REVIEW JURNAL ANALISIS OPSI DAN ANALISIS
FUTURES
Nama / NIM :
Nur Aini Maysaroh / 17510032
Mata Kuliah :
Analisis Sekuritas
Dosen Pengampu :
M. Nanang Choiruddin S.E., M.M.
REVIEW JURNAL ANALISIS OPSI
Judul
|
Opsi Saham Pada Pasar Modal Di Indonesia (Studi
Pasar Opsi Saat Pasar Opsi Masih Berlangsung Di Bursa Efek Indonesia)
|
Jurnal
|
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis
|
Volume dan Halaman
|
Vol. 2 No. 2, Halaman : 300 – 312
|
Tahun
|
2018
|
Penulis
|
Syanti Dewi dan Ishak Ramli
|
Reviewer
|
Nur Aini Maysaroh
|
Tanggal
|
30 April 2020
|
Tujuan Penelitian
|
Tujuan dari penelitian adalah untuk menguji harga
saham, harga strike, time to maturity, volatilitas harga saham, risk-free
interest rate secara bersama - sama mempengaruhi harga opsi saham saat pasar
opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia.
|
Kajian Teori
|
- Menurut Bodie, Kane dan
Marcus (2006), Opsi merupakan suatu kontrak yang memberikan hak (bukan
kewajiban) kepada pemegang kontrak (option buyer) untuk membeli atau
menjual suatu aset tertentu suatu perusahaan kepada penulis opsi (option
writer) dengan harga tertentu (exercise price) dalam jangka waktu
tertentu (expiration date).
-
Menurut Sawidji
Widioatmodjo (2005), Berdasarkan jenis hak yang diberikan kepada pemegangnya,
opsi terbagi menjadi dua yaitu opsi beli (call option) dan opsi jual (put
option). Opsi beli adalah opsi yang memberikan hak kepada pemegangnya
untuk membeli sejumlah tertentu saham suatu perusahaan dengan harga dan waktu
tertentu. Sedangkan opsi jual memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual
sejumlah tertentu saham perusahaan dengan harga dan waktu tertentu pula.
Sedangkan bila berdasarkan periode waktu dan hak yang dimilki pemegangnya,
Opsi terbagi menjadi dua tipe yaitu American option dan European
option. American option merupakan suatu tipe opsi yang mengizinkan
pemilik dari opsi untuk meng-exercise opsi tersebut kapan saja baik
sebelum jatuh tempo maupun pada saat jatuh tempo. Sedangkan, European
option mengizinkan pemilik dari opsi untuk meng-exercise opsi
hanya pada saat jatuh tempo.
- Menurut Bapepam (2003), Opsi
saham (stock option) merupakan salah satu produk derivatif yang banyak
diperdagangkan di negara - negara yang pada umumnya memiliki kondisi pasar
modal yang sudah maju.
- Menurut Cho, Young-Hye dan
Engl (1999), Derivative hedge theory, menyampaikan bahwa persentase spreads
opsi akan berhubungan langsung dengan kemampuan option writer untuk
melakukan hedging, diukur dengan menggunakan likuiditas dari pasar
modal dan volume opsi akan mempengaruhi harga saham dan harga opsi.
|
Objek Penelitian
|
Opsi saham yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia, BI Rate terkait transaksi opsi saham selama tahun 2007 – 2008.
|
Metode Penelitian
|
- Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh data transaksi opsi saham yang terjadi pada
BEI, dengan menggunakan data sensus transaksi saham yang terjadi pada di
Bursa Efek Indonesia selama periode 2007 – 2008 (saat pasar opsi masih
berlangsung di Bursa Efek Indonesia).
- Analisis data menggunakan
Analisis Regresi Linier Berganda.
- Proses analisis data
dilakukan dengan menggunakan program Eviews 6.
|
Hasil Penelitian
|
-
Berdasarkan hasil dari
pengujian secara parsial terhadap harga opsi beli dari analisis linear regresi
berganda, bahwa harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas
harga saham danrisk-free interest rate secara parsial tidak signifikan
mempengaruhi harga opsi beli dengan tingkat keyakinan 95%. Sedangkan dengan
tingkat keyakinan 90%, hanya harga saham dan volatilitas harga saham yang
secara parsial signifikan positif mempengaruhi harga opsi beli saat pasar
opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia (BEI).
-
Berdasarkan hasil dari
pengujian secara parsial terhadap harga opsi jual dari analisis linear
regresi berganda, bahwa harga saham secara parsial signifikan negatif dan
harga strike secara parsial signifikan positif mempengaruhi harga opsi jual
dengan tingkat keyakinan 95%, sedangkan time to maturity, volatilitas harga
saham dan risk-free interest rate secara parsial tidak signifikan
mempengaruhi harga opsi jual saat pasar opsi masih berlangsung di BEI.
- Analisis regresi linear
berganda untuk harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas dan
risk-free interest rate terhadap harga opsi beli memiliki koefisien
determinasi sebesar 0.326557 artinya sebesar 32,6557% proporsi variasi
variabel dependen (harga opsi beli) dapat dijelaskan oleh variasi variabel
independen, yaitu dalam penelitian ini adalah harga saham, harga strike, time
to maturity, volatilitas dan risk-free interest rate, sisanya
0,673443(67,3443%) dijelaskan oleh variabel lain seperti pembayaran dividen,
transction cost, volume opsi, ukuran kontrak opsi, dan nilai waktu uang.
-
Analisis regresi linear
berganda untuk harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas dan
risk-free interest rate terhadap harga opsi jual memiliki koefisien
determinasi sebesar 0.540887 artinya sebesar 54,0887% proporsi variasi
variabel dependen (harga opsi jual) dapat dijelaskan oleh variasi variabel
independen, yaitu dalam penelitian ini adalah harga saham, harga strike, time
to maturity, volatilitas dan risk-free interest rate , sisanya
0,459113(45,9113%) dijelaskan oleh variabel lain seperti pembayaran dividen,
transaction cost, volume opsi, ukuran kontrak opsi, dan nilai waktu uang.
|
KETERKAITAN JURNAL DENGAN
TEORI ATAU REFERENSI
Opsi
adalah suatu perjanjian / kontrak antara penjual opsi (seller atau writer)
dengan pembeli opsi (buyer), dimana penjual opsi menjamin adanya hak
(bukan suatu kewajiban) dari pembeli opsi, untuk membeli atau menjual saham
tertentu pada waktu dan harga yang telah ditetapkan. Pihak – pihak yang
terlibat dalam opsi adalah para investor dengan investor lainnya, dan tidak
melibatkan perusahaan penerbit sekuritas saham (emiten) yang dijadikan opsi.
Opsi diterbitkan oleh investor untuk dijual kepada investor lainnya, sehingga
perusahaan yang merupakan emiten dari saham yang dijadikan patokan tersebut
tidak mempunyai kepentingan dalan transaksi opsi tersebut. Emiten saham
bersangkutan tidak bertanggung jawab terhadap pembuatan, penghentian atau
pelaksanaan kontrak opsi. (Eduardus, Tandelilin, 2014 : 422-423)
Opsi
(option) memiliki kelebihan dalam menangani risiko keuangan karena dapat
digunakan untuk menentukan batas maksimal dan minimal harga aset, sehingga
sangat bermanfaat untuk mengatasi kemungkinan terjadinya kenaikan atau
penurunan harga aset pada waktu yang ditentukan. (Fabozzi dan Peterson : 2003)
Menurut
(Fabozzi, 2003: 24) Ada lima faktor yang mempengaruhi nilai opsi antara lain:
- Nilai dari Underlying Asset : Semakin besar harga dari underlying asset maka semakin besar nilai dari opsi call.
- Harga Exercise : Semakin rendah harga stike maka semakin besar nilai dari opsi call.
- Nilai waktu uang : Opsi call merupakan hak untuk membeli aset suatu waktu di masa depan. Dan dikarenakan opsi merupakan pembelian di masa depan maka semakin besar biaya kesempatan, akan semakin besar pula nilai opsi.
- Volatilitas yang diharapkan : Semakin besar volatilitas dari nilai underlying asset maka akan semakin besar pula nilai dari opsi saham.
- Time to Maturity (periode waktu jatuh tempo) : Semakin lama masa waktu jatuh tempo maka akan semakin besar nilai opsi.
Banyak
berkembang metode - metode untuk menentukan harga opsi, dikarenakan sangat
membantu investor dalam menentukan keputusan investasinya pada opsi. Penentuan
harga opsi secara umum dapat dibedakan atas dua cara, yaitu metode analitik dan
metode numerik. Metode analitik merupakan suatu metode perhitungan dengan
tujuan menghasilkan nilai eksak, sedangkan metode numerik merupakan suatu
metode yang menghasilkan nilai aproksimasi atau pendekatan sehingga akan
terdapat galat (error) didalamnya.
Salah
satu model pada metode analitik yang lazim digunakan untuk menghitung harga
opsi adalah model Black - Scholes. Model ini dikembangkan oleh Fisher Black dan
Myron Scholes pada tahun 1973 untuk menentukan harga Opsi tipe Eropa dengan
asumsi tidak adanya pembayaran dividen, tidak adanya biaya transaksi, suku
bunga bebas risiko konstan, serta perubahan harga saham mengikuti pola acak.
(Marthin Nosry Mooy, Agus Rusgiyono, Rita Rahmawati, 2017 : 407-408)
REKOMENDASI
Bagi
penelitian selanjutnya diharapkan untuk menggunakan metode – metode dalam
menentukan harga opsi, sehingga dapat memperoleh hasil yang akurat. Dan juga
diberi penelitian terdahulu sebagai
referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya.
REVIEW JURNAL ANALISIS FUTURE
Judul
|
Efektivitas Hedging Kontrak Futures Komoditi
Emas Dengan Olein
|
Jurnal
|
Jurnal Manajemen Teori dan Terapan
|
Volume dan Halaman
|
Vol. 4. No. 2, Halaman : 54 – 67
|
Tahun
|
2011
|
Penulis
|
Fitri Ismiyanti dan Hendra Ima Sasmita
|
Reviewer
|
Nur Aini Maysaroh
|
Tanggal
|
30 April 2020
|
Tujuan Penelitian
|
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
efektivitas penanganan risiko sistimatis yang dihadapi oleh hedger komoditi
emas dengan hedger komoditi olein dengan menguji perbedaan varians return
hedged pada kontrak futures komoditi emas dengan varians return hedged
pada kontrak futures komoditi olein.
|
Kajian Teori
|
-
Menurut Hull (2008),
Kontrak futures merupakan sebuah kesepakatan untuk membeli atau menjual aset
pada harga dan waktu tertentu dimasa yang akan datang.
-
Menurut Fabozzi (2004),
Pasar futures merupakan alternatif pasar yang dapat dimanfaatkan untuk
mengubah tingkat risiko suatu aktiva pada saat diperoleh suatu informasi
baru.
|
Objek Penelitian
|
Perbandingan efektivitas hedging dengan
kontrak futures komoditi.
|
Metode Penelitian
|
-
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder perdagangan harian emas dan olein yang
diperdagangkan pada Bursa Berjangka Jakarta selama Januari 2005 sampai
Januari 2010.
-
Data spot olein diperoleh
dari lembaga Bappebti, sedangkan data spot emas diperoleh dari USA GOLD.
-
Data penelitian ini berupa
data mingguan spot price dan settlement price.
-
Pada penelitian ini
menggunakan kontrak yang mendekati jatuh tempo dan di roll-over pada waktu
akan berakhir.
-
Teknik analisis dilakukan
dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel, EVIEWS, dan SPSS 11.5
|
Hasil Penelitian
|
-
Model Ordinary Least Square
yang digunakan pada penelitian ini menunjukkan hasil rasio hedge komoditi
olein lebih besar dibandingkan dengan rasio hedge komoditi emas. Model
penentuan rasio hedge tidaklah mempengaruhi efektivitas hedging seperti pada
penelitian yang dilakukan oleh Ester Agustina (2006), penelitian tersebut
menemukan tidak adanya perbedaan hedging effectiveness (return dan varians
return) yang signifikan dengan menggunakan ketiga model : OLS, VAR, dan VECM.
-
Varians return hedged
komoditi emas memiliki nilai yang sama dengan varians return hedged komoditi
olein. Meskipun volalitas komoditi olein lebih tajam dibandingkan dengan
emas, namun ketika di hedge dengan rasio yang lebih besar dari rasio hedge
emas, akan menghasilkan nilai varians return yang sama. Sehingga penanganan
risiko sistimatis oleh hedger emas dan hedger olein sama-sama efektif.
|
KETERKAITAN JURNAL DENGAN
TEORI ATAU REFERENSI
Kontrak
futures merupakan perjanjian antara pembeli dan penjual yang berisi hal
– hal berikut ini:
- Pembeli futures setuju untuk membeli sesuatu (suatu komoditi atau aset tertentu) dan penjual futures dalam jumlah tertentu dengan harga tertentu dan pada batas waktu yang ditentukan dalam kontrak.
- Penjual futures setuju untuk menjual suatu komoditi atau aset tertentu kepada pembeli futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada batas waktu yang ditentukan dalam kontrak.
Kelebihan
dan Kekurangan Kontrak Futures memiliki kelebihan yaitu adanya kebebasan
melikuidasi kontrak setiap waktu sebelum jatuh tempo dan diperdagangkan di
pasar yang terorganisir dan jelas. Sedangkan kelemahan dari kontrak futures ini
adalah adanya keterbatasan jumlah mata uang yang diperdagangkan dan terbatasnya
tanggal penyerahan.
Dalam
kontrak futures, ada beberapa terminologi penting yang perlu
diperhatikan, antara lain sebagai berikut.
- Sesuatu (komoditi / aset) yang disetujui kedua pihak untuk dipertukarkan disebut dengan underlying asset.
- Tanggal yang ditetapkan untuk melakukan transaksi disebut dengan settlement date atau delivery date.
- Harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang berkepentingan untuk melakukan transaksi disebut dengan futures price.
- Pihak yang menyetujui kontrak untuk membeli aset yang menjadi patokan di kemudian hari disebut sebagai pemilik (owner) kontrak futures atau dikatakan mengambil posisi long futures atau long position.
- Pihak yang menyetujui kontrak untuk menjual aset yang menjadi patokan tersebut di kemudian hari disebut sebagai penjual (seller) kontrak futures atau disebut juga berada pada posisi short futures atau short position.
Kontrak
futures mempunyai jarak waktu dengan settlement date yang berbeda
antara satu dengan lainnya, baik ada yang sangat dekat, sedang maupun jauh.
Kedua belah pihak dalam kontrak futures dapat menunggu pelaksanaan
kontrak futures sampai dengan settlement date, atau bisa juga
keluar dari posisinya (melikuidasi posisi) sebelum settlement date dengan
cara mengambil posisi yang berlawanan pada kontrak futures yang identik.
Artinya, pihak pembeli atau penjual tidak bisa begitu saja membatalkan kontrak
dan melarikan diri dari kewajibannya. Untuk membatalkan kontraknya, mereka
harus mengambil posisi yang berlawanan, misalnya sebelumnya membeli futures,
maka selanjutnya dia harus mengambil posisi menjual menjual futures.
Oleh karena itu, jika ingin melikuidasi posisi, pembeli futures akan
menjual kontrak futures yang identik, dan penjual futures akan
membeli futures yang identik pula. Kontrak futures yang identik
adalah kontrak yang mempunyai underlying dan settlement date yang
sama. (Eduardus Tandelilin, 2014 : 461-463)
Hedging
merupakan salah satu fungsi perdagangan berjangka, yaitu menyangkut transfer of
risk. Strategi hedging digunakan untuk mengurangi risiko kerugian yang
diakibatkan oleh naik turunnya harga. Kaitan antara hedging dan derivatif
memang erat, sebab derivatif menjadi salah satu teknik hedging yang banyak dan
sering digunakan. (Fidanti & Sukmawati: 2016).
REKOMENDASI
Pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk
melaukan penelitian yang lebih mendalam mengenai cross hedging antar komoditi
emas dengan olein. Dan juga dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
efektivitas hedging pada komoditi-komoditi lain sebagai bahan pertimbangan
multiple cross hedging.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi,
Syanti dan Ishak Ramli. 2018. Opsi Saham Pada Pasar Modal Di Indonesia
(Studi Pasar Opsi Saat Pasar Opsi Masih Berlangsung Di Bursa Efek Indonesia).
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis. Vol. 2, No. 2.
Tandelilin,
Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi Edisi Pertama.
Yogyakarta: BPFE
Mooy,
Marthin Nosry, Agus Rusgiyono, dan Rita Rahmawati. 2017. Penentuan Harga
Opsi Put Dan Call Tipe Eropa Terhadap Saham Menggunakan Model Black-Scholes.
Jurnal Gaussian. Vol. 6, No. 3.
Fabozzi,
Frank J. and Peterson, Pamela P.. 2003. Financial Management and Analysis
Second Edition. John Wiley & Sons Inc., Hoboken, New Jersey. Canada.
Bodie,
Kane dan Marcus. 2006. Invesment Edisi Keenam. Jakarta : Salemba
Empat.
Ismiyanti,
Fitri dan Hendra Ima Sasmita. 2011. Efektivitas Hedging Kontrak Futures
Komoditi Emas Dengan Olein. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan. Vol. 4, No.
2.
Fidanti,
Sony & J. Sukmawati Sukamulja. 2016. Pengaruh Kontrak Futures Indeks
Terhadap Volatilitas Underlying Spot Market Di Indonesia (Studi Pada LQ-45
Futures 2001 – 2009). Studi Manajemen Fakultas Ekonomi. Universitas
Atma Jaya Yogyakarta.
Sangat bermanfaat sekali kak. Bagus
BalasHapusTerimakasih atas penjelasannya, semoga bermanfaat🙏😍
BalasHapusTerimakasih ya kak,artikelnya sangat membantu
BalasHapusSangat bermanfaat dan informatif
BalasHapusTrimakasih informasinya, sangat menarik
BalasHapus