ANALISIS REGRESI
BERGANDA DENGAN MENGGUNAKAN SPSS
Nama / NIM :
Anisatuz Zahroh Khasanah
Mata Kuliah :
Statistik II
Dosen :
M. Nanang Choiruddin,SE.MM
Analisis Regresi
dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan hubungan
sebab-akibat antara satu variabel engan variabel yang lain. Analisis Regresi adalah metode analisis yang
digunakan mahasiswa dan dosen untuk keperluan penelitian. Pada prinsipnya
analisis ini digunakan untuk membuat suatu persamaan yang diharapkan dapat
membantu pihak-pihak yang membutuhkan dalam memprediksi nilai variabel terikat
dari variabel-variabel bebas di dalam persamaan tersebut. Kesimpulannya,
keunggulan analisis regresi adalah kemampuannya dalam meramalkan atau
memprediksi niali variabel terikatnya.
Sejak tahun
1886, regresi ini sudah mulai dikenal masyarakat, yang ketika itu Francis
Galton menemukan adanya kecenderungan orang tua yang bertubuh tinggi akan
memiliki anak dengan tubuh yang tinggi pula dan begitu juga sebaliknya, orang
tua yang bertubuh pendek akan memiliki anak yang bertumbuh pendek juga (Ghozali,
2005). Hal tersebut didukung oleh Karl Pearson dan A. Lee (Suliyanto, 2011). Di
samping itu, Galton juga menemukan bahwa tinggi anak cenderung bergerak ke arah
tinggi rata-rata populasi secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh gambar yang
berada di tengah di dalam ilustrasi berikut ini. Oleh karena itu, arah panah
orang yang bertumbuh pendek dan orang yang bertubuh tinggi menuju ke tengah
yakni orang dengan tinggi badan sedang yang dianggap sebagai tinggi rata-rata
populasi.
Namun pada saat
ini, analisis regresi umumnya digunakan dengan tujuan untuk mengidentifikasi
variabel-variebel bebas tersebut dapat mempengaruhi perubahan terhadap variabel
terikatnya dengan menghitung koefisien variabel-variabel bebasnya. Hal ini
sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Sunyoto (2011), bahwa tujuan analisis regresi
adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikasn antara satu atau
lebih variabel bebas terhadap variabel terikatnya baik secara parsial atau
simultan.
Analisis regresi
membantu peneliti (analys) dalam
meramalkan, memprediksikan, atau memperkirakan tentang apa yang akan terjadi di
masa yang akan datang berdasarkan data-data statistik yang didapatkan pada masa
lalu atau sekarang untuk membantu dalam pengambilan keputusan.
Antara analisis
korelasi dengan regresi memliki hubungan yang kuat, sebab setiap melakukan
analisis regresi secara otomatis pasti melakukan analisis korelasi, tetapi
tidak berlaku sebaliknya yaitu setiap analaisis korelasi belum tentu diteruskan
atau dilanjutkan dengan analisis regresi. Perbedaan mendasar antara korelasi
dan regresi adalah pada analsisi korelasi digunakan untuk mencari arah dan
kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih, sedangkan analisis regresi
digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen
(Y), jika nilai variabel independen (X) di manipulasi atau diubah-ubah, atau di
naik-turunkan. (Sugiyono, 2010:206)
Metode yang umum
digunakan untuk menghitung koefisien variabel-variabel bebas yang dihasilkan di
dalam persamaan regresi adalah metode Ordinary
Least Square (OLS). Menurut Gujarati (2006), metode ini adalah metode yang
paling banyak digunakan, karena memiliki sifat teoritis yang kokoh. Metode ini
juga dikenal dengan sebutan metode klasik dim ana persamaan yang dihasilkan
akan pas jika jumlah kuadrat residualnya (e)
adalah minimum. Di kuadratkan karena jika hanya dijumlahkan saja maka ada
kemungkinan nilai residunya akan menjadi 0. Dengan metode OLS, nlai konstanta
dan koefisien suatu persamaan dapat diperoleh dengan meminimumkan persamaan
berikut:
Keterangan:
n
= jumlah data e = nilai residual, selisih antara data
aktual dan data prediksi
Y
= data aktual f(X) = fungsi yang dapat
menghasilkan data atau nilai prediksi
variabel terikat bila diketahui nilai varabel bebas. Biasanya ditulis
dengan
(Y
topi). Lambang tersebut digunakan untuk membedakan data aktual (Y) dan data prediksi (Ŷ).
Jadi konsepnya adalah semakin kecil
jumlah kuadrat residualnya, maka semakin bagus persamaan yang dihasilkan. Dan
dari banyaknya persamaan yang dibuat dari suatu data, maka yang terbaik menurut
OLS adalah persamaan yang residualnya minimum.
Membuat
suatu persamaan yang menyatakan hubungan antara variabel terikat dan variabel
bebas secara manual relatif mudah jika jumlah variabel yang digunakan sedikit.
Apabila jumlah variabelnya banyak, maka diperlukan alat bantu dalam menghitung
sehingga memudahkan kita dalam menghasilkan persamaan yang sesuai dengan data
yang ada.
SPSS
sebagai alat analisis karena aplikasi ini banyak digunakan oleh kalangan
mahasiswa dan dosen yang secara khusus memang dibuat sebagai alat uji
statistik. SPP adalah aplikasi komputer statistik yang dibuat leh IBM, yang
bukan hanya digunakan untuk kepentingan sosial saja, melainkan juga ilmu
lainnya.
ANALISIS REGRESI BERGANDA
Analisis
regresi berganda adalah analisis peramalan nilai pengaruh antara dua variabel
bebas atau lebih (X) terhadap satu variabel terikat (Y) dalam rangka
membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau kasual antar dua variabel
bebas atau lebih (X) tersebut terhadap satu variabel terikat (Y). Persamaan yang
dihasilkan adalah persamaan dengan bentuk Ŷ = f(X1, X2, ..., Xn). Pengamatan
pasangan variabel X dan Y digambar dengan diagram titik dan kemudian
titik-titik tersebut dihubungkan sehingga akan membentuk pola garis. Pola garis
tersebut secara matematis dapat didekati dengan suatu persamaan garis lurus
atau persamaan linier.
Analisis
ini bertujuan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen, apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif
atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai
variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Jadi perbedaan regresi sederhana dengan
regresi berganda hanya terletak pada jumlah variabel bebas yang digunakannya.
Jika ada dua variabel bebas yang digunakan (X1 dan X2),
maka persamaanya dapat ditulis menjadi Ŷ = a + b X1
+ c X2. Lambang Ŷ (y topi) digunakan untuk menyatakan
bahwa data yang diperoleh dari persamaan
regresi adalah data prediksi. Sedangkan data aktual untuk variabel terikat
ditulis dengan lambang Y.
Pada
metode OLS, nilai a, b dna c dapat dihitung dengan meminimalkan fungsi berikut:
Karena
f(X) = Ẑ, maka f(X) = a + bx + cy, sehingga
persamaan dapat ditulis menjadi:
Untuk
meminimalkan suatu fungsi turunan pertama dari fungsi tersebut harus sama
dengan nol. Perhatikanlah bahwa data X1, X2 dan Y ada,
sedangkan nilai yang tidak diketahui adlaah a, b dan c, maka pada persamaan
tersebut dicaru turunan parsialnya terhadap a, b dan c. Hasilnya diperoleh
persamaan sebagai berikut:
Jika persamaan di atas
diselesaikan, maka akan diperoleh:
Kemudian nilai a, b dan c
diperoleh dengan menyelesaikan persamaan di atas.
Dalam analisis
regresi, akan dikembangkan sebuah estimating
equation (persamaan regresi), yaitu suatu formula yang mencari nilai
variabel dependen dan nilai variabel independen yang diketahui.
Analisis regresi
digunakan terutama untuk tujuan peramalan, di mana dalam model tersebut ada
sebuah variabel dependen (tergantung) dan variabel independen (bebas). Sebagai
contoh ada tiga variabel, yaitu Penjualan, Biaya Promosi Penjualan, dan Biaya
Iklan. Dalam praktiknya, akan dibahas mengenai bagaimana hubungan antara Biaya
Promosi Penjualan dan Biaya Iklan terhadap Penjualan.
Uji Regresi Berganda
Kasus: PT Cemerlang dalam beberapa
bulan gencar mempromosikan sejumlah peralatan elektronik dengan membuka
outlet-outlet di berbagai daerah. Berikut adalah data mengenai Penjualan, Biaya
Promosi, dan Jumlah Outlet yang dikeluarkan di 15 daerah di Indonesia.
Daerah
|
Sales (juta
Rupiah)
|
Promosi
(juta Rupiah)
|
Outlet (m2)
|
JAKARTA
|
205
|
26
|
159
|
TANGERANG
|
206
|
28
|
164
|
BEKASI
|
254
|
35
|
198
|
BOGOR
|
246
|
31
|
184
|
BANDUNG
|
201
|
21
|
150
|
SEMARANG
|
291
|
49
|
208
|
SOLO
|
234
|
30
|
184
|
YOGYA
|
209
|
30
|
154
|
SURABAYA
|
204
|
24
|
149
|
PURWOKERTO
|
216
|
31
|
175
|
MADIUN
|
245
|
32
|
192
|
TUBAN
|
286
|
47
|
201
|
MALANG
|
312
|
54
|
248
|
KUDUS
|
265
|
40
|
166
|
PEKALONGAN
|
322
|
42
|
287
|
Dari data di
atas akan digunakan analisis regresi untuk mengetahui hubungan antara variabel
Penjualan dengan Biaya Promosi dan Luas Outlet
Penyelesaian:
Karena akan
diketahui besar hubungan atau seberapa jauh Biaya Promosi dan Luas Outlet yang
disewa berpengaruh terhadap Penjualan PT Cemerlag, maka akan dilakukan uji
regresi, dengan variabel dependen adalah Sales/Penjualan, dan variabel
independen adalah Biaya Promosi dan Luas Outlet. Karena ada dua variabel
independen, maka uji regresi tersebut dinamakan uji regresi berganda.
Langkah
pengolahan data dengan menggunakan SPSS
1. Buka file regresi_berganda
2. Menu Analyze,
Regression, Linier... tampak di layar kotak dialog LINEAR REGRESSION
Pengisian:
1. Dependent.
Masukkan variabel sales
2. Independent
(s) atau variabel bebas. Dalam hal ini, variabel bebas (predictor) adalah
variabel promosi dan outlet. Maka, masukkan variabel promosi dan outlet
3. Case
Labels; masukkan variabel daerah
4. Method; Untuk
keseragaman, pilih default yang ada, yaitu Enter.
5. Pilih kolom Statistics
dengan klik mouse pada pilihan tersebut.
Tampak di layar:
Default
yang ada di SPSS adalah Estimates dan
Model fit. Pengisian:
· Regression
Coefficient atau perlakuan koefisien regresi, pilih default atau ESTIMATE
· Klik pada pilihan Descriptive pada kolom sebelah kanan, selain pilihan Model fit
· Reciduals
dikosongkan saja
Klik Continue untuk kembali ke kotak dialog utama
-
Pilih kolom Plots
atau berhubungan dengan gambar/grafik untuk regresi. Tampak kotak dialog
LINEAR REGRESSION PLOTS
Karena direncanakan untuk menampilkan
semua kemungkinan plots, aktifkan kotak produce
all partial plots
Klik Continue
untuk kembali ke kotak dialog utama.
Output SPSS dan Analisis
Simpan output
dengan nama regresi_berganda
ANALISIS
Output bagian
pertama dan kedua dari analisis regresi berganda:
Analisis
1. luas outlet rata-rata (dengan jumlah data 15
buah) adlaah 187,93 m2 dengan standar deviasi 38,087 m2
2. besar hubungan antarvariabel Sales dengan
Promosi yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0,916, sedangkan variabel
Sales dengan Outlet adlah 0,901. Secara teoritis, karena korelasi antara Sales
dan Promosi lebih besar, maka variabel Promosi lebih berpengaruh terhadap Sales
dibadingkan Variabel Outlet
3. Terjadi korelasi yang cukup kuat antara variabel
Promosi dan Outlet, yaitu 0,735. Hal in menandakan adanya multikolinieritas,
atau korelasi di antara variabel bebas
4. Tingkat signifikan koefisien korelasi satu sisi
output (diukur dari probabilitas) menghasilkan angka 0,000 atau praktis 0.
Karena probabilitas jauh di bawah 0,05, maka korelasi di antar variabel Sales
dengan Promosi dan Outlet dangat nyata.
1. Tabel Variabel Entered menunjukkan bahwa tidak
ada variabel yang dikeluarkan (removed), atau dengan kata lain kedua variabel
bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi
2. Angka R square adalah 0,952. Hal ini berarti
95,2% dari variasi Sales perusahaan bisa dijelaskan oleh variabel biaya promosi
dan outlet yang di sewa. Sedangkan sisanya (100% - 95,2% = 4,8%) dijelaskan
oleh sebab-sebab yang lain
3. Standar Error of Estimate adlah 9,76 atau Rp(,76
juta (satuan yang dipakai adalah variabel dependen atau dalam hal ini adalah
Sales)
Pada analisis sebelumya terlihat bahwa deviasi Sales adalah Rp41,11 juta,
yang jauh lebih besar dari standar error of estimate yang hanya Rp9,76 juta.
Karena lebih kecil dari standar deviasi Sales, maka model regresi lebih bagus
dalam bertindak sebagai prediktor Sales dari pada rata-rata Sales itu sendiri.
o
Terdpaat F hitung adalah 118,294 dengan tingkat
signifikasi 0,000. Karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka
model regresi bisa dipakai untuk memprediksi Sales. Atau bisa dikatakan bahwa
Promosi dan Luas Outlet yang disewa secara bersama-sama berpengaruh terhadap Sales.
o
Y =
64,639 + 2,342 X1 + 0,535 X2
Dimana: Y = Sales
X1
= Biaya Promosi
X2
= Luas Outlet
Ø
Konstanta sebesar 64,639 menyatakan bahwa jika
tidak ada Biaya promosi atau Outlet yan disewa perusahaan, maka Sales adalah
Rp64,639 juta
Ø
Koefisien regresi X1 sebesar 2,343 menyatakan
bahwa setiap penambahan (karena tanda +) Rp1 Biaya Promosi akan meningkstkan
Sales sebesar Rp0,535
Ø
Uji t untuk menguji signifikasi konstanta dan
variabel dependen (promosi). Terlihat pad angka sig yang jauh di bawah 0,025.
Maka dapat dikatakan kedua koefisien regresi signifikan atau promosi, dan
outlet benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap Sales.
a. Hubungan SALES dengan PROMOSI
Terlihat
bahwa sebaran data membentuk arah ke kanan atas, dan jika ditarik garis lurus,
akan didapat slope yang positif. Hal ini sesuai dengan koefisien regresi
Promosi yang positif
b. Hubungan SALES dengan OUTLET
Terlihat
bahwa sebaran data membentuk arah ke kanan atas, dan jika ditarik garis lurus
akan didapat slope yang positif. Hal ini sesuai dengan koefisien regresi Outlet
yang positif
Daftar Pustaka
Fridayana Yudiaatmaja. 2013. Analisis
Regresi dengan Menggunakan Aplikasi Komputer Statistik Komputer Statistik SPSS.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Singgih Santoso. 2018. Menguasai
Statistik dengan SPSS 25. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Imam Machali. 2015. Statistik
Itu Mudah. Yogyakarta: Lembaga Ladang Kata Kampung Basen 388 A Kotagede
FI. Sigit Suyantoro. Tanpa Tahun. Mengolah
Data Statistik Hasil Penelitian Menggunakan. Sematrang: C.V Andi Offset
Cornelius Trihendradi. 2005. Step
by Step Analisis Data Statistik. Yogyakarta: Andi Offse
terimakasih kaka atas informasinya semoga ilmunya kakak berkah dan barokah amiin.
BalasHapusContohnya sangat mudah dipahami kak.. terimakasih artikelnya semoga bermanfaat..
BalasHapussangat memaham kan, trimakasih min <3
BalasHapusMemberi pemahaman yg mudah dipahami
BalasHapusTerima kasih kak tutorialnya sangat membantu sekali. Semoga ilmunya bermanfaat dan berkah.
BalasHapusSangat bermanfaat bosku, semoga bisa dapat nilai A Aminn wkwk
BalasHapusRingkas, padat, dan jelas. Terimakasih tulisannya sangat membantu saya mempelajari regresi berganda menggunakan spss :)
BalasHapusTerimakasih tulisannya sangat membantu kak. Sangat bermanfaat
BalasHapusWahhh sangat bermanfaat sekalii materinyaa. Trimakasihh.....
BalasHapusTerimakasih ilmunya, ini sangat memahamkan
BalasHapusMaterinya sangat jelas dan mudah dipahami. Terima kasih kak
BalasHapusTerimakasih mbak saya sangat paham sekali
BalasHapusTerimakasih kak informasinya sangat membantu dan mudah dipahami
BalasHapus