Jumat, 01 Mei 2020


REVIEW JURNAL ANALISIS OPSI DAN ANALISIS FUTURES

Nama / NIM     : Nur Aini Maysaroh / 17510032
Mata Kuliah       : Analisis Sekuritas
Dosen Pengampu  : M. Nanang Choiruddin S.E., M.M.

REVIEW JURNAL ANALISIS OPSI

Judul
Opsi Saham Pada Pasar Modal Di Indonesia (Studi Pasar Opsi Saat Pasar Opsi Masih Berlangsung Di Bursa Efek Indonesia)
Jurnal
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis
Volume dan Halaman
Vol. 2 No. 2, Halaman : 300 – 312
Tahun
2018
Penulis
Syanti Dewi dan Ishak Ramli
Reviewer
Nur Aini Maysaroh
Tanggal
30 April 2020

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah untuk menguji harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas harga saham, risk-free interest rate secara bersama - sama mempengaruhi harga opsi saham saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia.
Kajian Teori
-     Menurut Bodie, Kane dan Marcus (2006), Opsi merupakan suatu kontrak yang memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang kontrak (option buyer) untuk membeli atau menjual suatu aset tertentu suatu perusahaan kepada penulis opsi (option writer) dengan harga tertentu (exercise price) dalam jangka waktu tertentu (expiration date).
-          Menurut Sawidji Widioatmodjo (2005), Berdasarkan jenis hak yang diberikan kepada pemegangnya, opsi terbagi menjadi dua yaitu opsi beli (call option) dan opsi jual (put option). Opsi beli adalah opsi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sejumlah tertentu saham suatu perusahaan dengan harga dan waktu tertentu. Sedangkan opsi jual memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual sejumlah tertentu saham perusahaan dengan harga dan waktu tertentu pula. Sedangkan bila berdasarkan periode waktu dan hak yang dimilki pemegangnya, Opsi terbagi menjadi dua tipe yaitu American option dan European option. American option merupakan suatu tipe opsi yang mengizinkan pemilik dari opsi untuk meng-exercise opsi tersebut kapan saja baik sebelum jatuh tempo maupun pada saat jatuh tempo. Sedangkan, European option mengizinkan pemilik dari opsi untuk meng-exercise opsi hanya pada saat jatuh tempo.
-   Menurut Bapepam (2003), Opsi saham (stock option) merupakan salah satu produk derivatif yang banyak diperdagangkan di negara - negara yang pada umumnya memiliki kondisi pasar modal yang sudah maju.
-        Menurut Cho, Young-Hye dan Engl (1999), Derivative hedge theory, menyampaikan bahwa persentase spreads opsi akan berhubungan langsung dengan kemampuan option writer untuk melakukan hedging, diukur dengan menggunakan likuiditas dari pasar modal dan volume opsi akan mempengaruhi harga saham dan harga opsi.
Objek Penelitian
Opsi saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, BI Rate terkait transaksi opsi saham selama tahun 2007 – 2008.
Metode Penelitian
-    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh data transaksi opsi saham yang terjadi pada BEI, dengan menggunakan data sensus transaksi saham yang terjadi pada di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007 – 2008 (saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia).
-       Analisis data menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda.
-   Proses analisis data dilakukan dengan menggunakan program Eviews 6.
Hasil Penelitian
-          Berdasarkan hasil dari pengujian secara parsial terhadap harga opsi beli dari analisis linear regresi berganda, bahwa harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas harga saham danrisk-free interest rate secara parsial tidak signifikan mempengaruhi harga opsi beli dengan tingkat keyakinan 95%. Sedangkan dengan tingkat keyakinan 90%, hanya harga saham dan volatilitas harga saham yang secara parsial signifikan positif mempengaruhi harga opsi beli saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia (BEI).
-          Berdasarkan hasil dari pengujian secara parsial terhadap harga opsi jual dari analisis linear regresi berganda, bahwa harga saham secara parsial signifikan negatif dan harga strike secara parsial signifikan positif mempengaruhi harga opsi jual dengan tingkat keyakinan 95%, sedangkan time to maturity, volatilitas harga saham dan risk-free interest rate secara parsial tidak signifikan mempengaruhi harga opsi jual saat pasar opsi masih berlangsung di BEI.
-        Analisis regresi linear berganda untuk harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas dan risk-free interest rate terhadap harga opsi beli memiliki koefisien determinasi sebesar 0.326557 artinya sebesar 32,6557% proporsi variasi variabel dependen (harga opsi beli) dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen, yaitu dalam penelitian ini adalah harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas dan risk-free interest rate, sisanya 0,673443(67,3443%) dijelaskan oleh variabel lain seperti pembayaran dividen, transction cost, volume opsi, ukuran kontrak opsi, dan nilai waktu uang.
-          Analisis regresi linear berganda untuk harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas dan risk-free interest rate terhadap harga opsi jual memiliki koefisien determinasi sebesar 0.540887 artinya sebesar 54,0887% proporsi variasi variabel dependen (harga opsi jual) dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen, yaitu dalam penelitian ini adalah harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas dan risk-free interest rate , sisanya 0,459113(45,9113%) dijelaskan oleh variabel lain seperti pembayaran dividen, transaction cost, volume opsi, ukuran kontrak opsi, dan nilai waktu uang.
KETERKAITAN JURNAL DENGAN TEORI ATAU REFERENSI
    Opsi adalah suatu perjanjian / kontrak antara penjual opsi (seller atau writer) dengan pembeli opsi (buyer), dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan suatu kewajiban) dari pembeli opsi, untuk membeli atau menjual saham tertentu pada waktu dan harga yang telah ditetapkan. Pihak – pihak yang terlibat dalam opsi adalah para investor dengan investor lainnya, dan tidak melibatkan perusahaan penerbit sekuritas saham (emiten) yang dijadikan opsi. Opsi diterbitkan oleh investor untuk dijual kepada investor lainnya, sehingga perusahaan yang merupakan emiten dari saham yang dijadikan patokan tersebut tidak mempunyai kepentingan dalan transaksi opsi tersebut. Emiten saham bersangkutan tidak bertanggung jawab terhadap pembuatan, penghentian atau pelaksanaan kontrak opsi. (Eduardus, Tandelilin, 2014 : 422-423)
   Opsi (option) memiliki kelebihan dalam menangani risiko keuangan karena dapat digunakan untuk menentukan batas maksimal dan minimal harga aset, sehingga sangat bermanfaat untuk mengatasi kemungkinan terjadinya kenaikan atau penurunan harga aset pada waktu yang ditentukan. (Fabozzi dan Peterson : 2003)
     Menurut (Fabozzi, 2003: 24) Ada lima faktor yang mempengaruhi nilai opsi antara lain:
  1. Nilai dari Underlying Asset : Semakin besar harga dari underlying asset maka semakin besar nilai dari opsi call.
  2. Harga Exercise : Semakin rendah harga stike maka semakin besar nilai dari opsi call.
  3. Nilai waktu uang : Opsi call merupakan hak untuk membeli aset suatu waktu di masa depan. Dan dikarenakan opsi merupakan pembelian di masa depan maka semakin besar biaya kesempatan, akan semakin besar pula nilai opsi.
  4. Volatilitas yang diharapkan : Semakin besar volatilitas dari nilai underlying asset maka akan semakin besar pula nilai dari opsi saham.
  5.  Time to Maturity (periode waktu jatuh tempo) : Semakin lama masa waktu jatuh tempo maka akan semakin besar nilai opsi. 
   Pengaruh harga saham dan harga eksekusi opsi terhadap nilai opsi saham baik call option maupun put option dapat dijelaskan melalui perhitungan nilai intrinsik opsi saham. Waktu hingga eksekusi opsi dan volalitas harga saham di pasar memiliki hubungan positif dengan nilai opsi saham baik call maupun put. Semakin lama waktu hingga eksekusi dan semakin tinggi volalitas harga saham di pasar, semakin bernilai pula harga call option atau put option. (Bodie, Kane dan Marcus, 2006 : 747 - 748).         
   Banyak berkembang metode - metode untuk menentukan harga opsi, dikarenakan sangat membantu investor dalam menentukan keputusan investasinya pada opsi. Penentuan harga opsi secara umum dapat dibedakan atas dua cara, yaitu metode analitik dan metode numerik. Metode analitik merupakan suatu metode perhitungan dengan tujuan menghasilkan nilai eksak, sedangkan metode numerik merupakan suatu metode yang menghasilkan nilai aproksimasi atau pendekatan sehingga akan terdapat galat (error) didalamnya.
   Salah satu model pada metode analitik yang lazim digunakan untuk menghitung harga opsi adalah model Black - Scholes. Model ini dikembangkan oleh Fisher Black dan Myron Scholes pada tahun 1973 untuk menentukan harga Opsi tipe Eropa dengan asumsi tidak adanya pembayaran dividen, tidak adanya biaya transaksi, suku bunga bebas risiko konstan, serta perubahan harga saham mengikuti pola acak. (Marthin Nosry Mooy, Agus Rusgiyono, Rita Rahmawati, 2017 : 407-408)
REKOMENDASI
  Bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk menggunakan metode – metode dalam menentukan harga opsi, sehingga dapat memperoleh hasil yang akurat. Dan juga diberi penelitian  terdahulu sebagai referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya.

REVIEW JURNAL ANALISIS FUTURE

Judul
Efektivitas Hedging Kontrak Futures Komoditi Emas Dengan Olein
Jurnal
Jurnal Manajemen Teori dan Terapan
Volume dan Halaman
Vol. 4. No. 2, Halaman : 54 – 67
Tahun
2011
Penulis
Fitri Ismiyanti dan Hendra Ima Sasmita
Reviewer
Nur Aini Maysaroh
Tanggal
30 April 2020

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penanganan risiko sistimatis yang dihadapi oleh hedger komoditi emas dengan hedger komoditi olein dengan menguji perbedaan varians return hedged pada kontrak futures komoditi emas dengan varians return hedged pada kontrak futures komoditi olein.
Kajian Teori
-          Menurut Hull (2008), Kontrak futures merupakan sebuah kesepakatan untuk membeli atau menjual aset pada harga dan waktu tertentu dimasa yang akan datang.
-          Menurut Fabozzi (2004), Pasar futures merupakan alternatif pasar yang dapat dimanfaatkan untuk mengubah tingkat risiko suatu aktiva pada saat diperoleh suatu informasi baru.
Objek Penelitian
Perbandingan efektivitas hedging dengan kontrak futures komoditi.
Metode Penelitian
-          Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder perdagangan harian emas dan olein yang diperdagangkan pada Bursa Berjangka Jakarta selama Januari 2005 sampai Januari 2010.
-          Data spot olein diperoleh dari lembaga Bappebti, sedangkan data spot emas diperoleh dari USA GOLD.
-          Data penelitian ini berupa data mingguan spot price dan settlement price.
-          Pada penelitian ini menggunakan kontrak yang mendekati jatuh tempo dan di roll-over pada waktu akan berakhir.
-          Teknik analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel, EVIEWS, dan SPSS 11.5
Hasil Penelitian
-          Model Ordinary Least Square yang digunakan pada penelitian ini menunjukkan hasil rasio hedge komoditi olein lebih besar dibandingkan dengan rasio hedge komoditi emas. Model penentuan rasio hedge tidaklah mempengaruhi efektivitas hedging seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Ester Agustina (2006), penelitian tersebut menemukan tidak adanya perbedaan hedging effectiveness (return dan varians return) yang signifikan dengan menggunakan ketiga model : OLS, VAR, dan VECM.
-          Varians return hedged komoditi emas memiliki nilai yang sama dengan varians return hedged komoditi olein. Meskipun volalitas komoditi olein lebih tajam dibandingkan dengan emas, namun ketika di hedge dengan rasio yang lebih besar dari rasio hedge emas, akan menghasilkan nilai varians return yang sama. Sehingga penanganan risiko sistimatis oleh hedger emas dan hedger olein sama-sama efektif.
KETERKAITAN JURNAL DENGAN TEORI ATAU REFERENSI
  Kontrak futures merupakan perjanjian antara pembeli dan penjual yang berisi hal – hal berikut ini:
  1. Pembeli futures setuju untuk membeli sesuatu (suatu komoditi atau aset tertentu) dan penjual futures dalam jumlah tertentu dengan harga tertentu dan pada batas waktu yang ditentukan dalam kontrak.
  2. Penjual futures setuju untuk menjual suatu komoditi atau aset tertentu kepada pembeli futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada batas waktu yang ditentukan dalam kontrak.
  Dari pengertian diatas, kontrak futures bisa didefinisikan juga sebagai suatu kesepakatan kontrak tertulis antara dua pihak (pembeli dan penjual) untuk melakukan dan menerima penyerahan sejumlah aset / komoditi dalam jumlah, harga, dan batas waktu tertentu. Dalam perkembangan perdagangan futures, aset atau komoditi yang bisa diperjualbelikan tidak hanya terbatas pada komoditi pertanian atau pertambangan saja, tetapi juga sudah mencangkup aset financial (seperti valuta asing atau indeks pasar).
  Kelebihan dan Kekurangan Kontrak Futures memiliki kelebihan yaitu adanya kebebasan melikuidasi kontrak setiap waktu sebelum jatuh tempo dan diperdagangkan di pasar yang terorganisir dan jelas. Sedangkan kelemahan dari kontrak futures ini adalah adanya keterbatasan jumlah mata uang yang diperdagangkan dan terbatasnya tanggal penyerahan.
  Dalam kontrak futures, ada beberapa terminologi penting yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut.
  1. Sesuatu (komoditi / aset) yang disetujui kedua pihak untuk dipertukarkan disebut dengan underlying asset.
  2. Tanggal yang ditetapkan untuk melakukan transaksi disebut dengan settlement date atau delivery date.
  3. Harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang berkepentingan untuk melakukan transaksi disebut dengan futures price.
  4. Pihak yang menyetujui kontrak untuk membeli aset yang menjadi patokan di kemudian hari disebut sebagai pemilik (owner) kontrak futures atau dikatakan mengambil posisi long futures atau long position.
  5. Pihak yang menyetujui kontrak untuk menjual aset yang menjadi patokan tersebut di kemudian hari disebut sebagai penjual (seller) kontrak futures atau disebut juga berada pada posisi short futures atau short position.

   Kontrak futures mempunyai jarak waktu dengan settlement date yang berbeda antara satu dengan lainnya, baik ada yang sangat dekat, sedang maupun jauh. Kedua belah pihak dalam kontrak futures dapat menunggu pelaksanaan kontrak futures sampai dengan settlement date, atau bisa juga keluar dari posisinya (melikuidasi posisi) sebelum settlement date dengan cara mengambil posisi yang berlawanan pada kontrak futures yang identik. Artinya, pihak pembeli atau penjual tidak bisa begitu saja membatalkan kontrak dan melarikan diri dari kewajibannya. Untuk membatalkan kontraknya, mereka harus mengambil posisi yang berlawanan, misalnya sebelumnya membeli futures, maka selanjutnya dia harus mengambil posisi menjual menjual futures. Oleh karena itu, jika ingin melikuidasi posisi, pembeli futures akan menjual kontrak futures yang identik, dan penjual futures akan membeli futures yang identik pula. Kontrak futures yang identik adalah kontrak yang mempunyai underlying dan settlement date yang sama. (Eduardus Tandelilin, 2014 : 461-463)
   Hedging merupakan salah satu fungsi perdagangan berjangka, yaitu menyangkut transfer of risk. Strategi hedging digunakan untuk mengurangi risiko kerugian yang diakibatkan oleh naik turunnya harga. Kaitan antara hedging dan derivatif memang erat, sebab derivatif menjadi salah satu teknik hedging yang banyak dan sering digunakan. (Fidanti & Sukmawati: 2016).
REKOMENDASI
   Pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk melaukan penelitian yang lebih mendalam mengenai cross hedging antar komoditi emas dengan olein. Dan juga dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas hedging pada komoditi-komoditi lain sebagai bahan pertimbangan multiple cross hedging.

DAFTAR PUSTAKA
  Dewi, Syanti dan Ishak Ramli. 2018. Opsi Saham Pada Pasar Modal Di Indonesia (Studi Pasar Opsi Saat Pasar Opsi Masih Berlangsung Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis. Vol. 2, No. 2.
 Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE
  Mooy, Marthin Nosry, Agus Rusgiyono, dan Rita Rahmawati. 2017. Penentuan Harga Opsi Put Dan Call Tipe Eropa Terhadap Saham Menggunakan Model Black-Scholes. Jurnal Gaussian. Vol. 6, No. 3.
  Fabozzi, Frank J. and Peterson, Pamela P.. 2003. Financial Management and Analysis Second Edition. John Wiley & Sons Inc., Hoboken, New Jersey. Canada.
   Bodie, Kane dan Marcus. 2006. Invesment Edisi Keenam. Jakarta : Salemba Empat.
  Ismiyanti, Fitri dan Hendra Ima Sasmita. 2011. Efektivitas Hedging Kontrak Futures Komoditi Emas Dengan Olein. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan. Vol. 4, No. 2.
   Fidanti, Sony & J. Sukmawati Sukamulja. 2016. Pengaruh Kontrak Futures Indeks Terhadap Volatilitas Underlying Spot Market Di Indonesia (Studi Pada LQ-45 Futures 2001 – 2009). Studi Manajemen Fakultas Ekonomi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

5 komentar:

  1. Sangat bermanfaat sekali kak. Bagus

    BalasHapus
  2. Terimakasih atas penjelasannya, semoga bermanfaat🙏😍

    BalasHapus
  3. Terimakasih ya kak,artikelnya sangat membantu

    BalasHapus
  4. Sangat bermanfaat dan informatif

    BalasHapus
  5. Trimakasih informasinya, sangat menarik

    BalasHapus

Review Jurnal Analisis Opsi dan Future Nama / NIM : Yuni Mega Lestari / 17510175 Mata Kuliah : Analisis Sekuritas Dosen Mata Kuliah ...