NAMA
/ NIM : MAR ATUS
SHALIHAH / 17510137
MATA
KULIAH : MANAJEMEN
SEKURITAS H
DOSEN
MATA KULIAH : M. NANANG CHOIRUDDIN, SE., MM
REVIEW
ANALISIS FUTURES
(Studi
Kasus : Analisis Pengaruh SBI, Indeks Obligasi Pemerintah, Nilai Kurs, Harga
CPO dan Inflasi terhadap Kontrak Futures Komoditi Olein di Bursa Berjangka
Jakarta Periode 2011 - 2013)
Jurnal :
Diponegoro Journal of Management
Volume
dan halaman : Vol. 4, Hal 1-12
Tahun :
2015
Penulis :Alvin Rayinda Pramasha, Endang Tri Widyarti, dan
Reviewer :
Mar Atus Shalihah
Tanggal :1
Mei 2020
Tujuan
Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
dan menemukan bukti empiris pengaruh Suku Bunga SBI , Obligasi Pemerintah,
Kurs Dollar US, Harga CPO, dan Inflasi terhadap KontrakFutures Komoditi
Olein.
Objek
Penelitian
Komoditi yang terdaftar
di Bursa Berjangka Jakarta selama periode tahun 2011 hingga akhir tahun 2013.
Metode
Penelitian
Metode analisis digunakan untuk mengetahui
variabel independen yang mempengaruhisecara signifikan terhadap Kontrak Futures
di Bursa Berjangka Jakarta yaitu Suku Bunga SBI, Indeks Obligasi
Pemerintah, Nilai tukar USD/Rp, Harga CPO, Inflasi maka digunakan persamaan
umum regresi linier berganda atas lima variabel bebas terhadap variabel tidak bebas
umum regresi berganda.
Hasil
Penelitian
Analisis deskriptif dari data yang
diambil untuk penelitian ini adalah sebanyak 36 data dari pengamatan pada tahun
2011 sampai dengan tahun 2013. Deskripsi variabel dalam statistik deskriptif
yang digunakan meliputi nilai minimum, nilai maksimum, mean (rata-rata) dan
standar deviasi dari masing-masing Hasil penelitian menunjukkan beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi leverage. Dari tujuh faktor yang diteliti (Suku Bunga
SBI, Indeks Obligasi Pemerintah , Kurs USD, Harga CPO, dan Inflasi), terbukti
bahwa Suku Bunga SBI dan Inflasi berpengaruh Negatif terhadap Kontrak Futures
Komoditi Olein. Sedangkan Kurs USD dan Harga CPO berpengaruh Positif
terhadap Kontrak Futures Komoditi Olein.
Kaitan
dengan Teori dan Referensi
Kontrak berjangka (future contract) merupakan suatu
perjanjian yang dibuat hari ini yang mengharuskan adanya ransaksi di masa
mendatang. Sebagai contoh, anggap Ibu Yeni akan membeli 400 gram emas pada enam
bulan mendatang. Satu cara yang dia lakukan adalah menetapkan kontrak hari ini
dengan seorang penjual yang berjanji akan memberikan emas pada enam bulan
mendatang dengan jumlah dan harga yang ditentukan hari ini. Misalnya disepakati
hari ini untuk emas seharga Rp50.000 per gram sehingga Ibu Yeni akan membayar
Rp20 Juta untuk 400 gram pada enam bulan mendatang. Perjanjian akan diciptakan
ini merupakan sebuah kontrak berjangka.[1]
Menurut Hull (2006) kontrak berjangka merupakan
perjanjian atau kesepakatan untuk membeli atau menjual asset tertentu pada saat
tententu dengan atau pada harga tertentu dalam kurun waktu tertentu di masa
yang akan datang. Hal ini senada dengan definisi menurut Eiteman, dkk (2010)
Kontrak future adalah sebuah alternatif dari kontrak forward yang menuntut
penyerahan suatu jumlah valuta asing standar di masa
depan dengan waktu, tempat, dan harga yang sudah ditentukan. Future contract
berbeda dengan forward contract. Future contract bentuknya sudah standar (sudah
dibuat baku), telah disekuritisasi dan diperdagangkan di pasar tententu, di
tengah-tengah masyarakat. Kontrak tidak dilakukan secara pribadi oleh dua
pihak, tetapi dilakukan melalui bursa yang terorganisir.[2]
Berbeda dengan kontrak opsi dimana individu yang terlibat pada
kontrak mempunyai hak, bukan kewajiban, untuk membeli dan menjual aktiva
finansial, kontrak futures mengatur bahwa individu yang terlibat kontrak
berkewajiban melakukan pengiriman dan penerimaan.[3]
Mekanisme futures kontrak adalah pertama kali investor
menyetor sejumlah deposit sebagai initial margin dalam melakukan
perdagangan futures selanjutnya. Kemudian investor akan melakukan
kontrak futures dengan memperhatikan aset yang akan diperdagangkan,
ukuran kontrak, price limit dan position limits. Nilai dari
kontrak futures dimasa mendatang dipengaruhi oleh instrumen induknya
yang ada di pasar spot.[4]
Rekomendasi
untuk Analisis Selanjutnya
Hasil penelitian menunjukkan beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi Kontrak Futures komoditi olein. Dari lima faktor yang
diteliti (Suku Bunga SBI, Indeks Obligasi Pemerintah , Kurs USD, Harga CPO, dan
Inflasi), terbukti bahwa Suku Bunga SBI, Inflasi terbukti negatif dan, Kurs
USD, dan Harga CPO, terbukti positif. Penelitian ini memiliki beberapa
keterbatasan. Pertama, penelitian ini menunjukkan bahwa Suku Bunga SBI, Indeks
Obligasi Pemerintah , Kurs USD, Harga CPO, dan Inflasi secara bersama-sama
memiliki pengaruh sebesar 86,2% terhadap Kontrak Futures komoditi olein.
Sehingga diperlukan data maupun variabel lain diluar penelitian ini yang dapat
menjelaskan lebih dalam mengenai kontrak futures komoditi olein.
Kedua, Penelitian ini hanya dapat digunakan
untuk menganalisis Harga Kontrak Futures Komoditi olein dan tidak dapat
digunakan untuk memprediksi seluruh Harga Kontrak Futures Komoditi
olein
yang terdaftar di Bursa Berjangka Jakarta periode 2011-2013.
Atas dasar keterbatasan tersebut, penelitian
selanjutnya disarankan agar menambahkan variabel lain diluar model dalam
penelitian ini untuk memperoleh keakuratan mengenai faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi tinggi rendahnya Kontrak Futures komoditi Olein. Selain itu
juga diharapkan untuk mengikut sertakan Basis Risk yang digunakan agar dapat
meningkatkan keakuratan hasil penelitian.
REVIEW
JURNAL OPSI
(Studi
Kasus : Penerapan Metode Binomial Tree dalam Mengestimasi Harga Kontrak
Opsi Tipe Amerika)
Jurnal :
E-Jurnal Matematika
Volume
dan halaman : Vol. 5,
Hal. 156 - 163
Tahun :
2016
Penulis :
I Gusti Ayu mita Ermia Sari, Komang Dharmawan, dan Tjokorda Bagus Oka
Reviewer :
Mar Atus Shalihah
Tanggal :
1 Mei 2020
Tujuan
Penelitian
Tujuan penulisan ini adalah untuk menentukan harga opsi kontrak
dengan tipe Amerika pada metode Pohon Binomial dan membandingkan ketiganya
metode yang cocok varians, proporsional, dan risiko netral menentukan nilai
kontrak opsi harga yang digunakan dalam metode Pohon Binomial dengan metode
Black-Schole.
Objek
Penelitian
PT
Telekomunikasi Indonesiadengan periode waktu
1 April 2014 sampai dengan 1 April 2016.
Metode
Penelitian
Analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan metode Binomial Tree dengan bantuan
program Matlab.
Kaitan
dengan Teori dan Referensi
Opsi adalah suatu perjanjian/kontrak antara penjual opsi (seller
atau writer) dengan pembeli opsi (buyer), di mana penjual opsi
menjamin adanya hak (bukan suatu kewajiban) dari pembeli opsi, untuk membeli
atau menjual saham tertentu pada waktu dan harga yang telah ditetapkan.
Pihak-pihak yang terlibat dalam opsi adalah para investor dengan investor yang
lainnya, dan keterlibatan perusahaan penertbit sekuritas saham sebagai penerbit
opsi. Opsi diterbitkan oleh perusahaan sekuritas untuk dijual kepada investor
dan terjadilah jual-beli antar-investor, dan perusahaan yang merupakan emiten
dari saham yang dijadikan patokan tersebut tidak mempunyai kepentingan dalam
transaksi opsui tersebut. Emiten saham bersangkutan tidak bertanggungjawab
terhadap pembuatan, penghentian, atau pelaksanaan kontrak opsi. Dalam
praktiknya, jenis sekuritas yang bisa dijadikan patokan dalam opsi tidak hanya
saham saja, tetapi bisa berbentuk yang lainnya seperti indeks saham.[5]
Jenis opsi ada berbagai macam yang terbagi dalam tiga golongan,
yaitu (a) opsi yang diperdagangkan di bursa (listed options), (b) opsi
OTC (over the counter) atau opsi yang diperdagangkan antara dua pihak
dan sering kali diperdagangkan di luar bursa, (c) opsi saham karyawan (employee
stock options), yaitu opsi yang diterbitkan perusahaan sebagai kompensasi
atau bonus bagi para karyawan.[6]
Opsi bisa digunakan untuk meminimalkan risiko
dan memaksimalkan keuntungan dengan daya ungkit (leverage) yang lebih
besar. Berinvestasi dalam bentuk opsi juga memberikan fungsi lindung nilai (hedging)
terhadap aset induk. Dengan dana investasi yang relatif kecil, persentase
keuntungan yang diperoleh relatif lebih besar dibandingkan dengan investasi
pada saham. Namun demikian, risiko yang ditanggung akan lebih besar. Dengan
adanya opsi, investor memiliki pilihan untuk menempatkan dananya dalam berbagai
jenis instrument yang bertujuan mengurangi tingkat risiko.[7]
Rekomendasi
untuk Analisis Selanjutnya
Untuk penelitian lebih lanjut
disarankan penambahan deviden dalam perhitungan harga kontrak opsi tipe Amerika
dengan metode Binomial Tree serta membandingkannya dengan hasil dari
penelitian ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Azis, Musdalifah dkk, 2015, Manajemen Investasi
Fundamental, Teknikal, Perilaku Investor dan Return Saham, Yogyakarta:
Deepublish
Ismiyanti,
Fitri. 2011. “Efektivitas Hedging Kontrak Futures Komoditi Emas dengan Olein”
Jurnal Manajemen Teori dan Terapan. No. 2 (54 – 67)
Hariyani, Iswi dan Serfianto, 2010, Buku
Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal: Strategi Tepat Investasi Saham, Obligasi,
Waran, Right, Opsi, Reksadana, dan Produk Pasar Modal Syariah, Jakarta:
Visimedia
Indonesia, Ikatan Bankir, 2017, Wealth
Management: Produk dan Analisis, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Pramartha, I Putu Oka, dkk. 2014. “Penentuan
Harga Kontrak Opsi Tipe Asia Menggunakan Model Simulasi Normal Inverse Gaussian
(IG)” E-Journal Matematika. Vol. 3 No. 3 (123 – 129)
Pramasha,
Alvin Rayinda. 2015. “Analisis Pengaruh SBI, Indeks Obligasi Pemerintah, Nilai
Kurs, Harga CPO dan Inflasi terhadap Kontrak Futures Komoditi Olein di Bursa
berjangka Jakarta periode 2011 – 2013” Diponegoro Journal of Management. Vol. 4
No. 1 (1 - 12)
Sari, I Gusti Ayu mita Ermia, dkk. “Penerapan
Metode Binomial Tree dalam Mengestimasi Harga Kontrak Opsi Tipe Amerika”
E-Journal Matematika. Vol. 5. No. 4 (156
- 163)
Tandelilin, Eduardus, 2010, Portofolio dan
investasi: Teori dan Aplikasi Edisi Pertama, Yogyakarta: Kanisius
Zeinora dan Arif Sasmoko. 2017. “Analisis
Perbandingan Hedging, Forward Contract dengan Option Contract untuk
Meminimalisasi Kerugian Selisih Kurs Valas dalam Pembayaran Hutang Import”
Sosio-E-Kons. Vol. 9. No. 2 (109 – 116)
[1] Eduardus Tandelilin, Portofolio dan investasi: Teori dan Aplikasi
Edisi Pertama (Yogyakarta: Kanisius, 2010), hlm. 46
[2] Zeinora dan Arif Sasmoko. 2017. “Analisis
Perbandingan Hedging, Forward Contract dengan Option Contract untuk
Meminimalisasi Kerugian Selisih Kurs Valas dalam Pembayaran Hutang Import”
Sosio-E-Kons. Vol. 9. No. 2 (109 – 116)
[3] Musdalifah Azis dkk, Manajemen Investasi Fundamental, Teknikal,
Perilaku Investor dan Return Saham (Yogyakarta: Deepublish, 2015), hlm. 150
[4] Fitri Ismiyanti. 2011. “Efektivitas Hedging Kontrak Futures Komoditi
Emas dengan Olein” Jurnal Manajemen Teori dan Terapan. No. 2 (54 – 67)
[5] Ikatan Bankir Indonesia, Wealth Management: Produk dan Analisis(Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 2017), hlm. 259
[6] Iswi Hariyani dan Serfianto, Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal:
Strategi Tepat Investasi Saham, Obligasi, Waran, Right, Opsi, Reksadana, dan
Produk Pasar Modal Syariah (Jakarta: Visimedia, 2010), hlm. 218
[7]I Putu Oka Pramartha, dkk. 2014. “Penentuan Harga Kontrak Opsi Tipe
Asia Menggunakan Model Simulasi Normal Inverse Gaussian (IG), E-Journal
Matematika Vo. 3 No. 3 (123 – 129)
masya allah, setelah membaca ini ilmu saya bertambah WOW
BalasHapusAlhamdulillah dapat ilmu baru. Thank you kak reviewnya
BalasHapusAlhamdulillah sangat bermanfaat sekali kak
BalasHapusTerimakasih infonya, sangat bermanfaat sekali penjelasannya.
BalasHapusAda Beberapa istilah ekonomi yang baru diketahui, nice infonya
BalasHapusAlhamdulillaah.. ijin save buat nambah ilmu baru
BalasHapusTulisan yg cukup berat, tp sangat bermanfaat. Akan lbh update kalau kasus yg dianalisa periodenya thn 2018 sd 2019.
BalasHapusSangat bermanfaat sekali untuk kedepannya.
BalasHapusGaperna belajar tentang perekonomian manajemen dll , tpi begitu baca lngsung faham mudah dipahami , trimakasih ilmunya
BalasHapusSangat informatif sekali bagi pembaca
BalasHapusTerima kasih uhti
BalasHapusInfonya berguna seklaee
Masya allah.. ijin save buat nambah ilmu. Makasih ukhtiii ❤
BalasHapusAlhamdulillah terima kasih nambah lagi wawasannya
BalasHapus