Jumat, 01 Mei 2020

Review Jurnal Opsi & Future (A.M. Fauzan 17510035)


Nama                                    : A.M. Fauzan / 17510035
Mata Kuliah                        : Analisis Sekuritas H
Dosen Pengampu             : M. Nanang Choiruddin,SE., MM

REVIEW DAN ANALISIS JURNAL OPSI

A.      Review Jurnal
Judul
Penentuan Harga Opsi Put Dan Call Tipe Eropa Terhadap Saham Menggunakan Model Black-Scholes
Jurnal
Jurnal Gaussian
Volume dan halaman
Vol. 6, No. 3: 407-417
Tahun
2017
Penulis
Marthin Nosry Mooy, Agus Rusgiyono, dan Rita Rahmawati
Reviewer
A.M. Fauzan . 17510035
Tanggal
28 Maret 2020

Latar Belakang penelitian
Opsi adalah suatu tipe kontrak bukan kewajiban antara dua pihak, yang satu memberikan hak kepada yang lain untuk membeli atau menjual suatu aset pada harga tertentu dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan fungsinya, opsi dibedakan menjadi dua yaitu opsi beli (call option) dan opsi jual (put option). Berdasarkan waktu pelaksanaannya, opsi dikenal dalam beberapa jenis, antara lain opsi Eropa dan opsi Amerika.
Salah satu model pada metode analitik yang lazim digunakan untuk menghitung harga opsi adalah model Black-Scholes. Model ini dikembangkan oleh Fisher Black dan Myron Scholes pada tahun 1973 untuk menentukan harga Opsi tipe Eropa dengan asumsi tidak adanya pembayaran dividen, tidak adanya biaya transaksi, suku bunga bebas risiko konstan, serta perubahan harga saham mengikuti pola acak.
Tujuan Penelitian
Untuk menentukan harga opsi put dan call tipe Eropa saham Honda Motor Company, Ltd. (HMC) dengan harga penutupan saham (close price) selama satu tahun (252 Hari Kerja) sejak 2 Oktober 2015 hingga 30 September 2016.
Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan pada perusahaan Honda Motor Company, Ltd.
Metode Penelitian
Sumber Data: Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data go public yang dikutip dari website http://finance.yahoo.com pada tanggal 30 September 2016
Software yang Digunakan: Software yang digunakan dalam pengerjaan adalah software R 3.3.1. yang telah dilengkapi dengan dua package tambahan yaitu tseries dan moments.
Variabel Peneltian
Variabel Indpeneden: Harga Opsi Put dan Call tipe Eropa
Variabel Dependen: Saham
Kajian Teori
Instrumen Derivatif: Menurut McDonald (2006), instrument derivatif dapat didefinisikan sebagai instrumen finansial berupa perjanjian atau kontrak antara dua pihak dimana peluang atau keuntungannya terkait dengan harga aset dasar (underlying asset).
Opsi: Menurut Luenberger (1998), opsi merupakan suatu hak, bukan kewajiban, untuk membeli atau menjual sebuah aset pada harga tertentu dan pada waktu yang telah ditetapkan.
Harga Opsi: Menurut Fabozzi dan Markowitz (2002), harga opsi merupakan cerminan dari nilai intrinsik opsi dan setiap tambahan jumlah atas nilai intrinsik. Premi atas nilai intrinsik disebut dengan nilai waktu atau premi waktu.
Return: Menurut Ruppert (2011), return adalah tingkat pengembalian atau hasil yang diperoleh akibat melakukan investasi.
Hasil Peneltian
Data harga saham Honda Motor Company, Ltd. Tanpa pembayaran dividen yang dikumpulkan dalam frekuensi harian pada periode 2 Oktober 2015 hingga 30 September 2016 sebanyak 252 hari kerja memiliki rata-rata harga saham yaitu sebesar 28,85901 US$, dengan standar deviasi sebesar 2,532555 US$. Harga saham tertinggi adalah sebesar 33,83 US$ dan harga saham terendah adalah sebesar 24,48 US$. Berdasarkan uji kenormalan terhadap saham Honda Motor Company, Ltd. Dapat disimpulkan bahwa data log return saham Honda Motor Company, Ltd. (HMC) berdistribusi Normal. Nilai Volatilitas saham Honda Motor Company, Ltd. adalah sebesar 0,2535769 atau 25,35769%. Nilai ini menunjukkan bahwa sebanyak 68,26% data Log Return tahunan saham Honda Motor Company, Ltd. berada pada interval US$ hingga US$. Berdasarkan perhitungan harga teoretis opsi beli (call option) menggunakan model Black-Scholes. diketahui bahwa kontrak opsi beli dengan harga Opsi 10,1 US$; 8,9 US$; dan 1,15 US$ yang diterbitkan oleh Honda Motor Company, Ltd. merupakan opsi yang direkomendasikan untuk dibeli oleh investor karena memiliki harga opsi yang lebih kecil daripada harga teoretisnya, yang berarti kontrak opsi tersebut dijual dengan murah di pasar modal. Berdasarkan perhitungan harga teoretis opsi jual (put option) menggunakan model Black-Scholes, diketahui bahwa kontrak opsi jual dengan harga Opsi 6,12 US$ yang diterbitkan oleh Honda Motor Company, Ltd. merupakan opsi yang direkomendasikan untuk dibeli oleh investor karena memiliki harga opsi yang lebih kecil daripada harga teoretisnya, yang berarti kontrak opsi tersebut dijual dengan murah di pasar modal.

B.       Kajian Teori
Pada dasarnya, metode Black-Scholes merupakan model yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk menentukan opsi jual (put option) maupun opsi beli (call option). Model ini hanya berlaku untuk penentuan harga opsi tipe Eropa (European option) dan tidak berlaku pada opsi tipe Amerika (American option). Mengenai nilai opsi dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa model seperti model Black Scholes, Binomial, dan model Trinomial. Model Black Scholes pertama kali dikembangkan tahun 1973 oleh Fischer Black dan Myron Scholes. Model Black Scholes hanya dapat digunakan untuk opsi tipe Eropa. Model ini hanya dapat digunakan pada saat jatuh tempo saja. Model Black Scholes didasarkan pada asumsi bahwa opsi yang digunakan adalah opsi tipe Eropa dan tidak terdapat pajak serta biaya transaksi sampai waktu jatuh tempo opsi tersebut. (Black F, 1973).
Opsi memiliki nilai intrinsik dan premi waktu yang mana nilai intrinsik tersebut menurut Tandelilin (2010:448) merupakan nilai ekonomis jika opsi tersebut dilaksanakan. Besarnya nilai intrinsik tergantung pada selisih harga saham yang sebenarnya dengan harga strike price. Ketika sebuah opsi beli (call option) mempunyai nilai yang positif maka opsi tersebut dikatakan in the money. Jika strike price lebih besar daripada harga saham maka opsi tersebut dikatakan out of the money. Bila strike price besarnya sama dengan harga saham maka opsi tersebut dikatakan at the money. Berbeda dengan opsi beli, sebuah opsi jual (put option) akan mempunyai nilai intrinsik yang positif jika harga saham berada di bawah strike price, dan opsi jual tersebut dapat dikategorikan sebagai in the money. Apabila harga saham melebihi harga strike price maka opsi tersebut. dikatakan out of the money. Apabila harga saham sama dengan harga strike price maka opsi jual tersebut disebut at the money.
Menurut Fabozzi (2003:244) terdapat lima faktor yang mempengaruhi nilai opsi antara lain: (1) nilai dari underlying asset; semakin besar harga dari underlying asset maka semakin besar nilai dari opsil call: (2) harga exercise, semakin rendah harga strike makan semkin besar nilai dari opsi call: (3) nilai waktu uang. Opsi call merupakan hak untuk membeli aset suatu waktu di masa depan. Dan dikarenakan opsi merpakan pembelian di masa depan maka semakin besar biaya kesempatan, akan semakin besar pula nila opsi: (4) volatalitas yang diharapkan, semakin besar  volatilitas dari nilai underlying asset maka akan semakin besar pula nilai dari opsi saham; dan (5) time to maturity (periode waktu jatuh tempo), semakin lama masa waktu jatuh tempo makan akan semakin besar nilai opsi.
Menurut Haryo Suparmun dan Handy Noerjanto (2007), ”Ada 2 jenis opsi yang tersedia di bursa, yaitu:
1.       Opsi call memberikan hak tetapi tidak kewajiban kepada pembeli (taker) kontrak untuk membeli saham dasar (underlying shares) dengan harga yang ditentukan di muka (strike price), kapan saja selama berlakunya kontrak sampai dengan hari daluarsa kontrak”
2.       Opsi Put memberikan hak tetapi bukan kewajiban kepadapembeli opsi untuk menjual saham dasar (underlying shares) dengan harga yang ditentukan di muka (strike price), kapan saja selama berlakunya kontrak sampai dengan hari daluarsa kontrak”
Lani Salim (2003) menyatakan, Beberapa keuntungan utama dari perdagangan opsi indeks:
a.       Akses ke pasar yang lebih luas.
b.       Menyediakan akses ke pasar yang lebih luas dimana indeks mewakilinya, tanpa resiko terhadap perusahaan tertentu.
c.       Leverage (daya) lebih besar Opsi indeks menyediakan leverage (daya) lebih besar.
d.       Melindungi portofolio saham-saham Dengan membeli opsi put indeks, investor dapat mengunci nilai portofolio saham-saham, tanpa harus menjual semua saham dalam indeks.
Dalam penelitian kontrak opsi di perusahaan Honda Motor Company, Ltd, bahwa dalam jurnal tersebut merekomendasikan bagi investor untuk melakukan kotrak opsi dengan harga opsi yang sudah diukur dan diteliti oleh peneliti. $. Berdasarkan perhitungan harga teoretis opsi beli (call option) menggunakan model Black-Scholes. diketahui bahwa kontrak opsi beli dengan harga Opsi 10,1 US$; 8,9 US$; dan 1,15 US$ yang diterbitkan oleh Honda Motor Company, Ltd. merupakan opsi yang direkomendasikan untuk dibeli oleh investor karena memiliki harga opsi yang lebih kecil daripada harga teoretisnya, yang berarti kontrak opsi tersebut dijual dengan murah di pasar modal. Berdasarkan perhitungan harga teoretis opsi jual (put option) menggunakan model Black-Scholes, diketahui bahwa kontrak opsi jual dengan harga Opsi 6,12 US$ yang diterbitkan oleh Honda Motor Company, Ltd. merupakan opsi yang direkomendasikan untuk dibeli oleh investor karena memiliki harga opsi yang lebih kecil daripada harga teoretisnya, yang berarti kontrak opsi tersebut dijual dengan murah di pasar modal.
C.       Rekomendasi Jurnal
Untuk penelitian selajutnya bisa mengembangkan beberapa mode perhitungan opsi yang jarang dipakai oleh masyarakat dalam menentukan harga opsi agar untuk menambah pengetahuan investor terkait model-model perhitungan opsi dan kajian teori yang lengkap pembaca mengatehaui definisi variabel dan komponen yang mau diteliti.
















REVIEW DAN ANALISIS JURNAL FUTURES

D.      Review Jurnal
Judul
Pengaruh Kontrak Futures Indeks Terhadap Volatilitas Underlying Spot Market Di Indonesia
Jurnal
Jurnal Manajemen
Volume dan halaman
Vol. 21, No. 1: 17-32
Tahun
2017
Penulis
Sukmawati Sukamulja dan Sony Fidanti
Reviewer
A.M. Fauzan . 17510035
Tanggal
28 Maret 2020

Latar Belakang penelitian
Setelah kemunculan kontrak futures banyak peneliti memperdebatkan bagaimana efek yang ditimbulkan dari perdagangan ini terhadap pasar saham. Setidaknya ada tiga argumentasi utama yang menjadi perdebatan dikalangan peneliti. Pendapat pertama mempercayai bahwa adanya kontrak futures (futures trading), dapat meningkatkan volatilitas pasar saham dengan adanya ketidakstabilan pada harga spot dari underlyingnya. Penelitian mengenai kontrak futures indeks LQ45 atau yang lebih dikenal dengan LQ45 Futures memang terbilang jarang dilakukan, selain karena hal-hal yang telah disebutkan di atas. Penyebab lainnya, dikarenakan singkatnya masa perdagangan kontrak tersebut. Seperti yang telah diketahui, LQ45 Futures telah dihentikan perdagangannya pada tahun 2009 atau hanya berjalan selama 9 tahun sejak kemunculannya di tahun 2001. Kini tujuh (7) tahun pasca penghentian perdagangan kontrak futures indeks dengan underlying indeks LQ45 (atau LQ45 Futures) tersebut diaktifkan kembali pada 1 Februari 2016, dengan penyempurnaan dari sisi bisnis, teknis, serta peraturan agar sesuai standar internasional. Hal tersebut mendorong penelitian ini menjadi relevan dilakukan untuk menganalisis efek volatilitas yang ditimbulkan dari adanya LQ45 Futures pada periode sebelumnya untuk membantu mengantisipasi kemunculannya pada periode kedua ini.

Tujuan Penelitian
Untuk menguji pengaruh kontrak futures indeks LQ45 terhadap volatilitas underlying spot market. Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji pengaruh kemunculan kontrak futures indeks
terhadap efisiensi pasar pada periode 2001 – 2009 dengan menggunakan metode GARCH
Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan pada kontrak futures indeks LQ45
Metode Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga penutupan harian dari indeks LQ45 periode 2000 sampai 2009. Data diklasifikasikan berdasarkan periode sebelum (prefutures: 10 Oktober 2000-10 Agustus 2001, dengan 206 observasi) dan sesudah (postfutures: 13 Agustus 2001-13 Agustus 2009, dengan 1946 observasi) keberadaan kontrak futures indeks. LQ45 Futures muncul pada tanggal 13 Agustus 2001. Return indeks LQ45 selama periode pengamatan dikelompokkan menjadi tiga (3) kelompok, yakni periode prefutures, post-futures, dan periode keseluruhan (overall: 10 Oktober 2000-13 Agustus 2009, dengan 2152 observasi).
Variabel Peneltian
Variabel Indpeneden: Pengaruh Kontrak Futures Indeks
Variabel Dependen: Volatilitas Underlying Spot Market Di Indonesia
Kajian Teori
Bursa Efek Surabaya (BES) menjual kontrak futures berbasis indeks LQ45 pada tanggal 13 Agustus 2001. Indeks LQ45 mencerminkan 45 saham paling likuid diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Saat ini BES sudah digabungkan dengan BEJ menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Perdagangan ekuitas indeks LQ45 berpengaruh terhadap perdagangan LQ45 Futures. Hedging merupakan transfer of risk akibat volatilitas harga, melalui perdagangan berjangka. Volatilitas terjadi akibat masuknya informasi baru ke dalam pasar. Adanya informasi baru tersebut, para pelaku pasar akan menyesuaikan diri dan melakukan penilaian kembali. Apabila pasar efisien, penyesuaian dilakukan dengan cepat sehingga harga yang terbentuk mencerminkan informasi terbaru tersebut. Munculnya transaksi futures yang awalnya untuk melakukan lindung nilai, dalam perjalanan waktu telah berkembang menjadi transaksi spekulasi untuk memperoleh keuntungan. Para spekulator menyebabkan pasar lebih berfluktuasi dan mendenyutkan transaksi perdagangan. Di Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya, transaksi oleh spekulator lebih mendominasi lantai bursa daripada aktivitas para hedger. Dampak munculnya transaksi future itulah telah meningkatkan volatilitas pasar saham. Dasar pemikirannya, pasar futures akan mempengaruhi investor yang tidak mempunyai informasi cukup dan menimbulkan volatilitas. Makin rendahnya informasi yang dimiliki oleh investor, maka makin tinggi pula volatilitas aset nya. Sebaliknya, makin tinggi informasi yang dimiliki, maka makin rendah volatilitas aset.
Hasil Peneltian
Hasil pengujian pada return indeks LQ45 menemukan bahwa telah terjadi volatilitas yang rendah selama keberadaan kontrak futures indeks. Akan tetapi, volatilitas ini bukan dipengaruhi oleh kontrak futures indeks. Artinya kemunculan transaksi kontrak
futures tidak berpengaruh terhadap volatilitas underlying spot nya. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Mallikarjunappa dan Afsal (2008) dengan data S&P CNX Nifty dan CNX Bank Nifty, Debasish (2009) dengan objek NSE Nifty, Xie dan Huang (2014) dengan objek bursa di China, Lee et al. (2014) dengan data pasar real estate di Eropa, Spyrou (2015) dengan data pasar modal Athens (Yunani), dan
Sharma dan Malhotra (2015) dengan data futures di India. Hasil pengujian pada return indeks LQ45 periode sebelum dan setelah kontrak futures indeks menunjukan peningkatan efisiensi pasar terutama setelah kemunculan kontrak futures indeks. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Saravanan dan Deo (2010), Matanovic dan Wagner (2012), dan Lee et al. (2014).

E.       Analisis Jurnal
Dalam hasil penelitian yang diungkapkan oleh peneliti, bahwasannya telah terjadi volatilitas yang rendah selama keberadaan kontrak futures indeks. Akan tetapi, volatilitas ini bukan dipengaruhi oleh kontrak futures indeks. Artinya kemunculan transaksi kontrak futures tidak berpengaruh terhadap volatilitas underlying spot nya. Kontrak futures indeks di Indonesia (LQ45 Futures) pada saat itu merupakan produk futures dengan underlying indeks pertama sehingga masyarakat masih belum terlalu mengenalnya. Indonesia masih termasuk dalam pasar modal yang sedang berkembang dan thin market, khususnya pada pasar futures. Masih sedikitnya investor pada pasar modal membuat investasi di pasar futures belum menjadi pilihan investasi sehingga tidak ada pengaruh munculnya transaksi kontrak futures dengan volatilitas underlaying spot market.
Transaksi futures tidak menyebabkan ketidakstabilan pasar penyertaannya. Selain itu, ditemukan aliran informasi dari pasar futures yang dapat meningkatkan kecepatan dan kualitas informasi ke pasar spot nya, ini berarti meningkatkan efisiensi pasar. Selain itu, hasil penelitiannya melihat adanya penurunan risiko sampai 64% apabila futures digunakan sebagai instrumen hedging secara efektif (digunakan model Naive dan Ordinary Least Square).
Sedangkan kontrak futures sendiri Menurut Hull (2008: 1) kontrak futures merupakan sebuah perjanjian untuk membeli atau menjual aset pada suatu periode tertentu di masa yang akan datang dengan kepastian harga yang telah disepakati sebelumnya. Harga sebuah kontrak futures akan berlawanan dengan harga pasar spot, harga bisa lebih tinggi atau lebih rendah. Pada kontrak futures diperlukan sejumlah initial margin, yang merupakan jumlah nominal uang yang perlu disetor oleh investor kepada broker. Menurut Hull (2008: 3) pasar futures tidak hanya dilakukan secara fisik, namun juga melalui mekanisme elektronik, perdagangan secara elektronik ini memungkinkan seorang traders untuk masuk ke area perdagangan melalui perangkat komputer sehingga mempermudah mereka bertemu dengan banyak penjual maupun pembeli.
Berbeda dengan kontrak opsi dimana individu yang terlibat pada kontrak mempunyai hak, bukan kewajiban, untuk membeli dan menjual aktiva finansial, kontrak futures mengatur bahwa individu yang terlibat kontrak berkewajiban melakukan pengiriman dan penerimaan. Salah satu bentuk penerapan hedging dengan menggunakan kontrak future adalah penukaran sejumlah valuta asing atau pembelian komoditas dalam volume tertentu dan pada tanggal penyelesaian tertentu yang memang sudah ditetapkan. (Madura, 2012:154).
Suatu kontrak berjangka menimbulkan “kewajiban” kepada pemegang kontrak guna melaksanakan pembelian atau penjualan di mana berbeda dengan kontrak opsi yang memberikan “hak” dan “bukan kewajiban”. Pada kontrak berjangka ini, kedua belah pihak “wajib” untuk melaksanakan kewajiban masing-masing pada tanggal penyelesaian, di mana sipenjual akan menyerahkan komoditi yang dijadikan aset acuan kepada pembeli dan pembeli wajib membeli dengan harga penyelesaian yang telah disepakati. (Hendy, 2017)
Pada dasarnya, jika membeli futures berarti  setuju untuk membeli suatu produk yang belum diproduksi. Namun, ketika masuk dalam pasar futures, tidak bisa diartikan bahwa akan bertanggung jawab terhadap proses penerimaan atau pengiriman produk komoditas yang besar. Perlu diingat bahwa pihak penjual dan pembeli utamanya menggunakan futures untuk melakukan hedging risiko atau berspekulasi, daripada bertukar produk-produk fisik seperti pada aktivitas utama dalam pasar biasa. Hal ini menjadi suatu alasan mengapa futures dapat digunakan sebagai instrumen finansial bukan hanya untuk produsen dan konsumen, tapi juga untuk para spekulator. (Utari, 2017)
Lee et al. (2014) meneliti European real estate securities futures selama Oktober 2007 sampai September 2010 dan menemukan bahwa transaksi futures tidak menyebabkan ketidakstabilan pasar penyertaannya. Selain itu, ditemukan aliran informasi dari pasar futures yang dapat meningkatkan kecepatan dan kualitas informasi ke pasar spot nya, ini berarti meningkatkan efisiensi pasar. Selain itu, hasil penelitiannya melihat adanya penurunan risiko sampai 64% apabila futures digunakan sebagai instrumen hedging secara efektif (digunakan model Naive dan Ordinary Least Square).
F.       Rekomendasi Jurnal
Penelitian ini terbatas pada periode setelah keberadaan kontrak futures indeks (post-futures), yang jumlah sampelnya lebih besar daripada periode sebelum keberadaan kontrak futures indeks (pre-futures). Hal tersebut disebabkan tidak tersedianya data sebelum tahun 2000. Variabel lain seperti kontrak futures individual atau kontrak option dapat digunakan untuk menguji konsistensi hasil penelitian. Penelitian komparasi dengan membandingkan beberapa negara dapat dilakukan untuk melihat konsistensi hasil. Penelitian ini hanya menggunakan GARCH (1,1), penelitian lanjutan dapat mengembangkan dengan metode GARCH lainnya dan menguji adanya market shock dengan membagi ke dalam sensitivitas tinggi dan rendah

DAFTAR PUSTAKA
Black F, S. M. (1973). The Pricing of Options and Corporate Liabilities. The Journal of Political Economy, 81(3), 637-654.
Fabozzi, F. J., & Peterson, P. P. (2003). Financial Management and Analysis Scond Adition. New Jersey: John Wiley & Sons.
Hendy. (2017, March 4). MENGENAL FUTURES MARKET-KONTRAK BERJANGKA. Diambil kembali dari inforexnews: https://www.inforexnews.com/strategi-trading-forex/futures-kontrak-berjangka
Hull, J. C. (2008). Fundamentals of Future and Option Market. Sixth Edition. New Jersey: Pearson Practice Hall.
Lee, C. S., & Lee., M. L. (2014). Futures trading, spot price volatility and market efficiency: evidence from European real estate securities futures. The Journal of Real Estate Finance and Economics, 48(2), 299–322.
Madura, J. (2012). International Financial Management. Florida: Atlantic University International Financial Management.
Salim, L. (2003). Derivative: Option & Warrant. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Suparmun, H., & Noerjanto, H. (2006). Option Strategis: Panduan Praktis Berinvestasi di Pasar Modal. Jakarta: Cisera Publishing.
Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan investasi. Yogyakarta: Kanisius.
Utari. (2017, Januari 2019). Apa Itu Futures? Diambil kembali dari SEPUTARFOREX: https://www.seputarforex.com/artikel/apa-itu-futures-277225-33


10 komentar:

  1. Keren review nya, terimakasih pengetahuannya

    BalasHapus
  2. Sangat bermanfaat dan menambah wawasan

    BalasHapus
  3. Trimakasih, bisa buat refrensi kuliah

    BalasHapus
  4. Review nya keren dalam dan mudah di pahami
    Semua aspek dapat dipelajari dengan jelas dan padat
    Terima masih review ini sangat bermanfaat

    BalasHapus
  5. Maasya Allah, terima kasih sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus
  6. riviewnya bagus, mudah dipahmi. terima kasih..

    BalasHapus
  7. sangat bermanfaat untuk pengetahuan!

    BalasHapus

Review Jurnal Analisis Opsi dan Future Nama / NIM : Yuni Mega Lestari / 17510175 Mata Kuliah : Analisis Sekuritas Dosen Mata Kuliah ...