Sabtu, 02 Mei 2020

REVIEW JURNAL Opsi dan Futures (Muhammad Hazim/17510144)

REVIEW JURNAL OPSI DAN JURNAL FUTURES
Nama / NIM : Muhammad Hazim / 17510144
Mata Kuliah : Analisis Sekuritas (H)
Dosen Pembimbing : M. Nanang Choirudin, SE.,MM.

REVIEW JURNAL 1
Judul:
OPSI SAHAM PADA PASAR MODAL DI INDONESIA (STUDI PASAR OPSI SAAT PASAR OPSI MASIH BERLANGSUNG DI BURSA EFEK INDONESIA)

Jurnal:
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis

Volume dan Halaman:
Vol. 2, No. 2, hlm 300-312

Tahun:
2018

Peulis:
Syanti Dewi, Ishak Ramli

Tujuan Penelitian:
Untuk megetahui opsi saham pada pasar modal di Indonesia
Subjek Penelitian:
Populasi dalam penelitian ini adalah terkait opsi saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, BI Rate terkait transaksi opsi saham selama tahun 2007 – 2008, yaitu periode mulai ditransaksikan kembali kontrak opsi saham setelah sempat terhenti sejak tahun 2004.

Metode Penelitian:
Jenis penelitian ini merupakanpenelitian deskriptif pendekatan kuantitatif dengan menggunakan Persamaan model regresi linear berganda dengan objek penelitian ini menggunakan
data sensus transaksi saham yang terjadi pada di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007 – 2008 (saat pasar opsi masih berlangsung di Bursa Efek Indonesia)
Hasil Penelitian:
Harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas dan risk-free interest rate secara bersama-sama signifikan positif mempengaruhi harga opsi saham baik itu harga opsi beli maupun harga opsi jual di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2008 saat pasar opsi masih berlangsung.

Kesimpulan:
Harga saham, harga strike, time to maturity, volatilitas dan risk-free interest rate secara bersama-sama signifikan positif mempengaruhi harga opsi saham baik itu harga opsi beli maupun harga opsi jual di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2008 saat pasar opsi masih berlangsung. Harga saham tidak signifikan mempengaruhi harga opsi beli di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa harga strike tidak signifikan mempengaruhi harga opsi beli di Bursa Efek Indonesia, time to maturitytidak signifikan positif mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia, volatilitas harga saham tidak signifikan mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia, bahwarisk-free interest rate tidak signifikan mempengaruhi harga opsi saham di Bursa Efek Indonesia.

KAITANNYA DENGAN TEORI
Opsi, dalam dunia pasar modal, adalah suatu hak yang didasarkan pada suatu perjanjian untuk membeli atau menjualsuatu komoditi, surat berharga keuangan, atau suatu mata uang asing pada suatu tingkat harga yang telah disetujui (ditetapkan di muka) pada setiap waktu dalam masa tiga bulan kontrak.
Option atau opsi adalah suatu kontrak antara dua pihak dimana salah satu pihak (sebagai pembeli) mempunyai haktetapi bukan kewajiban, untuk membeli atau menjual suatu asset atau efek tertentu dengan harga yang telahditentukan, pada atau sebelum waktu yang ditentukan, dari atau ke pihak lain (sebagai penjual). Pemegang optiontidak diwajibkan untuk melaksanakan haknya atau akan melaksanakan haknya jika perubahan dari harga underlyingassetnya akan menghasilkan keuntungan baik dengan menjual atau membeli underlying asset tersebut.
Kontrak Opsi adalah suatu perjanjian yang memberikan hak, tetapi bukan kewajiban untuk membeli atau menjualsuatu aset tertentu pada harga dan lama waktu tertentu.
Opsi saham (stock option) merupakan salah satu produk derivatif yang banyak diperdagangkan di negara-negara yang pada umumnya memiliki kondisi pasar modal yang sudah maju. Hal ini dikarenakan adanya beberapa manfaat yang didapatkan yaitu sebagai alat manajemen resiko (pemodal yang memiliki put option atas suatu underlying asset dapat melakukan hedging melalui penundaan penjualan saham yang dimilikinya bila harga underlying asset-nya turun dratis secara tiba-tiba, sehingga dapat menghindari resiko kerugian), memberikan waktu yang fleksibel (untuk option tipe amerika dimana pemegang call maupun put option dapat menetukan apakah akan melaksanakan haknya atau tidak hingga masa jatuh tempo berakhir), menyediakan sarana spekulasi (para pemodal dapat memperoleh keuntungan jika dapat memperkirakan harga naik dengan mempertimbangkan membeli call option, dan sebaliknya bila memperkirakan harga cenderung turun dapat mempertimbangkan untuk membeli put option), leverage (memberikan hasil investasi yang lebih besar dibandingkan dengan bila menanam dananya pada saham), diversifikasi (dengan melakukan perdagangan option dapat memberikan kesempatan kepada pemodal untuk melakukan diversifikasi portofolio untuk tujuan memperkecil resiko investasi portofolio), penambahan pendapatan (pemodal yang memiliki saham dapat memperoleh tambahan pemasukan selain dari deviden, yaitu dengan menerbitkancall optionatas saham mereka). (Bapepam:2011).

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Opsi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Opsi
1. Harga underlying asset dan exercise price (harga pelaksanaan
Jika suatu call option dilaksanakan pada suatu waktu di masa yang akan datang, pembayarannya sebesar selisih lebihdari harga underlying asset yang melebihi dari exercise price. Suatu call option akan menjadi lebih bernilai jikaharga underlying asset meningkat dan kurang bernilai jika exercise price meningkat.
2. Tanggal Jatuh Tempo
Untuk tipe Amerika, dari kedua macam option baik call option maupun put option menjadi lebih berharga jika jatuhtemponya semakin meningkat. Sementara untuk tipe eropa nilai terhadap option baik call mupun put option tidakterpengaruh dengan jatuh tempo, hal ini berkenaan dengan waktu pelaksanaan hak. Berikut ilustrasi ketergantungancall dan put option terhadap lamanya waktu jatuh tempo.
3. Volatility Volatility atas underlying asset
Adalah sebagai ukuran tingkat ketidakpastian mengenai pergerakan underlying tersebut dimasa datang. Jikavolatility semakin meningkat maka akan semakin meningkat pula peluang underlying asset mengalami peningkatanatau malah

REKOMENDASI UNTUK ANALISIS SELANJUTNYA
Perlunya menerapkan salah satu dari strategi opsi untuk analisis selanjutnya, seperti Strategi Terbuka dan Strategi Tertutup.
Strategi terbuka (naked strategies) melibatkan penggunaan terpisah dari setiap posisi option yaitu: strategi pembeliancall (long position), strategi penjualan call option (short/writing position), strategi penjualan put dan strategi pembelian put. Posisi-posisi tersebut disebut strategi terbuka, karena tidak melibatkan posisi pemyeimbangan (off-setting) atau posisi cegah resiko pada option atau saham yang mendasari yang lain.
Berlawanan dengan strategi terbuka, strategi tertutup (covered or hedge strategies) melibatkan posisi dalam optiondan juga posisi dalam saham yang mendasari. Tujuan strategi ini adalah mengimbangi setiap pergerakan harga yangtidak diinginkan melalui perolehan keuntungan dari posisi lainnya. Dua strategi tertutup yang paling seringdigunakan adalah strategi penjualan call tertutup (covered call writing strategy) dan strategi pembelian putterlindungi (protective put buying strategy).

REVIEW JURNAL 2
Judul:
PENGARUH KONTRAK FUTURES INDEKS TERHADAP VOLATILITAS UNDERLYING SPOT MARKET DI INDONESIA

Jurnal:
Jurnal Manajemen

Volume dan Halaman:
Volume XXI, No. 01, hlm 17-32

Tahun:
2017

Peulis:
Sukmawati Sukamulja dan Sony Fidanti
Tujuan Penelitian: Untuk menguji pengaruh kontrak futures indeks LQ45 terhadap volatilitas underlying spot market. Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji pengaruh kemunculan kontrak futures indeks terhadap efisiensi pasar pada periode 2001 – 2009 dengan menggunakan metode GARCH (1,1).

Subjek Penelitian:
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga penutupan harian dari indeks LQ45 periode 2000 sampai 2009. Data diklasifikasikan berdasarkan periode sebelum (prefutures: 10 Oktober 2000-10 Agustus 2001, dengan 206 observasi) dan sesudah (postfutures: 13 Agustus 2001-13 Agustus 2009, dengan 1946 observasi) keberadaan kontrak futures indeks. LQ45 Futures muncul pada tanggal 13 Agustus 2001. Return indeks LQ45 selama periode pengamatan dikelompokkan menjadi tiga (3) kelompok, yakni periode prefutures, post-futures, dan periode keseluruhan (overall: 10 Oktober 2000-13 Agustus 2009, dengan 2152 observasi).

Metode Penelitian:
Untuk melihat pengaruh transaksi futures terhadap volatilitas underlying spot digunakan Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) untuk pasar LQ45 futures.
Hasil Penelitian:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh kontrak futures indeks pada volatilitas underlying spot market, meskipun telah terjadi penurunan volatilitas selama periode pengujian. Penelitian ini juga menemukan bahwa kemunculan kontrak futures indeks telah mempengaruhi sensitivitas pasar terhadap informasi tersebut dan meningkatkan efisiensi pasar.

Kesimpulan:
Hasil pengujian pada return indeks LQ45 menemukan bahwa telah terjadi volatilitas yang rendah selama keberadaan kontrak futures indeks. Akan tetapi, volatilitas ini bukan dipengaruhi oleh kontrak futures indeks. Artinya kemunculan transaksi kontrak futures tidak berpengaruh terhadap volatilitas underlying spot nya. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Mallikarjunappa dan Afsal (2008) dengan data S&P CNX Nifty dan CNX Bank Nifty, Debasish (2009) dengan objek NSE Nifty, Xie dan Huang (2014) dengan objek bursa di China, Lee et al. (2014) dengan data pasar real estate di Eropa, Spyrou (2015) dengan data pasar modal Athens (Yunani), dan Sharma dan Malhotra (2015) dengan data futures di India.

KAITANNYA DENGAN TEORI
Kontrak berjangka atau juga dikenal dengan sebutan futures contract dalam dunia keuangan merupakan suatu kontrak standard yang diperdagangkan pada bursa berjangka, untuk membeli ataupun menjual aset acuan dari instrumen keuangan pada suatu tanggal dimasa akan datang, dengan harga tertentu. Tanggal dimasa akan datang tersebut disebut dengan istilah tanggal penyerahan atau dikenal juga dengan istilah delivery date atau tanggal penyelesaian akhir (final settlement date). Harga tertentu disebut dengan istilah harga kontrak berjangka (futures price). Harga dari aset acuan pada saat tanggal penyerahan disebut dengan istilah harga penyelesaian (settlement price).
Munculnya futures karena pembeli pada umumnya memiliki preferensi yang berbeda atas spesifikasi kualitas, jumlah dan tempat penyerahan asset dasarnya, juga sebagai mengantisipasiketidakpastian yang akan datang. Spesifikasi kuantitas dan kualitas underlying assets, initial price, dan besarnya margin bagi kedua belah pihak tetap ditentukan oleh exchange’s clearing house atau bursa khusus memperdagangkan futures secara terorganisasi.
Harga atas underlying assets dibedakan menjadi initial futures price (harga awal) dan terminal future price (harga pada saar kontrak futures di exercise) apabila terminal futures price lebih rendah daripada initial futures ketika dilaksanakan exercise, maka penjual akan mendapat profit. Sebaliknya, jika pada saat dilaksanakan exercise, terminal future price-nya dari underlying
assets lebih tinggi dari pada initial futures pricenya, maka penjual yang akan memperoleh keuntungan. Kondisi ini menunjukan bahwa kedua belah pihak di dalam kontrak futures ini memiliki symetric exposure, mengingat adanya potential loss dan profit function yang seimbang antara penjual dan pembeli.
Kontrak futures bukan dimaksudkan untuk memiliki underlying assets secara fisik, melainkan lebih merupakan financial instrument yang digunakan untuk meminimalisasi ekspektasi risiko dalam upaya mencapai profit tertentu. Berdasarkan pada pertimbangan tersebut, sehingga kontrak futures pada umumnya tidak dipertahankan hingga expiration date, melainkan diselesaikan dengan cara closing out the position atau di reserve sebelum berakhirnya masa kontrak. Reverse dilakukan dengan mengambil posisi berlawanan atas kontrak yang sama, yaitu sebagai penjual kontrak futures pada tingkat harga yang lebih tinggi.

REKOMENDASI UNTUK ANALISIS SELANJUTNYA
Untuk analisis selanjutnya penulis perlu lebih memperhatikan terminologi yang ada dalam kontrak futures karena itu sangat penting, yaitu:
1. Underlying Asset, adalah sesuatu (komoditi/aset) yang disetujui kedua pihak untuk dipertukarkan.
2. Settlement Date atau Delivery Date, adalah tanggal yang ditetapkan untuk melakukan transaksi.
3. Futures Price, adalah harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang berkepentingan untuk melakukan transaksi.
4. Long Futures atau Long Position, adalah posisi dalam kontrak untuk membeli underlying asset di kemudian hari.
5. Short Futures atau Short Position, adalah posisi dalam kontrak untuk menjual underlying asset di kemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA
Bapepam. (2011). Volatilitas Pasar Modal Indonesia dan Perekonomian Dunia.
Christhoper Pass, dkk. 1997. Kamus Lengkap Ekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Edisi kedua.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kontrak_berjangka
https://gloriacharlotte.wordpress.com/2016/01/11/kontrak-future-dan-kontrak-opsi/
Sukmawati Sukamulja, Sony Fidanti. 2017. PENGARUH KONTRAK FUTURES INDEKS TERHADAP VOLATILITAS UNDERLYING SPOT MARKET DI INDONESIA. Jurnal Manajemen. Volume XXI, No. 01. hlm 17-32
Syanti Dewi, Ishak Ramli. 2018. OPSI SAHAM PADA PASAR MODAL DI INDONESIA (STUDI PASAR OPSI SAAT PASAR OPSI MASIH BERLANGSUNG DI BURSA EFEK INDONESIA). Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis. Vol. 2, No. 2. hlm 300-312

LINK JURNAL:
https://www.researchgate.net/publication/333821223_OPSI_SAHAM_PADA_PASAR_MODAL_DI_INDONESIA_STUDI_PASAR_OPSI_SAAT_PASAR_OPSI_MASIH_BERLANGSUNG_DI_BURSA_EFEK_INDONESIA
https://www.researchgate.net/publication/322003776_PENGARUH_KONTRAK_FUTURES_INDEKS_TERHADAP_VOLATILITAS_UNDERLYING_SPOT_MARKET_DI_INDONESIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Jurnal Analisis Opsi dan Future Nama / NIM : Yuni Mega Lestari / 17510175 Mata Kuliah : Analisis Sekuritas Dosen Mata Kuliah ...