RESUME ANALISIS
REGRESI BERGANDA DENGAN MENGGUNAKAN SPSS
Nama/NIM : Farikha Alfa Firyanti/18510184
Mata Kuliah : Statistika II
Dosen : M. Nanang Choiruddin,SE.,MM
Analisis
regresi linier berganda merupakan alat analisis peramalan nilai pengaruh antara
dua variabel bebas atau lebih (X) terhadap satu variabel terikat (Y)dalam
membuktikan ada atau tidaknya hubungan kausal atau fungsional antara dua
variabel bebas atau lebih (X) tersebut terhadap satu variabel terikat (Y).
Analisis regresi ganda digunakan peneliti untuk meramalkan bagaimana keadaan
(naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila terdapat dua atau lebih
variabel independen sebagai faktor multiprediktor dimanipulasi (dinaik turunkan
nilainya).paradigma analisis regresi linier berganda dapat diilustrasikan
sebagai berikut :
Persamaan
regresi linier berganda dapat dituliskan sebagai berikut :
a.
Persamaan regresi linear dengan dua prediktor
Y = a + b1 X 1 + b2 X 2
b.
Persamaan regresi linear dengan tiga prediktor
Y = a + b1 X 1 + b2X2 +
b3X3
c.
Persamaan regresi linear dengan multi prediktor
Y = a + b1 X 1 + b2 X 2
+ . . . . . . + bn X n
Keterangan :
Y = nilai penduga bagi variabel Y
a = dugaan bagi parameter konstanta
b = dugaan bagi parameter konstanta b1, b2,
. . . . . . , bn
X= variabel bebas.
Suatu
data dianggap memenuhi asumsi dan persyaratan, apabila data tersebut memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Dipilih secara random;
2.
Berdistribusi normal;
3.
Berpola linier;
4.
Data sudah homogen;
5.
Memiliki pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama.
Cara
penghitungan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan softwere SPSS
adalah sebagai berikut :
1.
Masuk ke program SPSS kemudian klik variable view pada SPSS data
editor
a.
Ketik kolom name, ketik responden pada baris pertama, X1
pada baris kedua, X2 pada baris ketiga, begitu selanjutnya sampai semua
variabel bebas telah dimasukkan, dan terakhir Y pada baris terakhir setelah
semua variabel bebas ditulis.
b.
Pada kolom type, untuk kolom responden diubah menjadi string,
sementara yang lain tetap.
c.
Ubah angka pada kolom decimal menjadi nol.
d.
Pada kolom label, kosongkan baris pertama. Sementara, untuk baris
lain ketik sesuai faktor-faktor yang dimasukkan ke dalam variabel bebas dan
terikat.
e.
Pada kolom measure, ubah baris pertama menjadi nominal,
sementara baris yang lain menjadi ordinal.
2.
Lakukan pengisian data
a.
Klik data view pada SPSS data editor.
b.
Pada kolom responden, masukkan semua responden.
c.
Pada kolom X1 masukkan nilai total jawaban untuk variabel bebas
pertama, begitupun untuk variabel bebas berikutnya.
d.
Pada kolom Y, masukkan nilai total jawaban untuk variabel terikat.
3.
Lakukan pengolahan data
a.
Klik Analyze > Regression > Linier.
b.
Masukkan semua variabel bebas pada bagian yang bertuliskan
Independen dan masukkan variabel terikat pada bagian yang bertuliskan Dependen.
c.
Klik Statistics, maka akan muncul kotak dialog “Linier
Regression: Statistics”
·
Pada Regression Coefficients pilih Estimates, Model
fit, R square change, dan Descriptive.
·
Klik Continue.
·
Klik Plot.
·
Masukkan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X.
·
Klik Next, kemudian masukkan ZPRED ke kotak Ydan
masukkan DEPENDENT ke kotak X.
·
Pilih Histogram danProbability plot. Jika sudah
selesai klik Continue.
·
Kemudian
klik Continue, sehingga akan muncul kotak dialog “Linear Regression”.
·
Klik Save pada Predicted Value, pilih Unstandarized
dan Prediction Intervals, klik Mean dan Individu,
kemudian klik Continue.
·
Klik Options (pastikan bahwa taksiran probability dalam
keadaan deafult sebesar 0,05), kemudian klik Continue.
·
Jika sudah merasa yakin betul klik OK, kemudian akan muncul hasil
output analisis regresi linier berganda.
Contoh
Di bawah ini
terdapat hasil dan analisis dari regresi linier berganda, yaitu :
a.)
Uji Validitas Kuesioner
Berdasarkan pada tabel 1 dapat dilihat
bahwa semua variabel mempunyai nilai r hitung lebih besar dari 0,3. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa instrumen kuesioner yang digunakan dalam penelitian
dinyatakan valid. Sehingga item kuesioner dapat dijadikan acuan untuk
penelitian selanjutnya.
b.)
Uji Reliabilitas Kuesioner
Berdasarkan pada tabel 1 dapat dilihat
bahwa semua variabel mempunyai nilai koefisien alpha yang lebih besar dari 0,6.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen kuesioner yang digunakan dalam
penelitian dinyatakan reliabel.
c.)
Penentuan Model Regresi
Untuk menguji hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak dengan melihat signifikansi. Berdasarkan
signifikansinya yaitu X1 = 0,000, X2 = 0,000, X3 = 0,071 dan X4 = 0,004, maka
dapat disimpulkan bahwa X1 secara sendiri berpengaruh terhadap perubahan Y
(0,000<0,05), X2 secara sendiri berpengaruh terhadap perubahan Y
(0,000<0,05), X4 secara sendiri berpengaruh terhadap perubahan Y (0,004<0,05),
akan tetapi untuk variabel X3 secara sendiri tidak berpengaruh terhadap
perubahan Y. Hal ini dikarenakan nilai signifikansi variabel X3 lebih besar
dari 0,05 (0,071<0,05). Sehingga variabel X3 dihilangkan karena secara
individu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan Y. Dengan menghilangkan
variabel X3, tabel koefisien regresi menjadi seperti tabel 3 berikut.
Berdasarkan tabel 3 di atas menunjukkan
koefisien regresi masing-masing variabel. Sehingga dapat ditentukan model
persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = 0,358+0,108.X1+0,892.X2+0,111.X4
d.)
Analisis Korelasi
Pada tabel 4 menunjukkan korelasi ganda
yaitu antara variabel bebas (X1, X2 dan X4) secara bersama-sama terhadap Y.
Korelasi ganda yang diperoleh pada tabel tersebut sebesar 0,916. Standar kesalahan
estimasi adalah 0,566. Nilai Durbin Watson sebesar 2,000.
e.)
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk
mengetahui prosentase pengaruh variabel bebas terhadap perubahan variabel tak
bebas. Berdasarkan tabel 4, koefisien determinasi (R2) dalam regresi sebesar
0,840. Ini berarti variabel tak bebas (Y) dapat dijelaskan oleh variabel bebas
(X) sebesar 84% sedangkan sisanya 16% dijelaskan oleh variabel lain di luar
variabel bebas (X).
f.)
Pengujian t-Statistik Masing-Masing Variabel
Pengujian ini dilakukan dengan tujuan
untuk menguji parameter secara individual (partial) dengan tingkat kepercayaan
tertentu dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel tak bebas. Uji
t-statistik yang dilakukan menggunakan uji dua sisi (two-tail test)
dengan α = 5%. Adapun ketentuan pengujian hipotesis adalah jika t-hitung >
t-tabel berarti Ha diterima atau Ho ditolak.
Berdasarkan tabel 5, dapat disimpulkan
bahwa variabel bebas (X) secara individu (partial) berpengaruh terhadap
variabel tak bebasnya (Y). Hal ini dapat dilihat bahwa nilai t-hitung
masing-masing variabel bebas lebih besar dari t-tabel. Variabel X1 memiliki
t-hitung > t-tabel (4,441>1,648), X2 memiliki t-hitung > ttabel (29,526>1,648),
dan X4 memiliki t-hitung > t-tabel (3,108>1,648).
g.)
Pengujian F-Statistik
Uji F digunakan untuk mengetahui proporsi
variabel tak bebas yang dijelaskan variabel bebas secara serempak. Jika nilai
F-hitung > F-tabel berarti variabel bebas (X) secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap variabel tak bebas (Y)
Berdasarkan tabel 6 didapat nilai F hitung
sebesar 865,091 dengan df1 (derajat kebebasan pembilang) = 3 dan df2 (derajat
kebebasan penyebut) = 496. Pengujian hipotesis dengan membandingkan F tabel
dengan df (pembilang) = 3 dan df (penyebut) = 496 didapat 2,39 untuk taraf 5%
dan 3,36 untuk 1%. Maka F hitung lebih besar dari F tabel
(865,091>3,36>2,39), sehingga disimpulkan bahwa variabel bebas secara
bersama-sama (X1, X2 dan X4) berpengaruh signifikan terhadap variabel tak bebas
(Y)
h.)
Uji Normalitas
Konsep dasar dari uji normalitas
Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji
normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah
data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan
normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang
diuji normalitasnya dengan data normal baku. Penerapan pada uji Kolmogorov
Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji
mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data
tersebut tidak normal
Dari tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi
variabel-variabel yang diuji masing-masing di atas 0,05. Sehingga disimpulkan
bahwa data dalam penelitian ini dikatakan normal atau sebaran data yang
diujikan mengikuti distribusi normal.
i.)
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah untuk melihat
ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu
model regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di antara
variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap
variabel terikatnya menjadi terganggu.
Berdasarkan pada tabel 8 dapat dilihat
bahwa pada setiap variabel tak bebas X memiliki nilai r2 < R2, yang berarti
bahwa masing-masing variabel bebas X tidak dipengaruhi oleh variabel bebas
lainnya
j.)
Interpretasi Hasil Regresi
Berdasarkan hasil estimasi data dalam
model regresi terdapat nilai konstanta sebesar 0,358. Nilai konstanta bertanda
positif menggambarkan tingkat nilai rata-rata perkembangan daya beli listrik
pada rumah tangga berkecenderungan naik ketika variabel penjelas tetap.
Variabel pendapatan rata-rata total keluarga perbulan secara statistik positif
dan signifikan terhadap tingkat daya beli listrik pada rumah tangga sebesar
0,108 yang berarti setiap kenaikan pendapatan rata-rata total keluarga perbulan
sebesar 1 tingkat mengakibatkan kenaikan tingkat daya beli listrik pada rumah
tangga sebesar 0,108 tingkat. Variabel pengeluaran konsumsi energi secara
statistik positif dan signifikan terhadap tingkat daya beli listrik pada rumah
tangga sebesar 0,892 yang berarti setiap kenaikan pengeluaran energi sebesar 1
tingkat mengakibatkan kenaikan tingkat daya beli listrik pada rumah tangga
sebesar 0,892 tingkat. Variabel daya terpasang (X4) secara statistik positif
dan signifikan berpengaruh terhadap tingkat daya beli listrik pada rumah tangga
sebesar 0,111 yang berarti setiap penambahan daya yang dipasang pada rumah tangga
sebesar 1 tingkat mengakibatkan kenaikan tingkat daya beli listriknya sebesar
0,111 tingkat.
DAFTAR
PUSTAKA
Furqon. 2009. Statistika Terapan untuk Penelitian.
Bandung. Alfabeta.
Madhali, Imam. 2015. Statistik Itu Mudah Menggunakan SPSS
Sebagai Alat Bantu Statistik. Yogyakarta. Lembaga Ladang Kata.
Sugiyono. 2015. Statistik Nonparametris untuk
Penelitian. Bandung. Alfabeta.
Suharyadi dan Purwanto. 2016. Statistika untuk
Ekonomi dan Keuangan Modern Edisi 3-Buku 2. Jakarta. Salemba Empat.
Mona, M.G., dkk. 2015. Penggunaan Regresi Linear Berganda untuk
Menganalisis Pendapatan Petani Kelapa Studi Kasus : Petani Kelapa di Desa Beo,
Kecamatan Beo, Kabupaten Talaud. JdC. 4 (2): 196-203.
Nugroho, Y.S., dkk. 2009. Penggunaan Softwere SPSS untuk Analisis
Faktor Daya Beli Listrik pada Sektor Rumah Tangga dengan Metode Regresi Linear
Berganda (Studi Kasus Kota Salatiga). Simposium Nasional RApi VIII.
82-88.
Ifadah, Ana. 2011. Analisis Metode Principal Component Analysis
(Komponen Utama) dan Regresi Ridge dalam Mengatasi Dampak Multikolinearitas
dalam Analisis Regresi Linear Berganda [skripsi]. Semarang (ID): Universitas
Negeri Semarang.
Materi yang disampaikan sangat detail dan mudah dipahami. Semoga bermanfaat. Terima kasih 👍
BalasHapus