Judul Review
Jurnal : OPSI SAHAM PADA PASAR MODAL DI INDONESIA (Studi Pasar Opsi Saat Pasar
Opsi Masih Berlangsung Di Bursa Efek Indonesia)
Nama / NIM
: Aryan Eka Putra / 17510010
Mata
Kuliah : Analisis Sekuritas
Judul
|
OPSI SAHAM PADA PASAR MODAL DI INDONESIA (Studi Pasar Opsi Saat Pasar
Opsi Masih Berlangsung Di Bursa Efek Indonesia)
|
Jurnal
|
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis
|
Volume & Halaman
|
Vol. 2,
No. 2. & 300-312
|
Tahun
|
2018
|
Penulis
|
Syanti Dewi, Ishak Ramli
|
Reviewer
|
Aryan eka putra (17510010)
|
Latar belakang
|
Pasar
opsi dipasar modal Indonesia sudah tidak berjalan sejak tahun 2010, padahal
opsi saham sebagai derivatif merupakan suatu instrumen keuangan yang
diharapkan akan mengamankan risiko saham yang bersangkutan.
Keberadaan
instrument derivatif dalam dunia investasi sebenarnya masih menjadi pro dan
kontra bagi sebagian masyarakat dan pakar keuangan. Dengan menggunakan
derivatif maka investor atau pengusaha dapat mengalihkan risiko keuangannya
karena mereka telah melindungi diri dari ketidakpastian (hedging the risk).
Karena derivatif dapat dengan mudah diperdagangkan di pasar uang, maka
derivatif dipercaya sebagai instrument yang likuid (mudah cair) karena investor
atau pengusaha dapat menguangkan derivatif di pasar uang dengan relatif cepat
di kala mereka membutuhkan uang.
Salah satu instrumen
derivatif yang memegang peran penting dalam pasar derivatif adalah opsi. Opsi
merupakan suatu kontrak yang memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang
kontrak (option buyer) untuk membeli atau menjual suatu aset tertentu
suatu perusahaan kepada penulis opsi (option writer) dengan harga
tertentu (exercise price) dalam jangka waktu tertentu (expiration
date). Apabila pada saat jatuh tempo (expiration date) pemegang
opsi tidak menggunakan haknya, maka haknya tersebut akan hilang dengan
sendirinya. Dengan demikian, opsi yang dimiliknya tidak akan bernilai lagi.
|
Tujuan penelitian
|
1.
Menguji apakah
harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas harga
saham, risk-free interest rate secara bersama-sama mempengaruhi harga
opsi saham saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia
2.
Menguji apakah
harga saham mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih berlangsung
di Bursa Efek Indonesia
3.
Menguji apakah
harga strike mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih
berlangsung di Bursa Efek Indonesia
4.
Menguji apakah
time to maturity mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih
berlangsung di Bursa Efek Indonesia
5.
Menguji apakah
volatilitas harga saham mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih
berlangsung di Bursa Efek Indonesia
6.
Menguji risk-free
interest rate mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih
berlangsung di Bursa Efek Indonesia
|
Objek penelitian
|
Transaksi opsi saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun
2007-2008
|
Kajian
teori
|
DERIVATIF
derivatif
Merupakan suatu kesepakatan antara dua pihak yang mempunyai suatu nilai
tertentu yang ditetapkan berdasarkan harga sesuatu yang lain. terdapat empat
kegunaan dari instrumen derivatif dalam investasi bagi investor yaitu:
1.
pengalihan
risiko (risk tansfer);
2.
peningkatan
likuiditas (liquidity improvement);
3.
penciptaan
kredit (credit creation); dan
4.
penciptaan
ekuitas (equity creation).
Salah satu instrumen derivatif yang memegang peran
penting dalam pasar derivatif adalah opsi.
OPSI.
Opsi merupakan suatu kontrak
yang memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang kontrak (option buyer)
untuk membeli atau menjual suatu aset tertentu suatu perusahaan kepada
penulis opsi (option writer) dengan harga tertentu (exercise price) dalam jangka
waktu tertentu (expiration date). Apabila pada saat jatuh tempo (expiration
date) pemegang opsi tidak menggunakan haknya, maka haknya tersebut akan
hilang dengan sendirinya. Dengan demikian, opsi yang dimiliknya tidak akan
bernilai lagi.
Berdasarkan jenis hak yang diberikan kepada
pemegangnya, opsi terbagi menjadi dua yaitu
1. Opsi beli adalah opsi yang memberikan hak kepada pemegangnya
untuk membeli sejumlah tertentu saham suatu perusahaan dengan harga dan waktu
tertentu.
2. opsi jual memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual
sejumlah tertentu saham perusahaan dengan harga dan waktu tertentu pula.
berdasarkan periode waktu dan hak yang dimiliki
pemegangnya, Opsi terbagi menjadi dua tipe yaitu:
1. American option merupakan suatu tipe opsi yang
mengizinkan pemilik dari opsi untuk meng-exercise opsi tersebut kapan
saja baik sebelum jatuh tempo maupun pada saat jatuh tempo. Sedangkan.
2. European option mengizinkan
pemilik dari opsi untuk meng-exercise opsi hanya pada saat jatuh tempo
|
Hasil penelitian
|
Harga saham, harga strike,
time to maturity, volatilitas dan risk-free interest rate secara
bersama-sama signifikan positif mempengaruhi harga opsi saham baik itu harga
opsi beli maupun harga opsi jual di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2008
saat pasar opsi masih berlangsung. Harga saham tidak signifikan mempengaruhi
harga opsi beli di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil pengujian yang
dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa harga strike tidak signifikan
mempengaruhi harga opsi beli di Bursa Efek Indonesia, time to maturitytidak
signifikan positif mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia,
volatilitas harga saham tidak signifikan mempengaruhi harga opsi saham di
Bursa Efek Indonesia, bahwarisk-free interest rate tidak signifikan
mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia.
|
SARAN :
Untuk penelitian selanjutnya, Tidak hanya melakukan penelitian opsi saham
pada bursa saham indonesia saja. Tetapi melakukan penelitian diberbagai negara.
Misalnya dibursa saham hongkong dengan menggunakan hang seng index. Indeks ini
pula yang dijadikan informasi dan pedoman bagi investor untuk mencurahkan dana
pengalokasian dananya di pasar modal khususnya saham di Asia.
Judul Review
Jurnal : EFEKTIVITAS HEDGING KONTRAK FUTURES KOMODITI EMAS DENGAN OLEIN
Judul
|
EFEKTIVITAS HEDGING KONTRAK FUTURES KOMODITI EMAS DENGAN OLEIN
|
Jurnal
|
Jurnal Manajemen Teori dan Terapan
|
Volume & Halaman
|
Vol.4, No. 2. & 54-67
|
Tahun
|
2011
|
Penulis
|
Fitri Ismiyanti dan Hendra Ima
Sasmita
|
Reviewer
|
Aryan eka putra (17510010)
|
Latar belakang
|
Berkembangnya
pasar keuangan yang semakin pesat turut meningkatkan risiko yang akan
dihadapi investor, sehingga diperlukan diversifikasi untuk mengurangi risiko
ini. Diversifikasi portofolio secara internasional merupakan pilihan untuk
mengurangi atau meminimalkan tingkat risiko yang akan dihadapi. Hal ini
dikarenakan perbedaan kondisi perekonomian suatu negara yang berbeda satu
sama lain dapat menyebarkan tingkat risiko, sehingga memperkecil tingkat
volalitas return portofolio.
Bagi
investor dengan tipe penghindar risiko, pemilihan diversifikasi portofolio
internasional tidaklah cukup. Diversifikasi internasional hanyalah untuk
mengurangi risiko non-systematic, namun risiko pasar (systematic
risk) masih tetap ada. Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko pasar
diperlukan suatu instrumen lindung nilai yang dapat menurunkan tingkat
varians return. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan kontrak derivative
sebagai instrumen lindung nilai (hedging).
Berbagai
instrumen derivative dapat digunakan sebagai alat lindung nilai,
diantaranya berupa kontrak futures, forward, option, dan
swaps.
Dengan menggunakan kontrak
futures diharapkan dapat melakukan pencegahan risiko terhadap
pergerakan harga pada pasar spot yang tidak diinginkan. Jika pasar futures
dan pasar tunai bergerak bersamaan, setiap kerugian yang diderita oleh hedgers
pada satu posisi dapat diimbangi dengan laba pada posisi lainnya. Oleh
karena itu laba dan kerugian diharapkan memiliki nilai yang sama.
Bursa
komoditi mempertemukan pembeli dan penjual untuk memperdagangkan kontrak
berjangka atas komoditi. Pada mulanya, bursa komoditi digunakan oleh petani
dan produsen untuk melindungi kedua belah pihak dari fluktuasi harga. Hingga
saat ini, selain dimanfaatkan oleh petani dan produsen, bursa komoditi juga
dimanfaatkan oleh spekulator yang melakukan pembelian dan penjualan kontrak
berjangka untuk mendapatkan keuntungan serta menyediakan likuiditas terhadap
sistem perdagangan berjangka.
Komoditi
yang umumnya ditransaksikan adalah kopi, kakao, gula, kedelai, jagung, emas,
tembaga, kapas, lada, gandum, CPO (crude palm oil, minyak sawit
mentah), katun, susu, logam (emas, perak, nikel), dan juga kontrak berjangka
yang menggunakan komoditi sebagai aset acuannya. Kontrak berjangka ini mencakup
harga spot, kontrak serah, kontrak berjangka, dan opsi berjangka.
Pada
Bursa Berjangka Jakarta terdapat dua komoditi utama yang diperdagangkan
sebagai kontrak berjangka, emas dan olein. Emas merupakan barang tambang
olahan dengan kemilau yang indah, sehingga banyak digunakan sebagai bahan
perhiasan. Selain sebagai perhiasan, emas juga digunakan sebagai alat
penyimpan kekayaan dikarenakan nilainya yang tidak mudah berfluktuasi jika
dibandingkan dengan kondisi nilai tukar mata uang. Sedangkan olein adalah
produk turunan dari minyak sawit mentah (CPO). Minyak sawit banyak digunakan
sebagai bahan makanan dan industri melalui proses penyulingan, penjernihan
dan penghilangan bau atau RBDPO (Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil
Emas merupakan instrumen
yang kebanyakan masyarakat Indonesia percaya bahwa nilainya akan terus
mengalami kenaikan, sehingga sangat ideal sebagai alat lindung nilai terhadap
pergerakan inflasi. Sedangkan Olein merupakan komoditi yang bersifat global
sebagai bahan baku utama industri, sehingga banyak diperdagangkan dikalangan
dunia.
|
Tujuan penelitian
|
mengetahui efektivitas penanganan risiko
sistimatis yang dihadapi oleh hedger komoditi emas dengan hedger komoditi
olein dengan menguji perbedaan varians return hedged pada kontrak futures
komoditi emas dengan varians return hedged pada kontrak futures komoditi
olein
|
Objek penelitian
|
perdagangan harian emas dan olein yang
diperdagangkan pada Bursa Berjangka Jakarta selama Januari 2005 sampai
Januari 2010
|
Kajian
teori
|
Futures Market
futures market digunakan untuk mempertemukan
kebutuhan antara petani dengan pedagang. Ketidakpastian harga panen merupakan
alasan utama didirikannya pasar futures. Ketika terjadi kelangkaan hasil
panen, harga panen akan menjadi sangat mahal. Sedangkan ketika hasil panen
melimpah, maka harga panen akan cenderung turun. Dari kondisi ini, baik
petani maupun pedagang pembeli hasil panen akan mengalami risiko terhadap
ketidakpastian harga hasil panen.
Futures
Contract
sebuah perjanjian untuk membeli atau menjual aset
pada suatu periode waktu tertentu dimasa yang akan datang dengan kepastian
harga yang telah disepakati sebelumnya.
Forward
Contract
kontrak forward hampir sama dengan kontrak futures
Namun, kontrak futures diperdagangkan pada lantai bursa sedangkan
kontrak forward diperdagangkan pada pasar over-the-counter.
Long
Hedges
long
hedges merupakan ketepatan perkiraan dari hedger ketika
mengetahui waktu yang tepat untuk membeli sejumlah aset dan menginginkan
harga yang pasti di masa yang akan datang.
Short
Hedges
Short hedges merupakan ketepatan perkiraan
dari hedger yang telah memiliki sejumlah aset dan mengharapkan
menjualnya di masa yang akan datang dengan harga yang telah pasti.
|
Hasil penelitian
|
1.
Model Ordinary Least Square yang digunakan pada
penelitian ini menunjukkan hasil rasio hedge komoditi olein lebih
besar dibandingkan dengan rasio hedge komoditi emas. Model penentuan
rasio hedge tidaklah mempengaruhi efektivitas hedging seperti pada
penelitian yang dilakukan oleh Ester Agustina (2006), penelitian tersebut
menemukan tidak adanya perbedaan hedging effectiveness (return dan
varians return) yang signifikan dengan menggunakan ketiga model : OLS,
VAR, dan VECM.
2.
Varians return hedged komoditi emas memiliki nilai
yang sama dengan varians return hedged komoditi olein. Meskipun
volalitas komoditi olein lebih tajam dibandingkan dengan emas, namun ketika
di hedge dengan rasio yang lebih besar dari rasio hedge emas,
akan menghasilkan nilai varians return yang sama. Sehingga penanganan risiko
sistimatis oleh hedger emas dan hedger olein sama-sama efektif.
|
SARAN :
Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas
hedging pada komoditi-komoditi lain sebagai bahan pertimbangan multiple cross
hedging.
Referensi :
·
DERIVATIF
derivatif merupakan
kontrak finansial antara 2 (dua) atau lebih pihak-pihak guna memenuhi janji
untuk membeli atau menjual assets/commodities yang dijadikan
sebagai obyek yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan
kesepakatan bersama antara pihak penjual dan pihak pembeli. Adapun nilai di
masa mendatang dari obyek yang diperdagangkan tersebut sangat dipengaruhi oleh
instrumen induknya yang ada di spot market.
·
Derivatif
Keuangan
Derivatif yang
terdapat di Bursa Efek adalah derivatif keuangan (financial derivative).
Derivatif keuangan merupakan instrumen derivatif, di mana variabel-variabel
yang mendasarinya adalah instrumen-instrumen keuangan, yang dapat berupa saham,
obligasi, indeks saham, indeks obligasi, mata uang (currency),
tingkat suku bunga dan instrumen-instrumen keuangan lainnya.
·
FUTURES
Perdagangan kontrak futures merupakan
hasil perkembangan dari sistem perdagangan kontrak forward yang distandarisasi
dan dilakukan pada pasar yang
terorganisir. Standarisasi ini pada awalnya bertujuan untuk meningkatkan
likuiditas kontrak forward sehingga pemegang kontrak forward menjual kembali
kontrak tersebut dengan mudah. Beberapa spesifikasi yang distandarisir dalam
kontrak futures adalah: jumlah,kualitas, waktu penyerahan komoditi yang menjadi
aset patokan dalam kontrak.
·
OPSI
Opsi dalam dunia pasar modal,
adalah suatu hak yang didasarkan pada suatu perjanjian untuk membeli atau
menjual suatu komoditi, surat berharga keuangan, atau suatu mata uang asing
pada suatu tingkat harga yang telah disetujui (ditetapkan di muka) pada setiap
waktu dalam masa tiga bulan kontrak.
Opsi yang diperdagangkan di bursa atau biasa juga disebut listed options
adalah merupakan suatu bentuk perdagangan derivatif. Opsi yang diperdagangkan
di bursa ini memiliki suatu kontrak yang baku dan penyelesaiannya adalah
melalui lembaga kliring dimana kepatuhan pelaksanaan kontrak dijamin oleh
bursa. Oleh karena kontrak yang digunakan adalah baku maka harga yang akurat
dari suatu opsi sering kali dapat diketahui. Opsi yang diperdagangkan di bursa
ini meliputi:
1.
Opsi saham,
2.
Opsi komoditi
3.
Opsi obligasi dan opsi suku
bunga lainnya
4.
Opsi indeks saham
5.
Opsi kontrak berjangka
Over-the-counter, atau opsi OTC adalah opsi yang diperdagangkan antara
dua pihak yanG didaftarkan di bursa. Opsi OTC ini tidak terlarang dan bentuknya
disesuaikan dengan kebutuhan bisnis antara dua pihak yang terlibat tersebut.
Pada umumnya, terdapat sekurangnya satu pihak yang merupakan pemodal yang kuat.
Opsi yang sering kali diperdagangkan pada perdagangan di luar bursa (OTC) ini
adalah:
1.
Opsi suku bunga
2.
Opsi valuta asing
3.
Opsi swap atau biasa
disebut swaptions
4. Opsi saham karyawan (Employee stock options) yang diterbitkan
oleh perusahaan kepada karyawannya sebagai suatu kompensasi atau bonus.
·
PERBEDAAN ANTARA FUTURES
DENGAN OPSI
Terdapat perbedaan mendasar karakteristik antara
kontrak futures dengan kontrak opsi, yaitu:
1.
Baik pembelian maupun
penjualan futures mempunyai kewajiban untuk melaksanakan kontrak tersebut,
dikemudian hari yang ditentukan, baik dalam keadaan untung maupun rugi
2.
Pembeli opsi hanya
mempunyai hak (bukan kewajiban) untuk melaksanakan kontrak opsi dikemudian hari
yang ditentukan.
3.
Karakteristik keuntungan
dan kerugian dalam kontrak futures akan berbeda dengan karakteristik keuntungan
dan kerugian dalam opsi
4.
Baik dlam transaksi opsi
ataupun futures, keuntungan yang diperoleh oleh pembeli, merupakan kerugian
penjualnya.
·
RISIKO TRADING FUTURES
DAN TRADING OPSI
Risiko Trading Futures
Ketika seorang investor membeli 1
kontrak options, maka investor hanya perlu membayar premi di waktu kontrak
dibeli. Jumlahnya kira-kira 1% dari nilai produk pokoknya, seperti Down Payment
(DP). Sedangkan futures membutuhkan
modal yang lebih besar untuk transaksi. Kewajiban beli dan jual pada waktu dan
harga tertentu juga menimbulkan risiko. Investor wajib mengelola margin harian
yang berasal dari posisi kerugian harian, jika nilainya kurang maka perlu
menambah dana ekstra (margin call).
Dapat
disimpulkan, maksimal kerugian options hanya sebesar premi. Namun pada futures
tidak memiliki batas maksimal kerugian.
Risiko Trading Options
Walaupun risiko terbatas dibandingkan
futures, options tetap berisiko tinggi. Risiko pada options berada pada nilai
premi yang naik turun mengikuti masa hidup kontrak options. Hal ini dipengaruhi
oleh banyak faktor seperti seberapa jauh strike price dengan harga produk yang
dibeli, berbagai koefisien penyusutan seperti theta, IV, waktu expired, spread,
dan lain-lain. Selain memilih jenis options yang dibeli dan menganalisa arah
pasar, investor juga perlu berlomba dengan waktu. Supaya nilai premi tidak
menyusut sebelum target profit tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Tandelilin,
Eduardus. (2010).Portofolio dan Investasi. Edisi Pertama. Yogyakarta:
kanisius
www.wikipedia.org
Sangat bermanfaat sekali kak
BalasHapus