Sabtu, 02 Mei 2020

REVIEW JURNAL ANALISIS OPSI DAN FUTURE DWIYANTI NURSHEILA 17510048


NAMA/NIM                                       : DWIYANTI NURSHEILA/17510048
MATA KULIAH                                : ANALISIS SEKURITAS G
DOSEN MATA KULIAH                 : M. NANANG CHOIRUDDIN,SE.,MM.


ANALISIS OPSI

JUDUL JURNAL
Opsi Saham pada Pasar Modal di Indonesia (Studi Pasar Opsi saat Pasar Opsi Masih Berlangsung di Bursa Efek Indonesia)
PENULIS
Syanti Dewi dan Ishak Ramli
VOLUME, NOMOR, DAN TAHUN TERBIT
Vol.2, No.2, Tahun 2018
LATAR BELAKANG
Pasar opsi dipasar modal Indonesia sudah tidak berjalan sejak tahun 2010, padahal opsi saham sebagai derivatif merupakan suatu instrumen keuangan yang diharapkan akan mengamankan risiko saham yang bersangkutan. Keberadaan instrument derivatif dalam dunia investasi sebenarnya masih menjadi pro dan kontra bagi sebagian masyarakat dan pakar keuangan. Dengan menggunakan derivatif maka investor atau pengusaha dapat mengalihkan risiko keuangannya karena mereka telah melindungi diri dari ketidakpastian (hedging the risk). Berinvestasi pada produk derivatif pada kenyataannya memang dapat memberikan keuntungan yang besar, bahkan diperkirakan lebih besar dibandingkan dengan berinvestasi di bursa saham (Jonckheere, 2008). Namun sesuai dengan prinsip investasi “higher return, higher risk”, maka produk investasi yang bisa memberi imbal hasil yang tinggi tentu juga memiliki risiko yang lebih tinggi.
Secara makro, keberadaan pasar derivatif sebenarnya dapat membantu terciptanya pasar keuangan yang efisien sehingga pada akhirnya juga akan membantu sektor riil (dunia usaha) untuk mendapatkan modal usaha secara efisien. Namun di Indonesia perkembangan pasar derivatif belum semaju di negara lain, khususnya di kawasan Asia. Sebagai pembanding, bursa derivatif Korea telah menjadi bursa unggulan di Asia, sedangkan bursa derivatif komoditas Malaysia menjadi bursa terbesar di dunia (Kontan 2008).
KAJIAN TEORI/LANDASAN TEORI
1.       Opsi saham (stock option) merupakan salah satu produk derivatif yang banyak diperdagangkan di negara-negara yang pada umumnya memiliki kondisi pasar modal yang sudah maju.
2.       Lima faktor yang mempengaruhi nilai opsi antara lain : (1) nilai dari underlying asset; semakin besar harga dari underlying asset maka semakin besar nilai dari opsi call; (2) harga exercise, semakin rendah harga stike maka semakin besar nilai dari opsi call; (3) nilai waktu uang, opsi call merupakan hak untuk membeli aset suatu waktu di masa depan. Dan dikarenakan opsi merupakan pembelian di masa depan maka semakin besar biaya kesempatan, akan semakin besar pula nilai opsi; (4) volatilitas yang diharapkan, semakin besar volatilitas dari nilai underlying asset maka akan semakin besar pula nilai dari opsi saham; dan (5) time to maturity (periode waktu jatuh tempo), semakin lama masa waktu jatuh tempo maka akan semakin besar nilai opsi (Fabozzi, 2003: 24).
PENELITIAN TERDAHULU
1.       Benjamin Blau dan Chip Wade (2013) bahwa harga opsi kurang menyediakan informasi mengenai harga saham di masa yang akan datang.
2.       Amin, Coval, and Seyhun (2002) yang mengatakan bahwa harga saham memiliki pengaruh terhadap harga indeks opsi. Di dukung oleh Mossin (1969) yang mencatat bahwa terdapat interaksi antara saham dan opsi.
3.       Alghalith, Floros dan Poufinas (2014) bahwa harga strike merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi harga opsi, khususnya harga opsi jual pada kasus ini. hal ini dikarenakan dalam penentuan harga opsi yang sesuai dengan market demand harus memperhatikan berapa harga strike yang disepakati dalam suatu opsi.
4.       Markus Herzberg dan Philipp Sibbertsen (2004) yang mengatakan bahwa harga opsi tidak dipengaruhi secara signifikan oleh lamanya waktu jatuh tempo.
5.       Fabozzi (2003) yang mengatakan bahwa tingkat suku bunga bebas risiko tidak termasuk dalam faktor yang mempengaruhi harga opsi.
OBJEK PENELITIAN
opsi saham, harga saham, harga opsi saham, dan volatilitas.
TUJUAN PENELITIAN
1. Menguji apakah harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas harga saham, risk-free interest rate secara bersama-sama mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia
2. Menguji apakah harga saham mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia
3. Menguji apakah harga strike mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia
4. Menguji apakah time to maturity mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia
5. Menguji apakah volatilitas harga saham mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia
6. Menguji risk-free interest rate mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia
HIPOTESIS
Pengaruh harga saham, harga eksekusi, waktu jatuh tempo, risk-free interest rate dan volatilitas terhadap harga opsi (baik call option maupun put option).
METODE PENELITIAN
Menggunakan metode populasi dan sampel. Dan menggunakan analisis data metode analisis regresi linier berganda.
·         Dimana populasi dalam penelitian ini adalah terkait opsi saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, BI Rate terkait transaksi opsi saham selama tahun 2007 – 2008.
·         Penenelitian ini menggunakan data sensus transaksi saham yang terjadi pada di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007 – 2008 (saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia). Hanya ada empat saham perusahaan yang tercatat dalam seluruh kontrak opsi saham di BEI pada periode tersebut yakni PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Telekomunkasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Bank Asia Central Tbk (BCA).
HASIL PENELITIAN
Harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas dan risk-free interest rate secara bersama-sama signifikan positif mempengaruhi harga opsi saham baik itu harga opsi beli maupun harga opsi jual di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2008 saat pasar opsi masih berlangsung. Harga saham tidak signifikan mempengaruhi harga opsi beli di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa harga strike tidak signifikan mempengaruhi harga opsi beli di Bursa Efek Indonesia, time to maturitytidak signifikan positif mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia, volatilitas harga saham tidak signifikan mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia, bahwarisk-free interest rate tidak signifikan mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia.
KELEBIHAN
Pembahasan jelas disertai dengan perbandingan dengan penelitian tedahulu.
KEKURANGAN
Kurangnya kajian teori di dalam penelitian


KETERKAITAN DENGAN TEORI ATAU REFERENSI
            Opsi (derivatif) adalah suatu perjanjian/kontrak antara penjual opsi (seller atau writer) dengan pembeli opsi (buyer), dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan suatu kewajiban) dari pembeli opsi, untuk membeli atau menjual asset tertentu pada waktu dan harga yang telah ditetapkan. Opsi merupakan suatu kesepakatan antara dua pihak yang mempunyai suatu nilai tertentu yang ditetapkan berdasarkan harga sesuatu yang lain (Mc.Donald, 2003). 

       Keberadaan instrument derivatif dalam dunia investasi sebenarnya masih menjadi pro dan kontra bagi sebagian masyarakat dan pakar keuangan. Instrumen derivatif yang digunakan untuk tujuan lindung nilai dapat meningkatkan laba perusahan (Rossieta, 2010). Menurut Walmsley (1998), terdapat empat kegunaan dari instrumen derivatif dalam investasi bagi investor yaitu: 1) pengalihan risiko (risk tansfer); 2) peningkatan likuiditas (liquidity improvement); 3) penciptaan kredit (credit creation); dan 4) penciptaan ekuitas (equity creation).

       Tujuan utama dari derivatif adalah untuk melindungi perusahaan dalam melakukan transaksi bisnis (Karimova, 2002). Tujuan ini biasa disebut dengan istilah pemagaran (hedging). Perdagangan spekulatif instrumen derivatif bisa sangat merusak bagi investor dan pemegang saham karena dapat mengikis laba perusahaan dengan cepat (Stout, 1996). Berinvestasi pada produk derivatif pada kenyataannya memang dapat memberikan keuntungan yang besar, bahkan diperkirakan lebih besar dibandingkan dengan berinvestasi di bursa saham. Namun sesuai dengan prinsip investasi “higher return, higher risk”, maka produk investasi yang bisa memberi imbal hasil yang tinggi tentu juga memiliki risiko yang lebih tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga opsi (Faisal, 2001):

1. Harga saham yang dijadikan patokan

2. Strike price yang ditetapkan

3. Expiration date dari opsi

4. Volatilitas harga saham yang diharapkan selama umur opsi

5. Tingkat suku bunga jangka pendek selama umur opsi

6. Deviden yang diharapkan

            Dalam pasar opsi kontrak dibuat agar pembeli mempunyai hak untuk membeli ataupun menjual suatu aset tertentu pada harga dan waktu tertentu dimasa yang akan datang. Ada tiga faktor yang mempengaruhi nilai opsi, baik opsi saham ataupun opsi valas yaitu nilai intrinsik, nilai wqaktu, dan volatilitas harga pasar (Susandy, 2006).
                                                                                                                                               
REKOMENDASI UNTUK ANALISIS SELANJUTNYA
                Setiap penulisan pasti ada kekurangannya tidak semata-mata sempurna seluruhnya.  Penelitian selanjutnya lebih baik menambah jumlah tahun periode opsi saham di bursa efek. Sehingga penjabarannnya cukup luas. Dan juga agar kontrak opsi saham di Bursa Efek Indonesia semakin banyak tidak hanya saham PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Telekomunkasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Bank Asia Central Tbk (BCA).


ANALISIS FUTURES
JUDUL JURNAL
Efektivitas Hedging Kontrak Futures Komoditi Emas dengan Olein
PENULIS
Fitri Ismiyanti dan Hendra Ima Sasmita
VOLUME, NOMOR, DAN TAHUN TERBIT
Vol. 4, No. 2, Tahun 2011
LATAR BELAKANG
Berkembangnya pasar keuangan yang semakin pesat turut meningkatkan risiko yang akan dihadapi investor, sehingga diperlukan diversifikasi untuk mengurangi risiko ini. Diversifikasi portofolio secara internasional merupakan pilihan untuk mengurangi atau meminimalkan tingkat risiko yang akan dihadapi. Hal ini dikarenakan perbedaan kondisi perekonomian suatu negara yang berbeda satu sama lain dapat menyebarkan tingkat risiko, sehingga memperkecil tingkat volalitas return portofolio.
Hull (2008:45) menyebutkan bahwa lindung nilai yang sempurna adalah dengan mengeleminasi semua risiko, namun perfect hedging merupakan hal yang sangat jarang sekali adanya. Dengan menggunakan kontrak derivative diharapkan dapat mendekatkan pada kondisi lindung nilai yang sesempurna mungkin. Sehingga, nantinya diharapkan imbal hasil yang diperoleh dapat sesuai dengan imbal hasil yang telah diperkirakan (expected return). Berbagai instrumen derivative dapat digunakan sebagai alat lindung nilai, diantaranya berupa kontrak futures, forward, option, dan swaps. Di Indonesia sendiri kontrak derivative yang sudah diterbitkan dan mulai banyak digunakan adalah kontrak futures. Baik kontrak futures pada instrumen keuangan seperti saham, maupun pada instrumen komoditi.
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini menggunakan komoditi emas dan olein sebagai acuan. Emas merupakan instrumen yang kebanyakan masyarakat Indonesia percaya bahwa nilainya akan terus mengalami kenaikan, sehingga sangat ideal sebagai alat lindung nilai terhadap pergerakan inflasi. Sedangkan Olein merupakan komoditi yang bersifat global sebagai bahan baku utama industri, sehingga banyak diperdagangkan dikalangan dunia. Dari alasan tersebut, peneliti hendak membandingkan efektivitas lindung nilai yang dilakukan oleh hedger emas dengan hedger olein dengan membandingkan perbedaan varians return hedgednya
KAJIAN TEORI/LANDASAN TEORI
1.       Futures market
Pada awalnya futures market digunakan untuk mempertemukan kebutuhan antara petani dengan pedagang. Ketidakpastian harga panen merupakan alasan utama didirikannya pasar futures.
2.       Futures Contract
Kontrak futures merupakan sebuah perjanjian untuk membeli atau menjual aset pada suatu periode waktu tertentu dimasa yang akan datang dengan kepastian harga yang telah disepakati sebelumnya Hull (2008:1).
3.       Futures Contract Commodities
Komoditi merupakan aset yang pertama kali diperdagangkan pada pasar futures. Bursa berjangka komoditi banyak digunakan oleh kalangan bisnis sebagai sarana lindung nilai (hedging). Dalam prakteknya bursa berjangka komoditi tidak hanya digunakan untuk hedging. Para spekulan memanfaatkan bursa berjangka komoditi untuk memperoleh laba, sehingga spekulan juga menyediakan likuiditas terhadap bursa berjangka komoditi (http://id.wikipedia.org)
4.       Forward Contract
Hull (2008:5) menyatakan, kontrak forward hampir sama dengan kontrak futures pada perjanjian untuk membeli atau menjual aset pada waktu tertentu di masa yang akan datang dengan harga yang tertentu.
5.       Long Hedges
long hedges merupakan ketepatan perkiraan dari hedger ketika mengetahui waktu yang tepat untuk membeli sejumlah aset dan menginginkan harga yang pasti di masa yang akan datang Hull (2008:47).
PENELITIAN TERDAHULU
1.       Bhargava (2007), meneliti perbandingan rasio yang optimal terhadap kontrak futures pasar komoditas kapas dengan kedelai.
2.       Agustina (2006) yang membandingkan rasio hedge indeks LQ45 Futures dengan menggunakan 3 model yakni OLS, VAR, dan VECM menunjukkan adanya perbedaan rasio hedge dengan menggunakan ketiga model, namun tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap efektivitas hedging. Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk membandingkan varians return hedged komoditi emas dengan varians return hedged komoditi olein.
3.       Ripple dan Moosa (2004), futures hedging lebih efektif ketika menggunakan nilai yang mendekati akhir kontrak.
OBJEK PENELITIAN
Hedge Ratio, Return Hedged Variance, dan Hedging Effectiveness.
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui efektivitas penanganan risiko sistimatis yang dihadapi oleh hedger komoditi emas dengan hedger komoditi olein dengan menguji perbedaan varians return hedged pada kontrak futures komoditi emas dengan varians return hedged pada kontrak futures komoditi olein.
HIPOTESIS
Pengaruh perbedaan varians return bulanan hedged komoditi emas dengan varians return bulanan hedged komodi
METODE PENELITIAN
Menggunakan sampel penelitian. Sampel Sampel penelitian perbandingan efektivitas hedging dengan kontrak futures komoditi ini menggunakan data sekunder perdagangan harian emas dan olein yang diperdagangkan pada Bursa Berjangka Jakarta selama Januari 2005 sampai Januari 2010, untuk data bulan Mei 2005 tidak dimasukkan dalam variabel penelitian dikarenakan adanya ketidaklengkapan data pada harga futures kedua komoditi. Data spot olein diperoleh dari lembaga Bappebti, sedangkan data spot emas diperoleh dari USA GOLD dimana data harus dikonversikan terlebih dahulu kedalam Rupiah pergram dengan kurs beli (bid price) pada BI.
HASIL PENELITIAN
1.       Rasio Hedge
Nilai dari rasio hedge sangatlah bervariasi. Jika nilai rasio hedge1, maka untuk mengeliminasi kerugian di pasar fisik diperlukan kontrak yang lebih besar di pasar futures. Tabel 4.1 menunjukkan rasio hedge dari emas lebih kecil dari rasio hedge emas, hal ini mengindikasikan bahwa untuk mengeleminasi kerugian di pasar fisik, diperlukan kontrak yang lebih besar untuk komoditi olein dibandingkan bila mengeleminasi kerugian di pasar fisik bagi komoditi emas.
2.       Efektivitas Hedging
Pada tabel 4.2 Rata-rata return hedged terbesar dihasilkan oleh komoditi emas dengan nilai 0.00209 % lebih besar 0.00157 % dibanding dengan return hedged komoditi olein. Dilihat dari angka varians returnnya, komoditi olein memiliki rentang varians return yang cukup lebar dari 0.0000005 % hingga 0.0546901 %. Hal ini menunjukkan risiko komoditi olein lebih besar dibandingkan dengan risiko dari komoditi emas, dimana rentang varians return emas mulai dari 0.0000330 % hingga 0.0062939 %.
KELEBIHAN
Penataan penulisan cukup bagus dan rapi.
KEKURANGAN
Lebih memperjelas pembahasan dalam penelitian.

KETERKAITAN DENGAN TEORI ATAU REFERENSI
                Awal terbentuknya futures market untuk mempertemukan kebutuhan antara petani dengan pedagang (Fidanti, 2003). Pada perkembangannya yang sangat pesat, pasar futures tidak hanya dilakukan secara fisik, namun juga melalui mekanisme elektronik. Perdagangan secara elektronik ini memungkinkan seorang traders untuk memasuki arena perdagangan melalui perangkat komputer sehingga mempermudah mereka bertemu dengan banyak penjual maupun pembeli (Hull, 2008:3).
                Kontrak futures merupakan sebuah perjanjian untuk membeli atau menjual aset pada suatu periode waktu tertentu dimasa yang akan datang dengan kepastian harga yang telah disepakati sebelumnya Hull (2008:1). Harga sebuah kontrak futures akan berlawanan dengan harga pada pasar spot, harga bisa lebih tinggi bisa juga lebih rendah. Pada kontrak futures diperlukan sejumlah initial margin, yang merupakan jumlah nominal uang yang perlu disetor oleh investor kepada broker. Namun pada kontrak futures diperlukan daily settlement dimana apabila nilai aset investor dibawah initial margin maka broker akan memberikan margin call pada investor tersebut (Madura, 1997:125).
Tujuan dari kontrak futures pada instrumen keuangan adalah untuk mengalihkan risiko perubahan pada harga sekuritas di masa datang dari satu pihak ke pihak lain dalam kontrak tersebut. Karena instrumen futures menawarkan suatu cara untuk mengatur tingkat risiko yang ada di pasar finansial.
                Hedging merupakan salah satu fungsi perdagangan berjangka, yaitu menyangkut transfer of risk. Strategi hedging digunakan untuk mengurangi risiko kerugian yang diakibatkan oleh naik turunnya harga. Menurut Sunaryo (2009) prinsip hedging adalah menutupi kerugian posisi aset awal dengan keuntungan dari posisi instrumen hedging. Tujuan hedging adalah mengurangi risiko yang secara sadar tidak ingin kita ambil (Martalena, 2011).

REKOMENDASI JURNAL UNTUK ANALISIS SELANJUTNYA
                Sebaiknya meneliti lebih lanjut mengenai efektivitas hedging pada komoditi-komoditi lain sebagai bahan pertimbangan multiple cross hedging. Kemudian lebih mendalami penelitian kketerkaitan cross hedging antar komoditi emas dan olein. Dan bagi investor atau pedagang komoditi dapat mempertimbangkan ketersediaan sarana hedging untuk melindungi posisi pada pasar fisik. Jika komoditi yang akan di hedge tidak tersedia kontrak futuresnya, maka bisa menggunakan alternatif kontrak futures komoditi lain yang memiliki korelasi kuat dengan komoditi yang akan di hedge dengan menentukan terlebih dahulu rasio hedge yang optimal untuk menyesuaian nilai kontrak antara aset yang di hedge dengan instrumen hedge.

DAFTAR PUSTAKA

Faisal, M. 2001. Manajemen Keuangan Internasional. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.
Fidanti, Sony. 2003. Pengaruh Kontrak Futures Indeks Terhadap Volatilitas Underlying Spot Market di Indonesia (Studi pada LQ45 Futures 2001-2009). Jurnal Ekonomi.
Hull, Jhon C. 2008. Fundamentals Of Future And Options Markets. Sixth Edition. Penerbit Pearson Prentice Hall, New Jersey.
Madura, Jeff. 1997. Manajemen Keuangan Internasional. Edisi keempat, jilid 1, Terjemahan. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Martalena, Malinda Maya. 2011. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: Penerbit Andi.
McDonald, Robert L. (2003). Derivatives Market. Second Edition. Boston: Pearson Education, Inc.
Rossieta, Hilda. 2010. Risk Signal, Financial Derivative Transactions and The Indonesian GAAP. Journal of Modern Accounting and Auditing. Vol. 6, No. 2.
Sunaryo, T. 2009. Manajemen Risiko Financial. Salemba Empat, Jakarta.
Susandy, Gugyh. 2006. Analisis Perbandingan Nilai Opsi Saham dan Opsi Valas dengan Menggunakan Model Black-Scoles (Studi Stimulasi 6 Saham Di Bursa Efek Jakarta dan 6 Valas di BI). Jurnal Dimensi. 3(2):  hal15-50.
Stout, Lynn A. (1996). Derivative Trading in A World of Risk and Uncertainty. Brookings Review. Vol. 14. No. 1. Hal. 38-41.
Walmsley, Julian. (1998). New Financial Instruments. Second Edition.

15 komentar:

  1. Mantap penjelasannya, jelas sekali. Semoga bermanfaat

    BalasHapus
  2. Baik, terima kasih semoga bermanfaat dan dapat dipelajari. Semangat belajar

    BalasHapus
  3. Baik terima kasih. Semoga bermanfaat dan semangat belajar

    BalasHapus
  4. Terimakasih penjelasannya, sangat bermanfaat. Semoga bisa menjadi referensi untuk temab-teman yang lain

    BalasHapus
  5. Mantap, Terimakasih informasinyaa sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus
  6. Terimakasih atas informasi nya.. Sangat bermanfaat sejali buat saya yang kurang paham atas dunia manajemen, dll.

    BalasHapus
  7. Jelas dan lebih mudah dipahami. Terima kasih banyak

    BalasHapus
  8. Sangat membantu dan jelas

    BalasHapus
  9. terima kasih, sangat mudah dipahami kak

    BalasHapus
  10. Sangay informatif sekali bagi pembaca

    BalasHapus
  11. Terimakasih kak , Sangat jelas dan mudah sekali dipahami

    BalasHapus

Review Jurnal Analisis Opsi dan Future Nama / NIM : Yuni Mega Lestari / 17510175 Mata Kuliah : Analisis Sekuritas Dosen Mata Kuliah ...