Jumat, 01 Mei 2020

Review Jurnal Analisis Opsi dan Future


Nama / NIM                       : Siti Irfa’ Atul Munfarida/ 17510084
Mata  Kuliah                      : Analisis   Sekuritas
Dosen  Mata  Kuliah      : M. Nanang  Choiruddin, SE., MM
Review Jurnal Analisis Futures
Judul  Jurnal
Perilaku Harga Kontrak Berjangka Indeks Emas
Penulis
Dwi Candra Wedhar Sabda, Khairunnisa, SE., MM dan Annisa Nurbati, SE., M.Si
Volume  dan  Halaman
Vol 3 No 3 Halaman 1-8
Jurnal
e- Proceeding of Management
Tanggal  Review
28  April  2020
Tahun  Jurnal
2016
Reviewer
Siti Irfa’ Atul Munfarida
Kajian Teori
-          Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang.
-          Instrumen Derivatif merupakan kontrak perjanjian antara dua pihak untuk menjual atau membeli sebuah barang (baik itu aktiva finansial maupun komoditas) pada tanggal tertentu dimasa datang dengan harga yang telah disepakati saat ini.
-          Kontrak Berjangka merupakan sebuah perjanjian untuk membeli atau menjual aset pada suatu periode tertentu di masa yang akan datang dengan kepastian harga yang telah disepakati sebelumnya.
-          Analisis Teknikal adalah metode untuk memprediksi pergerakan harga dan tren pasar atau sekuritas dimasa depan dengan mempelajari grafik dari aksi pasar dimasa lalu dengan mempertimbangkan harga pasar instrumen dan minat atas instrumen tersebut.
-          ARCH menganalisis adanya masalah heteroskedastisitas dari ragam residual dalam data deret waktu.
-          GARCH mengembangkan model ARCH dengan memasukka nunsur residual periode lalu dan ragam residua
Tujuan Penelitian
Penelitian ini akan mengestimasi dan mengembangkan model ARCH-GARCH untuk memprediksi harga kontrak emas berjangka dimasa depan.
Objek Penelitian
Harga Emas kontrak berjangka
Metode Penelitian
Metode model arch dan garch, Metode Sensus   
Hasil Penelitian
Menggunakan ala tukur RMSE model ARCH  menjadi model paling baik dalam memprediksi harga emas kontrak berjangka dengan nilai kesalahan prediksi sebesar USD 11.23902407. Menggunakan  alat ukur MAE model GARCH (1,1) menjadi model paling baik dengan nilai kesalahan sebesar USD9 495692364. Menggunakan alat ukur MAPE model GARCH (1,1) adalah model paling baik dengan nilai kesalahan sebesar 0.86665488 % atau akurasi prediksi sebesar 99.14%.

Kontrak berjangka (futures) adalah salah satu instrumen derivatif (turunan) yang nilainya bergantung pada suatu aset lainnya atau underlying asset. Saat investor telah memiliki account dan terdaftar sebagai anggota bursa, investor dapat bertindak selaku trader (direct investment) sedangkan bila investor menggunakan jasa fund manager maka investor melakukan indirect investment.
Kontrak futures merupakan perjanjian antara pembeli dan penjual yang berisi hal-hal berikut ini:
1.       Pembeli futures setuju untuk membeli sesuatu (suatu komoditi atau aset tertentu) dari penjual futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada batas waktu yang ditentukan dalam kontrak.
2.       Penjual futures setuju untuk menjual suatu komoditi atau aset tertentu kepada pembeli futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada batas waktu yang ditentukan dalam kontrak.
Dalam kontrak future, ada beberapa istilah penting yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut ini
a.       Sesuatu (komoditi atau aset) yang disetujui kedua pihak untuk dipertukarkan disebut dengan
underlying asset.
b.       Tanggal yang ditetapkan untuk melakukan transaksi disebut dengan settlement date atau delivery date.
c.       Harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang berkepentingan untuk melakukan transaksi disebut dengan futures price.
d.       Pihak yang menyetujui kontrak untuk membeli aset yang menjadi patokan di kemudian hari disebut sebagai pemilik (owner ) kontrak future, atau dikatakan mengambil posisi long futures atau long position.

e.       Pihak yang menyetujui kontrak untuk menjual aset patokan tersebut di kemudian hari disebut sebagai penjual (seller) kontrak future, atau disebut juga berada pada posisi short futures atau short position.
Kontrak future mempunyai jarak waktu dengan settlement date yang  berbeda satu dengan lainnya, ada yang sangat dekat, sedang ataupun jauh. Kedua  belah pihak dalam kontrak future dapat menunggu pelaksanaan kontrak future sampai dengan settlement date, atau bisa juga keluar dari posisinya (melikuidasi  posisi) sebelum settlement date dengan cara mengambil posisi yang berlawanan  pada kontrak future yang identik.
Timbulnya kontrak future adalah untuk mengantisipasi ketidak pastian harga di masa yang akan datang, adanya faktor-faktor eksternal yang tidak dapat dikuasai dan mengandung kemungkinan merugikan pelaku pasar, maka salah satu anitisipasinya adalah membuat kontrak futur. Karena sedemikian rumit pelaksanaannya, biasanya kontrak future dilaksanakan pada pasar yang terorganisir.
Pada umumnya pada kontrak future pembeli dan penjual tidak berhadapan langsung, namun terdapat lembaga perantara (intermediary) perdagangan secara resmi. Dalam hal penjual kontrak tidak memiliki asset obyek kontrak (atau memiliki namun tidak bermaksud menjualnya) maka penjual kontrak future dapat membeli kontrak future dengan pihak lain, sehingga yang berhadapan pada akhirnya adalah pembeli kontrak future pertama dengan penjual kontrak future kedua. Hal tersebut sangat mungkin dilakukan karena dalam pasar yang terorganisir semua pihak yang terkait harus terungkap secara transparan dan dapat diungkap secara legal, sehingga dalam pasar future kemungkinan terjadinya kecurangan menjadi kecil karena terdapat lembaga pengawas pada pasar tersebut

Rekomendasi untuk analisis selanjutnya
Dari jurnal tersebut sampel yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah harga emas kontrak berjangka periode tahun 2015, maka rekomendasi bagi penelitian selanjutnya yakni untuk bisa menggunakan sampel dengan periode selanjutnya atau yang lebih baru. Agar hasil dari penelitian yang didapat dapat menyesuaikan dengan kondisi saat ini.



Riview Jurnal Analisis Opsi
Judul  Jurnal
Estimasi Harga Opsi Saham Di Bursa Efek Indonesia (BEI) : Studi Kasus Saham LQ-45
Penulis
Rowland Bismark Fernando Pasaribu
Volume  dan  Halaman
Vol 20 No 3 Halaman 195-218
Jurnal
JURNAL Akuntansi & Manajemen
Tanggal  Review
28  April  2020
Tahun  Jurnal
2009
Reviewer
Siti Irfa’ Atul Munfarida
Kajian Teori
Derivatif adalah instrumen keuangan yang nilainya tergantung produk pasar keuangan berupa saham, obligasi, mata uang, dan komoditas.
Opsi call yang memberikan pemiliknya hak untuk membeli dan Opsi put yang memberikan pemiliknya hak untuk menjual aset dasarpada harga tertentu di masa mendatang.
Tujuan Penelitian
Untuk mengklarifikasi pengaruh volatilitas historis terhadap volatilitas stockreturn saat ini dan memperkirakan penetapan harga opsi panggilan Eropa menggunakan Model Black-Scholes.
Objek Penelitian
Saham yang terdapat di BEI
Metode Penelitian
Metode HisVol, GARCH dan CGARCH  
Hasil Penelitian
Bahwa rata-rata tingkat pengembalian pasar umumnya positif selama periode penelitian, dimana untuk tingkat pengembalian pasar (indeks LQ-45) rata-rata adalah 0,08% perhari dengan tingkat risiko sebesar 1,71%. Sementara rata-rata tingkat pengembalian saham emiten selama periode penelitian adalah berkisar -0,02% hingga 1,08% perhari. Berdasar hasil empiris juga diketahui bahwa volatilitas masa lalu mempengaruhi volatilitas saat ini. Umumnya volatilitas masa lalu lag-1 yang signifikan secara statistik mempengaruhi volatilitas saat ini pada seluruh model empiris. Dilihat dari nilai rata-rata agregat koefisien maka dapat dikatakan bahwa model GARCH (49,28%) adalah model yang baik dalam menjelaskan kapasitas volatilitas historis terhadap volatilitas saat ini. Namun secara agregat untuk kriteria informasi, model hisvol adalah model yang terbaik.

Opsi adalah kontrak antara dua belah pihak yang berisi hak bagi si pembeli opsi untuk membeli atau menjual aset yang mendasari kontrak tersebut (underlying asset) pada waktu dan harga yang disepakati bersama di awal.
Opsi adalah suatu tipe kontrak bukan kewajiban antara dua pihak, yang satu memberikan hak kepada yang lain untuk membeli atau menjual suatu aset pada harga tertentu dalam jangka waktu tertentu.
Secara tradisional konrak opsi saham dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
a.       Kontrak Opsi Beli Saham  (call option) merupakan opsi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham dalam jumlah tertentu pada waktu dan harga yang telah ditentukan.
b.       Kontrak Opsi Jual Saham (put option) merupakan opsi yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk menjual saham tertentu pada jumlah, waktu dan harga yang telah ditentukan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Opsi
harga opsi adalah dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Antara lain oleh 5 faktor berikut ini:
  1. Harga saham
  2. Harga exercise
  3. Tingkat bunga
  4. Jangka waktu akan jatuh tempo
  5. Volatility harga saham.
Bila faktor (1), (3),(4) dan (5) meningkat maka nilai opsi call akan meningkat, sedangkan bila faktor (2) meningkat maka nilai opsi call akan menurun.
Model Penentuan Harga Opsi
1.       Binominal Option Pricing Model (BOPM)
Binominal Option Pricing Model adalah suatu model opsi di mana suatu harga saham saat ini, harga saham tersebut diharapkan dapat berubah menjadi dua harga saham pada periode berikutnya dengan peluang yang sama.
2.       Rumus Black and Scholes
risiko  kontrak  opsi  saham
  1. Opsi  bersifat  kompleks, berisiko, dan  tidak  cocok  bagi  kebanyakan  investor.
  2. Pada  saat  membeli  opsi  atau  ketika  writing  a  covered  call  option,  investasi  Anda mungkin  akan  mengalami  kerugian  100%.
  3. Opsi  indeks  memiliki  karakteristik  khusus  dan  risiko  -  risikonya.
  4. Kondisi  market  atau  pembatasan  perdagangan  sementara.
  5. Banyak  faktor  yang  memengaruhi  harga  dari  sebuah  kontrak  opsi.
Rekomendasi untuk analisis selanjutnya
Sebagaimana yang dijelaskan oleh penulis dalam penelitiannya. Maka rekomendasi untuk penelitian selanjutnya yakni dapat menggunakan lebih dari 1 model dalam menganalisis, sebagaimana peneliti sebelumnya hanya menggunakan model Black dan Scholes dan hanya menggunakan opsi-call jenis Eropa. Juga bagi peneliti selanjutnya agar dapat memperluas sampel penelitian tidak terbatas hanya pada LQ-45 dan terakhir dihrapkan juga dapat menggunakan varian lain dalam indikator analisis opsi.



DAFTAR PUSTAKA
Layanan KPEI. (2015). Layanan KPEI. Dipetik April 30, 2020, dari Kontrak Opsi Saham - Kliring: https://www.kpei.co.id/page/kontrak-opsi-saham-kliring
Layanan KPEI. (2015). Layanan KPEI. Dipetik April 30, 2020, dari Kontrak Berjangka Indeks Efek - Kliring: https://www.kpei.co.id/page/kontrak-berjangka-indeks-efek-kliring
Mulyana, D. (2011, Maret). Teori Investasi dan Portofoilio. Dipetik April 30, 2020, dari Analisis Kontrak Berjangka (Future): https://deden08m.files.wordpress.com/2011/03/materi-13-analisis-kontrak-berjangka.pdf
Pasaribu, R. B. (2009, Desember). Estimasi Harga Opsi Saham Di Bursa Efek Indonesia (BEI) : Studi Kasus Saham LQ-45. Jurnal Akuntansi & Manajemen, 20(3), 195-218.
Sabda, D. C., Khairunnisa, & Nurbaiti, A. (2016). Perilaku Harga Kontrak Berjangka Indeks Emas. e-Proceeding of Managemenet, 3(3), 1-8. Dipetik April 30, 2020
Samsul , M. (2010). Pasar Berjangka Komoditi Dan Derivatif. Jakarta: Salemba Empat.
Soemapradja, T. G. (2005, Maret). ANALISIS KINERJA KONTRAK BERJANGKA KOMODITI PADA TOKYO GRAIN EXCHANGE – JEPANG. Journal The Winners, 6(1), 1-22. Dipetik April 30, 2020
Sumendra , G., Dharmawan, K., & Widana, I. N. (2015, Mei). MENENTUKAN HARGA KONTRAK BERJANGKA NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AS MENGGUNAKAN DISTRIBUSILOGNORMAL. E-Jurnal Matematika, 4(2), 43-48.


4 komentar:

Review Jurnal Analisis Opsi dan Future Nama / NIM : Yuni Mega Lestari / 17510175 Mata Kuliah : Analisis Sekuritas Dosen Mata Kuliah ...