Judul
Review Jurnal : ANALISIS IMBAL HASIL KONTRAK OPSI MENGGUNAKAN
STRATEGI LONG STRADDLE DAN STRATEGI SHORT STRADDLE DENGAN METODE BLACK
SCHOLES & MENENTUKAN HARGA KONTRAK BERJANGKA KOMODITAS
KEDELAI
MENGGUNAKAN MODEL MEAN REVERSION
Nama / NIM : Melania
Galih Safitri / 17510161
Mata
Kuliah : Analisis
Sekuritas
Dosen Mata
Kuliah : M. Nanang Choiruddin, SE., MM
Hasil
Review Jurnal Opsi
Judul
|
ANALISIS
IMBAL HASIL KONTRAK OPSI MENGGUNAKAN STRATEGI LONG STRADDLE DAN
STRATEGI SHORT STRADDLE DENGAN METODE BLACK SCHOLES
|
|
Jurnal
|
Journal e-Proceeding of Management
|
|
Volume& Halaman
|
Vol 5 No 3 Hlm 3308-3305
|
|
Tahun
|
2018
|
|
Penulis
|
Gisyari Nurul
Istiqamah dan Deannes Syunuwardhana
|
|
Reviewer
|
Melania Galih Safitri
|
|
Tanggal
|
28 April 2020
|
|
Latar Belakang
|
Di Bursa
Efek Indonesia (BEI), investor melakukan kegiatan pasar modal. BEI memfasilitasi
perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana,
obligasi, serta saham dan obligasi yang berbasis Syariah. Dengan berfluktuasinya IHSG menunjukkan tingkat
risiko yang tinggi, sehingga bisa dilakuakan pengurangan tingkat risiko. Konsep investasi tersebut disebut dengan hedging.
Ada dua jenis sekuritas derivatif yang diperdagangkan di Indonesia, salah
satunya adalah kontrak opsi. Strategi perdagangan opsi yang dapat dilakukan
investor dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu: strategi naked, hedge,
straddle, kombinasi, dan spread. Penelitian ini memilih satu
dari lima strategi perdagangan opsi yang ada, strategi tersebut adalah
strategi
straddle.
dikarenakan menurut teorinya, strategi ini yang menghasilkan
keuntungan
yang paling besar bagi investor jika harga saham naik atau turun melewati BEP
dan maksimal kerugian yang didapatkan oleh investor hanya sebesar nilai jual
atau beli call dan put. Oleh karena itu, resikonya lebih kecil.
Strategi
kontrak opsi straddle dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu strategi long
straddle dan strategi short straddle. Strategi tersebut digunakan
untuk memberikan masukan kepada investor sebagai salah satu pertimbangan mengenai
strategi mana yang lebih baik untuk menghadapi risiko pergerakan harga saham
yang selalu berfluktuasi. Penelitian ini akan menganalisis imbal hasil pada
kontrak opsi dengan masa berlaku 1 bulan, 2 bulan, dan 3 pada tahun 2016.
|
|
Metode Penelitian
|
Penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif karena penelitian ini menggunakan metode black
scholes dalam perhitungannya yang data-datanya berupa angka. Populasi
pada penelitian menggunkan saham yang memenuhi kriteria yakni PT Astra
Internasional Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indofood Sukses
Makmur Tbk (INDF), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT HM Sampoerna
Tbk (HMSP).
|
|
Pembahasan
|
Strategi
yang digunakan untuk Saham ASII, Saham BBCA, Saham INDF, Saham TLKM, dan
Saham HMSP adalah strategi long
straddle baik untuk jatuh tempo 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan. Strategi long
straddle yang digunakan karena nilai imbal hasil yang diperoleh untuk
masing- masing bulannya pada saat jatuh tempo 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan
melewati batas minimum dan batas maksimum yang dihitung. Hal ini sesuai
dengan konsep strategi long straddle yaitu keuntungan yang diperoleh
tidak terbatas sedangkan kerugian yang diperoleh hanya sebesar premi call dan
premi put.
|
|
Kesimpulan
|
-
Imbal hasil kontrak
opsi dengan masa berlaku 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan pada tahun 2016 dengan
menggunakan strategi long straddle dan strategi short straddle mengalami
keuntungan, kecuali HMSP untuk Jatuh tempo 3 bulan sebesar kerugian
sebesar (3.224,36) dan rata-rata kerugiannya sebesar (270,36)
-
Penggunaan strategi
long straddle terhadap imbal hasul kontrak opsi dengan masa berlaku 1 bulan,
2 bulan, dan 3 bulan pada tahun 2016 lebih menguntungkan dibandingan strategi
short straddle. Sesuai dengan tren pasar
tahun 2016, strategi long straddle lebih tepat digunakan pada saat
tren harga pasar meningkat atau menurun secara drastis
|
|
Kelebihan
|
-
Pada jurnal ini dijelaskan secara gamblang
terkait latar belakang permasalahan sehingga muncul pemikiran untuk meneliti
permasalahan ini.
-
Menggunakan bahasa yang sesuai dengan EYD
-
Kerapihan pada penulisan jurnal
|
|
Kelemahan
|
-
Pada judul jurnal terdapat lebih dari 15 kata
|
|
Analisis
Jurnal
investor
dapat menggunakan opsi untuk melindungi portofolio terhadap risiko penurunan
harga pasar, dan untuk melakukan spekulasi terhadap pergerakan harga saham.
Investor yang mempunyai ekspektasi bahwa harga saham akan mengalami kenaikan
akan membeli call option dan atau menjual put option.
Sebaliknya jika investor berharap harga saham akan turun maka investor akan
membeli put option atau menjual call option . dengan demikian,
dala praktiknya investor bisa saja melakukan berbagai strategi perdagangan opsi
dengan menerapkan kombinasi beberapa transaksi pembelian atau menjaul opsi pada
saat bersamaan agar bisa memperoleh keuntungan yang lebih besar, atau
meminimalkan kerugian yang harus dihadapinya.
Banyak strategi perdagangan opsi yang
bisa dilakukan investor, tetapi strategi-strategi tersebut pada dasarnya bisa
dikelompokan menjadi lima yaitu : strategi naked, hedge, straddle,
kombinasi, dan spread (Tandelilin, 2014:438). Apabila anda sebagai
pemilik opsi dalam kondisi harga dibawah strike price maka anda dapat
meng-exercise opsi tersebut sehingga anda hanya mengalami kerugian
sebatas jumlah premi yang dibayarkan, tetapi sebaliknya apabila harga naik
diatas strike price maka anda
dapat memperoleh keuntungan yang cukup besar melebihi jumlah premi (Batu,
2014:268). Dalam jurnal meneliti tentang strategi opsi yaitu memilih strategi
mana yang paling menguntungkan diantara long straddle dan short
struddle . Penelitian yang dilakukan Gisyari & Deannes (2018) mengungkapkan
Penggunaan strategi long straddle terhadap imbal
hasil kontrak opsi dengan masa berlaku 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan pada tahun
2016 lebih menguntungkan dibandingan strategi short straddle. Sesuai dengan
tren pasar tahun 2016, strategi long
straddle lebih tepat digunakan pada saat tren harga pasar meningkat atau
menurun secara drastis. Sejalan dengan teori bahwa Tandelilin (2014:445)
mengatakan long struddle merupakan
strategi yang akan memberikan keuntungan jika pergerakan harga
saham yang memadai, baik untuk kenaikan maupun penurunan harga. Jika short struddle dilakukan oleh investor yang
mempunyai estimasi bahwa pergerakan harga saham (bukan arah pergerakannya)
tidak terlalu besar atau harga saham relatif tidak berubah.
Rekomendasi
: pada penelitian selanjutnya sebaiknya lebih
mengembangkan strategi lainnya dan menggambarkan pergerakan harga saham yang
berbeda
Hasil
Review Jurnal Futures
Judul
|
MENENTUKAN
HARGA KONTRAK BERJANGKA KOMODITAS
KEDELAI
MENGGUNAKAN MODEL MEAN REVERSION
|
|
Jurnal
|
E-Jurnal Matematika
|
|
Volume& Halaman
|
Vol. 5 (4) halaman 170-175
|
|
Tahun
|
2016
|
|
Penulis
|
Wirya Sedana, Komang Dharmawan, dan Ni Made
Asih
|
|
Reviewer
|
Melania Galih S
|
|
Tanggal
|
28 April 2020
|
|
Latar Belakang
|
Pasar
keuangan derivatif dikelompokkan
berdasarkan kontraknya antara lain future contracts, forward contracts,
option contracts, swap contracts dan kombinasi dari beberapa
kontrak sekaligus. Ketergantungan akan bahan baku impor menyebabkan harga
komoditas lokal akan dipengaruhi oleh hargakomoditas dunia. Harga komoditas
dalam negeri menjadi tidak stabil dan cenderung mengalami perubahan dari
tahun ke tahun. Dalam jangka pendek dapat dikatakan bahwa perubahan harga
komoditas cenderung fluktuatif. Salah satu alternatif penyelesaian masalah
ini adalah melakukan perdagangan dengan kontrak berjangka (futures
contract). Dalam hal ini terdapat metode yang bisa digunakan untuk
menentukan harga kontrak berjangka, yaitu Markov Chain Monte Carlo, Spot-Future
Parity Theorem, dan salah satunya adalah Model Mean Reversion. Metode
ini menyatakan bahwa harga akan cenderung kembali ke tingkat nilai rata-rata.
Kalau harga naik atau menurun, yang artinya menjauh dari nilai rata-rata,
maka pada saatnya nanti, harga akan berbalik arah, kembali ke tingkat harga
rata-rata
|
|
Metode Penelitian
|
Penelitian
yang dilakukan adalah studi kasus terhadap harga kontrak berjangka komoditas
kedelai
|
|
Pembahasan
|
Hasil
simulasi Mean Reversion Vasicek Model memberikan harga kontrak
berjangka sebesar 24,09986 USD sedangkan spot-future parity theorem
memberikan harga kontrak berjangka sebesar 24,11012 USD.
Berdasarkan kedua hasil tersebut harga kontrak berjangka yang didapat
dengan menggunakan simulasi Mean Reversion Vasicek Model memeberikan
harga yang lebih kecil (murah) dibandingkan spot-future parity theorem,
ini dilihat dari parameter-parameter yang dilibatkan dalam penentuan
harga kontrak berjangka yang dihasilkan
|
|
Kesimpulan
|
Dalam penentuan harga kontrak berjangka menggunakan
metode simulasi Mean Reversion Vasicek parameter-parameter yang
dilibatkan lebih banyak seperti: sigma, mu, skewness, lamda,
dan kurtosis. Sehingga memberikan harga yang lebih kecil. Sedangkan pada spotfuture
parity theorem, dalam menentukan harga kontrak berjangka
parameter-parameter tersebut tidak dilibatkan atau diabaikan.
|
|
Kelebihan
|
-
Alasan pemngambilan judul dijelaskan secara rinci
-
Penulisannya rapi
|
|
Kelemahan
|
-
Tidak ada kajian teori
-
Menggunakan bahasa yang sulit dipahami
-
Pada bagian abstrak kurang menjelaskan isi secara
kesuluruhan
|
|
Analisis
Jurnal :
Bentuk sekuritas derivatif lain selain opsi yang cukup banyak
dikenal investor adalah future. Perdagangan
Berjangka atau juga dikenal dengan sebutan futures contract menurut Hull (2005)
adalah suatu perjanjian atau kesepakatan untuk membeli atau menjual aktiva
tertentu pada saat tertentu dan dengan harga tertentu pada kurun waktu tertentu
dimasa yang akan datang. Perdagangan dengan kontrak berjangka memang dapat
menstabilkan harga komoditas yang ada dipasaran apalagi komoditas dari sektor
pertanian yang ikut menunjang Perekonomian kita. Akan tetapi, pemerintah saat
ini sangat tergantung oleh bahan baku
dan akibatnya harga komoditas lokal dipengaruhi oleh harga komoditas dunia dan
menyebabkan tidak stabilnya harga komoditas lokal sehingga perlunya perdagangan dengan kontrak
berjangka. Hasil temuan yang dilakukan oleh Sedana, dkk (2016) yang meneliti
tentang penentuan harga kontrak berjangka di komoditas kedelai menggunakan 2
metode yaitu Model Mean Reversion dan Spot-future Parity dimana
harga kontrak berjangka yang didapat dengan menggunakan simulasi Mean
Reversion Vasicek Model memeberikan harga yang lebih kecil (murah)
dibandingkan spot-future parity theorem, ini dilihat dari parameter-parameter
yang dilibatkan dalam penentuan harga kontrak berjangka yang
dihasilkan. Jika dilihat dari teori Komoditi yang diperdagangkan di bursa
berjangka adalah komoditi yang harganya sering mengalami gejolak, dan komoditi
kedelai termasuk yang diperdagangkan di bursa. Para prosesor, produsen, dan
pedangang komoditi membutuhkan instrumen pengelolaan resiko harga yang efisien,
dan kontrak berjangka merupakan instrumen yang paling banyak digunakan.
Tentunya harus menggunakan model atau metode yang tepat dan metode model mean
reversion merupakan metode yang baik digunakan (Purnomo dkk, 2013:34). Selain
itu fluktuasi harga juga mengandung unsur risiko jika harga internasional
mengalami lompatan. Lompatan adalah suatu kejadian saat harga pasar tiba-tiba
melonjak naik atau anjlok dalam rentang waktu yang singkat (Tankov, 2008). Komponen
yang akan dinegoisasikan dalam transaksi kontrak futures antara penjual dan pembeli adalah komponen
harga. Kemudahan tersebut akan membuat likuiditas jual/beli kontrak berjangka menjadi
sangat tinggi. (Tandelilin, 2014:467)
Rekomendasi
:
penelitian berikutnya untuk menentukan harga kontrak berjangka menggunakan
model Mean Reversion dengan lompatan perlu diikutsertakan suku bunga dan
komoditas yang dipilih sebaiknya memiliki pola musiman.
DAFTAR
PUSTAKA :
Batu,
Pantas L. 2014. Pasar Derivatif. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Brigo D.,
Dalessandro A., Neugebauer M., Triki F. (2009). A Stochastic Processes Toolkit
for Risk Management. Journal of Risk
Management in Financial Institutions, 3, London: Departmen of Mathematics , Imperial Colege.
Hull, J. H.
2005. Fundamental of future and option (5th ed.). USA: Pearson
Education.
Purnomo,
Serfianto dkk. 2013. Pasar komoditi perdagangan berjangka dan pasar lelang
komoditi. Yogyakarta: Jogja
Bangkit Publisher.
Tandelilin,
Eduardus. 2014. Portofolio dan Investasi. Yogyakarta: Kanisius
Tankov, P. 2008.
Financial Modelling with Jump Processes CRC Press.
Terimakasihh. Sangat bermanfaat sekali :)
BalasHapusI like it
BalasHapusMantap memang nih kakak
BalasHapusBermanfaat sekali waw semoga ilmunya berkah kak
BalasHapusAlhamdulillah semoga dengan ilmu yang diberikan menjadi tambah berkah untuk kakak melani
BalasHapusCukup bagus kak, cuma ada beberapa kata yg susah untuk di fahami, semoga kedepanya lebih baik dan lebih bisa menjadi wawasan banyak orang.
BalasHapus