Sabtu, 02 Mei 2020

Review Jurnal Analisis Opsi dan Futures oleh Firdaniatul Musarofah

 Judul Review Jurnal : Imbal Hasil Kontrak Opsi Menggunakan Covered Call Writing Strategy Dan
Protective Put Buying Strategy
Nama / NIM : Firdaniatul Musarofah / 18510075
Mata Kuliah : Analisis Sekuritas F
Dosen Matakuliah : M. Nanang Choiruddin, SE., MM
REVIEW JURNAL
Judul Jurnal
IMBAL HASIL KONTRAK OPSI MENGGUNAKAN COVERED CALL WRITING STRATEGY DAN PROTECTIVE PUT BUYING STRATEGY

Jurnal
JURNAL RISET AKUNTANSI KONTEMPORER

Volume dan Halaman
Volume 10 Nomor 1 dan 2088-5091

Tahun
2018

Penulis
ATIKA BUDIARTI, DEANNES ISYNUWARDHAN DAN HENDRATNO

Reviewer
FIRDANIATUL MUSAROFAH


LATAR BELAKANG
Pasar modal merupakan salah satu alternatif sumber pembiayaan dan wahana investasi menjadi salah satu indikator ekonomi Indonesia. Perkembangan pasar modal Indonesia mengalami peningkatan kualitas maupun kuantitas. Faktor yang turut menentukan dalam pengembangan pasar modal adalah tersedianya instrumen investasi yang lebih variatif. Jenis-jenis instrumen investasi yang tersedia di pasar modal Indonesia saat ini adalah saham, obligasi, warran, bukti right, future¸ maupun reksadana. Disamping itu, untuk semakin menarik minat pemodal, instrumen investasi yang tersedia lebih divariasi, salah satunya dengan mengembangkan produk-produk derivative.
Investasi tidak lepas dari adanya risiko. Investasi dengan tingkat pengembalian yang tinggi juga akan mendapatkan risiko yang tinggi. Investor selalu meminimalisasi berbagai risiko yang timbul, baik risiko yang bersifat jangka panjang maupun risiko yang bersifat jangka pendek. Salah satu upaya untuk mengurangi risiko berkaitan dengan pengurangan nilai investasi saham yaitu dengan memanfaatkan produk-produk derivatif, seperti opsi. Dengan adanya opsi, investor dapat melindungi portofolio terhadap risiko penurunan harga pasar agar bisa memperoleh keuntungan yang lebih besar atau meminimalkan kerugian yang harus dihadapi.

DASAR TEORI
Risiko adalah tingkat potensi kerugian yang timbul karena perolehan hasil investasi yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan, oleh karenanya para investor tersebut juga menjadi semakin peduli dengan risiko-risiko yang muncul dalam penanaman modalnya (Fahmi, 2012).
Beberapa strategi dalam penilaian kontrak opsi (Tandellin, 2010).
Investasi dapat diartikan sebagai komitmen untuk menanamkan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang (Tandellin, 2010).
Derivatif secara umum dapat didefinisikan sebagai instrumen keuangan yang nilainya diturunkan atau didasarkan pada nilai dari aktiva, instrumen, atau komoditas yang lain (Sutedi 2012).

Obyek Penelitian
Obyek yang digunakana dalam penelitian ini adalah Perusahaan yang sahamnya tergolong dalam saham blue chip.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis imbal hasil kontrak opsi menggunakan covered call writing strategy dan protective put buying strategy dengan metode black scholes.

Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif pendekatan deskriptif. Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi harga call option, harga put option, dan imbal hasil. Populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan yang sahamnya tergolong dalam saham blue chip yaitu sejumlah 45 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yaitu sampling purposive dengan kriteria yaitu saham perusahaan yang telah tercatat menjadi saham induk untuk perdagangan kontrak opsi saham di BEI. Diperoleh sampel dalam penelitian ini sebanyak 5 perusahaan.

Hasil Penelitian
Imbal hasil kontrak opsi menggunakan metode covered call writing strategy dengan jatuh tempo 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan mengalami kerugian yang terjadi karena harga saham yang cenderung mengalami penurunan saat jatuh tempo kontrak opsi, sehingga harapan tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Selain itu, premi yang diterima di awal kontrak tidak bisa menutupi selisih harga yang terjadi saat kontrak opsi dieksekusi pembeli opsi.
Imbal hasil kontrak opsi menggunakan metode protective put buying strategy dengan jatuh tempo 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan mengalami keuntungan, yang terjadi karena harga saham cenderung mengalami penurunan saat jatuh tempo kontrak opsi, sehingga harapan sesuai dengan kenyataan yang terjadi.
Imbal hasil kontrak opsi menggunakan covered call writing strategy dan protective put buying strategy dengan jatuh tempo 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan mengalami hasil yang berbeda. Strategi yang lebih baik digunakan saat ini yaitu protective put buying strategy, karena memberikan keuntungan. Pada covered call writing strategy, akan menguntungkan bila harga saham bergerak netral. Pada protective put buying strategy, akan menguntungkan bila harga cenderung mengalami penurunan.


KAITAN DENGAN TEORI
Penelitian ini membahas tentang Imbal Hasil Kontrak Opsi Menggunakan Covered Call Writing Strategy Dan Protective Put Buying Strategy. Kontrak opsi saham adalah kontrak antara dua belah pihak yang berisi hak bagi si pembeli opsi untuk membeli atau menjual asset (kpei.co.id). Menurut Tandelilin (2010: 424) kontrak opsi saham terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan dalam penilaian kontrak opsi. Pertama, naked strategy yaitu memilih salah satu posisi dari empat posisi yang bisa diambil pembeli call, penjual call, pembeli put, atau penjual put. Strategi naked tidak melakukan tindakan yang berlawanan atau mengambil posisi lain untuk mengurangi kerugian. Kedua, hedge strategy yaitu investor selain mengambil satu posisi dalam perdagangan opsi, ia juga mengambil posisi yang lain dalam perdagangan saham yang dijadikan patokan dalam opsi tersebut. Terdapat dua jenis hedge strategy, yaitu covered call writing strategy dan protective put buying strategy. Ketiga, straddle strategy dilakukan dengan cara membeli atau menjual, baik berupa call option maupun put option yang mempunyai patokan saham, expiration date, dan strike price yang sama. Terdapat dua jenis straddle strategy, yaitu long straddle dan short straddle. Keempat, combination strategy yaitu mengkombinasikan call dan put option dengan patokan saham yang sama, tetapi strike price dan expiration date berbeda. Kelima, spread strategy yaitu membeli satu seri dalam suatu jenis option dan secara simultan menjual seri lain dalam kelas option yang sama. Terdapat empat jenis spread, yaitu spread horizontal (spread waktu), spread vertical (spread harga), bull spread, dan bearish spread.
Hasil penelitian ini adalah covered call writing strategy mengalami kerugian, sedangkan protective put buying strategy mengalami keuntungan. Imbal hasil protective put buying strategy lebih baik daripada covered call writing strategy. Hal ini menentang penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Dash (2014) membandingkan strategi terbaik antara protective-put dan covered calls. Kesimpulannya yaitu secara keseluruhan, protective put menghasilkan imbal hasil yang lebih baik dari covered calls. Dalam analisis yang lebih lanjut, strategi protective put akan optimal ketika saham yang distribusi pengembaliannya memiliki nilai rata-rata relatif lebih tinggi dan standar deviasi yang lebih rendah. El-Hassan, Hall, dan Kobarg (2004) juga menentangnya dalam penelitiannya yang mana menyimpulkan bahwa covered call strategies mengakibatkan laba rata-rata meningkat
Namun hasil penelitian ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Susanto (2008) bahwasannya Imbal hasil protective put buying strategy lebih baik daripada covered call writing strategy. 
REKOMENDANSI
Rekomendasi untuk analisis selanjutnya adalah melakukan analisis imbal hasil kontrak opsi dengan menggunakan metode selain Covered call writing dan protective buying. Missal dengan menggunakan metode lain seperti spread strategy.
DAFTAR PUSTAKA
Dash, Mihir. 2014. A Comparison of ITM and OTM Protective-Puts and Covered-Calls. Asian Journal of Finance & Accounting Vol 6: 126-137.
El-Hassan, N., Hall, T., dan Kobarg, Jan-Paul. 2004. Risk and Return of Covered Call Strategies for Balanced Funds: Australian Evidence. Retrieved fromSchool of Finance and Economics University of Technology, Sydney.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Kanisius
Tirtoprojo, Susanto. 2008. Penilaian Opsi Putt-Call dan Simulasi Strategi untuk Berdagang Kantrak Opsi Saham Di Bursa Efek Indonesia (PT. BEI). Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta.
https://www.kpei.co.id

Judul Review Jurnal : Pengaruh Kontrak Futures Indeks Terhadap Volatilitas Underlying Spot
Market Di Indonesia
Nama / NIM : Firdaniatul Musarofah / 18510075
Mata Kuliah : Analisis Sekuritas F
Dosen Matakuliah : M. Nanang Choiruddin, SE., MM
REVIEW JURNAL
Judul Jurnal
PENGARUH KONTRAK FUTURES INDEKS TERHADAP VOLATILITAS UNDERLYING SPOT MARKET DI INDONESIA

Jurnal
JURNAL MANAJEMEN

Volume dan Halaman
Volume XXI No. 1

Tahun
2017

Penulis
SUKMAWATI SUKAMULJA DAN SONY FIDANTI

Reviewer
FIRDANIATUL MUSAROFAH


LATAR BELAKANG
Setelah kemunculan kontrak futures banyak peneliti memperdebatkan bagaimana efek yang ditimbulkan dari perdagangan ini terhadap pasar saham. Setidaknya ada tiga argumentasi utama yang menjadi perdebatan dikalangan peneliti. Pendapat pertama mempercayai bahwa adanya kontrak futures (futures trading), dapat meningkatkan volatilitas pasar saham dengan adanya ketidakstabilan pada harga spot dari underlyingnya. Pendapat ini didukung oleh penelitian, misal Sharma dan Malhotra (2015) dan Yadev (2016). Sebaliknya, pendapat lain mempercayai bahwa kontrak futures memiliki pengaruh yang baik terhadap harga underlying-nya. Menurut Kasman dan Kasman (2008), Bohl et al. (2011, 2014), dan Singh (2016) futures trading menurunkan volatilitas pasar saham. Artinya, dengan adanya transaksi futures justru meredam gejolak harga spot di pasar asset penyertaannya. Hasil penelitian itu sejalan dengan penelitian terdahulu seperti yang dilakukan oleh Bologna dan Cavallo (2002) yang menemukan bahwa volatilitas harga di pasar spot menurun dan market depth makin meningkat setelah kemunculan kontrak futures serta dampaknya dirasakan secara langsung. Market depth yang meningkat mencerminkan terjadi kenaikan efisiensi di dalam pasar. Munculnya effisiensi pasar dapat tercermin pada turunnya bid-ask spread dan meningkatnya market depth.

DASAR TEORI
Yadav (2016) dengan data futures kontrak di India, ditemukan pengaruh kontrak futures terhadap kenaikan volume transaksi di pasar sahamnya, demikian pula halnya dengan kenaikan pada arus kasnya.
Sharma dan Malhotra (2015) melihat bahwa aktivitas hedger, yang diwakili oleh besarnya nilai open interest, tidak mempunyai pengaruh kausal terhadap volatilitas harga spot dari guar seed.
Ada tiga pendapat mengenai hubungan antara pasar futures dengan pasar asset penyertaannya. Penelitian terbagi ke dalam tiga (3) kelompok. Kelompok pertama menyatakan bahwa ketidakstabilan transaksi futures meningkatkan volatilitas underlying spot market (Cox, 1976; Finglewski, 1981, Stein, 1987; dan Lee dan Ohk, 1992).

Obyek Penelitian
Obyek yang digunakana dalam penelitian ini adalah harga penutupan harian dari indeks LQ45 periode 2000 sampai 2009.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk untuk menguji pengaruh kontrak futures indeks LQ45 terhadap volatilitas underlying spot market.

Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif pendekatan deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga penutupan harian dari indeks LQ45 periode 2000 sampai 2009. Data diklasifikasikan berdasarkan periode sebelum (prefutures: 10 Oktober 2000-10 Agustus 2001, dengan 206 observasi) dan sesudah (postfutures: 13 Agustus 2001-13 Agustus 2009, dengan 1946 observasi) keberadaan kontrak futures indeks. LQ45 Futures muncul pada tanggal 13 Agustus 2001. Return indeks LQ45 selama periode pengamatan dikelompokkan menjadi tiga (3) kelompok, yakni periode prefutures, post-futures, dan periode keseluruhan (overall: 10 Oktober 2000-13 Agustus 2009, dengan 2152 observasi).

Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh kontrak futures indeks pada volatilitas underlying spot market, meskipun telah terjadi penurunan volatilitas selama periode pengujian. Penelitian ini juga menemukan bahwa kemunculan kontrak futures indeks telah mempengaruhi sensitivitas pasar terhadap informasi tersebut dan meningkatkan efisiensi pasar.


KAITAN DENGAN TEORI
Menurut Tandelilin (2010: 461), kontrak futures merupakan suatu kesepakatan kontrak tertulis antara dua pihak (pembeli dan penjual) untuk melakukan dan menerima penyerahan sejumlah asset/komoditi dalam jumlah, harga, dan batas waktu tertentu. Menurut Fabozzi (1999: 24), kontrak futures merupakan perjanjian dimana kedua pihak setuju untuk bertransaksi dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya di masa depan yang telah ditetapkan. Martin et al (1998: 297) menjelaskan bahwa kontrak futures adalah sebuah kontrak untuk membeli suatu komoditi tertentu (seperti kedelai atau jagung) atau instrumen finansial (seperti obligasi pemerintah) pada tingkat harga tertentu.
Menurut Sasongko (1999) dikutip dari Tandelilin (2010: 467), perdagangan dalam bursa kontrak futures akan berfungsi sebagai transfer risiko (risk transfer), pembentukan harga (price discovery), stabilitas keuangan (financial stability), pengawasan mutu (quality control), dan pengumpulan informasi yang efisien (efficient information gathering). Sedangkan Tandelilin (2010: 468) menguraikan manfaat kontrak futures yaitu sebagai lindung nilai dan sarana spekulasi.
Ardiyan (2008: 18) menjelaskan mengenai perbedaan kontrak futures dengan saham, yaitu antara lain: Saham dibeli dan disimpan untuk jangka waktu yang tidak terbatas, sedangkan kontrak berjangka memiliki hari jatuh tempo. Kedua, Pada saat penerbitan saham pertama kali, harga saham harus dibayar penuh, sekurang-kurangnya sampai jumlah yang merupakan nilai nominal saham tersebut. Ketiga, Short selling pada saham sering kali dilarang, sementara pada tramsaksi kontrak berjangka, semua penjualan pada dasarnya adalah short selling. Keempat, Jumlah saham yang beredar pada suatu waktu tertentu dibatasi oleh aturan yang sangat ketat pula, sedangkan pada tingkat pemegang saham individual tidak ada pembatasan pemilikan saham.
Menurut Wisantyo (2006), praktik perdagangan kontrak futures jarang sekali diakhiri dengan penyerahan komoditi. Kontrak futures biasanya ditutup dengan offsetting, yaitu trader melikuidasi posisi kontraknya sebelum tanggal penyerahan. Dalam hal ini investor dapat mengalami keuntungan maupun kerugian.

REKOMENDASI
Rekomendasi untuk analisis selanjutnya adalah cobalah menggabungkan 2 analisis derivative yaitu kontrak opsi dan futures.
DAFTAR PUSTAKA
Adi Ardiyan. 2008. The Master Traders. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Edwin Wisantyo. 2006. Analisis Perbandingan Investasi Kontrak Berjangka Komoditi ditinjau dari Risiko dan Tingkat Pengembaliannya dengan menggunakan Metode CAPM (Studi Kasus: Komoditi Olein dan Emas). Tesis, MM Universitas Indonesia, Depok.
Eduardus, Tandelilin. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Kanisius
Fabozzi, Frank J. 1999. Manajemen Investasi. Jakarta: Salemba Empat.
Martin, John D., et al. 1998. Basic Financial Management (fifth edition). New Jersey: Prentice-Hall

11 komentar:

  1. Terimakasih atas infonya mba, sangat bermanfaat

    BalasHapus
  2. Terimakasih atas infonya, sangat membantu menambah pengetahuan

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah sedikit membuka wawasanku ttg manajemen. BarokaAllah mbk, semangat menulis dan menebar kebaikanšŸ™.

    BalasHapus
  4. Terimakasih sangat membantu

    BalasHapus
  5. Bagus sekali isinya semoga bermanfaat ya

    BalasHapus
  6. wah sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus
  7. Sangat bermanfaat sekali kak

    BalasHapus

Review Jurnal Analisis Opsi dan Future Nama / NIM : Yuni Mega Lestari / 17510175 Mata Kuliah : Analisis Sekuritas Dosen Mata Kuliah ...