolio, karena justru menambah risiko
portofolio pada pasar spot. Hal ini tidak sesuai dengan salah satu alasan
adanya LQ45 Futures, yaitu untuk
memberikan fasilitas lindung nilai (hedging)
bagi investasi saham, khususnya pada 45 saham paling likuid di BEI.
REKOMENDASI UNTUK ANALISIS SELANJUTNYA
Analisis selanjutnya disarankan
untuk menggunakan metode pengukuran efektivitas hedging yang lain untuk
menghasilkan hasil yang lebih baik. Penelitian selanjutnya disarankan untuk
menghitung efektivitas hedging menggunakan instrumen derivatif lainnya,
misalnya Kontrak Opsi Saham (KOS) di BEI atau Kontrak Futures Komoditas pada
bursa berjangka Jakarta (BBJ).
DAFTAR PUSTAKA
Aini, Fahmi Nur.
2017. Implementasi Model Gabillon Dalam
Perhitungan Harga Kontrak Futures Komoditas Minyak Mentah. Tugas Akhir.
Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Faradisa , Muhammad
Anas & Rahayu, Sri Mangesti. 2019. Analisis
Penggunaan Hedging Forward Contract Sebagai Upaya Menurunkan Risiko Eksposur
Transaksi (Studi pada PT Unilever
Indonesia, Tbk Tahun 2017-2018). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Volume 77, Nomor 1.
Haryono, Nadia
Asandimitra & Solichin, M. Riadhos. 2010. Efektivitas Strategi Hedging Menggunakan Kontrak Indeks Lq45 Futures
Dalam Meminimalisasi Risiko Sistematis Portofolio. BISMA Jurnal Bisnis Dan
Manajemen Volume 2 Nomor 2
Sukamulja, Sukmawati
& Fidanti, Sony. 2017. Pengaruh Kontrak Futures Indeks Terhadap
Volatilitas Underlying Spot Market Di Indonesia. Jurnal Manajemen Volume
XXI, Nomor 01.
Utomo, L. I. 2000. Instrumen Derivatif: Pengenalan dalam
Strategi Manajemen Risiko Perusahaan. Jurnal Akutansi Keuangan Volume 2,
Nomor 1.
LINK AKSES JURNAL
https://journal.unesa.ac.id/ index.php/bisma/article/view/ 2872
LINK AKSES JURNAL
https://journal.unesa.ac.id/
Terimakasih informasinya, sangat menarik
BalasHapusTerima kasih. Pembahasan dalam review.nya lengkap. sangat bermanfaat. 👍
BalasHapusBagus dek
BalasHapusMakasih kak informasi nya
BalasHapusBermanfaat sekali kak terimakasiihhh
BalasHapusBagus kak,makasih atas infonya
BalasHapusSangat bermanfaat
BalasHapusTerimakasih informasinya sangat bermanafaat 👍
BalasHapusTerimakasih , ilmunya bermanfaat sekali
BalasHapusTerima kasih, sangat bermanfaat sekali
BalasHapusWaah aku jadi pintar abis baca ini
BalasHapus