Sabtu, 02 Mei 2020

Review Jurnal Analisis Opsi dan Analisis Future Oleh Khofifa Tussilmi


REVIEW JURNAL ANALISIS OPSI

Khofifa Tussilmi (17510015)

Mata Kuliah Analisis Sekuritas F

Dosen Pengampu:

M. Nanang Choiruddin, SE., MM





Judul                            : Opsi Saham pada Pasar Modal Di Indonesia (Studi Pasar Opsi saat

           Pasar Opsi Masih Berlangsung di Bursa Efek Indonesia)

Penulis                        : Syanti Dewi dan Ishak Ramli

Tahun                          : 2018

Publikasi                    : Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis

Latar Belakang         :

Pasar opsi di pasar modal Indonesia sudah tidak berjalan sejak tahun 2010, padahal opsi saham sebagai derivatif merupakan suatu instrumen keuangan yang diharapkan akan mengamankan risiko saham yang bersangkutan. Merupakan suatu kesepakatan antara dua pihak yang mempunyai suatu nilai tertentu yang ditetapkan berdasarkan harga sesuatu yang lain (Mc.Donald, 2003). Keberadaan instrument derivatif dalam dunia investasi sebenarnya masih menjadi pro dan kontra bagi sebagian masyarakat dan pakar keuangan. Dengan menggunakan derivatif maka investor atau pengusaha dapat mengalihkan risiko keuangannya karena mereka telah melindungi diri dari ketidakpastian (hedging the risk). Karena derivatif dapat dengan mudah diperdagangkan di pasar uang, maka derivatif dipercaya sebagai instrument yang likuid (mudah cair) karena investor atau pengusaha dapat meng-uang-kan derivatif di pasar uang dengan relatif cepat di kala mereka membutuhkan uang. Derivatif juga dapat menciptakan kredit dan ekuitas karena instrument derivatif memperluas sumber kredit dan ekuitas dengan menciptakan jenis kredit dan ekuitas yang baru.

Teori :

Opsi saham (stock option) merupakan salah satu produk derivatif yang banyak diperdagangkan di negara-negara yang pada umumnya memiliki kondisi pasar modal yang sudah maju. Hal ini dikarenakan adanya beberapa manfaat yang didapatkan yaitu sebagai alat manajemen resiko ( pemodal yang memiliki put option atas suatu underlying asset dapat melakukan hedging melalui penundaan penjualan saham yang dimilikinya bila harga underlying asset-nya turun drastis secara tiba-tiba, sehingga dapat menghindari resiko kerugian), memberikan waktu yang fleksibel (untuk option tipe amerika dimana pemegang call maupun put option dapat menentukan apakah akan melaksanakan haknya atau tidak hingga masa jatuh tempo berakhir), menyediakan sarana spekulasi (para pemodal dapat memperoleh keuntungan jika dapat memperkirakan harga naik dengan mempertimbangkan membeli call option, dan sebaliknya bila memperkirakan harga cenderung turun dapat mempertimbangkan untuk membeli put option), leverage (memberikan hasil investasi yang lebih besar dibandingkan dengan bila menanam dananya pada saham),  diversifikasi (dengan melakukan perdagangan option dapat memberikan kesempatan kepada pemodal untuk melakukan diversifikasi portofolio untuk tujuan memperkecil resiko investasi portofolio), penambahan pendapatan (pemodal yang memiliki saham dapat memperoleh tambahan pemasukan selain dari deviden, yaitu dengan menerbitkan call optionatas saham mereka). (Bapepam:2003).

Tujuan Penelitian :

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh harga saham, strike price, waktu jatuh tempo, volatilitas, dan suku bunga bebas risiko. pada harga opsi saham dari panggilan saham yang terdaftar atau perdagangan put option di Bursa Efek Indonesia selama 2007-2008.

Metode Penelitian :

Jurnal ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda.

Sampel Penelitian :

Populasi dalam penelitian ini adalah terkait opsi saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, BI Rate terkait transaksi opsi saham selama tahun 2007 – 2008, yaitu periode mulai ditransaksikan kembali kontrak opsi saham setelah sempat terhenti sejak tahun 2004. Mengingat data yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh data transaksi opsi saham yang terjadi pada BEI, maka penelitian ini menggunakan data sensus transaksi saham yang terjadi pada di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007 – 2008 (saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia). Hanya ada empat saham perusahaan yang tercatat dalam seluruh kontrak opsi saham di BEI pada periode tersebut yakni PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Bank Asia Central Tbk (BBCA).

Hasil yang diperoleh :

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas dan risk-free interest rate secara bersama-sama signifikan positif mempengaruhi harga opsi saham baik itu harga opsi beli maupun harga opsi jual di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2008 saat pasar opsi masih berlangsung. Harga saham tidak signifikan mempengaruhi harga opsi beli di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa harga strike tidak signifikan mempengaruhi harga opsi beli di Bursa Efek Indonesia, time to maturity tidak signifikan positif mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia, volatilitas harga saham tidak signifikan mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia, bahwa risk-free interest rate tidak signifikan mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia.



Daftar Pustaka :

Alghalith, Moawia, Christos Floros dan  Thomas Poufinas. (2014). Simplified Option Pricing Techniques.

Amin, Kaushik I., Joshua Coval, dan H. Nejat Seyhun. (2004). Index Option Prices and Stock  Market Momentum. Journal of Business. No.77. Hal. 835-873.

An, Byeong-Je., Andrew Ang, Turan Bali dan Nusret Cakici (2013). The JointCross Section of Stocks and Options.Stocks and Options

Andersson, Soren Thomas. (1993). Two Methods for Valuing Convertible Bonds- A  Comparison. 

Ang, Clifford S dan Daniel Vincent H. Borja (2003) Executive Stock Options, Stock Price Volality, and Agency Costs in the Phillipine Setting. The Philipine Review of Economics. Vol.XL.No.2.

Baaquie, Belal E., Du, Xin. dan Bhanap Jitendra (2014). Option Pricing : Stock Price, Stock  Velocity and The Acceleration Lagrangian.

Bapepam. (2011). Volatilitas Pasar Modal Indonesia dan Perekonomian Dunia.




REVIEW JURNAL ANALISIS FUTURE

Khofifa Tussilmi (17510015)

Mata Kuliah Analisis Sekuritas F

Dosen Pengampu:

M. Nanang Choiruddin, SE., MM



Judul                            : PERILAKU HARGA KONTRAK BERJANGKA INDEKS EMAS (Studi

   pada Bursa Berjangka Jakarta Tahun 2015)

Penulis                       : Dwi Candra Wedhar Sabda,  Khairunnisa, SE., MM dan  Annisa

   Nurbaiti, SE., M.Si

Tahun                          : 2016

Publikasi                    : e-Proceeding of Management

Latar Belakang         :

Hull (2008:9) menjelaskan bahwa Kontrak Berjangka (futures contract) adalah kontrak yang digunakan untuk membeli dan menjual aset acuan dari instrumen keuangan pada suatu tanggal di masa akan datang dengan menggunakan harga tertentu. Transaksi kontrak futures digunakan untuk melindungi nilai (hedging) aset yang dijadikan patokan dari ancaman risiko ketidakpastian perubahan harga di masa depan. Misalkan investor ingin melakukan investasi jangka pendek emas antam 1 gr. Pertama investor harus membeli emas di tanggal 26 oktober 2015, dengan harga 558.000 rupiah. Pada tanggal 1 november investor menjual kembali emas tersebut ke antam dengan harga buy back senilai 498.000 rupiah. Dengan harga jual yang lebih rendah dari harga beli tersebut maka investor telah mengalami kerugian. Namun, investor bisa meminimalisir investasi dengan menggunakan bursa berjangka. Pertama investor melakukan transaksi open sell di tanggal 26 oktober 2015 dengan harga USD 1.166,80 per lot. Pada tanggal 1 november 2015 investor melakukan close buy di harga USD 1.147,30 per lot. Dengan harga jual yg lebih tinggi dibanding harga beli maka investor akan mendapat keuntungan.

Teori :

1.       Investasi

Tandelilin (2010:2) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.

2.       Instrumen Derivatif

Aziz (2015:142) menjelaskan pengertian instrument derivatif merupakan kontrak perjanjian antara dua pihak untuk menjual atau membeli sebuah barang (baik itu aktiva finansial maupun komoditas) pada tanggal tertentu dimasa datang dengan harga yang telah disepakati saat ini.

3.       Kontrak Berjangka

Kontrak futures Menurut Hull (2008: 1) merupakan sebuah perjanjian untuk membeli atau menjual aset pada  suatu  periode  tertentu  di  masa  yang  akan  datang  dengan  kepastian  harga  yang  telah  disepakati sebelumnya.

Tujuan Penelitian :

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengestimasi dan mengembangkan model ARCH-GARCH untuk memprediksi harga kontrak emas berjangka dimasa depan.

Metode Penelitian :

Jurnal ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda.

Sampel Penelitian :

Populasi dalam penelitian ini adalah emas kontrak berjangka 3 bulan yang ada di Bursa Berjangka Jakarta. Teknik  pengambilan  sampel  yang  digunakan  pada  penelitian  ini  adalah  metode  sensus.  Sampel  dalam penelitian ini adalah harga emas kontrak berjangka 3 bulan di Bursa Berjangka Jakarta. 

Hasil yang diperoleh :

1.       Secara  deskriptif variabel harga  emas  kontrak berjangka  selama  tahun 2015 memiliki rata-rata USD 1158.718 /lot, dengan nilai median USD 1166.465. Harga emas kontrak berjangka tertinggi adalah USD 1299.720. Harga emas kontrak berjangka terendah adalah USD 1050.080.

2.       Menggunakan alat ukur RMSE model ARCH (1) menjadi model paling baik dalam memprediksi harga emas kontrak berjangka dengan nilai kesalahan prediksi sebesar USD 11.23902407. Menggunakan alat ukur  MAE  model  GARCH  (1,1)  menjadi  model  paling  baik  dengan  nilai  kesalahan  sebesar  USD 9.495692364. Menggunakan alat ukur MAPE model GARCH (1.1) adalah model paling baik dengan nilai kesalahan sebesar 0.86665488 % atau akurasi prediksi sebesar 99.14%.



Daftar Pustaka :

Azis, M., Mintarti, S., & Nadir, M. (2015). Manajemen Investasi Fundamental, Teknikal, Perilaku Investor dan Return Saham. Yogyakarta: DEEPUBLISH (Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA).

Bollerslev, Tim. (1986). Generalized Autoregresive Conditional Heteroscedesticity. Journal Economy.

Bollerslev,  Tim  (2008).  Glossary  to  ARCH  (GARCH),  working  paper  Darmadji,  dan  Fakhruddin.  2003. Reksadana. Jakarta: Andi.

Cahyono, Jaka E. (2001). Strategi dan Teknik Meraih Untung di Bursa Saham. Jakarta: Elex Media Koputindo.

Eduardus, Tandelilin, (2010). Portofolio dan Investasi, Edisi Ketujuh, Kanisius, Yogyakarta. .

Hull, Jhon C. (2008). Fundamentals of Future and Option Market. Sixth Edition. Penerbit Pearson Prentice, New Jersey.


1 komentar:

Review Jurnal Analisis Opsi dan Future Nama / NIM : Yuni Mega Lestari / 17510175 Mata Kuliah : Analisis Sekuritas Dosen Mata Kuliah ...