Sabtu, 02 Mei 2020

Tugas Review Jurnal Analisis Opsi dan Future/Irene Yenitasari (17510138)/Analisis Sekuritas (G)


Nama / NIM                     : Irene Yenitasari / 17510138
Mata Kuliah                     : Analisis Sekuritas Kelas G
Dosen Pembimbing         : M. Nanang Choiruddin, SE., MM

Review Jurnal Opsi dan Futures
Jurnal 1
Judul Jurnal
Penggunaan Teknik Hedging Kontrak Opsi Saham Untuk Meminimalkan Risiko Kerugian Akibat Fluktuasi
Nama peneliti
1.       Rizka Devi Agustin
2.       Siti Ragil Handayani
3.       Raden Rustam Hidayat
Volume dan Halaman
Vol. 1 No. 2 dan Hal 195 - 201
Jurnal
Jurnal Administrasi Bisnis
Reviewer
Irene Yenitasari
Tanggal Review
29 April 2020
Tahun Jurnal
2013
Objek Penelitian
Objek penelitian ini menggunakan fokus pada kebijakan hedging kontrak opsi saham, harga opsi saham, kontrak opsi saham, pengukuran laba rugi transaksi opsi
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan penggunaan teknik hedging kontrak opsi saham ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus.
Pendahuluan
Hedging atau lindung nilai merupakan suatu teknik yang dilakukan untuk meminimalkan risiko kerugian dalam transaksi derivatif surat berharga. Transaksi derivatif merupakan suatu perjanjian antara dua pihak yang saling berhubungan, dimana salah satu pihak merupakan pihak yang membutuhkan suatu perlindungan (investor) dan pihak yang lain merupakan pihak yang memberikan perlindungan (perusahaan penjamin emisi/emiten). Instrumen derivatif yang diperdagangkan di bursa efek Indonesia salah satunya adalah kontrak opsi saham (KOS).
Kontrak opsi dengan acuan saham PT Astra Internasional,Tbk mulai diperdagangkan di BEI pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2009. Pada tahun 2008 bursa efek Indonesia mencatat kontrak opsi yang diperdagangkan dengan acuan saham PT Astra internasional Tbk  sebanyak 17 seri kontrak opsi beli dan 5 seri kontrak opsi jual selama satu tahun.
Alasan mengapa bursa efek banyak mengeluarkan kontrak opsi saham dengan acuan saham PT Astra Internasional,Tbk pada tahun 2008 tersebut karena krisis ekonomi global yang sempat membuat perekonomian dunia kacau. Perekonomian yang kacau tersebut berakibat pada harga saham PT.Astra Internasional,Tbk bergerak tidak menentu sehingga mengakibatkan banyak investor mencari perlindungan dengan cara membeli kontrak opsi saham atas saham PT Astra Internasional Tbk.
Grand teori
1.       Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Cetakan ketujuh. Jakarta: Rineka cipta
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan
2.       Faisal, M. 2001. Manajemen keuangan internasional. Jakarta: Salemba empat
Lindung nilai (hedging) sebagai suatu kegiatan melindungi perusahaan untuk menghindari atau mengurangi risiko kerugian atas valuta asing sebagai akibat dari terjadinya transaksi bisnis.
3.       Judokusumo, Suherdi. 2007. Pengantar derivatif dalam moneter internasional. Jakarta: Grasindo
Hedging merupakan suatu kombinasi dari dua atau lebih sekuritas dalam suatu posisi investasi dengan maksud untuk menekan risiko, misalnya membeli saham dan sekaligus membeli puts atas saham tersebut atau membeli saham dan sekaligus membuat call
4.       Sunariyah. 2004. Pengantar pengetahuan pasar modal. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
-          Dilihat dari waktu pelaksanaannya kontrak opsi saham juga dibedakan menjadi 2 yaitu opsi tipe Amerika dan opsi tipe Eropa
5.       Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan investasi. Yogyakarta: Kanisius
-          Kontrak opsi adalah suatu perjanjian yang memberi pemiliknya hak, tetapi bukan kewajiban, untuk membeli atau menjual suatu aset tertentu (tergantung pada jenis opsi) pada harga dan selama waktu tertentu.
-          Secara tradisional konrak opsi saham dibedakan menjadi dua jenis yaitu kontrak opsi beli saham dan kontrak opsi jual saham
-          Opsi memiliki nilai intrinsik dan premi waktu yang mana nilai intrinsik tersebut merupakan nilai ekonomis jika opsi tersebut dilaksanakan.
Metode Penelitian
Metode penelitian ini mengambil studi kasus pada PT Astra Internasional Tbk pada tahun 2008. Menggunakan penelitian secara deskriptif, yaitu penelitian yang tidak membutuhkan hipotesis. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan.
Adapun langkah-langkah dalam analisis ini adalah:
a.        Memaparkan langkah serta kebijakan perusahaan investasi dalam menggunakan instrumen hedging sebagai upaya perlindungan terhadap harga saham PT Astra Internasional, Tbk yang berfluktuasi.
b.      Menghitung volatilitas harga saham PT Astra Internasional, Tbk sebagai pedoman untuk menentukan harga opsi saham yang sesungguhnya/wajar sesuai rumus blackscholes.
c.       Menghitung harga opsi dengan menggunakan rumus Black schole
d.      Membandingkan laba perusahaan saat menggunakan dan saat tidak menggunakan kontrak opsi, apakah dengan penggunaan opsi tersebut perusahaan mendapat keuntungan lebih atau malah mendapatkan keuntungan.
e.       Mengambil kesimpulan dari data yang telah diolah dan dianalisis.
Hasil dan pembahasan
          Kontrak opsi atas saham PT Astra Internasional Tbk tercatat pada tahun 2008 telah diperdagangkan sebanyak 17 seri untuk kontrak opsi beli dan 5 seri untuk kontrak opsi jual. Alasan utama para emiten banyak mengeluarkan kontrak opsi saham dengan acuan saham PT Astra Internasional Tbk pada tahun 2008 adalah untuk mengurangi tingkat kerugian akibat fluktuasi harga saham. Fluktuasi harga saham yang tidak menentu yang dialami oleh PT Astra Internasional Tbk tersebut tergambar dari tingginya tingkat volatilitas harga saham PT Astra Internasional Tbk pada tahun 2008.
          Angka 0,4345 merupakan jumlah dari selisih tingkat pengembalian dikurangi rata-rata tingkat pengembalian yang dikuadratkan. Untuk mencari berapa besarnya varians harga saham, angka 0,4345 terlebih dahulu dibagi dengan 11, yang mana angka 11 tersebut merupakan jumlah periode dalam satu tahun dikurangi dengan 1. Maka diperoleh hasil 0,0395 yang merupakan varians bulanan, sedangkan varians tahunannya diperoleh dengan mengalikan nilai varians bulanan dengan angka 12, maka diperoleh hasil 0,474 sebagai varians tahunan. Sedangkan untuk standar deviasi saham PT astra Internasional,Tbk diperoleh dengan mengakar kuadratkan varians sehingga diperoleh hasil 0,1987 untuk standar deviasi bulanan dan 0,688 untuk standar deviasi tahunan. Angka 0,688 inilah yang disebut volatilitas harga saham PT Astra Internasional
untuk tahun 2008.
          Angka 0,688 atau 68,8% tersebut menggambarkan bahwa pada tahun 2008 fluktuasi harga saham PT Astra Internasional,Tbk tergolong fluktuatif dan tidak stabil. Menurut Manurung umumnya volatilitas yang baik untuk suatu perusahaan yang berada dalam negara berkembang hanya sekitar 30% pertahun, sedangkan untuk negara-negara maju tingkat volatilitasnya berkisar 10-20% pertahun.
          Apabila jumlah rupiah yang dikeluarkan untuk membeli kontrak opsi saham lebih sedikit dari pada menjual saham dengan harga normal sebesar 27250, maka kontrak opsi yang dipegang tidaklah menguntungkan bagi pemegang kontrak. Jika investor memilih untuk tidak melaksanakan kontrak opsinya dan hanya merelakan untuk membayar premi opsi sebesar 407, aliran kas masuk yang didapat investor adalah sebesar 26843 diperoleh dari (27250-407), nilai yang lebih besar
dari pada harga saham yang berlaku dipasar yaitu 24100. Kerugian dalam transaksi jual beli kontrak opsi saham ini dapat diminimalisir dengan cara
menjual kembali kontrak opsi saham saat pembeli merasa bahwa harga saham PT Astra Internasional sedang bergerak menuju arah yang tidak diinginkan.

Kaitan dengan Teori atau Referensi
Menurut Tandelilin (2011), menyebutkan bahwa kontrak opsi merupakan suatu kontrak atau perjanjian antara dua pihak, dengan pihak pertama adalah sebagai pembeli yang memiliki hak untuk membeli atau menjual dari pihak kedua yaitu penjual terhadap suatu asset tertentu pada harga dan waktu yang telah ditentukan.
Opsi dalam dunia pasar modal dikenal sebagai suatu hak yang didasarkan pada suatu perjanjian untuk membeli atau menjual surat berharga keuangan, komoditi atau mata uang asing dengan harga yang telah disepakati pada waktu jatuh tempo. Opsi dapat digunakan untuk meminimalisir risiko dan sekaligus memaksimalkan keuntungan  dengan leverage yang lebih besar.
Secara tradisional konrak opsi saham dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
a.       Kontrak Opsi Beli Saham. Menurut pendapat Tandelilin (2010) opsi beli (call option) merupakan opsi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham dalam jumlah tertentu pada waktu dan harga yang telah ditentukan.
b.      Kontrak Opsi Jual Saham. Menurut Tandelilin (2010) opsi jual (put option) merupakan opsi yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk menjual saham tertentu pada jumlah, waktu dan harga yang telah ditentukan.
Sedangkan jika dilihat dari waktu pelaksanaannya kontrak opsi saham juga dibedakan menjadi dua yaitu opsi tipe Amerika. Sunariyah (2004) berpendapat bahwa opsi yang dapat dilaksanakan pada waktu tertentu atau sebelum tanggal jatuh tempo disebut opsi Amerika. Yang kedua opsi tipe Eropa, Sunariyah (2004) menjelaskan bahwa jenis opsi yang hanya dapat dilaksanakan pada saat jatuh tempo disebut opsi Eropa.
Rekomendasi Analisis Jurnal
Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya memperbanyak penelitian terdahulu yang lebih lengkap, agar dapat lebih mudah dipahami berbagai kalangan serta dapat menambah wawasan dan ilmu.

Jurnal 2
Judul Jurnal
Pengaruh Kontrak Futures Indeks Terhadap Volatilitas Underlying Spot Market di Indonesia
Nama peneliti
Sukmawati Sukamulja dan Sony Fidanti
Volume dan Halaman
Volume 10, No. 01, Hal 17-3 2
Jurnal
Jurnal Manajemen, Universitas Atma Yogyakarta
Reviewer
Irene Yenitasari
Tanggal Review
30 April 2020
Tahun Jurnal
2017
Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah Kontrak LQ45 Futures, Volatilitas Underlying Spot Market (LQ45 indeks), return indeks LQ45.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kontrak futures indeks LQ45 terhadap volatilitas underlying spot market. Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji pengaruh kemunculan kontrak futures indeks  terhadap efisiensi pasar pada periode 2001 – 2009 dengan menggunakan metode GARCH.
Pendahuluan
Banyak perdebatan berkaitan dengan pengaruh transaksi futures terhadap volatilitas underlying asset nya. Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa transaksi futures berpengaruh terhadap volatilitas aset yang mendasarinya. Sebaliknya, penelitian lain membuktikan bahwa transaksi kontrak futures tidak mempengaruhi volatilitas aset penyertaannya. Hasil penelitian tersebut masih kontradiksi sampai sekarang. Di Indonesia
pasar futures dimulai dengan LQ45 futures. LQ45 Futures telah dihentikan
perdagangannya pada tahun 2009, atau hanya berjalan selama 9 tahun –sejak kemunculannya di tahun 2001. Kini tujuh (7) tahun pasca penghentian perdagangan kontrak futures indeks dengan underlying indeks LQ45 atau LQ45 Futures tersebut kembali diperdagangkan pada 1 Februari 2016.
Penelitian Terdahulu
1.       Adanya kontrak futures (futures trading), dapat meningkatkan volatilitas pasar saham dengan adanya ketidakstabilan pada . harga spot dari underlyingnya (Sharma dan Malhotra, 2015)
2.       Menurut Kasman dan Kasman (2008), Bohl et al. (2011, 2014), dan Singh (2016) futures trading menurunkan volatilitas pasar saham. Artinya, dengan adanya transaksi futures justru meredam gejolak harga spot di pasar aset penyertaannya.
3.       Hasil penelitian Bologna dan Cavallo (2002) menemukan bahwa volatilitas harga di pasar spot menurun dan market depth makin meningkat setelah kemunculan kontrak futures serta dampaknya dirasakan secara langsung.
4.       Ketidakstabilan transaksi futures meningkatkan volatilitas underlying spot market (seminal paper-penelitian klasik dari Cox, 1976; Finglewski, 1981, Stein, 1987; dan Lee dan Ohk, 1992).
a.       Penelitian pengaruh transaksi futures terhadap volatilitas pasar underlying dilakukan di Australia, Hong Kong, Jepang, dan Inggris dilakukan oleh Lee dan Ohk (1992) menemukan bahwa volatilitas pasar meningkat secara signifikan seiring dengan kemunculan futures indeks saham dan pasar menjadi lebih efisien, untuk pasar modal Jepang dan Inggris. Berbeda dengan pasar Jepang dan Inggris, volatilitas pasar modal Australia dan Hong Kong tidak meningkat
b.      Kasman dan Kasman (2008) menggunakan Istanbul Stock Exchange (ISE) dengan model asymmetric GARCH (EGARCH) pada periode Juli 2002-Oktober 2007, menemukan bahwa transaksi futures menurunkan volatilitas pasar spot, baik pengaruh jangka panjang maupun jangka pendek.
c.       Mallikarjunappa dan Afsal (2008), Gahlot et al. (2010), Xi dan Huang (2014), Lee at al. (2014), Spyrou (2015), dan Er et al. (2015) menyatakan bahwa tidak ada pengaruh signifikan munculnya transaksi futures terhadap volatilitas underlying spot market.
Metode Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga penutupan harian dari indeks LQ45 periode 2000 sampai 2009. Data diklasifikasikan berdasarkan periode sebelum (prefutures: 10 Oktober 2000-10 Agustus 2001, dengan 206 observasi) dan sesudah (postfutures: 13 Agustus 2001-13 Agustus 2009, dengan 1946 observasi) keberadaan kontrak futures indeks. LQ45 Futures muncul pada tanggal 13 Agustus 2001. Return indeks LQ45 selama periode pengamatan dikelompokkan menjadi tiga (3) kelompok, yakni periode prefutures, post-futures, dan periode keseluruhan (overall: 10 Oktober 2000-13 Agustus 2009, dengan 2152 observasi). `Untuk melihat pengaruh transaksi futures terhadap volatilitas underlying spot digunakan Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) untuk pasar LQ45 futures.
Hasil dan pembahasan
          Pada penelitian sebelunya da tiga (3) kelompok penelitian yang menemukan hubungan antara transaksi futures dengan volatilitas underlying spot.
1.       Kelompok pertama menyatakan transaksi futures meningkatkan volatilitas underlying spot nya.
2.       Kebalikan dengan kelompok pertama, kelompok kedua menemukan pengaruh negatif antara transaksi futures terhadap ketidakstabilan aset penyertaannya.
3.       Kelompok ketiga menemukan tidak ada pengaruh signifikan antara munculnya transaksi futures dengan harga aset penyertaannya.
          Hasil pengujian pada Tabel 2 (Hasil uji ADF pada Return Harian Indeks LQ45 menggunakan overall, pre-futures, dan post-futures) menunjukan bahwa data return harian indeks LQ45 pada ketiga periode pengamatan, memiliki nilai t-statistik ADF lebih kecil dibandingkan dengan nilai critical value nya. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa data return harian indeks LQ45 pada ketiga periode bersifat stasioner pada tingkat level dan tidak memiliki unit root, sehingga data dalam penelitian ini dapat dilanjutkan pada proses pengujian dengan model GARCH.
          Hasil pengujian ARCH – LM pada Tabel 3 (Hasil Uji ARCH – LM Return Harian Indeks LQ45) menunjukan bahwa nilai probabilitas Chi-square (1) sebesar 0,0000, lebih kecil dari 0,05. Artinya, terdapat efek ARCH pada data return harian indeks LQ45, sehingga dapat dilanjutkan ke pemodelan GARCH. Setelah data terbukti stasionar (Tabel 2) dan terdapat efek ARCH (Tabel 3), maka langkah pembuktian hipotesis dapat dilakukan.
          Hasil Uji Model GARCH (1,1) di Tabel 4 pada Return Harian Indeks LQ45penurunan volatilitas pada underlying spot market di Indonesia tidak
dipengaruhi oleh keberadaan kontrak futures indeks, meskipun terjadi penurunan pada periode setelah kontrak futures indeks.
          Pada Tabel 5 Perbandingan Hasil uji model GARCH (1,1) pada Return  Harian Indeks LQ45 (Pre-futures dan Post-futures). Perbandingan sub-sample digunakan untuk melihat efisiensi pasar sebelum dan setelah kemunculan kontrak futures indeks dapat dilakukan dengan menjumlahkan kedua nilai koefisien ARCH dan GARCH pada setiap sub-sample (pre dan post). Hasil penjumlahan nilai koefisien ARCH dan GARCH pada periode pre-futures adalah sebesar 0,802111 (0,106190 + 0,695921), dan pada periode post-futures adalah sebesar 0,929532 (= 0,136033 + 0,793499). Hasil penjumlahan tersebut didapati bahwa nilai penjumlahan
ARCH dan GARCH pada periode post-futures lebih besar dibandingkan dengan penjumlahan pada periode pre-futures. Hal ini dapat diketahui bahwa perdagangan futures yang mampu meningkatkan kecepatan dan kualitas arus informasi ke spot market.
          Jadi dapat disimpulkan hasil pengujian pada return indeks LQ45 menemukan bahwa telah terjadi volatilitas yang rendah selama keberadaan kontrak futures indeks. Akan tetapi, volatilitas ini bukan dipengaruhi oleh kontrak futures indeks. Artinya kemunculan transaksi kontrak futures tidak berpengaruh terhadap volatilitas underlying spot nya. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Mallikarjunappa dan Afsal (2008) dengan data S&P CNX Nifty dan CNX Bank Nifty, Debasish (2009) dengan objek NSE Nifty, Xie dan Huang (2014) dengan objek bursa di China, Lee et al. (2014) dengan data pasar real estate di Eropa, Spyrou (2015) dengan data pasar modal Athens (Yunani), dan Sharma dan Malhotra (2015) dengan data futures di India.
          Hasil pengujian pada return indeks LQ45 periode sebelum dan setelah kontrak futures indeks menunjukan peningkatan efisiensi pasar terutama setelah kemunculan kontrak futures indeks. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Saravanan dan Deo (2010), Matanovic dan Wagner (2012), dan Lee et al. (2014).



Kaitan dengan Teori atau Referensi
Kontrak futures menurut Hull (2008) kontrak futures merupakan sebuah perjanjian untuk membeli atau menjual aset pada suatu periode tertentu di masa yang akan datang dengan kepastian harga yang telah disepakati sebelumnya. Harga sebuah kontrak futures akan berlawanan dengan harga pasar spot, harga bisa lebih tinggi atau lebih rendah. Pada kontrak futures diperlukan sejumlah initial margin, yang merupakan jumlah nominal uang yang perlu disetor oleh investor kepada broker.
pada kontrak futures diperlukan daily settlement di mana apabila nilai aset investor di bawah nilai initial margin maka broker akan memberikan margin call pada investor tersebut. Kontrak dapat digunakan baik pada keuangan maupun komoditi.
Penilaian sekuritas dikenal 3 jenis nilai, yaitu:
a.       Nilai buku Nilai buku merupakan nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit (emiten).
b.      Nilai pasar Nilai pasar merupakan nilai yang terdapat di pasar, yang ditunjukkan oleh harga valuta asing tersebut di pasar.
c.       Nilai intrinsik atau teoritis Nilai intrinsik atau teoritis merupakan nilai yang sebenarnya atau seharusnya terjadi.
Manfaat menggunakan kontrak futures adalah sebagai berikut:
a.       Futures sebagai lindung nilai (hedging) yaitu untuk melindungi nilai (hedging) aset yang dijadikan patokan dari ancaman risiko ketidakpastian perubahan harga di masa depan.
b.      Futures sebagai sarana spekulasi yaitu untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga yang terjadi.
c.       Futures sebagai sarana arbitrase. Arbitrase adalah mengambil posisi beli pada hari yang sama untuk satu produk yang sama, pada bursa yang sama atau bursa yang berbeda, jatuh tempo kontrak yang sama, jumlah kontrak yang sama dengan strike price berbeda untuk mendapatkan selisih harga.

Rekomendasi Analisis Jurnal
Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan variabel lain seperti kontrak futures individual atau kontrak option dapat digunakan untuk menguji konsistensi hasil penelitian. Penelitian komparasi dengan membandingkan beberapa negara dapat dilakukan untuk melihat konsistensi hasil. Pada penelitian ini hanya menggunakan GARCH (1,1), penelitian lanjutan dapat mengembangkan dengan metode GARCH lainnya dan menguji adanya market shock dengan membagi ke dalam sensitivitas tinggi dan rendah seperti yang dilakukan oleh Nomikos dan Pouliasis (2011)

Daftar Pustaka
Aduardus, Tandelilin. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Edisi 1. Yogyakarta: Konisius
Aduardus, Tandelilin. 2011. Portofolio dan Investasi. Yogyakarta: Konisius
Faisal, M. 2001. Manajemen keuangan internasional. Jakarta: Salemba Empat
Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakata: UPP AMP YPKN

20 komentar:

  1. Bermanfaat banget ilmu barunya, trimakasih kak:)

    BalasHapus
  2. Sangat bermanfaat sekali kak

    BalasHapus
  3. Bermanfaat banget. Terimakasih kak

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah, ilmu baru sangat bermanfaat sekalii.. Terimakasi banyak kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, makasih banyak kak sudah mampir :)

      Hapus
  5. Alhamdulillah bermanfaat

    BalasHapus
  6. Makasih kak atas ilmunnya. Sangat bermanfaat

    BalasHapus
  7. Waw keren syekalee.. aku dapat hidayah.. toppp minn... Lanjutkeun

    BalasHapus
  8. Makasih pengetahuannya, revjewnya sangat mudah dipahami

    BalasHapus
  9. Terima kasih, saya jadi mudah mengerjakan tugas

    BalasHapus
  10. Mantap penjelasannya mudah dipahami banget👍👍

    BalasHapus

Review Jurnal Analisis Opsi dan Future Nama / NIM : Yuni Mega Lestari / 17510175 Mata Kuliah : Analisis Sekuritas Dosen Mata Kuliah ...