Nama : A.M. Fauzan /
17510035
Mata Kuliah :
Analisis Sekuritas H
Dosen Pengampu : M.
Nanang Choiruddin,SE., MM
REVIEW DAN
ANALISIS JURNAL OPSI
A.
Review Jurnal
Judul
|
Penentuan
Harga Opsi Put Dan Call Tipe Eropa Terhadap Saham Menggunakan Model Black-Scholes
|
Jurnal
|
Jurnal
Gaussian
|
Volume
dan halaman
|
Vol.
6, No. 3: 407-417
|
Tahun
|
2017
|
Penulis
|
Marthin
Nosry Mooy, Agus Rusgiyono, dan Rita Rahmawati
|
Reviewer
|
A.M.
Fauzan . 17510035
|
Tanggal
|
28
Maret 2020
|
Latar
Belakang penelitian
|
Opsi adalah suatu tipe kontrak bukan kewajiban antara dua pihak,
yang satu memberikan hak kepada yang lain untuk membeli atau menjual suatu
aset pada harga tertentu dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan fungsinya,
opsi dibedakan menjadi dua yaitu opsi beli (call option) dan opsi jual (put
option). Berdasarkan waktu pelaksanaannya, opsi dikenal dalam beberapa jenis,
antara lain opsi Eropa dan opsi Amerika.
Salah satu model pada metode analitik yang lazim digunakan untuk
menghitung harga opsi adalah model Black-Scholes. Model ini dikembangkan oleh
Fisher Black dan Myron Scholes pada tahun 1973 untuk menentukan harga Opsi
tipe Eropa dengan asumsi tidak adanya pembayaran dividen, tidak adanya biaya
transaksi, suku bunga bebas risiko konstan, serta perubahan harga saham
mengikuti pola acak.
|
Tujuan Penelitian
|
Untuk menentukan harga opsi put dan call tipe Eropa saham Honda
Motor Company, Ltd. (HMC) dengan harga penutupan saham (close price) selama
satu tahun (252 Hari Kerja) sejak 2 Oktober 2015 hingga 30 September 2016.
|
Subjek Penelitian
|
Penelitian dilakukan pada perusahaan Honda Motor Company, Ltd.
|
Metode Penelitian
|
Sumber Data: Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data go public yang dikutip dari website http://finance.yahoo.com pada
tanggal 30 September 2016
Software yang Digunakan: Software yang digunakan dalam
pengerjaan adalah software R 3.3.1. yang telah dilengkapi dengan dua package
tambahan yaitu tseries dan moments.
|
Variabel Peneltian
|
Variabel Indpeneden: Harga Opsi Put dan Call tipe Eropa
Variabel Dependen: Saham
|
Kajian Teori
|
Instrumen Derivatif: Menurut McDonald (2006), instrument
derivatif dapat didefinisikan sebagai instrumen finansial berupa perjanjian
atau kontrak antara dua pihak dimana peluang atau keuntungannya terkait
dengan harga aset dasar (underlying asset).
Opsi: Menurut Luenberger (1998), opsi merupakan suatu hak, bukan
kewajiban, untuk membeli atau menjual sebuah aset pada harga tertentu dan
pada waktu yang telah ditetapkan.
Harga Opsi: Menurut Fabozzi dan Markowitz (2002), harga opsi
merupakan cerminan dari nilai intrinsik opsi dan setiap tambahan jumlah atas
nilai intrinsik. Premi atas nilai intrinsik disebut dengan nilai waktu atau
premi waktu.
Return: Menurut Ruppert (2011), return adalah tingkat
pengembalian atau hasil yang diperoleh akibat melakukan investasi.
|
Hasil Peneltian
|
Data harga saham Honda Motor Company, Ltd. Tanpa pembayaran
dividen yang dikumpulkan dalam frekuensi harian pada periode 2 Oktober 2015
hingga 30 September 2016 sebanyak 252 hari kerja memiliki rata-rata harga
saham yaitu sebesar 28,85901 US$, dengan standar deviasi sebesar 2,532555
US$. Harga saham tertinggi adalah sebesar 33,83 US$ dan harga saham terendah
adalah sebesar 24,48 US$. Berdasarkan uji kenormalan terhadap saham Honda
Motor Company, Ltd. Dapat disimpulkan bahwa data log return saham Honda Motor
Company, Ltd. (HMC) berdistribusi Normal. Nilai Volatilitas saham Honda Motor
Company, Ltd. adalah sebesar 0,2535769 atau 25,35769%. Nilai ini menunjukkan
bahwa sebanyak 68,26% data Log Return tahunan saham Honda Motor Company, Ltd.
berada pada interval US$ hingga US$. Berdasarkan perhitungan harga teoretis
opsi beli (call option) menggunakan model Black-Scholes. diketahui bahwa
kontrak opsi beli dengan harga Opsi 10,1 US$; 8,9 US$; dan 1,15 US$ yang
diterbitkan oleh Honda Motor Company, Ltd. merupakan opsi yang
direkomendasikan untuk dibeli oleh investor karena memiliki harga opsi yang
lebih kecil daripada harga teoretisnya, yang berarti kontrak opsi tersebut
dijual dengan murah di pasar modal. Berdasarkan perhitungan harga teoretis
opsi jual (put option) menggunakan model Black-Scholes, diketahui bahwa
kontrak opsi jual dengan harga Opsi 6,12 US$ yang diterbitkan oleh Honda
Motor Company, Ltd. merupakan opsi yang direkomendasikan untuk dibeli oleh
investor karena memiliki harga opsi yang lebih kecil daripada harga
teoretisnya, yang berarti kontrak opsi tersebut dijual dengan murah di pasar
modal.
|
B.
Kajian Teori
Pada
dasarnya, metode Black-Scholes merupakan model yang banyak digunakan oleh
masyarakat untuk menentukan opsi jual (put option) maupun opsi beli (call
option). Model ini hanya berlaku untuk penentuan harga opsi tipe Eropa
(European option) dan tidak berlaku pada opsi tipe Amerika (American option). Mengenai
nilai opsi dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa model seperti model
Black Scholes, Binomial, dan model Trinomial. Model Black Scholes pertama kali
dikembangkan tahun 1973 oleh Fischer Black dan Myron Scholes. Model Black
Scholes hanya dapat digunakan untuk opsi tipe Eropa. Model ini hanya dapat
digunakan pada saat jatuh tempo saja. Model Black Scholes didasarkan pada
asumsi bahwa opsi yang digunakan adalah opsi tipe Eropa dan tidak terdapat pajak
serta biaya transaksi sampai waktu jatuh tempo opsi tersebut. (Black F, 1973) .
Opsi
memiliki nilai intrinsik dan premi waktu yang mana nilai intrinsik tersebut
menurut Tandelilin (2010:448) merupakan nilai ekonomis jika opsi tersebut
dilaksanakan. Besarnya nilai intrinsik tergantung pada selisih harga saham yang
sebenarnya dengan harga strike price. Ketika sebuah opsi beli (call option)
mempunyai nilai yang positif maka opsi tersebut dikatakan in the money. Jika
strike price lebih besar daripada harga saham maka opsi tersebut dikatakan out
of the money. Bila strike price besarnya sama dengan harga saham maka opsi
tersebut dikatakan at the money. Berbeda dengan opsi beli, sebuah opsi jual
(put option) akan mempunyai nilai intrinsik yang positif jika harga saham
berada di bawah strike price, dan opsi jual tersebut dapat dikategorikan
sebagai in the money. Apabila harga saham melebihi harga strike price maka opsi
tersebut. dikatakan out of the money. Apabila harga saham sama dengan harga
strike price maka opsi jual tersebut disebut at the money.
Menurut
Fabozzi (2003:244) terdapat lima faktor yang mempengaruhi nilai opsi antara
lain: (1) nilai dari underlying asset; semakin besar harga dari underlying
asset maka semakin besar nilai dari opsil call: (2) harga exercise,
semakin rendah harga strike makan semkin besar nilai dari opsi call:
(3) nilai waktu uang. Opsi call merupakan hak untuk membeli aset suatu
waktu di masa depan. Dan dikarenakan opsi merpakan pembelian di masa depan maka
semakin besar biaya kesempatan, akan semakin besar pula nila opsi: (4)
volatalitas yang diharapkan, semakin besar
volatilitas dari nilai underlying asset maka akan semakin besar
pula nilai dari opsi saham; dan (5) time to maturity (periode waktu
jatuh tempo), semakin lama masa waktu jatuh tempo makan akan semakin besar
nilai opsi.
Menurut
Haryo Suparmun dan Handy Noerjanto (2007), ”Ada 2 jenis opsi yang tersedia di
bursa, yaitu:
1.
Opsi call memberikan hak tetapi
tidak kewajiban kepada pembeli (taker) kontrak untuk membeli saham dasar
(underlying shares) dengan harga yang ditentukan di muka (strike price), kapan
saja selama berlakunya kontrak sampai dengan hari daluarsa kontrak”
2.
Opsi Put memberikan hak tetapi
bukan kewajiban kepadapembeli opsi untuk menjual saham dasar (underlying
shares) dengan harga yang ditentukan di muka (strike price), kapan saja selama
berlakunya kontrak sampai dengan hari daluarsa kontrak”
Lani
Salim (2003) menyatakan, Beberapa keuntungan utama dari perdagangan opsi
indeks:
a.
Akses ke pasar yang lebih luas.
b.
Menyediakan akses ke pasar yang
lebih luas dimana indeks mewakilinya, tanpa resiko terhadap perusahaan
tertentu.
c.
Leverage (daya) lebih besar Opsi
indeks menyediakan leverage (daya) lebih besar.
d.
Melindungi portofolio saham-saham
Dengan membeli opsi put indeks, investor dapat mengunci nilai portofolio
saham-saham, tanpa harus menjual semua saham dalam indeks.
Dalam
penelitian kontrak opsi di perusahaan Honda Motor Company, Ltd, bahwa dalam
jurnal tersebut merekomendasikan bagi investor untuk melakukan kotrak opsi
dengan harga opsi yang sudah diukur dan diteliti oleh peneliti. $. Berdasarkan
perhitungan harga teoretis opsi beli (call option) menggunakan model
Black-Scholes. diketahui bahwa kontrak opsi beli dengan harga Opsi 10,1 US$;
8,9 US$; dan 1,15 US$ yang diterbitkan oleh Honda Motor Company, Ltd. merupakan
opsi yang direkomendasikan untuk dibeli oleh investor karena memiliki harga
opsi yang lebih kecil daripada harga teoretisnya, yang berarti kontrak opsi tersebut
dijual dengan murah di pasar modal. Berdasarkan perhitungan harga teoretis opsi
jual (put option) menggunakan model Black-Scholes, diketahui bahwa kontrak opsi
jual dengan harga Opsi 6,12 US$ yang diterbitkan oleh Honda Motor Company, Ltd.
merupakan opsi yang direkomendasikan untuk dibeli oleh investor karena memiliki
harga opsi yang lebih kecil daripada harga teoretisnya, yang berarti kontrak
opsi tersebut dijual dengan murah di pasar modal.
C.
Rekomendasi Jurnal
Untuk
penelitian selajutnya bisa mengembangkan beberapa mode perhitungan opsi yang
jarang dipakai oleh masyarakat dalam menentukan harga opsi agar untuk menambah
pengetahuan investor terkait model-model perhitungan opsi dan kajian teori yang
lengkap pembaca mengatehaui definisi variabel dan komponen yang mau diteliti.
REVIEW DAN
ANALISIS JURNAL FUTURES
D.
Review Jurnal
Judul
|
Pengaruh
Kontrak Futures Indeks Terhadap Volatilitas Underlying Spot Market
Di Indonesia
|
Jurnal
|
Jurnal
Manajemen
|
Volume
dan halaman
|
Vol.
21, No. 1: 17-32
|
Tahun
|
2017
|
Penulis
|
Sukmawati
Sukamulja dan Sony Fidanti
|
Reviewer
|
A.M.
Fauzan . 17510035
|
Tanggal
|
28
Maret 2020
|
Latar
Belakang penelitian
|
Setelah kemunculan kontrak futures banyak peneliti
memperdebatkan bagaimana efek yang ditimbulkan dari perdagangan ini terhadap
pasar saham. Setidaknya ada tiga argumentasi utama yang menjadi perdebatan
dikalangan peneliti. Pendapat pertama mempercayai bahwa adanya kontrak
futures (futures trading), dapat meningkatkan volatilitas pasar saham dengan
adanya ketidakstabilan pada harga spot dari underlyingnya. Penelitian
mengenai kontrak futures indeks LQ45 atau yang lebih dikenal dengan LQ45
Futures memang terbilang jarang dilakukan, selain karena hal-hal yang telah
disebutkan di atas. Penyebab lainnya, dikarenakan singkatnya masa perdagangan
kontrak tersebut. Seperti yang telah diketahui, LQ45 Futures telah dihentikan
perdagangannya pada tahun 2009 atau hanya berjalan selama 9 tahun sejak
kemunculannya di tahun 2001. Kini tujuh (7) tahun pasca penghentian
perdagangan kontrak futures indeks dengan underlying indeks LQ45 (atau LQ45
Futures) tersebut diaktifkan kembali pada 1 Februari 2016, dengan
penyempurnaan dari sisi bisnis, teknis, serta peraturan agar sesuai standar
internasional. Hal tersebut mendorong penelitian ini menjadi relevan
dilakukan untuk menganalisis efek volatilitas yang ditimbulkan dari adanya
LQ45 Futures pada periode sebelumnya untuk membantu mengantisipasi
kemunculannya pada periode kedua ini.
|
Tujuan Penelitian
|
Untuk menguji pengaruh kontrak futures indeks LQ45 terhadap
volatilitas underlying spot market. Penelitian ini juga bertujuan untuk
menguji pengaruh kemunculan kontrak futures indeks
terhadap efisiensi pasar pada periode 2001 – 2009 dengan
menggunakan metode GARCH
|
Subjek Penelitian
|
Penelitian dilakukan pada kontrak futures indeks LQ45
|
Metode Penelitian
|
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga penutupan
harian dari indeks LQ45 periode 2000 sampai 2009. Data diklasifikasikan
berdasarkan periode sebelum (prefutures: 10 Oktober 2000-10 Agustus 2001,
dengan 206 observasi) dan sesudah (postfutures: 13 Agustus 2001-13 Agustus
2009, dengan 1946 observasi) keberadaan kontrak futures indeks. LQ45 Futures
muncul pada tanggal 13 Agustus 2001. Return indeks LQ45 selama periode
pengamatan dikelompokkan menjadi tiga (3) kelompok, yakni periode prefutures,
post-futures, dan periode keseluruhan (overall: 10 Oktober 2000-13 Agustus
2009, dengan 2152 observasi).
|
Variabel Peneltian
|
Variabel Indpeneden: Pengaruh Kontrak Futures Indeks
Variabel Dependen: Volatilitas Underlying Spot Market Di
Indonesia
|
Kajian Teori
|
Bursa Efek Surabaya (BES) menjual kontrak futures berbasis
indeks LQ45 pada tanggal 13 Agustus 2001. Indeks LQ45 mencerminkan 45 saham
paling likuid diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Saat ini BES sudah
digabungkan dengan BEJ menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Perdagangan
ekuitas indeks LQ45 berpengaruh terhadap perdagangan LQ45 Futures. Hedging
merupakan transfer of risk akibat volatilitas harga, melalui perdagangan
berjangka. Volatilitas terjadi akibat masuknya informasi baru ke dalam pasar.
Adanya informasi baru tersebut, para pelaku pasar akan menyesuaikan diri dan
melakukan penilaian kembali. Apabila pasar efisien, penyesuaian dilakukan
dengan cepat sehingga harga yang terbentuk mencerminkan informasi terbaru
tersebut. Munculnya transaksi futures yang awalnya untuk melakukan lindung
nilai, dalam perjalanan waktu telah berkembang menjadi transaksi spekulasi
untuk memperoleh keuntungan. Para spekulator menyebabkan pasar lebih
berfluktuasi dan mendenyutkan transaksi perdagangan. Di Indonesia dan
negara-negara berkembang lainnya, transaksi oleh spekulator lebih mendominasi
lantai bursa daripada aktivitas para hedger. Dampak munculnya transaksi
future itulah telah meningkatkan volatilitas pasar saham. Dasar pemikirannya,
pasar futures akan mempengaruhi investor yang tidak mempunyai informasi cukup
dan menimbulkan volatilitas. Makin rendahnya informasi yang dimiliki oleh
investor, maka makin tinggi pula volatilitas aset nya. Sebaliknya, makin
tinggi informasi yang dimiliki, maka makin rendah volatilitas aset.
|
Hasil Peneltian
|
Hasil pengujian pada return indeks LQ45 menemukan bahwa telah
terjadi volatilitas yang rendah selama keberadaan kontrak futures indeks.
Akan tetapi, volatilitas ini bukan dipengaruhi oleh kontrak futures indeks.
Artinya kemunculan transaksi kontrak
futures tidak berpengaruh terhadap volatilitas underlying spot
nya. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mallikarjunappa dan Afsal (2008) dengan data S&P CNX Nifty dan CNX Bank
Nifty, Debasish (2009) dengan objek NSE Nifty, Xie dan Huang (2014) dengan
objek bursa di China, Lee et al. (2014) dengan data pasar real estate di
Eropa, Spyrou (2015) dengan data pasar modal Athens (Yunani), dan
Sharma dan Malhotra (2015) dengan data futures di India. Hasil
pengujian pada return indeks LQ45 periode sebelum dan setelah kontrak futures
indeks menunjukan peningkatan efisiensi pasar terutama setelah kemunculan
kontrak futures indeks. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Saravanan dan Deo (2010), Matanovic dan Wagner (2012), dan Lee
et al. (2014).
|
E.
Analisis Jurnal
Dalam
hasil penelitian yang diungkapkan oleh peneliti, bahwasannya telah terjadi
volatilitas yang rendah selama keberadaan kontrak futures indeks. Akan tetapi,
volatilitas ini bukan dipengaruhi oleh kontrak futures indeks. Artinya
kemunculan transaksi kontrak futures tidak berpengaruh terhadap volatilitas
underlying spot nya. Kontrak futures indeks di Indonesia (LQ45 Futures) pada
saat itu merupakan produk futures dengan underlying indeks pertama sehingga
masyarakat masih belum terlalu mengenalnya. Indonesia masih termasuk dalam
pasar modal yang sedang berkembang dan thin market, khususnya pada pasar
futures. Masih sedikitnya investor pada pasar modal membuat investasi di pasar
futures belum menjadi pilihan investasi sehingga tidak ada pengaruh munculnya
transaksi kontrak futures dengan volatilitas underlaying spot market.
Transaksi
futures tidak menyebabkan ketidakstabilan pasar penyertaannya. Selain itu,
ditemukan aliran informasi dari pasar futures yang dapat meningkatkan kecepatan
dan kualitas informasi ke pasar spot nya, ini berarti meningkatkan efisiensi
pasar. Selain itu, hasil penelitiannya melihat adanya penurunan risiko sampai
64% apabila futures digunakan sebagai instrumen hedging secara efektif
(digunakan model Naive dan Ordinary Least Square).
Sedangkan
kontrak futures sendiri Menurut Hull (2008: 1) kontrak futures merupakan sebuah
perjanjian untuk membeli atau menjual aset pada suatu periode tertentu di masa
yang akan datang dengan kepastian harga yang telah disepakati sebelumnya. Harga
sebuah kontrak futures akan berlawanan dengan harga pasar spot, harga bisa
lebih tinggi atau lebih rendah. Pada kontrak futures diperlukan sejumlah
initial margin, yang merupakan jumlah nominal uang yang perlu disetor oleh
investor kepada broker. Menurut Hull (2008: 3) pasar futures tidak hanya
dilakukan secara fisik, namun juga melalui mekanisme elektronik, perdagangan
secara elektronik ini memungkinkan seorang traders untuk masuk ke area
perdagangan melalui perangkat komputer sehingga mempermudah mereka bertemu
dengan banyak penjual maupun pembeli.
Berbeda
dengan kontrak opsi dimana individu yang terlibat pada kontrak mempunyai hak,
bukan kewajiban, untuk membeli dan menjual aktiva finansial, kontrak futures
mengatur bahwa individu yang terlibat kontrak berkewajiban melakukan pengiriman
dan penerimaan. Salah satu bentuk penerapan hedging dengan menggunakan kontrak
future adalah penukaran sejumlah valuta asing atau pembelian komoditas dalam
volume tertentu dan pada tanggal penyelesaian tertentu yang memang sudah
ditetapkan. (Madura, 2012:154).
Suatu
kontrak berjangka menimbulkan “kewajiban” kepada pemegang kontrak guna
melaksanakan pembelian atau penjualan di mana berbeda dengan kontrak opsi yang
memberikan “hak” dan “bukan kewajiban”. Pada kontrak berjangka ini, kedua belah
pihak “wajib” untuk melaksanakan kewajiban masing-masing pada tanggal
penyelesaian, di mana sipenjual akan menyerahkan komoditi yang dijadikan aset
acuan kepada pembeli dan pembeli wajib membeli dengan harga penyelesaian yang
telah disepakati. (Hendy, 2017)
Pada
dasarnya, jika membeli futures berarti
setuju untuk membeli suatu produk yang belum diproduksi. Namun, ketika
masuk dalam pasar futures, tidak bisa diartikan bahwa akan bertanggung jawab
terhadap proses penerimaan atau pengiriman produk komoditas yang besar. Perlu
diingat bahwa pihak penjual dan pembeli utamanya menggunakan futures untuk
melakukan hedging risiko atau berspekulasi, daripada bertukar produk-produk
fisik seperti pada aktivitas utama dalam pasar biasa. Hal ini menjadi suatu
alasan mengapa futures dapat digunakan sebagai instrumen finansial bukan hanya
untuk produsen dan konsumen, tapi juga untuk para spekulator. (Utari, 2017)
Lee
et al. (2014) meneliti European real estate securities futures selama Oktober
2007 sampai September 2010 dan menemukan bahwa transaksi futures tidak
menyebabkan ketidakstabilan pasar penyertaannya. Selain itu, ditemukan aliran
informasi dari pasar futures yang dapat meningkatkan kecepatan dan kualitas
informasi ke pasar spot nya, ini berarti meningkatkan efisiensi pasar. Selain
itu, hasil penelitiannya melihat adanya penurunan risiko sampai 64% apabila
futures digunakan sebagai instrumen hedging secara efektif (digunakan model Naive
dan Ordinary Least Square).
F.
Rekomendasi Jurnal
Penelitian
ini terbatas pada periode setelah keberadaan kontrak futures indeks
(post-futures), yang jumlah sampelnya lebih besar daripada periode sebelum
keberadaan kontrak futures indeks (pre-futures). Hal tersebut disebabkan tidak
tersedianya data sebelum tahun 2000. Variabel lain seperti kontrak futures
individual atau kontrak option dapat digunakan untuk menguji konsistensi hasil
penelitian. Penelitian komparasi dengan membandingkan beberapa negara dapat
dilakukan untuk melihat konsistensi hasil. Penelitian ini hanya menggunakan
GARCH (1,1), penelitian lanjutan dapat mengembangkan dengan metode GARCH
lainnya dan menguji adanya market shock dengan membagi ke dalam sensitivitas
tinggi dan rendah
DAFTAR PUSTAKA
Black F, S. M. (1973). The Pricing of Options and
Corporate Liabilities. The Journal of Political Economy, 81(3), 637-654.
Fabozzi, F. J., & Peterson, P. P. (2003). Financial
Management and Analysis Scond Adition. New Jersey: John Wiley & Sons.
Hendy. (2017, March 4). MENGENAL FUTURES
MARKET-KONTRAK BERJANGKA. Diambil kembali dari inforexnews:
https://www.inforexnews.com/strategi-trading-forex/futures-kontrak-berjangka
Hull, J. C. (2008). Fundamentals of Future and
Option Market. Sixth Edition. New Jersey: Pearson Practice Hall.
Lee, C. S., & Lee., M. L. (2014). Futures
trading, spot price volatility and market efficiency: evidence from European
real estate securities futures. The Journal of Real Estate Finance and Economics,
48(2), 299–322.
Madura, J. (2012). International Financial
Management. Florida: Atlantic University International Financial
Management.
Salim, L. (2003). Derivative: Option &
Warrant. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Suparmun, H., & Noerjanto, H. (2006). Option
Strategis: Panduan Praktis Berinvestasi di Pasar Modal. Jakarta: Cisera
Publishing.
Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan
investasi. Yogyakarta: Kanisius.
Utari. (2017, Januari 2019). Apa Itu Futures?
Diambil kembali dari SEPUTARFOREX: https://www.seputarforex.com/artikel/apa-itu-futures-277225-33
Keren review nya, terimakasih pengetahuannya
BalasHapusThank bermanfaat sekali
BalasHapusSangat bermanfaat dan menambah wawasan
BalasHapusLuar biasa
BalasHapusTrimakasih, bisa buat refrensi kuliah
BalasHapusTerimakasih ilmunya
BalasHapusReview nya keren dalam dan mudah di pahami
BalasHapusSemua aspek dapat dipelajari dengan jelas dan padat
Terima masih review ini sangat bermanfaat
Maasya Allah, terima kasih sangat bermanfaat sekali
BalasHapusriviewnya bagus, mudah dipahmi. terima kasih..
BalasHapussangat bermanfaat untuk pengetahuan!
BalasHapus