Sabtu, 02 Mei 2020

REVIEW JURNAL OPSI DAN FUTURES (INNANI MAGHFIROH-17510076)Analisis Sekuritas


RIVIEW JURNAL OPSI DAN FUTURE
NAMA/NIM       : INNANI MAGHFIROH / 17510076
MATA KULIAH   : ANALISIS SEKURITAS
DOSEN MATA KULIAH    : NANAG CHOIRUDDDIN, S.E., M.M
RIVIEW JURNAL OPSI
Judul
OPSI SAHAM PADA PASAR MODAL DI INDONESIA 
(STUDI PASAR OPSI SAAT PASAR OPSI MASIH BERLANGSUNG
DI BURSA EFEK INDONESIA)
Peneliti
Syanti Dewi, Ishak Ramli
Email Peneliti
Masalah
Pasar pertukaran opsi  saham tidak  berfungsi lagi di Bursa Efek Indonesia,  dengan menggunakan  pasar
pertukaran opsi data untuk periode berjalan 2007-2008, kami menganalisis pengaruh harga saham, strike
price, waktu jatuh tempo, volatilitas, dan suku bunga bebas risiko. pada harga opsi saham dari panggilan
saham  yang  terdaftar atau  perdagangan  put option  di  Bursa Efek  Indonesia  selama 2007-2008.
Tujuan
Menguji harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas harga saham, risk-free  interest rate  secara  bersama-sama mempengaruhi   harga  opsi  saham  saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia
Grand Teori
Pada hakikatnya nilai dari pemegang opsi (option holder)  akan  meningkat  ketika  volatilitas  dari  saham  sebagai  underlying  asset-nya meningkat  pula.  Keberadaan  executive  stock  options  secara signifikan  mempengaruhi volatilitas dari return saham perusahaan (Clifford S. Ang, dan Daniel Vincent H. Borja, 2003. Di  dalam  pasar  yang  terdapat  biaya  transaksi  (transaction  cost),  pemegang American option akan mengeksekusi opsinya lebih cepat bila dibandingkan dengan tanpa adanya biaya transaksi. Fenomena ini berlaku untuk put option maupun call option yang sahamnya  tercatat  tidak  melakukan  pembagian  dividen.  Semakin  tinggi  level  biaya transaksi atau semakin tinggi pemegang opsi (option holder) dalam menghindari risiko, semakin  cepat  pula  pemegang  American  option  untuk  meng-exercise  opsinya  (Valeri Zakamouline, 2003.
Derivative  hedge  theory,  menyampaikan  bahwa  persentase  spreads  opsi  akan berhubungan  langsung  dengan  kemampuan  optionwriter  untuk  melakukan  hedging, diukur  dengan  menggunakan  likuiditas  dari  pasar  modal  dan  volume  opsi  akan mempengaruhi harga saham dan harga opsi (Cho, Young-Hye dan Engl, 1999).
Penelitian Terdahulu
 Nilai opsi akan meningkat bila volatilitas dan waktu jatuh tempo ikut meningkat. Simplified option pricing formulas hanya ditentukan oleh underlying asset (harga saham dan  harga eksekusi)  dan  waktu jatuh  tempo  (Moawia Alghalith,  Christos  Floros,  dan Thomas Poufinas, 2014).    
Model  Black-Scholes  dengan  kecenderungan  volatilitas  yang  tetap,  tidak  bisa menyesuaikan dengan harga opsi (option price) meskipun dalam aplikasinya, volatilitas merupakan  parameter yang digunakan  untuk  bisa mendapatkan  harga opsi.  Volatilitas opsi tidak hanya bergantung pada strike price dan maturity dari opsinya sendiri, tetapi juga tergantung pada waktu kalender yang terus berubah dari hari ke hari.( Baaquie, Du dan Bhanap, 2014)
Keuntungan yang berasal dari peningkatan likuiditas di  dalam pasar  underlying dikarenakan  adanya  hedging,  arbitrage  dan  stategi  trading  baru.  Efisiensi  dan  biaya transaksi  yang rendah  dari pasar  derivatif   membuatnya  menjadi relatif  lebih menarik dalam pilihan investasi. Dalam pasar opsi, price discovery berhubungan dengan trading volume,  spreads  di  antara  kedua pasar  dan  volatilitas  saham.  Price discovery  dengan harga  strike  pada  opsi  berhubungan  dengan  leverage,  trading  volume  dan  spreads.( Chakravarty, Gulen dan Mayhew, 2004).
Hasil dan Pembahasan
Harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas dan risk-free interest rate secara
bersama-sama  signifikan  positif  mempengaruhi  harga  opsi  saham  baik  itu  harga  opsi  beli
maupun  harga  opsi  jual  di  Bursa  Efek  Indonesia  periode  2007-2008  saat  pasar  opsi  masih
berlangsung.  Harga  saham  tidak  signifikan  mempengaruhi  harga  opsi  beli  di  Bursa  Efek
Indonesia.  Berdasarkan  hasil  pengujian  yang dilakukan  oleh  penulis,  diketahui bahwa  harga
strike  tidak  signifikan  mempengaruhi  harga  opsi  beli  di  Bursa  Efek  Indonesia,  time  to
maturitytidak  signifikan  positif  mempengaruhi  harga  opsi  saham  di  Bursa  Efek  Indonesia,
volatilitas  harga  saham  tidak  signifikan  mempengaruhi  harga  opsi  saham  di  Bursa  Efek
Indonesia,  bahwarisk-free  interest  rate  tidak  signifikan  mempengaruhi  harga  opsi  saham  di
Bursa Efek Indonesia.

Keterkaitan Teori dan Referensi
Opsi ( option) adalah salah satu bentuk investasi yang berupa kontrak yang memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang kontrak itu (Option buyer, Option holders) untuk membeli ( call options) atau menjual ( put options) suatu aset tertentu dengan harga tertentu (strike price/exercise price atau harga patokan/tebus) dalam jangka waktu tertentu. Aset dasarnya (underlying assets) bisa saja saham, kurs, indeks, komoditas, dan lain-lain. Karena merupakan hak, maka pemegang opsi dapat menggunakannya atau tidak. Apabila pada saat jatuh tempo (expiration date) pemegang opsi tidak menggunakan haknya, maka hak tersebut akan hilang dengan sendirinya. Dengan demikian opsi yang dimilikinya tidak akan mempunyai nilai lagi.
Rekomendasi
Dengan menambah periode penelitian akan menambah keakuratan dari penelitian tersebut, terlebih dalam penelitian selanjutnya diperlukan variable yang mendukung lainnya.
RIVIEW JURNAL FUTURE
Judul
PENGARUH KONTRAK FUTURES INDEKS TERHADAP VOLATILITAS UNDERLYING SPOT MARKET DI INDONESIA
Peneliti
Sukmawati Sukamulja dan Sony Fidanti
Email Peneliti
Masalah
Banyak perdebatan berkaitan dengan pengaruh transaksi futures terhadap volatilitas underlying asset nya. Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa transaksi futures berpengaruh terhadap volatilitas aset yang mendasarinya. Sebaliknya, penelitian lain membuktikan bahwa transaksi kontrak futures tidak mempengaruhi volatilitas aset penyertaannya. Hasil penelitian tersebut masih kontradiksi sampai sekarang. Di Indonesia pasar futures dimulai dengan LQ45 futures. LQ45 Futures telah dihentikan perdagangannya pada tahun 2009, atau hanya berjalan selama 9 tahun –sejak kemunculannya di tahun 2001. Kini tujuh (7) tahun pasca penghentian perdagangan kontrak futures indeks dengan underlying indeks LQ45 atau LQ45 Futures tersebut kembali diperdagangkan pada 1 Februari 2016.
Tujuan
menguji pengaruh kontrak futures indeks LQ45 terhadap volatilitas underlying spot market. Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji pengaruh kemunculan kontrak futures indeks terhadap efisiensi pasar pada periode 2001 – 2009 dengan menggunakan metode GARCH
Grand Teori
Hedging merupakan transfer of risk akibat volatilitas harga, melalui perdagangan berjangka. Melalui hedging, kerugian posisi aset awal dihilangkan. Hubungan antara hedging dan derivatif amat erat. Derivatif merupakan salah satu teknik hedging yang banyak dan sering digunakan. Banyak jenis derivatif yang dapat digunakan untuk melindungi aset di masa mendatang. Penggunaan derivatif berbeda satu dengan lainnya, sesuai dengan aset pernyertaannya, seperti forward, futures, options, dan swaps
Volatilitas terjadi akibat masuknya informasi baru ke dalam pasar. Adanya informasi baru tersebut, para pelaku pasar akan menyesuaikan diri dan melakukan penilaian kembali. Apabila pasar efisien, penyesuaian dilakukan dengan cepat sehingga harga yang terbentuk mencerminkan informasi terbaru tersebut. Peningkatan efisiensi dapat dideteksi dari meningkatnya market depth dan menurunnya bid-ask spread. Sebaliknya, pada pasar yang tidak efisien, penyesuaian tidak dilakukan dengan cepat dan terjadi noise sehingga harga yang terbentuk tidak mencerminkan informasi terbaru yang masuk. Proses penyesuaian melalui naik/turun harga merupakan fluktuasi perubahan harga, disebut volatilitas.
Penelitian Terdahulu
Yadav (2016) dengan data futures kontrak di India, ditemukan pengaruh kontrak futures terhadap kenaikan volume transaksi di pasar sahamnya, demikian pula halnya dengan kenaikan pada arus kasnya. Menggunakan model augmented GARCH, Sharma dan Malhotra (2015) menemukan hubungan positif antara unexpected futures trading volume (UTV) dengan volatilitas returns spot. Dari analisis kausalitas Granger terlihat pengaruh UTV terhadap volatilitas spot nya. Pada saat terjadi kenaikan volume transaksi futures yang tidak diduga sebelumnya, telah menyebabkan volatilitas harga spot meningkat pula akibat adanya pengaruh ketidakstabilan transaksi futures. Penelitian Sharma dan Malhotra (2015) melihat bahwa aktivitas hedger, yang diwakili oleh besarnya nilai open interest, tidak mempunyai pengaruh kausal terhadap volatilitas harga spot dari guar seed
Hasil dan Pembahasan
. Hasil pengujian pada return indeks LQ45 menemukan bahwa telah terjadi volatilitas yang rendah selama keberadaan kontrak futures indeks. Akan tetapi, volatilitas ini bukan dipengaruhi oleh kontrak futures indeks. Artinya kemunculan transaksi kontrak futures tidak berpengaruh terhadap volatilitas underlying spot nya. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Mallikarjunappa dan Afsal (2008) dengan data S&P CNX Nifty dan CNX Bank Nifty, Debasish (2009) dengan objek NSE Nifty, Xie dan Huang (2014) dengan objek bursa di China, Lee et al. (2014) dengan data pasar real estate di Eropa, Spyrou (2015) dengan data pasar modal Athens (Yunani), dan Sharma dan Malhotra (2015) dengan data futures di India. Hasil pengujian pada return indeks LQ45 periode sebelum dan setelah kontrak futures indeks menunjukan peningkatan efisiensi pasar terutama setelah kemunculan kontrak futures indeks. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Saravanan dan Deo (2010), Matanovic dan Wagner (2012), dan Lee et al. (2014).
Keterkaitan Teori dan Referensi
Futures (kontrak berjangka) pada dasarnya hampir mempunyai karakteristik yang sama dengan opsi. Perbedaan mendasar antara karakteristik futures dan opsi adalah bahwa dalam futures, pembeli maupun penjual kontrak mempunyai kewajiban untuk melaksanakan kontrak tersebut, apapun kenyataan yang terjadi di kemudian hari (menguntungkan ataupun merugikan). Sedang pada opsi, pembeli opsi hanya mempunyai hak (bukan kewajiban) untuk melaksanakan kontrak opsi tersebut di kemudian hari. Sehingga pengertian futures adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran aset tertentu di masa yang akan datang antara pembeli dan penjual. Penjual akan memberikan aset yang ditunjuk pada waktu yang telah ditentukan untuk ditukarkan dengan sejumlah uang dari pembeli. Meskipun pembayaran dilakukan pada waktu jatuh tempo, pada awal kontrak, pembeli diminta untuk memberikan sejumlah dana (disebut dengan margin) untuk mengurangi risiko gagalnya pelaksanaan kontrak tersebut pada saat jatuh tempo. Disamping digunakan sebagai instrumen spekulasi, futures juga dapat berfungsi sebagai hedging (lindung nilai) untuk mengurangi ketidakpastian harga di masa yang datang. Dengan membeli futures, seseorang dapat melindungi investasinya dari fl uktuasi harga yang tidak diharapkan di masa yang datang.
Kehadiran kontrak futures indeks tidak mempengaruhi volatilitas dari underlying spot market-nya. Xie dan Huang (2014) berpendapat bahwa tidak adanya pengaruh atas keberadaan ini bisa disebabkan peraturan yang berbeda disetiap pasar berjangka (derivatif) di berbagai negara. Faktor yang dapat mempengaruhi penurunan volatilitas atas keberadaan kontrak futures indeks, yaitu (1) persyaratan margin lebih rendah; (2) biaya transaksi yang rendah; dan (3) pengenalan yang menarik. Jayasuriya et al. (2009) melihat pasar modal yang masih berkembang dan thin market sebagai penyebab informasi tidak simetri, tidak simetri akan makin besar saat pasar lebih berfluktuasi. Pasar modal yang sedang berkembang berfluktuasi lebih besar daripada pasar modal maju. Selain itu, investor individu pada pasar modal sedang berkembang merupakan investor yang kurang memiliki informasi (uninform investor), sehingga mendorong volatilitas pasar lebih tinggi
Rekomendasi
Penelitian ini terbatas pada periode setelah keberadaan kontrak futures indeks (post-futures), yang jumlah sampelnya lebih besar daripada periode sebelum keberadaan kontrak futures indeks (pre-futures). Hal tersebut disebabkan tidak tersedianya data sebelum tahun 2000. Variabel lain seperti kontrak futures individual atau kontrak option dapat digunakan untuk menguji konsistensi hasil penelitian. Penelitian komparasi dengan membandingkan beberapa negara dapat dilakukan untuk melihat konsistensi hasil. Penelitian ini hanya menggunakan GARCH (1,1), penelitian lanjutan dapat mengembangkan dengan metode GARCH lainnya dan menguji adanya market shock dengan membagi ke dalam sensitivitas tinggi dan rendah seperti yang dilakukan oleh Nomikos dan Pouliasis (2011). Pengujian peningkatan efisiensi pasar juga dapat dilakukan dengan menguji bid-ask spread dan market depth seperti yang dilakukan oleh Spyrou (2015) serta membagi ke dalam inform investor dan uninform investor atau antara hedger dan speculative investor.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim, 2005, “Analisis Investasi”, Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta.
Ahmad Rodoni dan Othman Yong, 2002, “Analisis 220 & Teori Portofolio”, Murai Kencana, Jakarta.
Ali Arifi n, 2001, “Membaca saham”, Andi, Yogyakarta.
Didit Herlianto, 2009, “Keputusan Investasi Dalam Kondisi Uncertainty Dengan Menggunakan Model      Minimax Regret”, Proceeding, Call For Paper Seminar Hasil-Hasil Penelitian Dosen dan Seminar    Nasional, Prodi Manajemen FE UPN “Veteran” Jatim.
Gahlot, R., S. Datta, dan S. Kapil. (2010) Impact of derivative trading on stock market volatility in India:    A study of S&P CNX Nifty. Eurasian Journal of Business and Economics 3 (6), 139-149. Jayasuriya, S., W. Shambora, dan R. Rossiter. (2009), Asymmetric volatility in emerging and mature     markets. Journal of Emerging Market Finance 8(1), 25-43.
Sukamulja, S. (2005) Analisis fundamental, analisis teknikal, dan program metastock. All Essay. Timmermann, A., dan C.W. J. Granger. (2004) Efficient market hypothesis and forecasting.       International Journal of Forecasting 20, 15-27
Tambunan, Andy Porman, 2007, “Menilai             Harga Wajar Saham”, PT Elex Media Komputindo,            Jakarta.
Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, 2001, “Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan Tanya            Jawab”, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Jurnal Analisis Opsi dan Future Nama / NIM : Yuni Mega Lestari / 17510175 Mata Kuliah : Analisis Sekuritas Dosen Mata Kuliah ...