Sabtu, 02 Mei 2020

Review Jurnal Analysis Opsi & Analysis Future (Ach. Eko Mustofa / 17510164)


REVIEW JURNAL
Nama                                      : Ach. Eko Mustofa
NIM                                        : 17510164
Program Studi/Fakultas       : Manajemen                          / Ekonomi
Matakuliah    /Kelas             : Analisis Sekuritas                / H

REVIEW JURNAL
1.      JURNAL I (ANALISIS OPSI)

Judul
Analisis perbandingan  keakuratan harga call option dengan menggunakan metode monte carlo simulation dan metode black scholes pada indeks harga saham gabungan (IHSG)
Jurnal
Jurnal Manajemen
Volume & Halaman
Vol. 14. No. 3
Tahun
2014
Penulis
Tieka Trikartika Gustyana & Andrieta Shintia Dewi
Reviewer
Ach. Eko Mustofa
Tanggal
1 Mei 2020

I
Latar Belakang
Opsi  adalah  salah  satu  instrument  derivative.  Option  merupakan  investasi  yang cukup menarik untuk dilakukan apabila volatilitasnya tinggi. Risiko dapat digambarkan dengan volatilitas. Volatilitas menggambarkan probabilitas yang terjadi pada  harga  saham  dari  waktu  ke  waktu.  IHSG  merupakan  Indeks  Harga  Saham  Gabungan  yang  menggambarkan  harga  saham  di  Bursa  Efek  Indonesia  (BEI),  dimana  IHSG  juga  merupakan  indicator pergerakan  harga  seluruh  saham  di  BEI.

II
Metode Penelitian
·      Jenis Penelitian :
Metode   deskriptif
·      Data dan sumber data :
Data  yang  digunakan  adalah  data  indeks  harga  saham  gabungan  (IHSG),  dengan  penentuan  periode  waktu  jatuh  tempo  call  option  2  bulan  dan  Agustus  2011  sampai  dengan  Agustus  2013.
III
Hasil Penelitian
1. Pada Indeks Saham Gabungan Indonesia untuk jangka waktu kontrak opsi saham  3 (tiga)  bulan dengan menggunakan Metode Black Scholes, nilai price absolute error-nya  sebesar    3,48%,  artinya  rentang  kesalahan  nilai  call  opsi  itu  sebesar  3,48%.
2. Pada Indeks Saham Gabungan Indonesia untuk jangka waktu kontrak opsi saham 3  (tiga)  bulan dengan menggunakan Metode Simulasi Monte Carlo, nilai price absolute  error-nya sebesar  2.99%, artinya rentang kesalahan nilai call opsi itu sebesar 2.99%. Nilai  price  absolute  error  dari  dua  Metode  yaitu  Black  Scholes  dan  Monte  Carlo dengan  jangka waktu jatuh tempo 2 bulan yaitu  untuk Metode Black Scholes  sebesar  0.02%,  sedangkan  nilai  price  absolute  error  untuk  Metode  Simulasi  Monte Carlo sebesar 2.55%. Berdasarkan nilai price absolute error dengan jangka waktu jatuh tempo 2 bulan, Metode Simulasi Black Scholes memiliki nilai price absolute error yang lebih kecil dibandingkan dengan Metode Monte Carlo,  maka dapat disimpulkan Metode Simulasi Black Scholes lebih akurat dibandingkan Metode Monte Carlo.
          Berdasarkan  dari  hasil  penelitian  dengan  mempergunakan  dua  Metode  yaitu  Black  Scholes  dan  Monte  Carlo,  didapatkan  Metode  Simulasi  Black  Scholes (0.02%,)   memiliki   nilai   price   absolute   error   yang   lebih   kecil   dibandingkan  dengan  Metode  Monte  Carlo  (2.55%),    maka  dapat  disimpulkan  Metode Simulasi    Black    Scholes    lebih    akurat    dibandingkan Metode    Monte    Carlo.
IV
Landasan Teori
Opsi  adalah  salah  satu  instrumen  derivative,  dimana  opsi  merupakan  suatu perjanjian/kontrak antara penjual opsi ( seller/writer) dengan pembeli opsi (buyer), dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan kewajiban) dari pembeli opsi, untuk
membeli  atau  menjual  saham  tertentu  pada  waktu  dan  harga  yang  telah  ditetapkan.
Options (opsi)  adalah  kontrak  antara  dua  pihak  yang  memberi  pengambil  (pembeli)  hak,  tetapi  bukan  kewajiban,  untuk  membeli  atau  menjual  sejumlah  saham  pada  harga  yang  telah  ditentukan.  Untuk  memperoleh  hak  ini  pengambil   (pembeli)   membayar   premi   ke   penulis   (penjual)   kontrak.   Jenis   opsi
yang  diperdagangkan  ada  dua  macam,  yaitu  :  (1) Call  Option dan  (2) Put  Option
.
 Call  option
 (opsi  call)  merupakan  kontrak  perjanjian  yang  memberi  hak
kepada  pembeli  untuk  membeli  saham  perusahaan  tertentu  dalam  jumlah  tertentu  dari  penjual  opsi  pada  harga  tertentu  dan  pada  waktu  yang  telah  ditetapkan.
Put  option
(Opsi  put)  merupakan  kontrak  perjanjian  yang  memberi  hak  kepada   pembeli   untuk   menjual   saham   perusahaan   tertentu   dalam   jumlah   tertentu  dari  penjual  opsi  pada  harga  tertentu  dan  pada  waktu  yang  telah  ditetapkan.

Terdapat   tiga   kelompok   variabel   yang   secara   langsung   mempengaruhi harga  atau  nilai  dari  opsi.  Kelompok  pertama  terdiri  dari  variabel  yang  berhubungan  dengan  harga  aset  dasar  :  Harga  terkini  (current  price)  dari  aset  dasar, volatilitas
 dari  aset  dasar,  dan  dividen  kas  dari  aset  dasar.  Kelompok  kedua  terdiri dari  variabel  yang  berhubungan  dengan  spesifikiasi  kontrak  opsi  :  harga exercise
dan  jangka  waktu  jatuh  tempo.  Variabel-variabel  yang  termasuk  dalam  kelompok  ketiga  atau  yang  paling  penting  adalah  tingkat  suku  bunga  bebas  risiko.
Pengaruh dari setiap variabel akan dianalisis satu persatu dengan     asumsi variable yang lain tidak mengalami perubahan.
a.Harga terkini dari aset dasar ( S )
Pada opsi  call (put)  semakin  besar  (kecil)  harga  dari  aset  dasar,  akan  semakin  besar  antisipasi  nilai  opsi  saat  jatuh  tempo,  jadi  nilai  opsi  akan  semakin  besar.
b.Volatilitas dari aset dasar (σ)
Dengan   meningkatnya volatilitas, probabilitas untuk memperoleh   harga  yang  lebih  tinggi  atau  lebih  rendah pada saat options jatuh  tempo  juga  akan meningkat.  Karena payoff pada  sebuah  call  (put) dilindungi  dari  hasil  yang  tidak  menguntungkan  (Harga  asset dasar  yang  rendah  pada  sebuah  call  dan  yang  tinggi  pada  sebuah  put  saat  opsi  jatuh  tempo), dan  semakin  tinggi volatilitas berarti semakin tinggi probabilitas untuk memperoleh   hasil   yang   menguntungkan,  jadi  nilai  dari  call  dan  put  akan  meningkat  seiring meningkatnya  volatilitas.
c.Dividen (D)
Pada  opsi  saham  dividen  kas  dapat  mempengaruhi  nilai  dari opsi.  Opsi yang  tercatat  di  bursa  tidak  dilindungi  terhadap  kas  dividen.  Jadi  dividen kas akan  mengurangi  harga  saham sebesar  jumlah  dividen  kas  yang  dibagikan  sehingga  akan  menurunkan  nilai  dari  sebuah  call  dan  meningkatkan  nilai  sebuah  put.
d. Harga exercise
Harga  exercise mempengaruhi  antisipasi  payoff  pada  saat  opsi  jatuh  tempo. Semakin tinggi harga  exercise, maka akan semakin rendah (tinggi) antisipasi payoff untuk sebuah call (put), maka akan semakin rendah (tinggi) nilai dari call (put).




2.      JURNAL II (ANALISIS FUTURE)

Judul
Efektivitas Hedging Kontrak Futures Komoditi Emas Dengan Olein
Jurnal
Jurnal Manajemen Teori Dan Terapan
Volume & Halaman
Tahun 4, No. 2, Agustus 2011
Tahun
2011
Penulis
Fitri Ismiyanti dan Hendra Ima Sasmita
Reviewer
Ach. Eko Mustofa
Tanggal
1 Mei 2020

I
Latar Belakang
Berkembangnya pasar keuangan yang semakin pesat turut meningkatkan risiko yang akan dihadapi investor, sehingga diperlukan diversifikasi untuk mengurangi risiko ini. Diversifikasi portofolio secara internasional merupakan pilihan untuk mengurangi atau meminimalkan tingkat risiko yang akan dihadapi. Hal ini dikarenakan perbedaan kondisi perekonomian suatu negara yang berbeda satu sama lain dapat menyebarkan tingkat risiko, sehingga memperkecil tingkat volalitas return portofolio.
Bagi investor dengan tipe penghindar risiko, pemilihan diversifikasi portofolio internasional tidaklah cukup. Diversifikasi internasional hanyalah untuk mengurangi risiko non-systematic, namun risiko pasar (systematic risk) masih tetap ada. Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko pasar diperlukan suatu instrumen lindung nilai yang dapat menurunkan tingkat varians return. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan kontrak derivative sebagai instrumen lindung nilai (hedging).
II
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penanganan risiko sistimatis yang dihadapi oleh hedger komoditi emas dengan hedger komoditi olein dengan menguji perbedaan varians return hedged pada kontrak futures komoditi emas dengan varians return hedged pada kontrak futures komoditi olein.
IV
Hasil Penelitian
Kontrak futures komoditi merupakan salah satu instrumen lindung nilai sebuah aset komoditi dari risiko sistimatis. Risiko dapat dialihkan kepada para spekulan yang mengharapkan keuntungan dari bursa berjangka. Dengan melakukan hedging, diharapkan keuntungan atau kerugian yang ada di pasar spot dapat tertutupi dengan kerugian atau keuntungan yang diperoleh di pasar futures.
Hasil uji korelasi menunjukkan tingkat korelasi harga spot emas terhadap futures emas sebesar 0.996. Kontrak futures emas memiliki track yang baik terhadap harga spot emas. Sama halnya dengan kontrak futures komoditi olein yang memiliki korelasi yang kuat terhadap pergerakan harga spotnya. Korelasi yang kuat ini dikarenakan kedua kontrak futures menggunakan underlying yang sama pada masing-masing komoditi. Nilai korelasi bisa bertambah kuat atau melemah tergantung kondisi pasar pada tiap-tiap komoditi. Dengan menggunakan model ordinary least square (OLS) untuk menentukan nilai hedge ratio, ditemukan nilai hedge ratio kontrak futures emas lebih kecil dibandingkan dengan hedge ratio kontrak futures olein. Namun, saat uji beda terhadap varians return hedged komoditi emas dengan varians return hedged komoditi olein, hasil analisis menunjukkan bahwa H0 tidak ditolak. Hal ini mengindikasikan bahwa varians return dari hedged komoditi emas memiliki nilai yang sama dengan varians return hedged komoditi olein.
-          Efektivitas strategi hedging tergantung pada ketersedian instrumen hedging yang cocok. Semakin tinggi korelasi pergerakan harga komoditi dengan pergerakan harga futures, maka akan semakin efektif strategi hedging tersebut. Selain itu estimasi rasio hedge dan basis risk juga harus diperhitungkan dalam melakukan strategi hedging. Hedge ratio digunakan sebagai ukuran untuk menentukan kontrak futures yang akan diambil. Estimasi rasio hedge yang optimal akan menentukan tingkat penyetaraan keuntungan maupun kerugian yang akan terjadi di pasar spot dan futures. Cross hedging dapat dilakukan jika komoditi yang akan dihedged tidak terdapat kontrak futuresnya, maka sebagai alternatifnya dapat digunakan kontrak futures komoditi lain yang memiliki pergerakan harga yang sama. Dari uji statistik pearson correlation, korelasi spot emas dengan futures olein sebesar 0,694 sedangkan korelasi spot olein dengan futures emas sebesar 0,691. Hal ini merupakan indikator bahwa futures emas dapat digunakan untuk menghedge komoditi olein, dan futures olein dapat digunakan untuk menghedge komoditi emas sehingga antar keduanya dapat dilakatakan sebagai cross hedging.

Landasan Teori
Hull (2008:25) menyebutkan bahwa selama masa pencapaian periode delivery, harga dari sebuah kontrak futures akan mendekati/hampir mendekati (convergence) dari harga spot atas underlying asetnya. Ketika harga futures melebihi dari harga spot, para trader akan mencoba memanfaatkan peluang arbitrase ini hingga pada akhirnya harga dari futures akan jatuh. Begitu juga sebaliknya ketika harga dari futures berada dibawah harga spot, para investor akan mengambil peluang ini untuk menaikkan aset mereka dengan membeli kontrak futures hingga menunggu jatuh tempo (delivery), sehingga harga dari futures akan cenderung naik mendekati harga spotnya. Kedua hal ini menunjukkan bahwa harga futures akan mendekati atau sangat mendekati dari harga spotnya selama periode delivery.
Pasar futures merupakan alternatif pasar yang dapat dimanfaatkan untuk mengubah tingkat risiko suatu aktiva pada saat diperoleh suatu informasi baru. Kecepatan dalam mengubah posisi saat informasi baru diperoleh dibutuhkan untuk mencapai tujuan investasi dengan lebih efisien. Kecepatan ini tercermin pada pasar futures dengan pertimbangan likuiditas, biaya transaksi, kecepatan pelaksanaan, dan leverage, sehingga pengubahan portofolio dengan menggunakan futures akan lebih mudah dan murah dibandingkan dengan pasar tunai
Futures Contract
Kontrak futures merupakan sebuah perjanjian untuk membeli atau menjual aset pada suatu periode waktu tertentu dimasa yang akan datang dengan kepastian harga yang telah disepakati sebelumnya. Harga sebuah kontrak futures akan berlawanan dengan harga pada pasar spot, harga bisa lebih tinggi bisa juga lebih rendah. Pada kontrak futures diperlukan sejumlah initial margin, yang merupakan jumlah nominal uang yang perlu disetor oleh investor kepada broker.
Mekanisme futures kontrak adalah pertama kali investor menyetor sejumlah deposit sebagai initial margin dalam melakukan perdagangan futures selanjutnya. Kemudian investor akan melakukan kontrak futures dengan memperhatikan aset yang akan diperdagangkan, ukuran kontrak, price limit dan position limits. Nilai dari kontrak futures dimasa mendatang dipengaruhi oleh instrumen induknya yang ada di pasar spot.
Futures Contract Commodities
Komoditi merupakan aset yang pertama kali diperdagangkan pada pasar futures. Bursa berjangka komoditi banyak digunakan oleh kalangan bisnis sebagai sarana lindung nilai (hedging). Dalam prakteknya bursa berjangka komoditi tidak hanya digunakan untuk hedging. Para spekulan memanfaatkan bursa berjangka komoditi untuk memperoleh laba, sehingga spekulan juga menyediakan likuiditas terhadap bursa berjangka komoditi
Forward Contract
Hull menyatakan, kontrak forward hampir sama dengan kontrak futures pada perjanjian untuk membeli atau menjual aset pada waktu tertentu di masa yang akan datang dengan harga yang tertentu. Namun, kontrak futures diperdagangkan pada lantai bursa sedangkan kontrak forward diperdagangkan pada pasar over-the-counter. Pasar over-the-counter (OTC) merupakan pasar perdagangan alternatif yang menghubungkan dealers melalui jaringan telepon dan komputer sehingga tidak terjadi pertemuan secara fisik antar dealers.
Long Hedges
Investor yang berencana untuk membeli saham di masa yang akan datang, namun investor tersebut ingin memastikan harganya, maka investor tersebut harus mengambil posisi kontrak beli di masa yang akan datang, sehingga berapapun harga yang terbentuk pada saat jatuh tempo, investor tetap akan membeli saham tersebut dengan harga yang telah ditetapkan sebelumnya. long hedges merupakan ketepatan perkiraan dari hedger ketika mengetahui waktu yang tepat untuk membeli sejumlah aset dan menginginkan harga yang pasti di masa yang akan dating.

DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Andrieta Shintia. 2010. Analisis Perbandingan Keakuratan Model Opsi Black Scholes dan Model Opsi Binomial di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris Pada Saham Indosat). Bandung : Institut Manajemen Telkom.
Fabozzi, Frank J. 2000. Manajemen Investasi. Jilid 2. Terjemahan. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Hendrawan, Riko dan Tendi Haruman. 2010. Perbandingan Model Opsi Black
Scholes dan Model Opsi GARCH di Bursa Efek Indonesia. “Jurnal Keuangan dan Perbankan”. Volume 14 No 1, Hal 13-23. Bandung.
Hull, John C. 2009. Options, Futures & Others Derrivatives. Seventh Edition. Pearson Prentice Hall, International Edition.
Hull, Jhon C. 2008. Fundamentals Of Future And Options Markets. Sixth Edition. Penerbit Pearson Prentice Hall, New Jersey.
Madura, Jeff. 1997. Manajemen Keuangan Internasional. Edisi keempat, jilid 1, Terjemahan. Penerbit Erlangga, Jakarta.



9 komentar:

  1. Sangat bermanfaat sekali kak

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah menambah wawasan seputar analisis opsi dan future, semoga bermanfaat bagi para pembaca

    BalasHapus
  3. Terima kasih buat penulis, karya tulisannya sangat membantu bagi kami yang belum mengerti terkait pasar opsi dan pasar future.

    BalasHapus
  4. Menurut saya, jurnal cukup bagus karna telah menjabarkan dan menjelaskan secara jelas dan informatif

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Mantap pak eko sangat bermanfaat

    BalasHapus
  7. Terima kasih penulis. Karya ini sangat menambah wawasan

    BalasHapus
  8. Terimakasih, sangat bermanfaat karena dapat menambah wawasan.

    BalasHapus
  9. sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus

Review Jurnal Analisis Opsi dan Future Nama / NIM : Yuni Mega Lestari / 17510175 Mata Kuliah : Analisis Sekuritas Dosen Mata Kuliah ...