Sabtu, 02 Mei 2020

Review Jurnal Mengenai Opsi dan Future Saham


OPSI
Judul Review Jurnal : Opsi Saham Pada Pasar Modal Di Indonesia  (Studi Pasar Opsi Saat Pasar Opsi Masih Berlangsung Di Bursa Efek Indonesia)
Nama / NIM              : Rohmatul Fitriana Annisa / 17510131
Mata Kuliah              : Analisis Sekuritas
Dosen Mata Kuliah   : M. Nanang Choiruddin, SE., MM.          
JURNAL
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis 
VOLUME & HALAMAN
Vol. 2, No. 2, & halaman 300-312
TAHUN
Oktober 2018
PENULIS
Syanti Dewi, Ishak Ramli

LATAR BELAKANG
Pasar opsi dipasar modal Indonesia sudah tidak berjalan sejak tahun 2010, padahal opsi saham sebagai derivatif merupakan suatu instrumen keuangan yang diharapkan akan mengamankan risiko saham yang bersangkutan. Dengan menggunakan derivatif maka investor atau pengusaha dapat mengalihkan risiko keuangannya karena mereka telah melindungi diri dari ketidakpastian (hedging the risk). Salah satu instrumen derivatif yang memegang peran penting dalam pasar derivatif adalah opsi. Ada lima faktor yang mempengaruhi nilai opsi antara lain : (1) nilai dari underlying asset ; (2) harga exercise ; (3) nilai waktu uang :  (4) volatilitas yang diharapkan ; dan (5) time to maturity (periode waktu jatuh tempo), semakin lama masa waktu jatuh tempo maka akan semakin besar nilai opsi (Fabozzi, 2003: 24).
Penelitian ini juga menggunakan faktor – faktor lain yang mempengaruhi harga opsi yakni harga saham, dan suku bunga bebas risiko.
DASAR TEORI
Teori 1 :
Ada lima faktor yang mempengaruhi nilai opsi antara lain :
(1) nilai dari underlying asset; semakin besar harga dari underlying asset maka semakin besar nilai dari opsi call;
(2) harga exercise, semakin rendah harga strike maka semakin besar nilai dari opsi call;
(3) nilai waktu uang, opsi call merupakan hak untuk membeli aset suatu waktu di masa depan. Dan dikarenakan opsi merupakan pembelian di masa depan maka semakin besar biaya kesempatan, akan semakin besar pula nilai opsi;
(4) volatilitas yang diharapkan, semakin besar volatilitas dari nilai underlying asset maka akan semakin besar pula nilai dari opsi saham; dan (5) time to maturity (periode waktu jatuh tempo), semakin lama masa waktu jatuh tempo maka akan semakin besar nilai opsi
(Fabozzi, 2003: 24).
Teori 2 :
Tingkat suku bunga bebas risiko memiliki hubungan positif dengan opsi call saham dan sebaliknya memiliki hubungan negatif dengan opsi put saham. Pembayaran dividen akan berpengaruh pada harga call option maupun put option (Bodie, Kane dan Marcus, 2006 : 747 – 748).
PENELITIAN TERDAHULU
- Benjamin Blau dan Chip Wade (2013)
- Amin, Coval, and Seyhun (2002)
- Alghalith, Floros dan Poufinas (2014)
- Markus Herzberg dan Philipp Sibbertsen (2004)
- Duarte dan Jones (2007)
- Fabozzi (2003)
OBJEK PENELITIAN
Variabel Independen :
§  Harga saham,
§  Strike price,
§  Waktu jatuh tempo,
§  Volatilitas, dan
§  Suku bunga bebas risiko.
Variabel terikat : Data harga opsi saham dari panggilan saham yang terdaftar atau perdagangan put option di Bursa Efek Indonesia selama 2007-2008.
TUJUAN PENELITIAN
§  Menguji apakah harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas harga saham, risk-free interest rate secara bersama-sama mempengaruhi  harga opsi saham saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia.
§  Menguji apakah masing – masing harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas, risk-free interest rate mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia.
METODE PENELITIAN
Populasi : opsi saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, BI Rate terkait transaksi opsi saham selama tahun 2007 – 2008.
Sample : empat saham perusahaan yang tercatat dalam seluruh kontrak opsi saham di BEI pada periode tersebut yakni PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Telekomunkasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Bank Asia Central Tbk (BBCA).
Proses analisis data dilakukan dengan menggunakan program Eviews 6 yakni model regresi berganda.
HASIL PENELITIAN
1.       Model Regresi
§  Harga opsi beli paling besar dipengaruhi oleh suku bunga bebas risiko. Diikuti harga saham,volatilitas, harga strike dan time to maturity saat pasar opsi masih berlangsung di BEI.
§  Harga opsi jual paling besar dipengaruhi oleh suku bunga bebas risiko. Diikuti harga strike, harga saham,volatilitas dan time to maturity  saat pasar opsi masih berlangsung di BEI.
2.       Pengujian Simultan Harga Opsi
Harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas dan risk-free interest rate secara simultan signifikan positif mempengaruhi harga opsi beli maupun harga opsi jual saat pasar opsi masih berlangsung di BEI pada periode 2007-2008
3.       Pengujian Parsial Harga Opsi Beli
Harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas harga saham dan risk-free interest rate secara parsial tidak signifikan mempengaruhi harga opsi beli, sedangkan hanya harga saham dan volatilitas harga saham yang secara parsial signifikan positif mempengaruhi harga opsi beli saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia (BEI)
4.       Pengujian Parsial Harga Opsi Jual
Harga saham secara parsial signifikan negatif dan harga strike secara parsial signifikan positif mempengaruhi harga opsi jual, sedangkan time to maturity, volatilitas harga saham dan risk-free interest rate secara parsial tidak signifikan mempengaruhi harga opsi jual saat pasar opsi masih berlangsung di BEI.
5.       Koefisien Determinasi (R2)
  •     Regresi linear berganda untuk harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas dan risk-free interest rate terhadap harga opsi beli memiliki koefisien determinasi sebesar 0.326557 artinya sebesar 32,6557% proporsi variasi variabel dependen (harga opsi beli) dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen, sisanya  dijelaskan oleh variabel lain

  •     Regresi linear berganda untuk harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas dan risk-free interest rate terhadap harga opsi jual memiliki koefisien determinasi sebesar 0.540887 artinya sebesar 54,0887% proporsi variasi variabel dependen (harga opsi jual) dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen, sisanya 0,459113 (45,9113%) dijelaskan oleh variabel lain.

KESIMPULAN
Harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas dan risk-free interest rate secara bersama-sama signifikan positif mempengaruhi harga opsi saham baik itu harga opsi beli maupun harga opsi jual di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2008 saat pasar opsi masih berlangsung.
Harga saham tidak signifikan mempengaruhi harga opsi beli di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa harga strike tidak signifikan mempengaruhi harga opsi beli di Bursa Efek Indonesia, time to maturity tidak signifikan positif mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia, volatilitas harga saham tidak signifikan mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia, bahwa risk-free interest rate tidak signifikan mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia.

Referensi :
Menurut Tandelilin (2001), menyebutkan bahwa opsi merupakan suatu kontrak atau perjanjian antara dua pihak, dengan pihak pertama adalah sebagai pembeli yang memiliki hak untuk membeli atau menjual dari pihak kedua yaitu penjual terhadap suatu asset tertentu pada harga dan waktu yang telah ditentukan. Jadi opsi merupakan salah satu instrument turunan (derivatif) dalam pasar modal yang digunakan untuk memaksimalkan keuntungan dengan daya ungkit yang besar (leverage) namun dengan risiko yang dapat diminimalkan.
Kontrak opsi memberikan hak kepada pemegang opsi (holder) untuk membeli suatu aset pokok (underlying asset) pada tingkat harga tertentu dan pada saat tanggal tertentu. Berdasarkan hak yang diberikan kontrak opsi dibedakan menjadi dua macam yaitu calls sebagai hak beli dan puts sebagai hak jual. Pembeli atau pemilik calls memiliki hak untuk membeli aktiva pada harga tertentu dan pada tanggal tertentu di masa yang akan datang. Sebaliknya pembeli atau pemilik puts memiliki hak untuk menjual aktiva tertentu pada harga tertentu di masa yang akan datang. Sedangkan jika dibedakan berdasarkan waktu penggunaan hak yang diberikan kepada pemegang opsi saham, opsi saham dibedakan menjadi dua yaitu tipe Eropa dan tipe Amerika.
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Harga Opsi
a.       Harga komoditas (S) merupakan komoditas merupakan nilai komoditas pada pasar modal yang menjadi penentu harga opsi yang paling penting, karena jika harga komoditas jauh di atas atau jauh di bawah dari harga pelaksanaan, maka faktor lain menjadi tidak begitu penting.
b.      Tingkat suku bunga bebas risiko, sangat mempengaruhi harga-harga komoditas di pasar modal. Apabila tingkat suku bunga bebas risiko tinggi, maka nilai opsi call akan semakin tinggi dan nilai opsi put akan semakin rendah. Sebaliknya apabila tingkat suku bunga bebas risiko rendah, maka nilai opsi call akan semakin rendah dan nilai opsi put akan semakin tinggi
c.       Harga Pelaksanaan Opsi (K), bersifat tetap sepanjang waktu jatuh tempo opsi. Semakin rendah harga pelaksanaan, maka harga opsi call akan semakin tinggi. Sedangkan untuk opsi put, semakin tinggi harga pelaksanaan, maka harga opsi put akan semakin tinggi.
d.      Waktu Jatuh Tempo (T). Setelah melewati waktu jatuh tempo sebuah opsi tidak memiliki nilai, ketika itu opsi tersebut dapat dilaksanakan. Semakin lama waktu jatuh tempo sebuah opsi maka semakin tinggi nilai opsi tersebut.
e.      Volatilitas Harga Saham. Volatilitas dapat memperlihatkan apabila harga saham relatif stabil, maka nilai dari opsi akan cenderung rendah. Sebaliknya jika harga komoditas semakin berfluktuasi, maka semakin tinggi nilai opsi tersebut.
f.        Dividen merupakan keuntungan perusahaan yang diberikan kepada semua pemegang komoditas. Pembagian dividen akan cenderung menurunkan atau mengurangi nilai opsi call. Sebaliknya adanya dividen akan cenderung meningkatkan nilai opsi put.
Rekomendasi : Penelitian selanjutnya lebih mencakup faktor – faktor lain seperti nilai waktu uang, dividen, transaction cost, volume opsi, dan ukuran kontrak opsi. Dan juga penggunaan metode analisis yang lebih dirinci.
Daftar Pustaka : https://scholar.google.com
                         
FUTURE
Judul Review Jurnal : Efektivitas Strategi Hedging Menggunakan Kontrak Indeks LQ45 Futures dalam Meminimalisasi Risiko Sistematis Portofolio 
Nama / NIM                : Rohmatul Fitriana Annisa / 17510131
Mata Kuliah                : Analisis Sekuritas
Dosen Mata Kuliah     : M. Nanang Choiruddin, SE., MM.          
JURNAL
Jurnal Bisnis dan Manajemen
VOLUME & HALAMAN
Vol. 2, No. 2
TAHUN
Februari 2010
PENULIS
Nadia Asandimitra Haryono dan M. Riadhos Solichin

LATAR BELAKANG
Di Indonesia, instrumen derivatif yakni kontrak berjangka (futures) pertama kali
diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Surabaya dengan mengeluarkan produk LQ45 futures sebagai underlying indeks pertama. Kontrak indeks LQ45 futures merupakan kontrak berjangka dengan underlying aset-nya adalah indeks LQ45 pada Bursa Efek Jakarta. Keberadaan sekuritas derivatif di Indonesia, khususnya kontrak berjangka indeks saham LQ45 menimbulkan berbagai tanggapan pro dan kontra mengenai keuntungan atau manfaat kontrak future (Sembel dan Fardiansyah, 2002:38). Penelitian ini berusaha untuk menjawab pertanyaan apakah kontrak indeks LQ45 futures efektif digunakan sebagai strategi hedging untuk meminimalisasi risiko portofolio. Penelitian ini membandingkan varians antara portofolio murni  (unhedged portofolio) dengan portofolio yang telah dilindungi (hedged portofolio) untuk mengukur efektivitas hedging dalam mempengaruhi risiko sistematis portofolio.
DASAR TEORI
1.       Jones (2002:499), Investor memerlukan kontrak futures indeks saham untuk melindungi aset dari risiko sistematis, yaitu dengan melakukan hedging terhadap risiko sistematis atau risiko pasar dengan menjual sejumlah kontrak futures yang sepadan dengan portofolio saham yang dikelola
2.       Floros dan Vougas (2006:15), Strategi hedging akan efektif jika perubahan harga spot dan futures saling menyetarakan
3.       Sambel dan Fardiansyah (2000:38), keberadaan sekuritas derivatif di Indonesia, khususnya kontrak berjangka indeks saham LQ45 menimbulkan berbagai tanggapan pro dan kontra mengenai keuntungan atau manfaat kontrak future.
PENELITIAN TERDAHULU
- Lan (2000) Malaysia
OBJEK PENELITIAN
Varians return unhedged portofolio
Varians return hedge portofolio
Efektivitas hedging
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui berapa besar risiko sistematis pada masing – masing portofolio atau dapat digunakan untuk mengetahui ukuran risiko sistematis pada pasar spot dan futures.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini adalah metode deskriptif. Data yang digunakan juga tergolong data sekunder yang diperoleh dari BEI.
HASIL PENELITIAN
1.       Varians Return : Dari penghitungan rata-rata return bulanan masing-masing portofolio tahun 2004-2005 diketahui bahwa jika return bulanan baik itu return bulanan hedged maupun unhedged portofolio pada bulan-bulan tertentu menghasilkan return negatif (capital loss).
2.       Penghitungan total varians masing-masing portofolio baik itu hedged maupun unhedged portofolio dari tahun 2004 sampai 2005 meningkat sekitar 50%, pada tahun 2004 kondisi perekonomian Indonesia mendapatkan sinyal positif sehingga hal ini berdampak pada kinerja perdagangan saham di BEJ yang menyebabkan pola transaksi perdagangan pada pasar berjangka di BES yakni kontrak indeks LQ45 futures turut mengalami peningkatan. Sedangkan pada tahun 2005 dimana kondisi perekonomian Indonesia agak sedikit mengalami penurunan akibat inflasi November 2005 hal ini mengindikasikan bahwa tingkat inflasi (risiko risiko sistematis) yang dihadapi oleh investor semakin tinggi, sehingga hal tersebut juga mempengaruhi pola transaksi perdagangan baik pada pasar spot dan futures.
3.       Risiko sistematis pada pasar berjangka (futures) lebih besar dari risiko sistematis pada pasar spot selama periode penelitian yakni tahun 2004 sampai 2005.
4.       Penghitungan efektivitas hedging dengan menggunakan kontrak indeks LQ45 futures menghasikan tingkat efektivitas sebesar -9%. Hasil penghitungan efektivitas hedging negatif, karena varians return unhedged portofolio lebih kecil dari varians return hedged portofolio. Hal tersebut menunjukkan bahwa strategi hedging yang dilakukan tidak efektif karena justru menambah risiko sistematis portofolio yang dimiliki oleh investor pada pasar spot sebesar 9%.
KESIMPULAN
o   Hasil penelitian ini menemukan bahwa varians return hedged portofolio (11,39) lebih besar dari varians return unhedged portofolio (10,49).
o   Kontrak indeks LQ45 futures merupakan sebuah instrumen yang dapat digunakan untuk melakukan strategi hedging (lindung nilai), terbukti tidak efektif. Hal ini ditunjukkan dengan hasil penghitungan efektivitas hedging sebesar -9%. Besaran efektivitas hedging jika menghasilkan hasil yang negatif, maka strategi hedging dikatakan tidak efektif dalam meminimalisasi risiko sistematis portofolio, karena justru menambah risiko portofolio pada pasar spot.

Referensi :
Kontrak berjangka adalah perjanjian atau kesepakatan untuk membeli atau mejual aktiva tertentu dengan harga dan kurun waktu tertentu di masa yang akan datang (Siahaan, 2008). Kontrak berjangka diperdagangkan di berbagai bursa di dunia. Bursa berjangka merupakan alternatif pasar yang dapat dimanfaatkan untuk mengubah tingkat risiko suatu aktiva pada saat diperoleh suatu informasi baru (Hull J. C., 2002). Pada kontrak future pembayaran dilakukan pada waktu jatuh tempo, tetapi pada awal kontrak, pembeli diminta untuk memberikan sejumlah dana (disebut dengan margin), untuk mengurangi risiko gagalnya pelaksanaan kontrak tersebut pada saat jatuh tempo.
Pada dasarnya hampir mempunyai karakteristik yang sama dengan opsi. Perbedaannya adalah bahwa pada instrumen opsi, pembeli diperbolehkan untuk tidak melaksanakan haknya (hanya bersifat hak), sedangkan pada futures pembeli harus melaksanakan kontrak perjanjian yang telah disepakati (bersifat kewajiban). Di samping digunakan sebagai instrumen spekulasi, futures juga dapat berfungsi sebagai hedging (lindung nilai) untuk mengurangi ketidakpastian harga di masa yang datang. Dengan membeli futures, seseorang dapat melindungi investasinya dari fluktuasi harga yang tidak diharapkan di masa yang datang.
Rekomendasi : Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan pengukuran efektivitas hedging yang lain untuk menghasilkan hasil perhitungan yang lebih baik dan lebih akurat. Serta perluasan penelitian terhadap instrumen derivatif lainnya seperti Kontrak Opsi di BEI atau BEJ.

Daftar Pustaka : https://scholar.google.com

2 komentar:

Review Jurnal Analisis Opsi dan Future Nama / NIM : Yuni Mega Lestari / 17510175 Mata Kuliah : Analisis Sekuritas Dosen Mata Kuliah ...