Sabtu, 02 Mei 2020

Review Jurnal Futures dan Opsi Saham


Nama/NIM                   : Achmad Mu’afi Ja’far / 16510091

MataKuliah                 : Analisis Sekuritas

Dosen Pengampu        : M. Nanang Choiruddin, SE.,MM



1.         Review Jurnal Futures

Judul Jurnal
Determinants Of Futures Contract Success: Empirical Examination For The Asian Futures Markets
Penulis
Mao-Wei Hung, Bing-Huei Lin, Yu-Chuan Huang, dan Jian-Hsin Chou
Volume dan Halaman
 Nomor 3, Tahun 2011, Halaman 452-458
Jurnal
Internasional Review of Economics and Finance
Tanggal Review
29 April 2020
Tahun Jurnal
2010
Objek Penelitian
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan kontrak futures yang diperdagangkan di pasar bursa futures Asia.
Tujuan Penelitian
Untuk mengukur pentingnya karakteristik pasar dan kinerja kontrak futures dan tingkat keberhasilannya.

Pendahuluan
Untuk memastikan kelangsungan hidup, setiap bursa berjangka berusaha untuk terus mencari kontrak baru yang akan menghasilkan bunga yang cukup untuk mempertahankan tingkat volume perdagangan yang menguntungkan untuk pertukaran. Namun, risiko tidak menjadi sukses sangat besar dalam daftar kontrak berjangka untuk pertukaran (Carlton, 1984; Tashjian, 1995; Tashjian & McConnell, 1989 ). Untuk sebagian besar bursa berjangka, cukup sulit untuk memprediksi keberhasilan atau kegagalan kontrak berjangka baru. Perkiraan Silber (1981) bahwa antara dua pertiga dan tiga perempat kontrak baru gagal menarik dan mempertahankan tingkat volume perdagangan yang menguntungkan. Dalam literatur keuangan, banyak perhatian telah diberikan pada teori-teori yang menjelaskan keberhasilan atau kegagalan kontrak berjangka. Ketegangan lain literatur yang menjelaskan keberhasilan atau kegagalan futures berfokus pada desain kontrak (Black, 1986; Duffie & Jackson, 1989; Lien & Chan, 2002; Lien & Tse, 2006; Tashjian, 1995). Dalam dua dekade terakhir, Asia Timur menunjukkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan cepat, dengan perubahan struktural yang mengesankan dan substansial peningkatan standar hidup (Gamra, 2009 ).




Metode Penelitian
Uji yang di gunakan dalam penelitian ini merupakan uji regresi mengunakan data panel

Pembahasan
Ada banyak kriteria untuk keberhasilan kontrak berjangka. Ukuran yang telah digunakan dalam penelitian sebelumnya termasuk lamanya waktu diperdagangkan atau tingkat volume perdagangan tahunan. Di antara mereka, Sandor (1973) menggunakan cut-off point dari 1000 kontrak diperdagangkan setiap tahun untuk membedakan keberhasilan dari kontrak yang gagal. Dalam penelitian Silber (1981) tentang inovasi keuangan oleh futures AS pertukaran antara tahun 1960 dan 1980, keberhasilan kontrak ditentukan oleh (1) jumlah tahun kontrak diperdagangkan dan (2) an volume tahunan yang melebihi 10.000 kontrak. Carlton (1984) menganalisis umur panjang dan persaingan kontrak berjangka AS antara 1921 dan 1983. Dia mendefinisikan keberhasilan kontrak sebagai volume perdagangan yang melebihi 1000 kontrak per hari. Black (1986) juga menggunakan kriteria Carlton (1984) untuk menentukan apakah kontrak berjangka berhasil atau tidak. Selain itu, Dew (1981) memperkenalkan kriteria yang lebih ketat, dimana kontrak yang berhasil didefinisikan sebagai satu dengan volume perdagangan yang melebihi 10.000 kontrak per hari. Selanjutnya, Holder, Tomas, dan Webb (1999) meneliti faktor-faktor yang dapat menentukan pemenang atau kalah dari pesaing pertukaran. Mereka mendefinisikan kontrak yang berhasil sebagai salah satu yang diperdagangkan setidaknya 10.000 kontrak per bulan. Sementara pendekatan yang disebutkan di atas menderita karena menggunakan tingkat umur panjang atau volume yang sewenang-wenang untuk menunjuk masa depan. Kesuksesan kontrak, Black (1986) mengemukakan bahwa maksimalisasi volume perdagangan adalah tujuan pertukaran; oleh karena itu, keberhasilan kontrak dapat dengan mudah dikuantifikasi dengan mengukur volume perdagangan untuk kontrak itu. Black (1986) juga berpendapat bahwa itu jauh lebih baik untuk merancang ukuran berkelanjutan yang tidak membuang informasi yang berguna



1.         Kaitan dengan Teori atau Referensi

Kontrak berjangka atau futures adalah kontrak untuk membeli atau  menjual  suatu  underlying asset (berupa indeks, saham, obligasi, dan lain – lain) pada masa mendatang. Kontrak berjangka indeks saham merupakan kontrak berjangka  yang  menggunakan  underlying  berupa  indeks saham.
Kontrak Futures berisi:

1.       Pembeli futures setuju untuk membeli sesuatu (suatu komoditi atau aset tertentu) dari penjual futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan  pada  batas  waktu yang ditentukan dalamkontrak.
2.       Penjual futures setuju untuk menjual suatu komoditi atau aset tertentu kepada pembeli futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada batas waktu yang ditentukan dalamkontrak.
3.       Alternatif ketiga, penjual kontrak harus menyerahkan sekuritas kepada pembeli kontrak pada tanggal yangdisepakati.
Dalam kontrak future, ada beberapa istilah penting yang perlu diperhatikan antara lain:

1.       Sesuatu (komoditi atau aset) yang disetujui kedua pihak untuk dipertukarkan disebut dengan underlyingasset.
2.       Tanggal yang ditetapkan untuk melakukan transaksi disebut dengan settlement dateatau
delivery date.

3.       Harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang berkepentingan untuk melakukan transaksi disebut dengan futuresprice.
Harga atas underlying assets dibedakan menjadi initial futures price (harga  awal)  dan terminal future price (harga pada saat kontrak futures di  exercise)  apabila  terminal  futures price lebih rendah daripada initial futures ketika dilaksanakan exercise, maka penjual akan mendapat profit. Sebaliknya, jika pada saat dilaksanakan exercise, terminal future pricenya

2.         Rekomendasi untuk analisis jurnal

Untuk penelitian yang akan datang penambahan penjelasan lebih terkait metodelogi  penelitian  dan mempersempit atau lebih mengspesifikasi  data yang di gunajan dalam penelitian


3.              Riview Jurnal Opsi

 

Judul Jurnal
Penulis
Syanti Dewi, Ishak Ramli
Volume dan Halaman
Vol. 2, No. 2, Oktober 2018: hlm 300-312
Jurnal
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis
ISSN
2579-6224 (Versi Cetak),
Tanggal Review
29 April 2020
Tahun Jurnal
2018
Objek Penelitian
Opsi saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, BI Rate terkait transaksi opsi saham selama tahun 2007 – 2008
Tujuan Penelitian
Sangat membantu investor dalam menentukan keputusan
investasinya pada opsi.
Pendahuluan
Pengaruh harga saham dan harga eksekusi opsi terhadap nilai opsi saham baik call option maupun put option dapat dijelaskan melalui perhitungan nilai intrinsik opsi saham. Waktu hingga eksekusi opsi dan volalitas harga saham di pasar memiliki hubungan positif dengan nilai opsi saham baik call maupun put. Semakin lama waktu hingga eksekusi dan semakin tinggi volalitas harga saham di pasar, semakin bernilai pula harga call option atau put option. Tingkat suku bunga bebas risiko memiliki hubungan positif dengan opsi call saham dan sebaliknya memiliki hubungan negatif dengan opsi put saham. Pembayaran dividen akan berpengaruh pada harga call option maupun put option (Bodie, Kane dan Marcus, 2006 : 747 – 748). Pada hakikatnya nilai dari pemegang opsi (option holder) akan meningkat ketika volatilitas dari saham sebagai underlying asset-nya meningkat pula. Keberadaan executive stock options secara signifikan mempengaruhi volatilitas dari return saham perusahaan (Clifford S. Ang, dan Daniel Vincent H. Borja, 2003). Nilai opsi akan meningkat bila volatilitas dan waktu jatuh tempo ikut meningkat. Simplified option pricing formulas hanya ditentukan oleh underlying asset (harga saham dan harga eksekusi) dan waktu jatuh tempo (Moawia Alghalith, Christos Floros, dan Thomas Poufinas,2014).Model Black-Scholes dengan kecenderungan volatilitas yang tetap, tidak bisa menyesuaikan dengan harga opsi (option price) meskipun dalam aplikasinya, volatilitas merupakan parameter yang digunakan untuk bisa mendapatkan harga opsi.
Metode Penelitian
Metode analitik merupakan suatu metode perhitungan dengan



tujuan menghasilkan nilai eksak, sedangkan metode numerik merupakan suatu metode yang menghasilkan nilai aproksimasi atau pendekatan sehingga akan terdapat galat (error) di dalamnya.
Pembahasan
penelitian ini menjawab sebagian harga opsi yang dikemukakan Bodie, Kane, Marcus (2002) bahwa harga saham, harga strike, volatilitas, time to maturity dan interest rate merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi harga opsi. Di pasar opsi BEI harga opsi masih dipengaruhi oleh faktor lain seperti harga underlying asset, harga strike, waktu jatuh tempo, volatilitas dan tingkat suku bunga (Lee Lowell, 2007). Sehingga harga saham tidak bisa digunakan sebagai patokan untuk penentuan harga opsi di Indonesia, khususnya pada harga opsi beli. Hal ini terlihat dari data harga saham pada harga opsi beli yang rata-rata out of money sehingga investor mengalami kerugian pada saat meng-exercisenya. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa harga strike tidak signifikan mempengaruhi harga opsi beli di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa time to maturitytidak signifikan positif mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa volatilitas harga saham tidak signifikan mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh penulis, diketahui bahwarisk-free interest rate tidak signifikan mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia. pengujian dalam penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Roon dan Veld (1996) yang mengatakan bahwa opsi yang di-exercise lebih awal dipengaruhi secara signifikan oleh interest rate dan pada tingkat yang lebih rendah, waktu jatuh tempo.


4.         Kaitan dengan Teori atau Referensi

Opsi (option) adalah suatu kontrak berupa hak (bukan  kewajiban)  bagi  pembeli  kontrak  opsi  untuk membeli atau menjual suatu aset tertentu  kepada  penjual  kontrak  opsi  pada  harga  tertentu  dan  dalam  jangka  waktu  yang  telah  ditentukan  di  muka.  Sebagai  salah  satu  instrumen derivatif di pasar modal, ada beberapa  underliying  asset  atau  aset  yang  dapat  dijadikan  dasar  opsi  tersebut.  Opsi  dalam  dunia  pasar  modal  adalah  suatu  hak  yang  didasarkan pada suatu perjanjian untuk membeli atau menjual suatu komoditi surat berharga keuangan, atau suatu  mata  uang  asing  pada  suatu  tingkat  harga  yang  telah  disetujui  (ditetapkan di muka) pada setiap waktu dalam masa tiga bulan kontrak.  Opsi  dapat  digunakan untuk meminimalisasi risiko dan sekaligus memaksimalkan keuntungan dengan daya ungkit (leverage) yang lebihbesar.

Opsi saham adalah salah satu jenis kontrak opsi  yang  menggunakan  saham  sebagai  asset  yang mendasari (underlying asset). Opsi saham diterbitkan oleh investor untuk dijual  kepada investor lainnya, perusahaan yang merupakan  emiten  dari  saham  yang  dijadikan  patokan  tersebut tidak terlibat dalam transaksi opsitersebut.

Penentuan Harga Opsi


Model penentuan harga opsi yang paling terkenal dan banyak digunakan adalah model Black-Scholes yang dikembangkan oleh Fisher Black dan Meyron Scholes pada tahun 1973. Model ini menggunakan beberapa asumi, yaitu:

  1. Tingkat suku bunga bebas risiko jangka pendek diketahui dan nilainyakonstan.
  2. Harga saham mengikuti pola acak yang berdistribusi lognormal dengan variansi return dari harga sahamkonstan.
  3. Tidak ada pembayaran dividen pada saham selama sisa usiaopsi
  4. Opsi yang digunakan adalah opsi tipe Eropa, yaitu opsi yang hanya dapat digunakan pada saat jatuhtempo.
  5. Tidak ada biaya transaksi dalam menjual atau membeli saham atauopsi.
  6. Diperbolehkan bagi pembeli untuk membayar terlebih dahulu sebagian tertentu dari harga sekuriti.
  7. Tidak ada penalti terhadap short-selling. Penjual yang belum memiliki sekuriti untuk dijual dapat menyetujui harga sekuriti yang ditawarkan oleh pembeli, kemudian sepakat menyelesaikan kontrak dengan pembeli di masa yang akan datang dengan membayar sesuai harga sekuriti yang telahdisepakati.


5.         Rekomendasi

Adalah untuk penelitian selanjutnya seharusnya dilakukan penulisan yang lebih lengkap mengenai variabel nya.





DAFTAR PUSTAKA

Bittman, J.B. 2009. Tingkatkan Profit Melalui Opsi. Diterjemahkan oleh: Rayendra L.T. Jakarta: Elex Media Komputindo. Terjemahan dari: Trading Options as a Professional
BlAmin, Kaushik I., Joshua Coval, dan H. Nejat Seyhun. (2004). Index Option Prices and Stock Market Momentum. Journal of Business. No.77. Hal. 835-873.
An, Byeong-Je., Andrew Ang, Turan Bali dan Nusret Cakici (2013). The JointCross Section of Stocks and Options.Stocks and Options
Andersson, Soren Thomas. (1993). Two Methods for Valuing Convertible Bonds- A Comparison.
Black, F. dan M. Scholes. (1973). The Pricing of Options and Corporate Liabilities. Journal of Political Economy.Vol. 81. No. 3. Hal. 637–654.
Bodie, Kane, Marcuz. (2002). Investments. New York : McGraw-Hill.
Chan, Kalok, Y. Peter Chung, dan Herb Johnson. (1993). Why Option Prices Lag Stock Prices: A Trading BasedExplanation. Journal of Finance. Vol. 48. Hal.1957-1967.
Darmadji, T., & Fakhruddin, H. M. (2001). Pasar Modal di Indonesia: pendekatan tanya jawab.
Jakarta: Salemba Empat.
Fabozzi, F. J. (2000). Manajemen Investasi. Jakarta: Salemba Empat.
Outlook Ekonomi Indonesia 2009 – 2014. Krisis Ekonomi Global dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Indonesia. Edisi Januari 2009.


1 komentar:

Review Jurnal Analisis Opsi dan Future Nama / NIM : Yuni Mega Lestari / 17510175 Mata Kuliah : Analisis Sekuritas Dosen Mata Kuliah ...