Jumat, 01 Mei 2020

Review Analisis Future dan Opsi





EFEKTIVITAS HEDGING KONTRAK FUTURES KOMODITI EMAS DENGAN OLEIN
Ismi Hasanah/17510180
Analisis Sekuritas H
Nanang Choirudding, SE., MM.

REVIEW
Latar Belakang
Resiko yang tinggi karena pesatnya perkembangan pasar keuangan yang dihadapi oleh para investor dapat dihindari dengan melakukan diversifikasi protofolio. Namun kelemahan dari diversifikasi ini hanya dapat menghilangkan atau meminimalkan resiko non-sistemtik saja, sedangkan resiko sistematik masih tetap akan dialami. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya lindung nilai oleh para investor untuk melindungi tingkat resiko return investasi.
Lindung nilai(hedging) dapat dilakukan dengan berbagai instrument derivative sebagai alat lindung diri, diantaranya adalah kontrak future, forward, option, dan swap. Di Indonesia, kontrak future diterbitkan pada instrument keuangan seperti saham dan instrumen komoditi.
Bursa komoditi mempertemukan pembeli dan penjual untuk memperdagangkan kontrak berjangka atas komoditi. Komoditi yang umumnya ditransaksikan adalah kopi, kakao, gula, kedelai, jagung, emas, tembaga, kapas, lada, gandum, CPO (crude palm oil, minyak sawit mentah), katun, susu, logam (emas, perak, nikel), dan juga kontrak berjangka yang menggunakan komoditi sebagai aset acuannya. Kontrak berjangka ini mencakup harga spot, kontrak serah, kontrak berjangka, dan opsi berjangka. Pada Bursa Berjangka Jakarta terdapat dua komoditi utama yang diperdagangkan sebagai kontrak berjangka, emas dan olein.
Dasar Teori
Lindung nilai merupakan instrumen yang digunakan untuk menurunkan tingkat resiko suatu saham atau resiko investasi. Menurut Hull(2008), lindung nilai yang sempurna adalah dengan mengeleminasi semua resiko. Dengan menggunakan kontrak derivative diharapkan dapat mendekatkan pada kondisi linding nilai yang sesempurna mungkin. Berbagai instrumen derivative dapat digunakan sebagai alat lindung nilai, diantaranya berupa kontrak futures, forward, option, dan swaps.
Manurut Hull (2008), Kontrak futures merupakan sebuah kesepakatan untuk membeli atau menjual aset pada harga dan waktu tertentu dimasa yang akan datang. Selama masa pencapaian periode delivery, harga dari sebuah kontrak futures akan mendekati/hampir mendekati (convergence) dari harga spot atas underlying asetnya. Ketika harga futures melebihi dari harga spot, para trader akan mencoba memanfaatkan peluang arbitrase ini hingga pada akhirnya harga dari futures akan jatuh, begitu juga sebaliknya. Dan menurut Ripple dan Moosa (2004),  futures hedging lebih efektif ketika menggunakan nilai yang mendekati akhir kontrak.
Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Bhargava(2007), mengenai perbandingan rasio yang optimal terhadap kontrak futures pasar komoditas kapas dengan kedelai. Hasil dari penelitian ini mengidentifikasikan bahwa metode regresi yang dimodifikasi dan model error-correction mampu menunjukkan efektivitas hedging menggunakan kontrak futures dari komoditas kapas dan kedelai.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rippe dan Moosa(2004), yang mengukur rasio hedge selama periode  2 Januari 1998 hingga 29 April 2005. Data yang digunakan adalah  data harian dan bulanan dari crude oil futures dengan harga spotnya pada New York Mercantile Exchange (NYMEX). Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa rasio hedge akan lebih rendah pada nilai yang mendekati akhir kontrak.
Dan penelitian yang dilakukan oleh Agustina (2006) yang membandingkan rasio hedge indeks LQ45 Futures dengan menggunakan 3 model yakni OLS, VAR, dan VECM menunjukkan adanya perbedaan rasio hedge dengan menggunakan ketiga model, namun tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap efektivitas hedging. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diolah dari berbagai sumber.
Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah komoditi emas dan olein. emas dan olein dipilih karena merupakan komoditi utama yang diperdagangkan sebagai kontrak berjangka pada bursa berjangka Jakarta.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penanganan risiko sistimatis yang dihadapi oleh hedger komoditi emas dengan hedger komoditi olein dengan menguji perbedaan varians return hedged pada kontrak futures komoditi emas dengan varians return hedged pada kontrak futures komoditi olein.
Kajian Teori
Menurut Hull (2008) selama masa pencapaian periode delivery, harga dari sebuah kontrak futures akan mendekati/hampir mendekati (convergence) dari harga spot atas underlying asetnya. Dan menurut penelitian yang dilakukan Rippe dan Moose(2004) futures hedging lebih efektif ketika menggunakan nilai yang mendekati akhir kontrak.
Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini adalah “ terdapat perbedaan varians return bulanan hedged komoditi emas  dengan varians return bulanan hedged komoditi olein.”
Metode Penelitian
Sampel pada penelitian ini menggunakan data sekunder perdagangan harian emas dan olein yang diperdagangkan di bursa berjangka Jakarta selama Januari 2005 sampai Januari 2010. Data spot olein diperoleh dari lembaga Bappebti, sedangkan data spot emas diperoleh dari USA GOLD dimana data harus dikonversikan terlebih dahulu kedalam Rupiah pergram dengan kurs beli (bid price) pada BI. Data penelitian ini berupa data mingguan spot price dan settlement price. Pada penelitian ini menggunakan kontrak yang mendekati jatuh tempo dan di roll-over pada waktu akan berakhir.
Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian ini adalah dengan menggunakan model Ordinary Least Square menunjukkan hasil rasio hedge komoditi olein lebih besar dibandingkan dengan rasio hedge komoditi emas. Model penentuan rasio hedge tidaklah mempengaruhi efektivitas hedging.  Dan Varians return hedged komoditi emas memiliki nilai yang sama dengan varians return hedged komoditi olein. Meskipun volalitas komoditi olein lebih tajam dibandingkan dengan emas, namun ketika di hedge dengan rasio yang lebih besar dari rasio hedge emas, akan menghasilkan nilai varians return yang sama. Sehingga penanganan risiko sistimatis oleh hedger emas dan hedger olein sama-sama efektif.
KAITAN DENGAN TEORI
Dalam buku Dasar – Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas oleh Husnan (2005), menyatakan bahwa kontrak future dapat dipergunakan untuk mengurangi resiko harga komoditas, resiko valas, ataupun instrument keuangan, tapi dapat juga untuk berspekulasi. Dari teori tersebut dapat menjadi dasar mengapa pada penelitian ini peneliti memilih menggunakan komoditas emas dan olein sebagai objek penelitiannya. Emas dan olein dipilih karena merupakan barang yang termasuk dalam komoditas. Hal ini juga berkaitan dengan teori yang dipaparkan oleh Syaifuddin, dkk. (2015), yang menyatakan bahwa munculnya kontrak future sebagai respon untuk mempertahankan harga produk pertanian dan pertambangan  agar petani tidak mengalami kerugian, sehingga muncullah pasar berjangka produk pertanian dan pertambangan yang lalu disebut dengan Commodity Futures Market.
Menurut Butler (dalam Soemapraja, 2012), menyatakan bahwa guna melindungi-nilai investasi, investasi emas menjadi sarana penyeimbang risiko inflasi agar risiko investasi secara keseluruhan dapat berkurang dan nilai investasinya tumbuh dengan tingkat pengembalian konsisten tertentu. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada jurnal ini, yang menyatakan bahwa penanganan dengan melakukan hedging terhadap resiko sistematis menggunakan emas akan efektif.
Teori yang juga mendukung penelitian ini adalah teori yang paparkan oleh Tutuko(2018) dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa setiap kegiatan perdagangan pasti terdapat resiko yang selalu mengiringi keuntungan yang ingin diperoleh oleh pengusaha. Resiko dalam berdagang dapat berupa perubahan harga barang, perubahan kurs mata uang, suku bunga, inflasi dan lain sebagainya. Dan untuk melakukan perlindungan terhadap resiko tersebut dapat dilalui dengan melakukan lindung nilai dengan salah satunya adalah kontrak future di Bursa Berjangka.
REKOMENDASI UNTUK ANALISIS SELANJUTNYA
Rekomendasi dalam untuk analisis selanjutnya yang sejalan dengan penelitian ini adalah agar melakukan penelitian dengan menggunakan teknik penelitian yang beragam untuk dapat diketahui keakuratan dari teknik satu dengan teknik yang lainnya. Atau dapat juga dengan menambahkan jenis kontrak lain yang tujuannya sama dengan kontrak future ini, tujuannya adalah agar dapat diperoleh perbandingan dari masing – masing kontrak dan dapat disimpulkan kontrak mana yang lebih baik. Selain itu juga dapat menggunakan komoditas lainya selain emas dan olein.
DAFTAR PUSTAKA
Husnan, Suad. 2005. Dasar – Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta : Pernerbit dan Percetakan UMK YKPN.
Ismiyanti, Fitri dan Hendra Ima Sasmita. 2011. Efektivitas Hedging Kontrak Futures Komoditi Emas Dengan Olein. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan. Vol 4, No. 2, Agustus 2011, pp. 54-67.
Soemapraja, Tomy G. 2012. EMAS SEBAGAI LINDUNG-NILAI INFLASI. BINUS BUSINESS REVIEW Vol. 3 No. 2 November 2012: pp.898-907.
Syaifuddin, Dedy Takdir, dkk. 2015. Manajemen Keungan Internasional : Suatu Pengantar. Yogyakarta : Kurnia Global Diagnostika.
Tutuko, Bambang. 2018. Perdagangan Berjangka Komoditi : Berdzikirlah dengan Physical Delivery. Eldinar : Jurnal Keuangan & Perbankan Syariah. Vol. 5 No. 7, 2017, pp. 44-65.
Link Jurnal :
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=efektifitas+hedging+future+komoditi+emas+dengan+olein&btnG=#d=gs_qbs&u=%23p%3DsIVN3uG37VQJ.https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=efektifitas+hedging+future+komoditi+emas+dengan+olein&btnG=#d=gs_qbs&u=%23p%3DsIVN3uG37VQJ.

6 komentar:

Review Jurnal Analisis Opsi dan Future Nama / NIM : Yuni Mega Lestari / 17510175 Mata Kuliah : Analisis Sekuritas Dosen Mata Kuliah ...